Dua tahun sudah berlalu sejak detik-detik menegangkan. Hmmm sebenarnya jam segini sih (pas menuliskan ini) masih menahan sakit, baru jam 10 pagi menantang maut di meja operasi. Cerita lengkapnya baca di sini aja ya.
Satu tahun berlalu dari ulangtahunmu yang pertama. Waktu usia satu tahun kamu masih belum bisa berjalan. Baru berdiri dengan labil. Masih belum bisa mengerti dan berinteraksi tentang suatu hal. Tapi sekarang? Sudah berlarian kemana-mana. Sudah bisa marah, dan merasa sedih kalau dimarahi. Sudah bisa memberitahukan kalau dirinya marah dengan ngambek, menempelkan tangan ke pipi kalau enak, atau menyiapkan sepatunya dan sepatu mama jika mau pergi ke luar rumah.
Bisa berkata, “Mau” jika ingin sesuatu. “Bau” jika merasa tidak nyaman dengan pampersnya yang penuh. “Nenne” kalau mau tidur sambil dibacakan, bahkan dengan memberitahukan judul buku yang dimaui. “baibai” jika mau membaca buku tentang kereta. “Kiko kiko” jika mau membaca buku tentang sepeda. Atau “Iyaiyaen” jika mau membaca pengalaman murid Pra sekolah yang memang judulnya “Iya-iyaen” (dan buku ini tebal…sampai sekarang belum habis membacanya).
Dua minggu terakhir ini Kai amat sangat rewel. Tengah malam dia sering berteriak menangis, dan baru bisa reda kalau saya bawa keluar kamar, lalu memeluknya erat-erat. Katanya memang ada masa-masa tertentu pada balita, yang tiba-tiba menangis tanpa sebab di malam hari yonaki. Tapi otomatis setelah saya jemput dia dari penitipan pukul 6 sore, saya tidak bisa berbuat apa-apa, sampai dia tertidur jam 10 malam. Juga tidak bisa mempersiapkan makan malam untuk Riku dan Papanya. Apalagi pada hari libur penitipan, setiap hari Rabu…. seharian menemani Kai saja.
Karena bapak dan ibu mertua saya ingin merayakan ulang tahun Kai,maka hari Sabtu kemarin kami pergi ke Yokohama untuk menginap dan merayakan ulang tahun Kai bersama mereka. Sebelum ke rumah di Yokohama, kami mampir dulu membeli kue ulangtahun di sebuah toko langganan kami di Tama Plaza yang namanya April de Berg. Top deh kue di sini, tidak manis dan rasanya “sophisticated”.
Untuk Kai, ini pertama kalinya mengikuti ritual memotong kue sambil menyanyikan lagu Happy Birthday. Dia langsung menangis begitu melihat lilin kue dinyalakan. Baru setelah beberapa saat bisa diam, dan “mempelajari” bagaimana meniup lilin dari kakaknya.
Setelah meniup lilin kami makan malam dengan sashimi, dan menemukan kenyataan bahwa Kai, mengikuti jejak Riku menyukai telur ikan (yang mahal) sehingga Riku harus merelakan sebagian telur ikannya untuk diberikan pada Kai.
Riku sudah belajar mengalah banyak… dia benar-benar kakak yang baik. Yang mau menggendong adiknya jika dimarahi mamanya, dan mengajak bermain. Saking sayangnya, sehari sebelum Kai ulang tahun (15 Juli), dia ingin menggendong Kai di pelataran parkir sepeda. Begitu saya selesai berkata, “Hati-hati nanti kamu jatuh, Kai juga jatuh”….. bruk…dia jatuh. Dan aku sempat melihat dia melindungi kepala Kai supaya tidak terkena aspal. Sayangnya hidung Kai tidak terselamatkan dan “menyenggol” aspal, sehingga berdarah. Mimisan cukup lama (meskipun tidak banyak), dan ketika darah berhenti baru kami menyadari bahwa hidungnya tergores. Kasihan deh si Prince yang mau ulang tahun, hidungnya bonyok dan mengurangi penampilan deh.
Hari ini aku sendiri tidak punya rencana apa-apa untuk ulang tahunnya Kai. Tapi memang sempat berkata pada Gen apa beli kue ice cream aja ya. Hari yang sibuk, karena aku harus menyelesaikan penilaian akhir semester mahasiswa, berbelanja dan mengantar Kai ke vaksinasi jam 3 siang. Sudah jam 5 ketika aku tulis status di FB, ingin bersiap-siap masak atau bikin kue. Akhirnya jadi deh kue buatanku sendiri. Kalau dulu black forrestnya untuk ulang tahun Riku ke 5 aku buat dengan bentuk mobil polisi, kali ini aku buat berbentuk bus (asal-asalan). Kai suka mobil-mobilan, sehingga dia senang sekali melihat kuenya (apalagi ada lilinnya…ketagihan dia heheheh).
Karena sudah jam 8 malam, dan aku tahu Gen pulangnya lambat, jadi sebelum anak-anak mengantuk, kita menyanyi lagi deh Happy Birthday. Dan kali ini sukses … Kai tidak takut dan mau meniup lilinya sendiri (meskipun lilin itu mati karena ditiup Riku dan aku)
Tahu-tahu jam 9 Gen pulang…. aku pikir akan lebih laat dari jam 9 malam. Dan dia membawa kue es krim dari Baskin… Jadilah kita menyanyi lagi dan memotong kue eskrim nya duluan.
Well, Kai kamu sudah semakin besar, semakin bisa beekspresi, juga semakin manja pada mama. Apa yang dulu kamu tidak bisa, sekarang mulai bisa, dengan mencontoh kakak Riku. Tapi jangan cepat-cepat ya. Enjoy aja. Meskipun mama memang berencana memasukkan kamu ke TK umur 3 tahun nanti. Nikmati dulu usia muda kamu, supaya nanti ngga nyesel keburu gede seperti yang kakak kamu sering keluhkan… “Aku ingin kembali kecil lagi”.
Happy Birthday little Prince. Kai Miyashita.