Memutuskan Hubungan

24 Des

Kemarin seniorku di Sastra Jepang menulis begini, “Kalau kita diboongin oleh orang yang kita sudah percaya, enaknya diapain ya?”. Lalu aku tulis, “putuskan hubungan”. Ya, memutuskan hubungan sebagai sahabat dan mengganti bentuk hubungan sebagai teman biasa, atau bahkan tidak berhubungan sama sekali. Kadang ketidakberanian kita untuk memutuskan hubungan bisa merugikan kita sendiri.

Setidaknya itu yang aku dapat dalam acara TV yang kutonton kemarin. Memang hal itu mungkin berlaku untuk kasus-kasus tertentu, dan dalam masyarakat Jepang. Kok sampai segitu parahnya?

Jadi kemarin itu TV menceritakan tentang hubungan pertemanan ibu-ibu rumah tangga Jepang. Biasanya, kita mempunyai teman dari sekolah/tetangga. Dan setelah lulus, dan menikah, semakin sulit untuk berhubungan dengan teman sekolah, atau teman kantor jika pernah bekerja di kantor sebelum menikah. Waktu pindah rumah bersama suami (sering harus pindah kota juga kan), harus berusaha berteman dengan tetangga…. tapi hal ini sulit dilakukan di apartemen. Biasanya kita tidak kenal tetangga sebelah apartemen kita.

Waktu hamil, biasanya punya teman-teman yang sama-sama sedang hamil, dan berkonsultasi di Rumah Sakit yang sama. Tapi setelah melahirkan, masing-masing sibuk dengan bayi-bayinya sendiri. Nah, biasanya jika anak-anak balita masuk ke TK atau SD inilah, ibu-ibu “berteman” dengan ibu dari teman anaknya, terutama jika sekelas. Banyak pengumuman atau kegiatan TK/SD yang melibatkan ibu-ibu. Waktu TK mereka bertemu waktu menjemput anaknya. Pertemanan seperti ini yang disebut dengan Mama Tomo (Teman dengan status “Mama”).

Dan hubungan mama tomo ini juga berbahaya. Salah omong sedikit, bisa menjadi pemicu ketidaksukaan di kalangan ibu-ibu yang lain. Atau menjadi wadah untuk bergosip ria. Ada satu kasus yang ditampilkan di TV, yaitu karena ibu-ibu ini hanya mempunyai teman dengan status “mama tomo“, mereka sangat tergantung dengan mama tomo. Tapi jika menemukan hambatan dalam pertemanan itu juga akan sulit sekali memutuskan hubungan. Yang parah dalam ilustrasi yang diberikan di TV itu, seorang yang memang ndablek, meminjam baju pada teman “Mama Tomo” dan tidak mengembalikannya.

Karena itu dalam kesimpulan yang diambil dari speaker di TV itu, ibu-ibu itu juga harus berani untuk memutuskan hubungan pertemanan, jika pertemanan itu sudah mengandung unsur merugikan dan sakit batin.

Dengan status sebagai  seorang ibu memang sulit untuk menemukan teman yang pas, yang bisa mengerti kondisi repotnya menjadi ibu. Lain halnya jika sudah mempunyai teman dari kecil. Dan waktu menonton acara itu aku beberapa kali nyeletuk, “Makanya cari saja teman virtual, lewat internet…. lebih tidak makan hati!”. hehehe

Tapi benarkah pertemanan di internet tidak makan hati? Ada beberapa teman yang pernah kutahu mengalami masalah dengan teman-teman mayanya. Aku sendiri tahun ini sudah pernah memutuskan hubungan pertemanan dengan teman maya. Dan bukan hanya aku bertindak sepihak, ada pula kasus aku yang “diputusin”. Juga jangan menyangka pertemanan di antara blogger itu juga tidak mengalami “cemburu-cemburuan” loh. Bahkan aku mengetahui “curhat” seorang teman yang dia tulis di postingnya, “Aku heran kenapa dia bisa berkunjung ke blog teman lain, tapi tidak ke tempatku?” . Akupun terus terang sependapat dengan dia, dan kukatakan aku juga sedih (siapa sih yang tidak sedih?) jika tahu bahwa teman-teman yang biasa bertandang ke sini, lebih mementingkan kehadirannya di blog teman lain, dan tidak datang ke TE, atau TE menjadi urutan yang terbelakang. Tapi… aku juga tahu bahwa banyak orang yang mengeluh tidak bisa membuka TE,  mungkin karena masalah koneksi. Jadi untukku sekarang, aku berpegang kembali pada tujuan aku blogging yaitu mencatat kehidupanku di sini, dan memberikan informasi (terutama tentang Jepang) yang kuharap bisa berguna bagi yang membacanya. Bukan jumlah komentar atau hit, atau ranking. Bukan juga untuk menjadi Nara blog atau seleblog meskipun tidak ingin menjadi blogger jahat yang merugikan. Kembali ke khitahnya deh hihihi.

Well, kembali ke topik pertemanan, memang sedih sekali jika harus memutuskan persahabatan, tapi apa boleh buat, jika pertemanan itu membuat kita merugi (lahir/batin) lebih baik diputus saja kan? Pacar saja bisa diputus, apalagi teman kan?  🙁 🙁 🙁

Everybody’s Changing…. Semua memang bisa berubah, meskipun aku tetap mengharap semua hubungan bisa harmonis,dengan toleransi yang tinggi. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih atau kunjungan teman-teman di sini, yang berkenan meluangkan waktu untuk memberikan komentar. Aku akui, tahun ini aku jarang sekali menjawab komentar, atau sedikit sekali blogwalking. Aku juga menyadari bahwa banyak teman-teman TE yang berubah, berkurang, hiatus atau bahkan berhenti menulis. Sedih… tapi yah setiap orang mempunyai masalah dan kesibukannya sendiri.

Tadinya aku mau menulis kaleidoskop TE selama 2010, sekaligus ikut acara KUMAT nya pakdhe, tapi aku batalkan. Secara garis besarnya saja selama tahun 2010, aku sudah menulis HANYA 168 tulisan jauh sekali dari 269 tulisan di tahun 2009. Menurun! Komentar? tidak tahu, karena aku tidak memakai plugin  yang bisa menjumlah komentar selama tahun, aku harus menghitung sendiri, dan itu sangat menghabiskan waktu. Jumlah komentar sejak April 2008 sejumlah 14.800. Pasti menurun lah. Blog ini juga Page Ranknya menurun dari 4 menjadi 3, dengan Alexa Rankingnya 148.687 (per hari ini). Semua performance TE menurun 🙁 🙁 🙁

Meskipun begitu aku tetap mengucapkan terima kasih pada semua yang membaca TE, baik yang meninggalkan komentar maupun yang silent reader. Semoga saja aku masih bersemangat untuk menulis di tahun yang akan datang, sehingga masih boleh disebut sebagai blogger. Tidak usahlah sebut aku sebagai Nara Blog, karena aku lebih senang disebut sebagai kakak, teman,sahabat, tante, bunda, sensei, syukur-syukur sahabat hati, daripada disebut sebagai Nara Blog. Percayalah, setiap nama yang tercantum sebagai komentator mempunyai tempat dalam hatiku. (Yang silent reader maaf ya aku tidak tahu kalian siapa sih….)

Maaf kalau tulisan kali ini ngalor ngidul, tidak ada hubungannya satu sama lain mungkin, dan aku putuskan untuk mengakhiri saja tulisan ini.

64 Replies to “Memutuskan Hubungan

  1. Mengenai pemutusan hubungan pertemanan.
    Rasanya sangat tidak enak memutuskan hubungan pertemanan apa lagi kalau sampai kehilangan salah satu saja dari teman kita.
    Yang bisa saya lakukan adalah saling menghargai satu sama lain 🙂

    Idealnya memang begitu, tapi di Jepang jika sampai meminjam baju dan tidak mengembalikan (satu stel jas sangat mahal) sampai ibu itu menjadi depresi, tentu lebih baik memutuskan hubungan. Kadang bukan kita yang mulai memutuskan tapi justru teman kita itu kan? Hubungan tidak akan pernah sama seperti dulu lagi. Apa boleh buat…

    EM

  2. Nulis sama Kampung Fiksi yuuuuk…. hihihi… *malah nyari anggota ini namanya* Rencananya kami mau melakukan menulis 50ribu kata selama bulan januari 2011 nanti, hahaha… bayangkan, menulis 50ribu kata dalam 31 hari, mulai tgl 1 teng, dan selesai tgl 31 teng!

    Selamat Natal dan Selamat menjelang Tahun Baru 2011, EM, selalu menyenangkan untuk singgah di sini, walaupun saya mmg sudah jaraaang sekali BW. Semoga tahun depan segala sesuatu lebih menyenangkan dan hal2 yg tertunda di tahun ini bisa terwujud sempurna di tahun depan. *hugssssss* GBU,

    Nulisnya musti fiksi? Ngga boleh yang akademis atau report? Terus terang aku ngga bisa nulis fiksi G…Paling nerjemahin fiksi. Aku ini cuma bisa nulis apa adanya, maklum aku termasuk jurnalis sih…..meskipun suka baca fiksi (dan tahu persis bahwa itu memang fiksi…hehehe). Kalau boleh nulis apa saja, aku mau ikut tuh hihihi.
    Selamat Natal juga ya G… hari ini super sibuk ntah keburu ngga masak dan beberesnya hihihi.
    hugs yang erat untuk G. GBU too….

    EM

    • Ouw…. enggak kok, boleh nulis apa aja, asal 50ribu kata, haha, jadi latihan menyelesaikan buku sendiri. Yuuk ikutan ^_^ Kita bisa saling memberi dukungan, sekedar for fuuun….!!

  3. Pas banget nih sama aku. entah kenapa tahun 2010 ini, aku bermasalah sekali sm yg namanya teman. sepanjang tahun ini aku merasa sendiri, hanya ditemani dengan memandangi layar komputer sepanjang hari. udah lama banget nggak nulis blog, tiap kali ada ide, eh ada kerjaan yg hrs dikerjain…akhirnya terbengkalai smp sekarang.

    wah ini komen pertama setelah sekian lama absen dri TE. mudah2an neechan nggak mutusin hubungan sama aku ya :((

    semangat ya neechan! 🙂

    yup tahun 2010 feel so lonely kan? Aku tahu 😉 Belum lagi bermacam masalah di sekitarku, kematian, perceraian, phk, macam-macam deh. Kayaknya tahun ini yakudoshi (tahun sial) deh. Kamu tetap adikku kan? Mana bisa memutuskan hubungan kakak-adik? You are not a so-called sister! You are my sister!

    EM

  4. pertama-tama salam kenal mbak imelda…saya ngga pernah memutuskan hubungan hubungan kalau tidak terpaksa….hehehehe. Di FB saya pernah me-remove seseorang karena posting-an nya sangat mengganggu dan ga jelas isinya apaan yang ada bikin wall penuh dengan postingan dia.Saya removed juga karena tidak pernah kenal sebelumnya alias tidak pernah kopdar.
    Bagi saya menambah pertemanan adalah suatu yang indah dan sangat banyak manfaatnya. Mudah2an saya tidak meremove friend list saya…karena menambah itu lebih baik dari pada mengurangi teman…..

    *note: tukeran link yuuuu.. mbak? saya izin taruh di web saya yah…

    Yup sedapat mungkin memang harus dihindari pemutusan hubungan itu. Kalau terpaksa apa boleh buat kan? Apa bisa kamu berteman dengan sahabat yang mencaplok istrimu? ini pengandaian loh 😉
    salam kenal juga. link biasanya saya pasang di blogspot malahan. silakan…

    EM

  5. aku juga pernah mbak, memutuskan hubungan pertemanan. rasanya emang nggak enak, tapi kalau kita udah merasa nggak nyaman mau gimana lagi…

    Tapi memutuskan sebuah hubungan bukan berarti nggak menjalin komunikasi sama sekali, komunikasi tetap dijaga walau nggak seintens dulu….

    yup itu yang aku maksud, komunikasi juga masih dijaga, tapi biar bagaimanapun semuanya berubah kan? Awalnya tidak intens, lama-lama HILANG begitu saja 🙂 Sadis mungkin ungkapan aku, tapi kenyataannya banyak yang begitu. Banyak kok teman yang sudah “menghilang” dari kehidupan aku juga, tanpa aku maui. Cerah harimu Yunna…
    EM

  6. Wah, tadi Denuzz kira putuskan hubungan seputus-putusnya, ternyata cuma berubah status dari sahabat jadi teman biasa.

    Btw, makasih ya, Mbak, udah kasih backlink ke blognya Burung Hantu 🙂

    O, page rank bisa turun toh. Kirain cuma bisa mantap atau malah naik.
    Kalo gitu bisa aja nih page rank Denuzz jadi N/A

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

  7. Kalau mutusin yg pantas untuk diputusin, kata Mario Teguh itu disebut The Golden Goodbye. Hehehe…
    Taun ini aktivitas ngeblog saya juga menurun, sama, jadi kembali ke tujuan awal: menulis maka aku senang. Ga peduli komentar atau hit atau ranks karena emang angkanya udah ke laut juga sih :))

  8. Mungkin memang memutuskan hubungan adalah salah satu solusi daripada sesak terus menerus hinggap di hati
    Tapi hubungan persahabatan antara kita yang dipertemukan di dunia maya tak kan putus, karena hubungan kita adalah saling berbagi, saling mendukuung 🙂

  9. … jika pertemanan itu membuat kita merugi (lahir/batin) lebih baik diputus saja kan?

    Menurut saya Itu bukan pertemanan namanya EM. 🙂
    So …
    be calm …
    Just write what you want to write …
    Just comment to what blog you want to comment

    Terus berbagi
    Because we never know the impact of our post

    Salam saya EM

    Cheers
    Salam saya

  10. Betul mbak, kalau memang sudah tidak sejalan dan membuat beban pikiran apalagi ganjal dihati, mendingan diputuskan saja. bukankah niat dari berteman atau bersahabat adalah saling berbagi dan memberi saling memberi manfaat?? hhehe..

    Daku, akan selalu dengan senang hati berkunjung dan meninggalkan jejak disini mbak, bahkan suatu kehormatan bagiku, bila mbak Em selalu mampir ke rumahku dengan suguhan yang sangat sederhana itu,, thanks for the beauty friendship mbak.. 🙂

    senang bisa membaca rekaman kisah keluargamu disini.. 🙂
    salam sayang untuk Riku dan Kai.. 🙂

  11. Menurutku teman yang udah nggak sejalan dan nyebelin ya dijauhin aja daripada bikin keki terus. Aku ke sini selain senang dengar cerita kehidupan di Jepang juga sambil numpang belajar menulis dengan bahasa Indonesia yang benar. Mbak EM menulis dgn bahasa tertata tapi tetap mengalir lancar tidak menjemukan. Selamat hari Natal, salam buat keluarga.

  12. soal mama tomo, di Indonesia atau Jepang ampir mirip ya mbak Imel… di sekolah TK atau SD yang ibu-ibunya lebih banyak interaksi ke sekolah bisanya akan berteman tapi pada akhirnay ada perselisihan gara-gara salah omong itu.

    setuju, kalo udah gak sejalan lebih baik hubungannya diputuskan atau jaga jarak aman aja deh.selamat hari Natal untuk mbak imeldadan keluarga di Jepang

  13. Pertemanan memang melalui pasang surut, bahkan pertemanan antar sesama teman kantor, yang ketemu setiap hari. Mungkin karena masing-masing sibuk,. atau ada prioritas lain yang lebih menarik, atau ada hubungan yang membuat ada keinginan menjaga jarak.

    Saya sendiri juga mengalami hal ini, tak sampai memutuskan hubungan sih, tapi jadi jaga jarak, atau hanya mengurangi kedekatan. Menurut saya hal yang wajar terjadi dalam pergaulan kita. Teman maya pun begitu, apalagi rasanya waktu kok makin sempit ya (aneh, padahal saya udah pensiun, tapi kok ada aja yang menghambat….apalagi BW sangat menyita waktu). Akhirnya saya memang memprioritaskan siapa yang berkunjung dan memberi komentar di blog, itulah prioritas yang saya kunjungi blognya…caranya adalah mengklik inbox di email saya. Risikonya, teman lama, yang kebetulan saya tak punya link, saat mau bertandang lupa nama blognya. Maklum urusan link, ranking dll, saya gatek, bisanya cuma menulis, itupun saya merasa kualitas tulisanku di blog juga makin menurun.

    Namun..ada blog yang selalu saya kunjungi, antara lain blog TE ini. Kalau Yoga, begitu menulis, dia menulis sms..kunjungi blog saya ya bu, saya posting baru..jadilah saya berkunjung ke sana….hehehe.

    Soal pinjam meminjam baju, terus terang saya risih dengan hal ini….kebetulan tak ada teman yang pinjam bajuku, mungkin karena bajuku kurang diminati, karena hanya sederhana dan fungsional. Kalau pinjam buku, ini yang sering, dan sebel rasanya kalau tak dikembalikan..apalagi jika buku tadi sulit dicari lagi di toko buku.

    • Yahh lupa….
      Selamat Hari Natal dan Tahun Baru
      Semoga kedamaian, kebahagiaan, keceriaan dan kesuksesan melingkupi keluarga Gen Miyashita dan Imelda Miyashita, beserta anak-anak (Riku dan Kai).

  14. Rata2 semua pernah ngalamin dibohongi orang yang dipercaya Mbak…
    Tapi kebanyakan dari mereka kurang berani bersikap tegas untuk “putus hubungan”.
    Mungkin perlu diambil jalan tengah…
    1. seberapa besar kebohongannya
    2. sudah berapa kali dia bohong
    3. efek dari kebohongan itu fatal apa nggak.
    Kalau akumulasi dari ketiga unsur itu dirasa cukup, saya kira “putus hubungan” itu adalah solusi terbaik.

    NB :
    Saya juga pernah dibohongi (ditipu), tapi malah sananya yang memutuskan hubungan… 😀

  15. Caraku biar bisa buka TE kalau gak bisa dibuka di Firefox sih pake Opera, dan it works everytime 😀

    Hmm, sejak 2010 ini juga banyak temen yang lost contact, Kak. Sibuk masing”, jarang ketemu, jadi deh… Untungnya, taon ini aku deket lagi sama temen” les Inggrisku dulu, hehe 😀

    Btw, Merry (Early) Christmas Kak 🙂 May Jesus’s love be upon you and your family 😀

    • Oh iya, soal “mama tomo”, kalau istilah yang aku tau sih “arisan ibu-ibu sekolah”, yang lebih tepatnya kebanyakan itu ibu” kurang kerjaan n kepo” sama segala macam urusan sekolah, protes” ke guru” soal ini dan itu, dll deh (temenku ada yang kayak gitu soalnya, wkwkwk)

  16. BERMASALAH DENGAN TEMAN ??? KETIK TEMAN KIRIM KE 12345678 😆 Memang kadang teman tidak bisa menempatkan posisi disaat kita sangat membutuhkan. Btw, kalau mama tomo disini juga ada Jeng, maunya ngumpul terus dan ngerumpi terus. Untungnya aku meski tidak pandai dalam berteman namun selama setahun ini tidak bermasalah dengan teman. Paling banter kalau ada gelagat mau makan hati, aku menghindar untuk kebaikan bersama.
    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  17. sahabat kita jaga walau menyakiti, tapi mungkin intensitas pertemuan dan keakraban di ‘jarang’ kan dulu.

    sedikit demi sedikit kita belajar untuk menyadarkannya

    memang sulit, tapi kalau kita bisa usahakan why not?

    karena

    tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti akan ada sebuah titik dimana kita ‘membutuhkannya’

    terima kasih

    ini kunjungan pertama saya…..

  18. iya, menurut saya juga kurang lebih sama. kita temen2 ya untuk bener2 berteman, bukan untuk trus saling musuhan/menjahati satu sama lain. kalo udah sampe ada yang begini ya mendingan putus hubungan sebagai teman dah. buat apa berteman kalo kita gak bisa percaya lagi.. ya gak?

    untuk dunia maya juga begitu. ada yang temenan sincere, ada yang cuma untuk ngejar kunjungan balik. makanya saya sendiri malah sebel kalo dapet komentar yang isinya cuma tulisannya: “kunjungan baliknya ditunggu”. lho kok jadinya bertemannya pamrih ya? 😛

    perasaan, buat saya, kalo orang mau komentar itu harus secara sukarela deh, bukan karena disuruh. ya gak sih? hehehe.

    iya lah saya juga ngeblog lebih demi kepuasan diri sendiri aja. suka nulisin kejadian2 yang saya alami buat kenang2an yang bisa saya baca2 lagi di masa depan.
    blogwalking juga jadi hobi, karena saya seneng baca cerita2 temen2 yang lain.

    yang penting dibawa happy aja lah…. 😀

  19. Postingannya pas sekali dengan suasana pertemanan maya yang sedang saya alami.
    Dan sepertinya jadi ada penguat untuk memutuskan hubungan pertemanan kalau terlalu merugikan.
    Target saya di 2011, menulis di blog terus, mau dikomentari atau tidak yang penting nulis jalan terus, betul kan kak ?

  20. kalau saya pernah g ya mutusin teman? pernah sih.. aku kecewa seklai karena ternyata apa yang dia omongkan tuh g sesuai dengan kenyataannya…. orangnya kelaihatannya kalem bangat e malah kalau orang besar tuh dinamakan korupsi.. ya sudah akhirnya saya diamkan aja…

  21. Pingback: Tweets that mention Twilight Express » Blog Archive » Memutuskan Hubungan -- Topsy.com

  22. Jadi ingat iklan yg bilang “Putus hubungan dengan nyamuk”. Pasti itu nyamuknya juga tukang boong yah..? Xixixi… 😀

    Selamat Natal, Mel. Met taon baru juga. Met libur. Met menikmati hari2 bersama keluarga.. 🙂

  23. Aku sih kurang tau ya mba…
    apakah putus istilah yang tepat untuk aku…
    belum penah juga men deklarasikan nya selugas itu…

    Tapi memang aku juga punya beberapa temen yang rese dan membuat aku jadi malas banget menghadapinya,…dan lebih suka menghidar aja…tapi kalo terpaksa ketemu sih,..ya biasa biasa aja…
    Biasanya sih bukan minjem baju mba,…tapi minjem duit…hihihi…

    Terus terang aku masih baru banget di dunia maya ini mba…
    Belum pernah sih kejadian mutusin dan diputusin temen di dunia maya….
    eh, tapi gak tau mungkin aku nya udah diputusin, tapi aku gak nyadar ya…gak tau juga sih…hihihi…

  24. Kalau ada gelagat seperi itu (dari teman dekat) aku bersaha untuk menghindar saja dari pada ada perselisihan yang lebih gawat lago. Ya…. mengalah untuk kebaikan semua dan menang tentunya (dari pada kalah sama setan) 😆 Btw, kalau ibu yang “mamatomo” sih disini banyak. Tiap hari ketemu ngerumpi, ketemu ngerumpi, ketemu ngerumpi begitu terus setiap hari. Ternyata disana ada juga toh 😛
    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  25. 1. Dulu selalu saya katakan kepada anak buah ” Jangan coba-coba membohongiku karena saya tidak suka dibohongi”.

    2. Dibohongi itu terasa sakit, ketika kita mempercayainya, tiba-tiba dibelakang kita anak buah dengan bangga dan gembira berkata kepada teman-temannya ” Eh boss tadi saya bohongi lho, dia manggut-manggut, percaya saja. Kasihan dehhhh boss “.
    Coba apa tidak menyakitkan tuh jeng.

    3. Bagimanapun juga kejujuran harus selalu dijunjung tinggi. Sekali berbohong akan menimbulkan kebohongan baru untuk menutupi kebohongannya itu bukan.

    Terima kasih artikelnya yang bermanfaat.

    Salam hangat dari Surabaya

  26. Pingback: MENJAGA KOMITMEN «

  27. wah, mbak imel, aku tetap kalah dalam jal jumlah postingan dalam satu tahun ini 🙂
    benar, mbak, ngeblog enak bgt klo dikembalikan kepada khittahnya.

    iya kan kamu sambil belajar fety…
    keep blogging ya
    EM

  28. Santai ajah kk, Pergi 1 datang 1000 🙂
    walaupun gw jarang mampir, tp ndak bkal lupa ama TE,
    hehehe..
    Smangat kk 🙂

    bener…aku juga santai aja sih 😉
    makasih ya
    EM

  29. hiks, merasa tersentil dg tulisan Mbak Em kali ini. akhir2 ini aku nggak pernah BW. kalau pun BW paling baca sekilas dan nggak ninggalin jejak. padahal kangen banget blogging. tapi kok ya dari sekarang rasanya semakin bodoh utk urusan membagi waktu. maafkan saya mbak Em, kalau jarang mengontakmu. tetapi percayalah, aku masih suka kangen menyambangi TE, kangen baca cerita2 keluarga Miyashita… 🙂 love you, Mbak Em…

    dont worry kris…. maaf kalau merasa tersentil, bukan kamu kok.
    Aku tahu kalau kamu sibuk dan sulit koneksi internet.
    love you too kris
    selamat Natal dan tahun baru

    EM

  30. mbak Imel..
    kalo dalam islam juga adalah istilah Uzlah..
    yang bisa diartikan dengan menyepi, menjauh…

    dan kita emang disarankan untuk melakukan itu jika ada orang yang menyakitkan hati, berbuat tidak enak pada kita… (dgn catatan emang dia yang salah yaa)

    jadi saya juga setuju, seandainya ada yang begitu sama kita..
    daripada sakit hati.. lebih baik kita jauhi aja :p

  31. Kehilangan teman, apalagi sahabat, pasti sangat menyedihkan ya Mbak, baik karena inisiatif kita maupun karena kita yang ‘diputusin’. Mungkin memang diiringi rasa kecewa, marah, atau geram, tapi kesedihan pastilah tetap ada.

    Benar kata Mbak Imel, di dunia blog pun ada rasa ‘cemburu’, ketika teman yang kita anggap dekat, lebih suka mampir ke blog orang lain dari pada ke blog kita. Tetapi begitulah, seringkali waktu yang sangat terbatas membuat kita kesulitan untuk ‘adil’ dalam ‘berpoligami’ di dunia blog (hayaah … istilahnya kok nyebelin ya? 🙁 )

    Semoga persahabatan kita selalu bisa terjaga dengan baik … 🙂

  32. Makasi Kak Imelda , ud nemenin saya beberapa tahun ini..
    saya jadi makin kenal Jepang lewat blog ini..

    waaah yuli, aku yang terima kasih, kamu udah mau baca TE
    EM

  33. sad atmosphere yah postingan ini
    aku kok sedih nih
    mmm… ngomong apa yah… ga suka banyak nyeplos sih
    komentarnya dibatin ajah. hehehe
    tapi ya uda de, buat tante Imel gitu loh
    ga usah pake expectations & goals
    blog aja 🙂
    mau nulis ngutara-nyelatan (ngalor-ngidul) poen.. pake gaya IEVC teteup asyik kok. sumpe!
    untuk malesnya.. motivasinya harus dicari sendiri.. gimana cara me-rejuvenate spiritnya supaya membara lagi seperti awal2 nge-blog (dg target one per day)
    katanya yang di draft banyak.. berartikan ide dan uneg2nya uda jadi lemak tuuuh. hehehe. buruan dikorset.. ^^V
    semakin tante share.. kami (cieh.. kami) merasa lebih deket kok. jadi lebih tau tentang kehidupan tante. dan supaya ga putus hubungan.. 😀
    hmmm.. last but not least neee. makan ga makan ati.. comes back to the motivation & interpretation

    sincerely,
    ~LiOnA~

    Ya ya… rejuvenate memang perlu ya…
    semoga bisa deh, minum krating daeng, hemaviton+ CDR biar TEnya lebih berguna lagi ya
    😉
    Makasih makasih kamu juga sering membuat aku kembali menulis lagi kok 😉

    EM

  34. tahun lalu satu hubungan dengan seorang sahabat terpaksa putus karena keadaan, komunikasi yang buruk dan kesalahpahaman yang terjadi membuat sulitnya mempertahankan persahabatan kami. sayang memang, bahkan di satu ketika ada perasaan menyesal kenapa itu harus terjadi, tapi ya itu tadi, daripada makan batin? lebih baik disudahi. dan saya percaya time will heal, semoga satu hari nanti dapat bertemu dengannya dalam keadaan yang lebih baik buat masing2 🙂

  35. Persahabatan, kaya kepompong, he.he. Nice artikel. Btw, blog yang penting nulis mbak, saya baca terus deh, masalah pagerank, tar2 aja, tp kl dapat hadiah itu, mayan juga sih, he..he

  36. I’m just a silent reader for TE huahahaha

    waaaaaaaaaaaaaaaaaah Kang Dur!!!! Masak sih? Emang baca? hihihi
    anyway thank you yah. Salam sama mbak Ita.
    senangnya hatiku \:d/
    EM

  37. Memutuskan hubungan pertemanan menurutku wajar saja kalau memang sudah benar2 tidak cocok lagi. Aku pernah mengalaminya dulu dengan teman baikku, tapi seiring berjalannya waktu, sekarang kami sudah sama2 dewasa (alias tua hahaha..) jadi tak terlalu lagi menyimpan sakit hati di masa lalu… 🙂

  38. Saya bisa membayangkan kondisi di Jepang dengan Indonesia sangat jauh berbeda. Dengan kekentalan logika yang berbeda pula…

    Salam pertemanan semoga saya tidak ada dalam daftar teman yang akan diputus… 😀

  39. Dibikin kecewa sama sahabat? Sering bangetlah… Namanya juga manusia, pasti nggak sempurna. Sekarang pun saya nggak terlalu berharap bisa bikin hubungan langgeng dengan orang lain. Agak trauma juga sih. Kebaikan ku selalu dibalas keburukan.

  40. Pertemanan di dunia maya ini bahayanya hanya kekurangan waktu untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Tapi sebenarnya karena bisa mencari teman-teman yang minatnya sama seringkali quality time di dunia maya bisa lebih mudah dicapai. Hehehe..bukan cari alasan karena jarang nenangga ke TE ya….pasti kalau ada waktu aku samperin (hehehe tulisan 2010 baru kebaca sekarang…tapi nggak ada kata basi buat tulisan di blog TE hehehe…)

    Hehehe iya…yang penting mungkin chemistrynya baik maya atau nyata ya 😀
    EM

  41. koq tetiba aku menemukan tulisan seperti ini ya, kak.
    aku introvert banget dan sulit buat bikin temen baru. mungkin aku kelihatannya ceria dan bisa menghidupkan suasana, tapi sebenarnya aku penyendiri. mungkin ya karena itu, karena teman-teman selalu kembali pada kesibukannya sendiri. jadi kalau butuh curhat, ke siapa? mungkin juga aku sadar bahwa kebanyakan curhat itu nggak baik 😀 (sampai akhirnya aku menutup blog pribadiku dari link jejaring, dan cuma mengaktifkan satu yang lebih positif).
    last year is very hard.

    karena aku sulit masuk ke orang-orang yang sudah mingle, aku lebih sering bertemu dengan avoidant yang lain, yang tak pusing apabila tak bertegur sapa, namun ternyata selalu ada untuk mendengarkan di saat-saat yang nggak terduga. makasih juga untuk teknologi yang bisa menyatukan dari banjarmasin hingga surabaya. 😀

  42. Ime senpai,aku termasuk silet reader. Hajimemashite he he he

    hahahhaha hajimemshite juga Tyo 😀 Senang kohai yang baca juga 😀 39 yaaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *