Tempat tidur si Kacang Babi

8 Jul

Wah kok kacang babi sih? Tenang saja, yang ini tidak haram karena tidak ada hubungannya dengan babi. Mungkin pernah menjadi pakan babi. Dan memang mungkin orang Indonesia tidak kenal pada kacang babi ini. Kalau di Jepang banyak dikonsumsi, namanya Soramame . Tapi sebetulnya bisa diproduksi di Indonesia juga loh. Dan sudah termasuk dalam daftar komoditi binaan Departemen Pertanian. Nama Latinnya Ficia Faba L. Nah si kacang babi ini yang akan menjadi primadona dalam buku bergambar Picture Book yang akan aku ulas hari ini.

Seperti yang sudah saya katakan di postingan tentang si Black Crayon, aku bakal nge-fans pada Nakaya MIwa (kelahiran 1971) yang juga pengarang buku “Tempat Tidur si Kacang Babi” ini. Siapa sih yang terpikir untuk mengangkat jenis kacang-kacangan ini menjadi tokoh karakter dalam bukunya. “Soramame-kun no Beddo” menceritakan tentang kacang Babi ini yang mempunyai tempat tidur yang empuk karena dalam kenyataannya Anda juga bisa merasakan bahwa kulit kacang babi ini empuk (seperti pete deh).  Di bagian dalamnya terdapat lapisan seperti kapas putih bagaikan awan. Nah tempat tidur ini bagi soramame-kun merupakan hartanya yang paling berharga. Jadi ketika Edamame (kacang Eda) datang untuk pinjam tempat tidurnya, Soramame-kun menolak dengan tegas, “tidak boleh! Ini hartaku”.

Edamame Green Peas

edamame(kiri)   —– green peas(kanan)

Kemudian green peas juga datang dan minta ijin untuk meminjam tempat tidur Soramame-kun, dan tentu saja tidak boleh “Jangan , kalau begitu banyak masuk , tempat tidurku rusak”. Kemudian datanglah Sayaendo, si Kacang Kapri untuk meminjam tempat tidurnya. “Tidak boleh, kamu terlalu besar!” . Lalu  yang terakhir datanglah si Kacang Tanah. “Jangan, Kamu paling cocok tidur di tempat tidurmu yang keras itu!”.

Pada suatu hari, Soramame-kun tidak menemukan tempat tidurnya. Tempat tidurnya hilang ntah kemana. Dia mencari kemana-mana…. Dia bertanya pada Edamame, GreenPeas, Kacang kapri dan Kacang tanah. Semua tidak tahu, “Rasain, dia tidak mau pinjami kita sih“…. Semua menyalahkan keangkuhan Soramame-kun.

Tapi hari semakin gelap, semua menjadi kasihan pada Soramame-kun karena tidak ada tempat tidur. Mereka menawarkan tempat tidur mereka pada Soramame-kun. TAPI….

Tempat tidur Edamame …. terlalu kecil

Tempat tidur GreenPeas ….terlalu sempit

Tempat tidur Kacang kapri …. terlalu tipis

Tempat tidur Kacang Tanah…. terlalu keras

hmmmm memang tempat tidurku yang paling enak!!!

Soramame-kun berhari-hari mencari tempat tidurnya….hingga suatu hari dia menemukan tempat tidurnya. Tapi seekor burung puyuh mendudukinya. Waaaah gimana nih… Akhirnya Soramame-kun membuat tempat tidur dari daun tak jauh dari tempat itu untuk mengawasi tempat tidurnya. Berhari-hari dia mengawasi… tapi lambat laun yang menjadi perhatian dia bukannya tempat tidur,  tetapi telur yang sedang dierami burung puyuh itu.  Pada suatu hari… krraaak kraaak, telur itu retak dan keluarlah anak burung…”Waaah anak-anak itu lahir di tempat tidurku yang empuk itu!” Anak-anak puyuh itu keluar dari tempat tidur dan berjalan mengikuti induknya. Soramame-kun melambaikan tangannya.

Malam itu teman-teman yang ikut khawatir mengenai tempat tidur Soramame-kun mengadakan pesta kembalinya tempat tidur Soramame-kun. Selesai pesta, Soramame-kun memperbolehkan semua teman-temannya untuk tidur bersama menikmati kelembutan tempat tidur kesayangannya.

Buku ini ada versi bahasa Inggrisnya dan dilengkapi dengan CD, Tapi harganya masih mahal. 2000 yen dan kabarnya (menurut testimoni dari yang sudah beli) CD bahasa Inggrisnya kurang bagus. Ekspresinya yang kurang bagus…mungkin dia mendatar saja bacanya. Sedangkan dalam bahasa Jepang seharga 800 yen-an.

BUku Soramamekun no Beddo ini terbit tahun 1997 dan sampai 2005 sudah dicetak kembali sampai 40 kali. Ditujukan untuk usia 3 tahun (jika dibacakan) dan kelas awal SD, jika membaca sendiri. Saking terkenalnya buku ini soramame-kun ini menjadi karakter terkenal dan banyak goods, barang-barang dengan bentuk si soramame yang imut-imut dalam berbagai item. Di sini langsung terlihat kapitalismenya Jepang, semua karakter langsung di produksi menjadi bermacam jenis usaha. Riku waktu ulang tahun ke 5, mendapat sebuah buku kenangan dengan ilustrasi soramame-kun dari TKnya. Dan sodara-sodara, cerita tentang Soramame-kun tidak hanya ini saja. masih ada beberapa cerita, yang akan saya perkenalkan di kemudian hari.

Early Bird

8 Jul

Saya selalu ingat kata-kata mama dalam bahasa belanda. “De morgenstond heeft goud in de mond” arti harafiahnya, Matahari memberikan emas di mulutmu. Early birds catch the worms.atau dalam bahasa Jepangnya 早起きは三文の得。

Siapa yang bangun pagi akan mendapat rejeki yang banyak. Saya sendiri tidak pernah sulit untuk bangun pagi, juga tidak pernah sulit untuk tidur di mana-mana, kecuali kalau tidak mengantuk. Saya akan enak sekali tidur di dalam mobil, atau kereta, tapi tidak di dalam pesawat. Goncangannya lain kali ya.

Kata penelitian seseorang akan sehat jika bisa tidur 7-8 jam sehari. Tapi bagi pebisnis rumusan itu tidak akan berlaku. Seperti yang bang Hery pernah tulis juga di begadang, tidak ada orang sukses yang jam tidurnya sama dengan yang dinasehatkan dokter 6-8 jam sehari. Tapi kalau saya sih lain, bukan orang sukses, atau pebisnis yang tidur sedikit untuk berpikir dan bekerja keras. Hanya sulit tidur sedikit karena badan sudah terbiasa bangun setiap 2 jam sekali waktu Riku bayi dan terbawa terus. Dulu waktu kecil saya sering dibilang “Huh imelda kalau sudah tidur, biar ada bom di sebelahnya tidak akan bangun”. Tapi saya rasa seiring dengan pertambahan umur, jam tidur itu akan dipangkas entah untuk keluarga, kerjaan atau pikiran. Saya ingat dulu mama hanya tidur 3 jam sehari, sehingga saya pikir, semakin tua saya semakin mirip mama. Tapi kalau saya tanya sekarang, dia sudah mulai banyak tidur, tidak seperti dulu. Mungkin karena beban pikirannya juga sudah mulai berkurang atau pengaruh umur.Berarti? nanti saya juga gitu?

Yang anehnya saya jarang ngantuk kalau tidak ada kerjaan. Pasti terbangun lalu mulai cuci piring, beres ini itu, dan lihat jam tahu-tahu sudah jam 5 pagi jadi tanggung untuk tidur. Tapi kalau mengerjakan terjemahan, duuuh tuh mata kok rasanya mau nutup terus ya. Ngantuk terus bawaannya.

Yah, siapa yang bangun pagi akan mendapatkan rejeki lebih banyak. Cocok buat si penjaga warnet yang 24 jam, pasti lebih banyak uang masuk. Tapi tidak bagi yang menggunakan warnetnya tentu, karena justru dia harus membayar banyak. Sama juga dnegan saya, kalau bangun pagi langsung ngopi bercangkir-cangkir, sambil ngenet (untung di sini bayar paket), trus ditambah ngemil …tidak baik ya untuk kesehatan dan untuk kantong hehehe.

So, are you an early bird? or malah tukang begadang? Banyak rejeki ngga ya? Kalo banyak, bagi-bagi dong… 🙂

::::::::::::::::::::::: sambil nulis early bird aku teringat sebuah lagu dari Anne Murray, yang judulnya Snowbird. Enak deh lagunya::::::::::::::::::::::::::::::::::