Ultraman suka natto?

10 Jul

Ultraman adalah idola anak laki-laki di Jepang. Pahlawan yang berubah menjadi Raksasa penolong manusia daari serangan makhluk asing (Kaiju) bermacam bentuk. Ultraman berasal dari planet M78 yang datang ke dunia dalam rupa manusia biasa. Jika Kaiju datang, dia akan berubah bentuk “Henshin” menjadi raksasa. Ultraman yang datang ke dunia ini ada banyak dan masing-maisng mempunyai nama sendiri dan kekuatan yang berbeda-beda. Ultraman pertama kali tampil di layar televisi pada tanggal ini, 10 Juli 1966 sebagai ekstra, dan film nya mulai reguler diputar seminggu sesudahnya. Selama 40 tahun sampai tahun 2007 lalu setiap minggu menghibur anak-anak dengan cerita yang seru. Jika sekarang kita menonton film tahun-tahun awal, terlihat sekali pembuatan yang kaku dengan teknik yang masih amatiran. Lama-kelamaan dengan berkembangkan teknik CG, adegan perkelahian antara ultraman dengan Kaiju semakin seru dan halus pembuatannya, juga jalan cerita lebih kaya. Ultraman yang terakhir muncul adalah Mebius, yang kemudian di bagian akhir, film diperkaya dengan pemunculan ultraman jaman baheula seperti Ultraman 80, Ultraman Leo, Hikari, Seven, bahkan ultra Father. Di bagian akhir keamanan dunia diserahkan kembali kepada manusia, tanpa bantuan ultraman lagi. Saya yang sempat mengikuti film ultraman ini sejak Riku berusia 3 tahun dnegan tampilan ultraman Max, kemudian sesudahnya Mebius sangat menikmati cerita-cerita yang ditampilkan. Saya bisa membayangkan selama 40 tahun, anak-anak dihibur dengan tampilan cerita-cerita yang menarik dengan rating tinggi (yang tertinggi 42,8 pada tahun 1967).  Kesuksesan film ini membawa kepopuleran yang terus menerus selama 40 tahun dengan dijualnya berbagai macam produk, mulai dari boneka plastik sampai tempat pensil, tempat bento, saputangan dan lain-lain. 40 tahun bukan waktu yang pendek, disneyland saja di Jepang baru 25 tahun. Sebelum ada disneyland, anak-anak Jepang sudah mengenal tokoh impian mereka Ultraman.

Tapi kenapa saya tulis judul Ultraman suka Natto? Karena ternyata hari ini adalah hari peringatan untuk natto. Natto adalah kedelai yang difermentasikan, sehingga mengeluarkan lendir. Rasanya seperti tempe busuk, dan merupakan makanan yang bergizi tinggi. Natto bisa menjadi bahan untuk diet, sayangnya saya dan kebanyakan orang asing lainnya tidak bisa makan natto….. padahal sehat sekali. Tapi coba deh lihat foto di sebelah….ngeri kan hehhehe. Padahal katanya semua bahan makanan yang berlendir begitu, seperti okura juga bagus untuk kesehatan. Mau coba?

NB: satu lagi peringatan adalah hari minyak salad (minyak goreng). kenapa? karena 7-10 (10 juli) itu kalo dibaca terbalik menjadi OIL…. duh ada-ada saja orang Jepang hihihi

Tanabata dengan Ponytail

7 Jul

Hampir semua orang yang berminat dengan Jepang tahu bahwa tanggal 7 Juli itu adalah hari Tanabata. Bahkan si Asep sudah memberi komentar pertama, katanya “Oooh 7 Juli selain Tanabata ternyata hari peringatan yukata juga ya?”…. Ternyata demikian sodara-sodara. Menurut tampilan i-google di komputer saya, selain hari Yukata juga hari ponytail (ikat kuda) lahhh apa hubungannya ya? Katanya sih, Kalau pakai yukata paling cocok jika rambutnya diikat kuda, lebih feminim. Ngerti juga sih, abis kan musim panas, paling enak diikat tuh rambut biar ngga kemana-mana. Tapi ada juga alasannya bahwa si Orihime itu diikat kuda, jadi sekalianlah tanggal 7 Juli menjadi hari ponytail …. emang ada-ada aja ya Jepang hihihi.

Sekilas cerita mengenai tanabata yang bisa juga dilihat di Wikipedia:

Legenda Tanabata di Jepang dan Tiongkok mengisahkan bintang Vega yang merupakan bintang tercerah dalam rasi bintang Lyra sebagai Orihime (Shokujo), putri Raja Langit yang pandai menenun. Bintang Altair yang berada di rasi bintang Aquila dikisahkan sebagai sebagai penggembala sapi bernama Hikoboshi (Kengyū). Hikoboshi rajin bekerja sehingga diizinkan Raja Langit untuk menikahi Orihime. Suami istri Hikoboshi dan Orihime hidup bahagia, tapi Orihime tidak lagi menenun dan Hikoboshi tidak lagi menggembala. Raja Langit sangat marah dan keduanya dipaksa berpisah. Orihime dan Hikoboshi tinggal dipisahkan sungai Amanogawa (galaksi Bima Sakti) dan hanya diizinkan bertemu setahun sekali di malam hari ke-7 bulan ke-7. Kalau kebetulan hujan turun, sungai Amanogawa menjadi meluap dan Orihime tidak bisa menyeberangi sungai untuk bertemu suami. Sekawanan burung kasasagi terbang menghampiri Hikoboshi dan Orihime yang sedang bersedih dan berbaris membentuk jembatan yang melintasi sungai Amanogawa supaya Hikoboshi dan Orihime bisa menyeberang dan bertemu.

You-kata I cantik?

7 Jul

hihihi aneh ya judulnya. Yang mau saya tulis di sini sebetulnya adalah YUKATA, salah satu pakaian tradisional Jepang yang bisa dibilang sebagai Kimononya musim panas, atau kimononya sehari-hari. (Tulisan Kimono dalam kanji sendiri sebetulnya Kiru mono, jadi artinya pakaian)

Mungkin ada yang sudah pernah menginap di hotel di Jepang, atau bahkan penginapan tradisional Ryokan di Jepang. Pasti disediakan Yukata yang kebanyakan berwarna biru/putih/abu-abu dengan obi (sabuk) kecil untuk mengikat baju kimono itu karena tidak ada kancing sama sekali. Jadi kalau menginap di hotel di Jepang, Anda tidak perlu membawa baju tidur (kecuali kalau takut sizenya tidak cukup seperti saya….hiihihi). Karena biasanya orang Jepang akan mengganti bajunya dengan yukata yang tersedia begitu sampai, kemudian masuk ke pemandian air belerang (ONSEN) yang berada dalam gedung hotel itu. Jadi merupakan pemandangan umum jika datang ke hotel di Jepang melihat semua tamu hotel memakai yukata “SERAGAM” di lobby atau ruang makan hotel. Meskipun demikian, tidak diperbolehkan untuk keluar dari gedung hotel memakai Yukata itu karena tidak sopan. Tentu saja kalau Anda menginap di hotel chain international tidak akan ada pemandangan ini.

Kalau Yukata berwana biru dengan motif garis atau kotak yang khas hotel, YUKATA lainnya bercorak bunga, kembang api bahkan balon… benda-benda yang melambangkan musim panas. Karena Yukata itu terbuat dari katun sangat cocok dipakai dalam musim panas yang gerah di Jepang, terutama pada waktu bepergian ke festival kembang api atau ke festival matsuri. Wanita memakai Yukata berwarna warni dengan obi berbentuk seperti kupu-kupu di bagian belakang. Memang cukup sulit memakai Yukata ini sendirian, sehingga bisanya untuk mengikat obi perlu bantuan orang lain. Saya sendiri belajar memakaikan obi bentuk kupu-kupu ini dari seorang Jepang pada waktu Program studi Sastra Jepang UI menyelenggarakan pertunjukkan Jepang di lingkungan universitas Indonesia. Ada sekitar 20  orang yang perlu dipakaikan obinya sehingga cukup terlatih deh kemampuan saya mengikat obi. Pakai sendiri? bisa tapi agak kendur sehingga lebih baik dipakaikan orang lain.

Saya posting tentang yukata ya tentu saja karena hari ini tanggal 7 Juli merupakan kinenbi (hari peringatan) untuk yukata, selain hari Tanabata tentunya

Bendera kuning

6 Jul

Bendera kuning kan biasanya dipakai untuk memberitahukan ada kematian di dekat situ ya? Atau misalnya pada iringan mobil ke pemakaman. Kenapa sih mesti warna kuning? Kalau putih memang tanda perdamaian/nyerah, tapi kenapa bukan hitam yang dipakai untuk menandakan berkabung?

Tidak tahu memang siapa yang pertama kali menentukan bendera kuning untuk peristiwa duka itu. Yang saya mau tulis di sini sebetulnya hanya sekedar uneg-uneg peristiwa yang terjadi seminggu yang lalu. persis di jam-jam segini (Minggu dini hari jam 2-3 pagi).

MInggu lalu adikku (cewe yang pinter musik itu, dan programmer itu) nginap di rumahku. Aku minta dia tungguin jadi baby sitter untuk Riku dan Kai, karena aku harus ikuti meeting KMKI (Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia di Jepang). Males boyong-boyong anak-anak dengan heboh seperti kejadian dua minggu yang lalu. Dan karena pulangnya larut, aku minta adikku untuk nginap saja dan baru pulang minggu paginya.  Nah ceritanya  kita sudah tidur, tapi kira-kira jam segini ini ada suara ambulans mendekat, dan berhenti. Rupanya persis depan apartemen kita. Antara ngantuk dan ingin tahu berhenti di mana, setelah 5 menitan aku bangun dan keluar ke kamar makan. Rupanya Tina sudah di kamar makan juga. Dia bilang ambulans itu berhenti tepat depan apartemen dan akhirnya aku keluar ke beranda untuk lihat keadaan. Betul ada ambulans 1 unit dan pemadam kebakaran 1 unit dan di belakangnya mobil wagon 1 unit (ada supirnya). Memang kalau kita telepon emergency di 119, kita harus memberitahukan apa yang terjadi. Sakit atau kebakaran. Tapi meskipun melaporkan sakit mobil pemadam kebakaran juga ikut datang, kalau-kalau diperlukan untuk memanjat apartement dll.

Jadi aku dan Tina cukup penasaran siapa sih yang sedang sakit. Atau kenapa ambulans datang? Kebanyakan di apartement kami orang muda, dan yang aku tahu orang tua itu di lantai satu. Dan pagi sekitar jam 8 Gen melihat ada mobil jenazah yang datang. Entah membawa pergi atau membawa kembali dari RS. Ternyata orang itu meninggal. BUT…. nobody knows. Siapa yang meninggal. Akhirnya aku tahu  di lantai 5, tapi kamar nomor berapa? Beberapa kali aku bertemu petugas dari rumah duka (biasanya apartement di Jepang tidak memperbolehkan jenazah dibawa ke rumah, sehingga biasanya langsung dibawa ke rumah duka, untuk proses persiapan malam terakhir dan kremasi) dan juga satu kali bertemu dengan petugas pos yang membawa “uang duka” (biasanya keluarga/teman memberikan uang duka di rumah duka atau yang tidak bisa datang mengirimkan ke rumah. Jumlahnya tergantung “kedekatan” dia dengan yang meninggal, tetapi maksimum 10.000 yen. Semua di Jepang sudah ada “hitungannya” sehingga sulit untuk melebihi “harga pasaran”, karena nanti akan dikirimkan “kembalian” berupa barang seperti teh, saputangan dll). 2 kali aku dalam satu lift bersama mereka (petugas rumah duka dan pak pos)…ingin bertanya kamar nomor berapa? tapi tidak bisa. Kenapa? Karena di Jepang informasi private orang lain sangat dijaga. Tidak bisa mengumbar seenaknya saja, jika tidak mau dituntut nantinya. Setelah itu aku berusaha tanya kepada tetangga waktu bertemu di parkiran sepeda, atau teman yang anaknya satu sekolah dengan Riku. Tapi tidak ada yang tahu.

Weird. Aneh bukan? Tidak mungkin keadaan seperti ini terjadi di Indonesia. Paling tidak satu apartement seharusnya tahu. Memang kita hanya kenal orang yang tinggal di samping kiri-kanan, atas -bawah saja. Tapi di Indonesia jika ada yang meninggal pasti terdengar ribut-ribut, atau tanda duka seperti bendera kuning itu. Di sini tidak ada! Nobody cares…. Aku jadi heran campur sedih, betapa dinginnya masyarakat Jepang. Yah masyarakat adalah kumpulan dari orang-orang… jika orang-orangnya dingin, ya sudah sewajarnya masyarakatnya dingin.

Apakah kejadian ini hanya di Jepang? Mungkin di negara Eropa begitu juga? Yang pasti aku pernah tahu ada seorang keluarga jauh yang tinggal di Belanda, meninggal di rumahnya dan baru ketahuan seminggu sesudah meninggal. Bumi dikatakan semakin panas karena efek rumah kaca, tapi kelihatannya hati orang-orang yang tinggal di dalamnya semakin beku saja. Semoga aku tetap bisa memancarkan hangatnya matahari negara tropis di hati orang-orang sekelilingku, terutama keluargaku.

Berikut adalah panduan untuk menelepon emergency di Jepang

Di Jepang Anda dapat menelepon ke 119 untuk mendapatkan bantuan untuk pemadam kebakaran, pertolongan pertama atau gawat medis. Jika terjadi kebakaran, tekan nomor 119 dan beritahukan dalam bahasa jepang. Bahwa ada kebakaran. Kaji desu. Berikan alamat Anda mulai dari kelurahan lalu nama daerah, jalan dan nomor rumah . ku, machi, chome, ban, go. Misalnya mengatakan rumah saya kebakaran. Jitaku ga moeteimasu. . Jika terjadi kecelakaan atau sakit mendadak. Telepon 119 dan beritahukan untuk mendapat bantuan gawat darurat medis. Kyu kyu desu. Beritahu nama Anda. Dan sebutkan Anda sakit keras. Watashi wa jubyou desu. Atau perut sakit. Onaka ga itai. Sebutkan pula alamat Anda. Jika Anda menelepon dari ponsel Anda. Telepon ke 119 dan sebutkan lokasi dan tanda-tanda sekitarnya yang pasti. Setelah menelpon jangan matikan batere telepon HP untuk 10 menit karena mungkin bantuan penolong perlu menghubungi Anda untuk kepastian lokasi. Jika Anda sedang menyetir mobil. Hentikan mobil dan parkir di tempat yang aman . Dalam keadaan bahaya atau darurat, teriaklah dan minta bantuan dari orang sekitar.

Waktu menelepon ke 119, Bicara dalam bahasa Jepang, atau kalau terpaksa dalam bahasa inggris, atau mintalah tolong pada teman jepang Anda untuk menyampaikannya. Jika terjadi kebakaran Anda bisa berusaha memadamkan api sendiri tapi jika api sudah mencapai langit-langit hentikan usaha Anda. Pelajari pemakaian alat pemadam. Buka katup pengaman tarik selang dan arahkan pada pusat api dan tekan.

Anda perlu memperhatikan hal-hal pencegahan spy tidak terjadi kebakaran . Misalnya jangan merokok di tempat tidur, Merokok pada tempat yang ditentukan dan sediakan asbak. Sebelum membuang putung rokok, siramlah dengan air. Ada baiknya juga Anda mengikuti kursus pertolongan pertama pada kecelakaan. Kelas biasa selama 3 jam yang mmengajarkan juga untuk membuat pernafasan buatan bagi dewasa. Kelas lanjutan sellama 8 jam pernafasan buatan untuk dewasa, anak-anak, balita dan bayi. Untuk pertanyaan hubungi dinas kebakaran di dekat rumah Anda atau telepon ke 03-5276-0995

Sekai Isan – World Heritage – Warisan Dunia

3 Jul

Pasti teman-teman sudah banyak yang mendapat email untuk ikut memilih pencalonan Danau Toba, Pulau Komodo, (ahh lupa yang lain) untuk menjadi Warisan Dunia.Sebagai anak Indonesia tentu saja saya pilih untuk Indonesia dong…pilihan saya sih Pulau Komodo.

Nah, Jepang juga mendaftarkan satu lagi tempat wisata mereka untuk menjadi situs warisan dunia yang ke 16. Tadi pagi lihat di berita TV tentang calon situs warisan dunia itu. Kebetulan saya juga baru saja menyelesaikan editing majalah Nipponia No 45 yang terbit 3 bulan sekali, dan dalam Nipponia yang terbaru itu memuat tentang sebuah kuil di Hiraizumi, Prefektur Iwate. Di kuil itu terdapat aula KONJIKI-DO yang terbuat dari emas. GOLD!…semuanya kira-kira berkilauan. ahhhh kapan ya bisa lihat langsung. Wisata domestik dalam Jepang jauuuuh lebih mahal daripada wisata ke luar negeri sih… kecuali mau pakai seishun juhachi kippu (tiket kereta seishun 18 yang terjemahan bebasnya remaja 18, mungkin dulu dipakai oleh remaja-remaja yang mau wisata murah, backpacker, seperti si F-X. Naik kereta dongko, kereta lokal yang berhenti di setiap stasiun jadi……leleeeeet banget sampai tujuannya. Keburu pantatnya tepos dulu hihihi)

Isi milis ajakan memilih Warisan dunia itu isinya spt ini:

Ayo dukung Indonesia!

Pemilihan 7 keajaiban milik dunia kembali digelar, berbeda dengan kriteria sebelumnya dengan keajaiban yang dibuat secara sengaja oleh manusia dalam bentuk bangunan, kali ini panitia mengajak dunia untuk memilih 7 keajaiban baru milik dunia yang bukan dari buatan manusia.

Sudah terpilih sebanyak 77 tempat di seluruh dunia dari berbagai kategori, dan Indonesia mengajukan atau setidaknya sudah terpilih sebanyak 3 tempat eksotik, antara lain:

1. Komodo National Park
2. Krakatau, Volcanic Island
3. Lake Toba

Voting dilakukan melalui internet, dengan batas waktu sampai akhir 2008!

VOTE for INDONESIA: http://www.new7wonders.com/ atau: http://www.new7wonders.com/nature/en/liveranking/

Catatan:

Indonesia mungkin akan kalah dari negara lain, bahkan negara kecil yang mengajukan tempat yang tidak terlalu menarik, hanya karena negara tersebut lebih melek internet (Singapore contohnya, yang mengajukan Bukit Timah Nature Reserve). Dan yg lebih menyedihkan lagi, pulau Sipadan juga termasuk dlm nominee yg diajukan oleh Malaysia. (sedihT_T).

Brazil misalnya, pemerintahnya menyediakan fasilitas gratis untuk masyarakatnya yang tidak punya akses internet agar bisa ikut memilih untuk negaranya.

Karena itu, ayo bantu sebarkan informasi dan ajakan ini!

Coklat Asin?

2 Jul

Weleh, coklat kok asin sih? Tapi emang bener kok. SHIO CHOKORE-TO tuh tulisannya. Coklat Garam. Kok bisa?Nah kalau ditanya kok bisa, saya juga tidak tahu mengapa bisa. Kan kopi juga bisa dimasukkan garam (kabarnya ini obat begadang), jadi mustinya coklat juga bisa.

Coklat jenis ini sedang trend di Jepang. Saya tidak tahu kenapa, tapi hampir semua produsen coklat Jepang membuat coklat versi garam ini pada musim panas ini. Selain rasa caramel tentunya. Tadinya saya rasa aneh, tapi setelah mencoba, ternyata enak juga loh. Manis, tapi ada asin-asinnya. Tapi yang saya ras paling top itu justru buatan pabrik coklat yang kurang dikenal yaitu Tirol. Coklat tirol ini biasanya dijual ketengan sehingga paling disukai anak-anak, karena bisa dibeli dengan uang jajannya. (sttt Riku juga suka sembunyi-sembunyi ambil coklat ini dan masukkan ke keranjang belanjaan saya). Yang saya beli namanya Shio Vanila, karena memang terbuat dari coklat putih, yang dalamnya ada semacam marshmallow yang asin. Harganya 105 yen isi 6-7 buah. Biasanya saya tidak suka coklat putih karena manis, tapi ini sempat membuat saya ketagihan……

[Hari ini Hari Apa] 7-1

1 Jul

Kalau di Jepang kebanyakan tanggal 1 Juli merupakan hari pembukaan Gunung (Gunung Fuji) yang disebut Yamabiraki dan pembukaan laut (kecuali Okinawa) yang disebut Umibiraki untuk umum. Jadi mulai hari ini orang-orang mulai bisa mendaki gunung Fuji sampai ke puncaknya. Sebelumnya tidak bisa karena masih bersalju/ atau salju baru mencair sehingga berbahaya.  Demikian pula dengan pembukaan laut, mulai hari ini orang-orang bisa “menyerbu” laut untuk berenang dan melakukan olahraga air lainnya. Sebelumnya air laut masih terlalu dingin untuk direnangi.

Dan ternyata juga tanggal 1 Juli ini merupakan peringatan untuk Lagu anak-anak Douyou. Lagu anak-anak bahasa Jepang juga bagus untuk dijadikan bahan belajar bahasa Jepang loh. Lagu-lagu anak-anak ini memang berbeda menurut jaman penciptaannya. Lagu anak-anak yang bisa dikatakan tertua adalah Sakura sakura kemudian Kanariya. Ada juga lagu yang dulunya merupakan lagu perjuangan. Dan biasanya lagu anak-anak akan terkenal jika masuk dalam program acara TV NHK Minna no Uta. Lagu yang terakhir diciptakan pada tahun 1999 berjudul Dango san Kyoudai (Kue mochi bundar bersaudara). Setelah itu jarang ada lagu anak yang diciptakan, tapi banyak yang menganggap lagu anime (animation film) itu sebagai lagu anak-anak (padahal bukan). Perlu diketahui bahwa penjualan lagu anak-anak tidak dikenai pajak, sehingga banyak pula perusahaan rekaman yang memasukkan lagu anime/ tema song ke dalam CD lagu anak-anak. —— satu lagi sebelum lupa, yayasan sekolah juga tidak dikenai pajak.—–

Saya tuliskan di sini satu lagu anak-anak yang sering saya nyanyikan bersama Riku juga (Selain yang Medaka). Berjudul “Inu no omawari san” (Anjing yang menjadi Polisi).

Maigo no maigo no koneko chan
Anatano o-uchi wa doko desu ka
O-uchi wo kiitemo wakaranai
Namae wo kiitemo wakaranai
Nya nya nya nya nya nya nya nya
Naite bakari koneko chan..
Inu no omawari san
komatteshimatte
wan wan wan wan wan wan wan wan.

artinya:
Si anak kucing yang tersesat
Dimanakah rumahmu?
Ditanya rumahnya dimana…pun tidak tahu
Ditanya namanya siapa …pun tidak tahu
meong meong meong…
Si anak kucing menangis terus
Polisi Anjing menjadi bingung
guk guk guk guk guk guk guk guk…..

Sakura sakura (klik partitur di bawah untuk yang lebih besar)

Story of Black Crayon

30 Jun

Tulisan ini sudah pernah saya post di Multiply 28 Januari 2008.

Saya jarang sekali nge-fans sama orang…apalagi celebritis. Tapi untuk kali ini saya merasa saya akan menjadi fansnya Nakaya Miwa yang  adalah seorang illustrator. Dia menulis buku bergambar untuk anak-anak, atau tepatnya menciptakan karakter yang dibukukan. Ada dua karakter yang sudah kami kenal dengan baik, karena kami mempunyai kebiasaan membacakan buku untuk Riku, anak kami. Yaitu Soramame kun dan Kureyon no Kuro kun.

Cerita “Kureyon no Kuro kun” (Story about Black Crayon) diawali dengan sebuah kotak crayon yang masih baru. Karena bosan tidak pernah dipakai, Crayon berwarna kuning keluar dari kotaknya dan berjalan-jalan, dan menemukan selembar kertas gambar putih. Kegirangan, ia meluncurkan badannya dan menggambar di atas kertas tersebut. Kemudian dia memanggil crayon berwarna Merah dan Pink, kemudian mereka menggambar bunga. Lalu crayon Merah memanggil si Hijau Muda dan Hijau Tua, yang kemudian menggambar daun untuk bunga-bunga itu. dst…dst… sehingga lengkaplah sebuah pemandangan yang indah.

Namun datanglah si Hitam. “Aku menggambar apa?? ”
Yang lain berkata…”kami tidak perlu kamu…. ”
Hitam menjadi sedih. Untung ada Sharp-pen (Pensil mekanik) yang menghibur dia. Sementara itu si Crayon-crayon lainnya, keasyikan menggambar sehingga saling tindih dan akhirnya berkelahi. Gambar yang semula bagus menjadi berantakan. Di sini Sharp-pen berkata kepada si Hitam untuk meng-hitam-kan semua warna. Tentu saja crayon lainnya marah….

Setelah semua menjadi hitam….tiba giliran Sharp-pen untuk menggambar. Dan terciptalah sebuah gambar kembang api yang berwarna-warni dengan bentuk bermacam-macam. Karena ada si Hitam ini terciptalah sebuah gambar yang indah…. Crayon lainnya meminta maaf pada si Hitam karena sudah mengasingkan dia…

Makna cerita ini? Tentu saja menekankan pentingnya persaudaraan, dan menunjukkan bahwa tidak ada “orang” atau “sesuatu” yang tidak berguna. Dalam sekali maknanya, tapi diceritakan dengan menarik dengan tokoh karakter yang sebetulnya sudah lama ada dalam kehidupan kita.

Itu membuat saya menjadi suka dengan Nakaya Miwa ini. Kemampuannya untuk menciptakan karakter dari kehidupan sehari-hari yang diceritakan dengan gamblang dengan menyusupi “ajaran kehidupan”. Cocok untuk anak-anak balita. Andaikan saja ada seorang Nakaya Miwa di bumi Indonesia….

Naruto… Masked Rider…Ultraman…. tokoh-tokoh karakter dengan kehebatan masing-masing memang lebih terkenal di bumi Indonesia. Mereka lebih maskulin dan melambangkan “Jepang”…. tapi saya akan lebih suka memperkenalkan karakter-karakter lain yang lebih lembut, lebih kreatif, dan lebih mengajarkan kedamaian kepada teman-teman di Indonesia sebagai penyeimbang akan apa yang dikenal sebagai kebudayaan.

Satu lagi pesan saya…. usahakan untuk membacakan buku untuk anak Anda… meskipun mereka sudah bisa membaca. Dengan membaca buku bersama, mereka akan merasakan kehangatan keluarga, dan waktu seperti itu juga bisa dipakai untuk mengemukakan pikiran masing-masing. Kebiasaan yang saya terapkan pada anak saya sejak dia berusia 6 bulan, sampai sekarang hampir berusia 5 tahun…. memberikan waktu pada kami orang tua yang begitu sibuk dalam kegiatan sehari-hari untuk merasakan kedekatan dengan anak kami. Semoga kebiasaan ini bisa berlanjut terus…. ….

NB 1: Saya cukup sedih karena Riku sekarang lebih suka membaca buku Pooh daripada cerita Jepang yang lain. Tapi yah, yang penting ada maknanya deh. Saya paling benci kalau dia minta dibacakan majalah … apalagi yang tokusatsu seperti Ultraman. Selalu saya tolak dengan alasan “Mama ngga suka baca katakana”. Njelimet, abis bahasa Inggrisnya semua dikatakana-kan sih. 🙂

NB 2: Tunggu cerita saya mengenai buku Miwa yang lain!!

Photo Studio

25 Jun

Saya rasa, yang punya foto keluarga yang dipajang di ruang tamu dengan ukuran besar hanya orang Indonesia. Keluarga Indonesia waza-waza (dengan sengaja) akan pergi ke Photo studio untuk mengambil foto keluarga. Ada yang dengan seragam batik, atau kebaya/baju nasional, ada yang dengan baju hitam semua, ada yang dengan baju warna-warni alias bebas. Orang Indonesia boleh dikatakan suka berfoto. Kalau lihat blog orang Indonesia pasti ada isi foto sendiri/keluarga. Berlainan dengan orang Jepang, biasanya isinya foto anjing/kucing kesayangan, makanan, benda, pemandangan. Jarang yang memasukkan foto diri sendiri, foto keluarga, foto teman sekolah dll. Selain bermasalah dengan privacy orang, orang Jepang jarang mengabadikan sesuatu dengan foto. Anak muda Jepang sekarang, dengan adanya fungsi kamera di handphone mulai mengabadikan apa saja, dan mulai menjadi narsis seperti orang Indonesia hehehe.

Orang Jepang biasanya membuat foto di studio pada waktu mempunyai bayi yang berusia sekitar 30-40 hari, sekaligus dengan upacara Omiyamairi (Kunjungan perdana ke Kuil Shinto). Sesudah ke Kuil biasanya orang tua akan membawa bayinya ke foto Studio untuk dipakaikan kimono sewaan, lalu diabadikan. Kadang bersama orang tua + saudara kandung. Setelah upacara Omiyamairi, biasanya mereka akan ke studio lagi pada waktu perayaan shichi-go-san (7-5-3) . perayaan untuk anak perempuan berusia 3 dan 7 tahun, dan bagi laki-laki umur 5 tahun. Anak-anak itu akan memakai kimono, yang biasanya disewakan oleh Photo Studio itu. Setelah upacara7-5-3 itu, tergantung kondisi keluarga itu, ada yang pergi ke studio waktu upacara masuk TK (3 atau 4 th) atau masuk SD (6 th).

Sesudah itu biasanya akan membuat foto lagi pada waktu upacara menjadi dewasa Seijinshiki yaitu waktu usia 20 tahun. Waktu itu, seorang gadis akan memakai kimono yang dinamakan Furisode (lengannya panjang). Orang tua akan membelikan kimono ini untuk anak gadisnya, yang biasanya mahaaaaaaaaaaal sekali. yes, KIMONO is expensive. Ada mantan murid saya yang dibelikan kimono seharga 1.000.000 yen. Katanya, ini adalah pemberian termahal kepada anak perempuan, karena soro-soro (sebentar lagi) akan menikah. Sesudah menikah, furisode miliknya akan dipotong lengannya yang panjang sehingga bisa dipakai lagi dalam kesempatan yang lain. Tapi karena corak kimono untuk usia 20 tahunan biasanya cerah, tidak begitu cocok untuk mereka yang dianggap sudah berstatus ibu. Jadi? bagaimana nasib furisode itu? Ya , mungkin dijual atau menjadi penghuni lemari, dan bisa diberikan pada anak perempuannya kelak.

Setelah umur 20 tahun, foto berikutnya waktu lulus sarjana dan menikah. Untuk foto wisuda, mantan mahasiswi itu akan memakai Hakama, seperti kimono laki-laki tapi bercorak bunga. Sudah menikah? Tentu saja yang menjadi pusat perhatian adalah bayi yang baru lahir, dan kembali lagi ke siklus di atas tadi. Jadi foto keluarga biasanya hanya foto Bapak-Ibu-bayi (anak) dari . Dan sekali lagi, tidak semua orang Jepang menjalankan kebiasaan berfoto bersama satu keluarga.

—– hakama (perempuan dan laki-laki) serta furisode.—

Kalau di Jakarta, saya selalu membuat foto keluarga di Yo Photography di jalan Puloraya, dekat SMA ku dulu. Asal semua sudah siap, langsung difoto dan langsung minta cetak ukuran berapa, lalu pilih pigura, selesai. Kayaknya tidak pernah lebih dari satu jam deh. Lalu fotonya sendiri biasanya lebih artistik daripada foto di studio di Jepang. Foto di Jepang kebanyakan latarnya berwarna putih atau pastel. Sedangkan di Indonesia latar biasanya gelap, sehingga lebih menarik. Gaya orang Indonesia juga lebih beragam, lain dengan orang Jepang yang lebih kaku.

But, saya ketemu satu Photo Studio di Tokyo, di daerah Kichijoji, yang hasilnya sama dengan di studio Indonesia. Namanya Laquan Studio. Saya coba pertama kali di situ untuk pemotretan Riku kira-kira seperti Omiyamairinya. Tapi tidak menyewa pakaian dari mereka. Kebetulan ibu mertua berulang tahun ke 60, lalu adik dan adik ipar dari Sendai juga bisa hadir, sehingga kita membuat foto keluarga Miyashita yang pertama (di luar foto perkawinan). Sedangkan foto Riku bayi dengan oma opanya dibuat di Yo, jakarta. Nah anak kedua emang selalu kasihan deh. Kai sudah 11 bulan tapi belum pernah pergi ke photo studio. Lalu, tahun ini Riku berusia 5 tahun, jadi ada perayaan 7-5-3 (biasanya november). Karena mendekati november pasti studio penuh, mumpung masih banyak waktu saya pikir ambil foto sekarang saja. Apalagi kalau fotonya bisa jadi sebelum pergi ke jakarta. Bisa dijadikan hadiah untuk opa-omanya.

Jadi saya buat appointment hari Selasa kemarin jam 3, Riku dengan memakai kimono dan tuxedo, dan Kai memakai Kimono untuk bayi yang namanya odenchi. Wahhhh ternyata Kai nangis terus sehingga tidak sukses foto dengan odenchinya. Jadilah dia difoto hanya dengan pampers. Sedangkan Riku cerewet sekali. Dia sendiri yang pilih kimono dan tuxedo (baju pesta)nya. Waktu aku lihat kok hitam semua. Oi oi kamu masih anak-anak jangan pilih warna dewasa gini dong. Baju pestanya terbuat dari kulit, sehingga memang kita kasih nama baju Rockstar. Aku bilang tukar salah satu dengan yang warna cerah. Jadi dia tukar kimononya dengan yang berwarna biru dengan lukisan tradisional Jepang.

Hasilnya? Bagusan dengan Baju Rockstarnya itu daripada kimono. Mariko san yang menemani kita berkata, “Abis Riku bukan orang Jepang kan…lebih cocok yang Rockstar!” hehehe. Tapi emang benar aku lebih senang gayanya dia dengan baju Rockstar. Tidak sabar untuk menunggu hasil cetakan fotonya. Kemarin sebetulnya sudah pilih 30 lembar foto dari 148 lembar yang ada untuk dicetak. Tapi masih mikir karena mahal bo. Masak ukuran yang terkecil (L) biayanya 2100 yen ( Rp168.000) Kalau aku jadi cetak semua yang dipilih berarti 63.000 yen… wah bisa nangis deh. Memang sih biaya pemotretan, sewa baju semua gratis. Dan kalau dipikir-pikir 30.000 satu anak itu termasuk murah untuk Photo Studio di Jepang. Huhhhh, jadi bisa mengerti ya kenapa orang Jepang jarang berpotret sekeluarga hehehe. Kita akan lihat lagi foto-foto itu hari minggu bersama papanya Riku, dan biar dia tentukan berapa lembar yang akan kita pesan. Nanti kalau sudah jadi saya scan dan kasih liat deh…. ditanggung yang cewe-cewe berebut minta fotonya …hahaha (oyabaka.… arti harafiahnya orang tua bodoh, tapi ungkapan ini diucapkan jika orang tua memuji-muji anaknya sendiri. memuji keluarga sendiri seakan tabu dalam masyarakat Jepang. berlainan dengan masyarakat Indonesia ya…)