LIMIT

30 Jul

Semua memang ada batasnya. Mana ada sih dalam kehidupan kita, kita benar-benar bisa free. Sedangkan untuk makan, minum saja ada batasnya. Jika melampaui batas itu maka…throw out. Bahkan sampai mencintai, dicintai, bercinta saja ada batasnya. entah itu dari diri kita sendiri atau faktor external.

Nah, kegiatan “bercinta” saya di blog hari ini dibatasi. Oleh yang namanya Bandwith. Yaaaahh tinggal satu hari lagi kok? Ngga bisa nambah? Negosiasi dulu deh.

Dan ternyata “bercinta” di blog saya bisa dinegosiasikan. Begitu saya membaca alert

The domain coutrier.com coutrier has reached its bandwidth limit (2007.32/2000.00 Megs).
Please contact the system admin as soon as possible.
!! Do not respond to this message. Your reply will go nowhere. !!

dalam email….  yahhhh system admin nya aku tapi aku tak tahu apa yang harus kuperbuat….so…langsung saya telepon Kalimantan,

“Marten help me…. tinggal satu hari sih, tapi satu hari itu kan lama… 24 jam jeh… dan dalam 24 jam apa saja bisa terjadi (beginilah kalau terbiasa hidup di negara gempa). Bagaimana solusinya?”

Dan si pakar IT tanpa gelar Sarjana IT itupun bereaksi. Dipangkasnya jatah bandwith dari domain saya yang lain… yang kurang pengunjungnya, untuk disuntikkan ke domain yang ini….. tada….. Dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya sekitar 10 menit sejak saya tahu situasi “alert” ini, bandwith saya yang tadinya 2 GB, menjadi 3 GB…. (pasti cukup untuk satu hari…secara saya bukan seleb seperti pak EWA hehehe)… Sambil bercanda si Marten itu berkata…”Yah untuk satu hari aman, tapi ngga tahu kalo untuk bulan depan loh mbak… Domain saya aja pake 7 GB….” OMG. Yaaaahhh.. Tapi ya sudah deh untuk sementara 3GB bisa menampung “kecintaan” saya berblog-ria. Dan mungkin kelak perlu yang lebih besar lagi.

BTW selamat untuk Marten yang sudah bisa menemukan “his saviour”, selamat bekerja, dan jangan lupa monitor domain-domain saya yah…. Untuk urusan domain saya memang hanyalah “pengguna”

Mama…sakit….

30 Jul

Duh biasanya Riku tidak pernah mengeluh. Sejak bayi dia tidak pernah menangis waktu disuntik vaksinasi. Malah dia selalu tanya, kok tidak disuntik, jika hanya pergi untuk pemeriksaan. Tapi….

Sejak tgl 28 malam dia menggigil terus. Demamnya sekitar 39-39,5. Tapi menurut bu Doktor Novi, kasih minum yang banyak saja, lihat kondisi dulu. Karena sebetulnya dokter juga belum bisa tahu penyakit pasien demam, hanya dari luarnya, harus ada pemeriksaan labo. Yang penting diusahakan dia minum dan diberi tempra. Namun tempra hanya menurunkan sedikit. 38,5 derajat minimum, dan naik kembali. Aku peluk dia setiap dia mulai menggigil dan mengeluh, sehingga otomatis aku tidak tidur hari itu. Sekitar jam 3:30 pagi aku kasih tempra lagi, karena demamnya 40,2… Mungkin karena demamnya dia mulai ngigau macam-macam.

“mama, mama tunggu di situ dong”

“Di situ mana? kan mama di sebelah Riku sekarang”

“Mama …aku takut….gelap”

“Kaus kakinya mana?…. Mama bawa sepatu Pikachu ngga”

“Bawa kok, kenapa Riku mau kemana?”
“Kan mau ke game center? ”

“Sekarang game centernya tutup sayang, nanti kita ke dokter dulu, sesudah itu ke game center ya…kalau dokter bolehin”

Semakin lama semakin takut aku dengar ocehannya soalnya dia terbangun tapi matanya ngga fokus. Sekitar jam 4 dia minta ditemani ke WC, dan ternyata dia mencret. Dan sejak itu berkali-kali harus ke WC. Cucian kotor bertumpuk. Sambil urus WC, aku juga cuci dulu pakaian yang kotor itu, supaya bisa langsung dicuci paginya.  Dan…aku pikir lebih baik bawa ke emergency saja. Jadi sekitar jam 4:30 Tina bangunkan opa untuk antar kita. Sambil aku siap-siap pakaian dsb, Riku sudah tunggu di depan garasi. Dia semangat banget untuk pergi keluar. Tapi waktu diraba kepalanya kok sudah tidak panas? Aku ukur 38,2….hmmm lebih baik langsung ke poliklinik anak saja deh. Jadi batalkan keluar dan Riku tidur sambil nonton TV di samping aku yang sibuk tulis email kasih kabar papanya dan posting. (disambi tidur-tiduran juga sih).

RSPP Di ruang tunggu Klinik Anak

Jam 5:30 Opa dan Oma ke gereja karena merupakan kebiasaan keluarga kami untuk pergi ke misa kalau ada yang ulang tahun. Yang lainnya tidak bisa ikut, Tina urus Kai, Aku urus Riku. Waktu Opa dan Oma pulang, kita sempatkan nyanyi Happy Birthday. Jam 8:00 aku dan Riku pergi ke poliklinik di RSPP, diperiksa dokter Jarot. Dia masih ingat Riku pernah datang waktu usia 1 th (mungkin karena jarang orang Jepun dateng ya heheheh). Dia kuatirkan Riku kena radang usus, sehingga lebih baik periksa darah. Pas kita keluar kamar periksa, Siswi teman akrabku waktu SMP datang dan temani kita ke labo. Memang siswi dulu tugasnya nganter-nganter tamu VIP di RSPP. Dan Riku termasuk tamu khusus ya Sis hehhehe. Berkat escort dari Siswi ini bisa minta tolong fotoin deh, waktu Riku diambil darahnya heheheh. Dan….untuk pertama kalinya dia nangis. “Mama….sakit…” Ya jelas sakit lah, soalnya venanya halus, jadi sempat dicari-cari dulu setelah ditusuk. Keturunan mama tuh….soalnya aku venanya ngga keliatan sampe terpaksa diambil di sela-sela jari, atau tempat-tempat lain yang aneh-aneh deh.

pucatnya ambil darah 採決

Setelah selesai labo, kita musti tunggu hasilnya 1 jam. Jadi kita pergi deh makan sate di depan RSPP, yang terkenal itu loh…. (Mariko san, aku udah makanin untuk kamu loh heheheh). Riku bisa makan sedikit. Padahal sebetulnya ngga boleh tuh makan sate, karena waktu kita kembali ke dokter untuk tanya hasilnya, ternyata verdaag tiphus. Harus makan bubur dan sayuran tuh….

sate depan RSPP sate ayam

Kira-kira jam 11:30 an kita bisa pulang, tapi musti ambil obat di apotik. Dan riku maksa untuk main. Akhirnya aku bawa dia sebentar ke BlokM Plaza untuk main di game center sekitar 30 menit. Meskipun lemah dia senang sekali, dan aku janji kalau sudah sembuh kita akan main lebih lama. Kemudian kita pulang naik bajaj….naik bajaj-pun merupakan pengalaman berharga bagi Riku. Sesampai di rumah dia bilang,”Terima kasih mama…Aku sayang mama”. Sama seperti halnya jika dia muntah di lantai, karena tidak keburu pergi ke tempat sampah. Dia selalu bilang waktu aku pel lantainya,”Maaf ya mama….mama harus bersihkan itu”. Oh anakku, tidak apa-apa itu kan tugas mama juga.  Hari ini, tanggal 30 adalah hari libur di Indonesia, jadi aku bisa menghabiskan waktu bertigaan dengan Riku dan Kai.