Hari Minggu tanggal 27 Juli. Homecoming Day Universitas Indonesia yang sebetulnya sudah dimulai dari tanggal 26 Juli.
Pagi jam 9, Windy sudah muncul di ruang tamu (kamu bener-bener sudah japanese minded deh win, but its a good habit) sesuai janjinya. Tunggu punya tunggu, windy ditemani papa, sementara aku wira-wiri siapkan segala macam untuk anak-anak meskipun I am ready to go(japanis ai am). Kai sedang dimandikan dan mulai diplontos tapi baru setengah…keburu batere shavernya habis. Dan dia menangis meraung-raung. Sedih aku dengarnya.
Jam 9:30 an Susi datang sesudah nyasar di daerah HangLekir…. ( glad to meet you again Sus, aku hormat pada Doktor yang satu ini. Satu-satunya di angkatan aku yang mencapai gelar doktor dari Universitas Hitotsubashi. Tapi memang jam terbang bahasa Jepangnya jauuuuuh melampaui kita semua. Wong kita masih belajar katakana-hiragana , dia bawaannya 国語辞典 Kamus Jepang-jepang. Ngga heran kita cuman 6 bulan bersama ya…..)
Tak lama (hmm lumayan deh) si Elvi —alias daijobu san— datang dari Palembang hihihi. Ngga deh , dari rumah sodaranya di ….(huh i couldn’t recall the name) palmerah sonoan lagi deh. But bener-bener dia datang dari Palembang kemarinnya HANYA untuk ketemu AKU (iiih ge-er) …..untuk Reuni HIMAJA (Himpunan Mahasiswa Japanologi) FSUI lintas angkatan deh.
Sementara aku sudah di-sms-in terus sama Nana yang sedang nunggu kita di Pejaten, rumah Ira. She said…”Osoi….. mou 10 ji dayo…”(lelet banget..udah jam 10 loh)…. Iya Na….aku juga mau aja berangkat but
Rahma datang paling akhir datang dari cilandak. Uhhh ibu guru Inggris satu inih. Rahma emang aneh bin ajaib deh menurut kita…saya karena dari dulu udah macem-macem yang dibuat. Kuliah di sastra Jepang juga, di LPK Tarki juga…ndobel… tapi aku lupa kamu selesaikan di jepangnya ngga ya Mah? Kadang aku kagum dengan orang yang bisa ndobel gitu. Aku mah dobelnya di FSUI dan Japan Foundation aja deh (soalnya ada Matsushima sensei tuh, my idol… tapi setelah tahu dia gay, jadi ngga respect lagi deh)
Setelah lengkap kita berlima jemput tiga orang di Pejaten. Waktu aku keluar rumah, Riku sedang mandi di plastick pool di luar dengan sepupu-sepupunya. (Mungkin ini yang buat dia sakit). Sedangkan Riku aku ngga berani liat, takut dia nangis terus. Kita sewa colt untuk ke UI, supaya semua bisa santai sambil ngobrol ngga usah ada yang musti susah-susah nyetir. Ke arah pejaten, rumahnya Ira Koesnadi,yang bapaknya alm teman bapakku juga. Dan bapaknya meninggal dalam kecelakaan pesawat di Yogya. (Aku dikasih liat foto bangkai pesawat dari dekat …weird) Aku diberi hadiah buku kumpulan tulisan terpilih “Ekologi, Manusia, dan Kebudayaan”. Dengan papa, beliau satu ilmu yaitu Environment, tepatnya Hukum Lingkungan. Tapi aku pernah wawancarai beliau sebagai pelengkap thesis aku karena kebetulan waktu itu berada di Jepang. We had a good time sambil makan sambal buatan tante dan Om bercerita… kadang sambil berjalan-jalan di Shinjuku. I respect him as a teacher, scholar, writer and father of my friend. Keterangan om Koes juga dapat dibaca di dalam buku : “Dibawah Pendudukan Jepang – Kenangan Empat Puluh Orang yang mengalaminya” Perpustakaan Nasional …. dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Prof Aiko Kurasawa ふたつの紅白旗 (2835 Yen, 木犀社 1996/08)
Nana juga datang dari surabaya waza-waza untuk aku….(kalo ini bener ya Na hehehe, she need eyedrops and japanese tea, while aku butuh “the medicine”). She is my old friend yang terus berhubungan melalui chat…dan waktu di chat baru sadar bahwa kita bersekolah di SMA yang sama. Jadi isi Facebooknya dia hampir sama dengan isi Facebooknya aku. Cuma dia di IPS dan aku di IPA. Aku sering naik starletnya dia sampai terminal bus Pondok Labu, untuk kemudian aku naik bus pulang ke rumah. Itu sebelum aku bisa nyetir sendiri sih.
Yang terakhir Dina diantar oleh kakaknya ke Pejaten. Ibu yang satu ini awet muda banget…padahal anak tertuanya sudah masuk kuliah di Monash…goshhhh…am I that old??? Aku dan Dina adalah wisudawan pertama dari angkatan ’86. Dina gara-gara sudah nikah, kebelet punya anak hehehhe (aku baru tahu bahwa dia kompre while pregnant), sedangkan aku emang maunya cepet lulus, supaya bisa mikir what is my next step… (sayangnya ipk aku cuman 3,6 ngga bisa seperti si ipk4cumlaude tuh … hmm narsisnya keluar …gomen ne)
Sesudah pick up Nana, Ira dan Dina dari Pejaten kita ber-delapan menuju ke UI Depok. Pas jam 11….padahal acaranya mulai jam 11…padahal ini pertemuan alumni jepang…padahal jepang itu disiplin waktu…. yah endonesah.
And here is it… Pusat Studi Jepang, tempat kita ngadain reuni lintas angkatan. Di pintu kita disambut oleh Bu Ermah Mandah…. Ibu yang disiplin banget, yang galak (emang bener ya bu) tiap hari ada test kata-kata baru bahasa Jepang, dan tidak boleh terlambat barang 5 menit pun. fffff fokoknya streng deh. Dan Ibu Ermah berkata padaku, “Eh Imelda, anakku sekarang di Kobe lagi ambil S2 nya, nanti aku suruh dia hubungi kamu”… “%#&$%’&()’)((‘&R&$R Oh My….anak yang dulu sekecil apa…umur 4-5 tahun …. sudah program S2…. Bener berasa TUA deh.
Ngomong-ngomong soal tua, Si Dedi —tuh yang sebelah kiri saya di foto kanan — dia yang termuda di angkatan kita, karena lahirnya bulan April 3 bulan sesudah aku… (padahal kalo ngga ada si Dedi ini, aku jadi yang termuda dan terimut loh…uhuyyyyy…) Dan Dedi bergabung dengan kita di TKP sehingga melengkapi angkatan kita menjadi 9 orang. Tuh foto bisa liat aku dan dedi yang sudah berubah setelah 22 tahun berlalu padahal dulunya ceking tuh kita berdua.
Acara reuninya dibuka oleh MC nya Bang Tabah Helmi dan Diana chan dari JF. Sambutan oleh Ketua Jurusan yang sekarang Pak Jonni dan sambutan dari Dekan FIPB UI yang alumni sastra Jepang angkatan 84, Bambang -san. Dulu kita memang sering panggil Bengki. Dekan yang satu ini dulu bener2 anak Band…rambut panjang semeter, dan kuku panjang. Bahkan kalo denger ceritanya, pernah pura-pura sakit jantung waktu di mapram heheheh. Seorang Doktor dari Universitas Tohoku, yang jadi Dekan sekarang. Hebring euy. Sesudah sambutan dipanggil tiap angkatan secara kelompok dimulai dari angkatan 1967 (wahhh aku belum lahir tuh heheheh) sembari ditayangkan foto-foto jaman baheula.
Untung angkatan 1986 masuk ke grup 1986-2000 hihihi… masih berasa muda dikit. Tapi yang membuatku sedih sebetulnya lebih ke ngga ingat nama sempai dan kohai, padahal dulu lumyan deket. Untung pada pake label nama di bajunya, jadi bisa sambil ngelirik, dan mukanya tidak banyak berubah. Yang buat aku terharu juga banyak yang angkatan di bawah aku, masih ingat bahwa aku pernah jadi Ketua Himaja (untuk dua tahun ya? lupa euy. musti bongkar dokumen lagi ntar di Tokyo). hihihi… Sambil makan siang yang katanya sumbangan dari sempai-sempai. Gochisosamadeshita.
Setelah itu kita diantar oleh Pak Dekan ke Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (ntah kapan ganti namanya) jjl sekitar kampus sastra yang dulu. Dan memang sudah banyak perubahan. Kolam sastra tempat anak-anak berkreasi baca puisi dll udah ngga ada. Gedungnya tambah banyak dan yang aku ngga tau adalah Jembatan Teksas ( yang menghubungi Fakultas Teknik dan Sastra) …. mungkin maksudnya dulu sebagai jembatan utk yang cowo-cowo cari cewe-cewe cantik di Sastra hihihi.Dari situ kita pulang dan tidak lupa berfoto juga deh di depan lambang UI dari luar kampus.
Dari Depok kita langsung ke rumahnya Uti, teman seangkatan yang sedang dalam proses penyembuhan dari breast cancer. Mendengar penjelasan dia, jadi ngeri juga sih…. Hayoooo Mammograf…and Pap Smear ….. Dan jangan lupa periksa darah 6 bulan sekali. Selama kita di rumah Uti mulai jam setengah enaman-an Hujan deras turun. Dan karena Susi musti langsung kerja (dia orang tipi sih) kita langsung pamit dan menuju Rest Midori, di Pondok Indah. Dina bilang…
“Sorry ya Mel, kamu udah bosen kali makanan Jepang”
Hmmm mau dibilang bosen juga ngga sih… aku sendiri lagi bingung kok maunya apa. So, aku makan sushi aja karena porsinya kan kecil.
And the time for say goodbye. Dan kita berencana untuk kembali mengadakan reuni 25 tahun kebersamaan pada tahun 2011 nanti. Kalau bisa mau nginep bareng dimana gitu hehehe. Bol-bol aja sih…tapi siapa mau ngurus? Masa gue dan Windy lagi? And thank you for the friendship we share together….
(Imelda — Nana — Windy… mustinya aku pake kacamata juga biar seragam…padahal bawa tuh dalam tas heheh)
NB: aku disuruh jadi koordinator acara Zona -80 Metro TV, kabarnya akan ada rekaman tanggal 10 Agustus nanti …tapi aku belum pernah liat acaranya kayak gimana …so gimana bisa jadi koordinator? Kalo cuman buat masuk tipi aja mah aku ogah…udah sering sih di Tokyo huheuheuehu…hmmm narsis lagi.
Untuk melihat foto-foto lainnya dari reuni Himaja lintang, clik di sini