Menghentikan Waktu

14 Des

Saya rasa siapapun pernah berkeinginan seperti ini. Menghentikan waktu. Terutama jika kita dalam keadaan bahagia. Kita ingin terus dalam keadaan itu, takut jika waktu terus berjalan, maka keadaan itu akan berubah menjadi yang lebih buruk.

Kemarin saya sedang berdua di meja makan dengan Riku. Saya sedang mengetik di laptop, dan Riku seperti biasa menonton. Saya tidak perhatikan acara apa…mungkin juga tidak penting, karena tiba-tiba Riku diam, melihat ke arah saya. Saya merasa dia memperhatikan saya, lalu saya lihat dia. Lalu muka dia mulai aneh, sambil berkata;

“Mama …aku tidak mau menjadi besar…
aku mau tetap menjadi anak-anak saja….”

“Loh kenapa Riku? Tidak bisa terus jadi anak-anak. Semua orang akan menjadi besar”

“Pokoknya aku tidak mau menjadi besar.” Dan dia mulai menangis sesegukan. Saya heran dan saya tanya

“Ada apa?”

“Aku mau mama dan papa dan Kai seperti sekarang jangan berubah”

Tiba-tiba Kai yang sedang tidur menangis, sehingga saya terpaksa menghentikan pembicaraan dengan Riku, karena ingin memberi minum Kai susu. Tapi saya pikir kalau saya biarkan dia dengan kekhawatirannya, dia akan merasa saya tidak memperhatikan dia. Jadi saya ajak dia ke kamar, dan sambil peluk dia memberikan susu pada Kai. Sambil berbisik-bisik saya tanya padanya,

“Riku kenapa tiba-tiba pikir begitu?”
“Aku ngga mau jadi gede. Karena kalau aku jadi gede, mama dan papa jadi tua… mama jadi tua nanti mama mati….aku bagaimana?”
“Hmmmm tapi manusia semua akan mati….”
“Aku ngga mau mama mati, aku mau sama mama terus!!”
“OK makanya kita berdoa supaya, mama, papa, Riku dan Kai bisa panjang umur ya…”
……masih menangis…

“Kenapa kok Riku tiba-tiba bicara begitu? Kan ada sebabnya. Cerita deh sama mama”
“OM mati…….”

Nah….rupanya ini sumbernya. Memang waktu Om meninggal dia hanya diam saja. Yang pasti dia tidak mau melihat wajah kaku Om dalam peti. Pertama juga dia tidak mau bersembahyang di depan altar. Tapi untung waktu terakhir sebelum penutupan peti, dia mau berdoa juga di samping saya. Tidak ada tangisan, tapi itu kami yang dewasa pikir, dia belum mengerti…. Ternyata tidak!

Dia memendam perasaan sedih dan takutnya akan kematian sampai kemarin itu. Sudah lewat 2 minggu lebih. Memang Riku perasa, dan dia juga sudah mulai mengerti apa itu arti “kematian” setelah dua kali mengalami Nenek buyut dan Omnya Gen.

Akhirnya saya hanya bisa bilang, “sudah Riku jangan terlalu dipikirkan , yang penting kita berdoa terus dan berusaha hidup baik kan….”

Saya teringat film Ponette yang menggambarkan kebingungan seorang anak berusia 4 tahun yang tidak mengerti kenapa ibunya harus “tidak ada” (Mati). Kemudian saya teringat sebuah buku , The Last Lecture yang menceritakan seorang dosen Randy Pausch yang mengidap penyakit Kanker. Yang sudah tahu bahwa hidupnya tinggal sebentar lagi…. Semuanya begitu menyedihkan …. Dan saya bisa mengerti sekali keinginan Riku untuk menghentikan waktu supaya dia tidak usah tumbuh menjadi besar…..

Bukankah kita semua begitu?

Bunga di makam Nenek

Masih segar waktu kami pergi nyekar Hari Senin

Padahal orang yang membawanya pada hari Kamis sebelumnya, sudah meninggal hari Jumatnya.

Tuhan Sang Pemberi Hidup memang Maha Kuasa.

Aku Penggoda? Oh No!

13 Des

Waktu berjalan-jalan di blogsphere(di tulisannya mbak -G-), iseng lagi mengikuti kuiz ini. wah wah wah……
(aku kan jawab sejujurnya loh …..hiks)


You Are a Natural Flirt


Believe it or not, you’re a really effective flirt.

And you’re so good, you hardly notice that you’re flirting.

Your attitude and confidence make you a natural flirt.

And the fact that you don’t know it is just that more attractive!

Mainan dan Pramodel

13 Des

Dulu waktu saya kecil, sama sekali tidak mempunyai mainan (dan memang tidak suka). Jika ditanya mau apa, saya pasti minta dibelikan buku. Atau setelah memulai koleksi perangko, saya selalu minta dibelikan perangko. Pernah juga hobi mengumpulkan gambar tempel (sticker) dan menulis pada list pesanan oleh-oleh waktu papa ke luar negeri dengan : “gambar temple“. Boneka Barbie-babie-an? no way … alat masak-masakan? ngga punya. Lalu apakah saya sebetulnya hobi yang mainan cowo seperti mobil-mobilan, tembak-tembakan dll? ya ngga juga. Benar-benar saya tidak ada kenangan punya mainan masa kecil.

Adik saya, Novi suka dengan boneka. Setelah besarpun kadang dia minta dibelikan boneka. (Dan dia memang telaten merawat bonekanya). Dan biasanya jika masa kecil memendam keinginan pada sesuatu, jika besar akan berusaha memenuhi keinginan itu (Masa kecil kurang bahagia gitchuuu). Setelah saya besar dan bisa membeli sendiri, mainan apa yang saya beli? Entah itu mainan atau bukan, jaman saya masih “kaya” (sekarang udah jatuh miskin gitu hihih) saya selalu membeli peralatan electronik. Mulai dari komputer, compo/stereo deck, (TV dan video deck ngga masuk itungan —abis ngga suka sih) , CD walkman, MD player, scanner, hand – copy machine, handheld PC, camera, digital recording, hand held TV(yang aku kasih ke papa) etc etc…. Pokoknya sudah bisa bikin kantor sendiri deh hehhehe. Tapi semua ada batasnya, karena produksi elektronik sekarang sudah tidak “invent” sesuatu yang baru lagi. Semua hanya perbaikan dari versi yang sudah ada.

Jadi semua barang elektroniks itu menurut saya adalah “mainan” saya. Sedangkan satu-satunya boneka yang saya beli dan saya anggap saya punya adalah “Ben”. Belinya sih untuk Riku, waktu itu Natal waktu dia berusia 2 tahun. Kami melewati Natal di jakarta, dan saya beli BEN ini untuk Riku. Yang ada, waktu dia terima boneka sebesar dia ini, dia menangis ketakutan hihihi. Ya sudah, untuk mamanya saja (Padahal emang pertamanya beli dengan tujuan mamanya bisa minjem hihihi). Sesudah BEN, tahun-tahun berikutnya saya pernah membeli TIGER nya Winnie the Pooh, juga sebesar Riku, dan karena tidak bisa masuk koper terpaksa saya tinggal di Jakarta. Waktu bulan Agustus kemarin, saya hampir membeli boneka Cheetah sebesar Riku juga yang dijual murah di PIM. Tapi karena waktu itu lagi ketemuan ENDAYORI, jadi malu juga kalau saya bawa-bawa boneka besar gitu. Dan kalah dengan Riku yang minta dibelikan mainan pokemon. So…. bagi saya sekarang, kalau ada uang dan keisengan, akan membeli dan mengumpulkan boneka fluffy binatang yang besar-besar, sambil bermimpi tidur dikelilingi those animals… bisa dijadiin guling deh hehehhe.

Lalu kenapa dulu waktu kecil tidak minta boneka fluffy begitu? Sejak kecil saya alergi debu/bulu… bersin-bersin terus. Dari SD saya harus disuntik alergi 3 hari sekali dan berlanjut terus sampai SMA. Jadi sedapat mungkin mainan yang menyerap debu tidak ada di rumah saya (selain alasan mahal tentunya hehehe). Sejak kekebalan hasil suntikan itu sedikit bermanfaat, masih ada hari-hari tanpa bersin. Tapi sejak saya datang ke Jepang, saya semakin jarang bersin-bersin. Mungkin udara juga mempengaruhi ya.

Untung Ben masih sempat masuk koper sehingga dia tidak kedinginan sendirian di Jakarta hehhehe

:::::::::::::::::

Sayang sekali Riku tidak suka boneka fluffy seperti itu. Dia memang lebih suka boneka plastik hero-heroan seperti Ultraman, atau pokemon, dan tidak memilih mobil-mobilan (udah puas kali yah hihihi). Sekarang dia suka mengumpulkan kartu Pokemon yang bisa dipakai untuk battle. Saya sebetulnya heran sekali dnegan sistem kartu-kartuan ini dan tidak melihat kesenangan apa yang didapat. Sama seperti kalau menonton film-film Amerika yang menunjukkan mereka mengumpulkan kartu-kartu pahlawan baseballnya. Dan Melati san selalu memanjakan Riku dengan membelikan kartu-kartu Pokemon, dan dengan sabar menemani dia bermain (terima kasih banyak loh Melati).

Setiap dia pergi ke toko konbini, selalu minta dibelikan mainan. Dan saya selalu bilang, boleh tapi yang harganya depannya angka satu (seratus gitu maksudnya) …. dan dia selalu merengek minta yang lebih besar dengan angka 3. Jadi saya bilang,  boleh tapi untuk 3 hari tidak boleh beli mainan lagi. OK…. Dan yang dia beli selalu tentu saja perlengkapan Hero-hero dia, entah itu katana, atau mobilnya atau bentuk robotnya atau apa saja. Dan sebetulnya dalam satu kotak itu hanya ada lembar plastik yang masih harus di rakit dengan satu buah permen. Di Jepang disebut Pramodel yaitu singkatan dari Plastic Model Kit ( Plastic Model).  Karena Riku belum bisa merakit sendiri, dia selalu menyuruh saya merakitkannya. Dan …. ternyata saya itu enjoy sekali hihihi.

Bagian dalam kotaknya merupakan petunjuk perakitan
Bagian dalam kotaknya merupakan petunjuk perakitan

:::::::::::::::::

Ternyata juga saya memang “boy” at heart. Merakit parts mainan itu satu demi satu sehingga terbentuk sebuah robot atau mobil atau apa saja. Kalau Tamiya (yang tentu lebih mahal) memang bagus tapi terlalu banyak parts sehingga perlu waktu yang lama, sedangkan mainan dalam box seharga 315 yen ini cukup beberapa menit saja. Dan hasilnya tidak mengecewakan. Saya selalu takjub dengan ketelitian produsen Jepang, karena sampai sticker yang harus ditempelkan di bagian-bagian bodynya begitu pas dan warna-warni.

hasil akhir
hasil akhir

:::::::::::::::::

Namun namanya anak-anak, dia tidak menghargai 315 yen + usaha ibunya merakit karena sebentar saja mainan itu sudah menjadi parts lagi yang akan masuk tempat sampah. (Saya jarang sekali membuang mainan Riku,lain dengan papanya… karena saya tidak suka jika mainan/milik saya dibuang, maka saya juga tidak akan membuang mainan Riku tanpa ijinnya. Jadilah rumah saya gudang mainan hehhehe)

Rakit merakit ini sudah saya tekuni sejak Riku berusia 2-3 tahun… dan saya tahu ada saatnya dimana Riku akan bisa merakit sendiri, dan saat itu mamanya hanya bisa gigit jari sambil lihat riku merakit hihihi. Ok deh, mamanya merakit rumah dari tahu saja ahhhh….. (secara saya suka rumah putih bergaya neo-classic)

Kanji yang tidak lengket

12 Des

Kanji di Indonesia memang lain dengan Kanji di Jepang. Kalau di Indonesia lengket-lengket dan menghasilkan sesuatu yang keras atau kenyal. Tapi Kanji di Jepang biar belajar selama apapun tidak akan lengket di kepala. Tapi sebetulnya saya enjoy sekali dengan huruf kanji. Bayangkan satu buah huruf bisa mewakili satu benda atau satu perasaan yang jika ditulis dalam tulisan romawi/latin perlu memakai beberapa huruf yang menjadi panjang. Coba lihat contoh ini 人 kalau dalam bahasa indonesia menjadi ORANG…panjang kan? Memang untuk awalnya sulit sekali, tapi begitu sudah menemukan “kotsu/kiat”nya mudah saja.

Kanji memang awalnya dari Cina. Meskipun kemudian mengalami beberapa perubahan baik bentuk maupun artinya.  Tapi paling sedikit jika mengetahui Kanji, bisa mengira-ngira apa yang dimaksud. Saya ingat waktu saya pergi ke Perancis, dan masuk restoran china. Wah menunya semua bahasa Perancis, pelayannya juga tapi untung ada kanjinya, sehingga saya bisa kira-kira artinya. Kami pesan ayam bumbu jeruk, tapi waktu pesanan sampai kami agak kecewa soalnya ayamnya manis. Rupanya ayam orange bukan ayam lemon hihihi. sama sama jeruk tapi yg satu orange yg manis dan lemon yang kecut.

Hari ini adalah hari Kanji. Hari peringatan yang lumayan baru karena baru ditetapkan tahun 1995 oleh Asosiasi Sertifikat Kemampuan  Kanji. Dan untuk memperingatinya setiap tanggal 12 Desember ini diumumkan KANJI of the Year…. Kanji yang populer tahun ini yang diumumkan di kuil Kyomizudera, Kyoto. Kanji tahun ini adalah 変 へん・かわる (hen atau kawaru) berarti aneh atau perubahan. Karena tahun ini memang banyak anehnya, terutama menjelang akhir tahun dengan naiknya kurs Yen Jepang terhadap mata uang asing. Selain itu perubahan di Amerika dengan terpilihnya Obama sebagai presiden.

Kanji tahun lalu adalah 偽る itsuwaru atau nise yang berarti pemalsuan. Karena tahun lalu banyak terjadi kasus-kasus pemalsuan produk. tahun 2006 Kanji populernya adalah 命 いのち inochi yang berarti nyawa, karena tahun itu banyak terjadi bunuh diri dikalangan SD/SMP padahal juga terjadi kelahiran seorang putra di kekaisaran Jepang yang menimbulkan polemik putra mahkota.Tahun 2005 kanji populernya 愛 Ai berarti cinta, karena banyak sekali wanita yang bernama Ai yang mengharumkan nama  Jepang. Juga diselenggarakannya EXPO Ai di Aichi ken (Nagoya).

Hemat energi -satu usaha

12 Des

NHK pada tanggal 4 Desember yang lalu mengumumkan bahwa untuk ikut serta dalam Pencegahan Global Warming, maka pada tanggal 29 Desember nanti akan menghentikan (meliburkan) siaran TV Pendidikannya (NHK chanel 3) selama 13 jam termasuk siaran yang biasanya dilakukan siang hari. Yang diliburkan adalah acara dari pukul  5 pagi sampai 12:30 siang lalu pukul 9 malam sampai pukul 2:50 keesokan harinya. Dengan demikian diharapkan dapat menghemat sekitar 17.000 kilowatt hour, yang senilai 9.4 ton pengurangan CO2.

Hmmm memang kita tidak boleh sinis, dengan mengatakan yahhh baru segitu, sedangkan dibidang lain makan energi sedemikian banyak. Tapi yang terpenting, paling tidak ada sedikit usaha yang dipikirkan mengurangi pemakaian energi berlebihan.

Selama tinggal di Tokyo, saya memang merasakan kota ini terlalu banyak pakai listrik. Dimana-mana terang benderang…dan saya sudah terbiasa, sehingga waktu saya ke Jakarta dan tiba malam hari, saya merasa kota Jakarta itu gelap, dan suram. Penerangannya kurang. Memang manusia Jepang terlalu manja dengan energi. Hmmmm….. (mikir.com)

NHKは4日、地球温暖化防止対策の一環として、29日の教育テレビの放送を、昼の時間帯を含め、約13時間にわたって休止すると発表した。休止するのは、29日午前5時から午後0時30分までと、午後9時30分から翌日午前2時50分まで。定時放送に比べ、約1万7000キロ・ワット・アワーの節電となり、約9・4トンの二酸化炭素削減効果があるという。NHKによると、昼間の放送を休止するのは、1974~76年にオイルショックの影響で総合・教育両テレビの放送を、午後の1~3時間休止した時以来。また、29日には「プラネットアース」など環境問題関連の番組を、教育・総合の双方で放送する。

Cepek Dong! Seratus Yen

11 Des

Apa yang terbersit dalam benak Anda jika mendengar 100 Yen? Tentu saja pasti : Itu kan mata uang Jepang. Bentuknya? logam atau kertas? Jawabnya LOGAM. ya koin.

Uang logam di Jepang ada  1 yen, 5 yen, 10 yen, 50 yen, 100 yen dan 500 yen. Uang 1 yen Jepang bentuknya sama dengan 200 rupiah yang sekarang sehingga pernah tidak sengaja ada uang 200 rupiah masuk ke dompet koin saya, dan saya bayarkan. Langsung pegawai toko bilang, “Bu ini bukan uang Jepang”. Satu yen sekarang berapa sih kursnya? Rp 120 -an ya?

dari atas ke bawah, kiri ke kanan 1-5-10-50-100-500
dari atas ke bawah, kiri ke kanan 1-5-10-50-100-500

5 yen berlubang di tengahnya, disebut go-en. EN dalam bahasa Jepang memang mata uang tapi juga berarti lingkaran. Dan dengan kanji yang lain, En bisa berarti hubungan. Karena itu biasanya untuk memelihara hubungan diberikan uang 5 yen bertali.

10 yen warnanya lain sendiri, tembaga. Gen selalu menyimpan uang 10 yen untuk keadaan darurat. Semua telepon umum di Jepang memakai uang 10 yen (dan 100 yen – tapi pasti berlebih dan tidak ada kembalinya). Karena itu 10 yen penting.

50 yen juga berlubang di tengahnya, tapi memang 50 yen kurang tenarnya daripada 5 dan 10 yen. 500 Yen adalah koin yang terbesar nominalnya, sehingga saya sering pakai untuk menabung (dan setelah banyak, pencuri keparat mengambilnya hiks, Silakan baca di Jepang ada Pencuri?) Tapi koin ini juga pernah bermasalah sehingga terpaksa dibuat koin yang lebih tipis. Masalahnya besar danberatnya mirip dengan uang korea selatan (yang tentu nominalnya lebih sedikit) sehingga banyak yang menipu/ membuat uang palsunya.

100 yen adalah uang logam yang paling banyak dipakai. Coin laundry, Coin park, Vending machine… apalagi dengan adanya Toko Seratus. Ya semua barang yang ada dalam toko itu harganya semua 100 yen (tapi waktu membayar sekarang dikenakan tambahan 5 yen untuk pajak pembelian). Saya lihat di Jakarta ada “imitasi” dari toko seratus yang namanya …. lupa euy dokudoku? (tolong kasih pencerahan…kalau tidak salah 15.000 rupiah harganya— padahal kalau 100 yen kan = 10.000 rupiah — ya untuk naik pesawat terbangnya deh hihihi). Toko seratus ini benar-benar membantu perekonomian rumah tangga. Jika ingin membeli barang, cari dulu di toko seratus baru kalau tidak ada cari di toko lain. Memang produk yang dijual kebanyakan bukan made in Japan. Dan pengaruh negatifnya, dengan kesan “murah”, terkadang konsumen tidak bisa menahan rasa ingin membeli apa saja, sehingga akhirnya yang tidak perlu pun dibeli.

Hari ini merupakan hari peringatan untuk uang 100 yen. Karena pada tanggal 10 Desember 1957 pertama kali uang logam 100 yen diterbitkan setelah perang selesai.

Pesan

11 Des

Pesan tanpa melihat konteks kalimatnya bisa berarti macam-macam. Bisa “message”, bisa “reservation”, bisa “order”…..

“Hallo, Bisa bicara dengan Imelda tante?”
“Oh dia belum pulang”
“Bisa pesan tante”
“Bisa, mau apa? Teh panas, atau sirup, atau air putih?”
“#$&%&()’)”

(percakapan seorang teman dengan ibu saya….. so… bisa tahu kan darimana saya dapat sifat “iseng” itu?)

Menjelang Natal dan Tahun Baru, ibu rumah tangga di Jepang sibuuuuk sekali. Pesan Kue Natal untuk tanggal 24 Desember, pesan Ayam Goreng si Kolonel untuk tanggal 24 juga, membeli wine atau champagne (Dom Perignon? heheheh buat apa sih champagne semahal itu ya?) menghias rumah terutama untuk yang mempunyai anak kecil. Ntah kenapa Hari natal di Jepang itu identik dengan Strawberry Short Cake dan Ayam…. Menjelang natal susaaaaah sekali cari ayam hidup utuh maupun potongan terutama bagian paha. Atau…. kalau malas memasak sendiri di rumah, untuk yang belum mempunyai anak, sibuk memesan tempat di restoran atau hotel dengan gala dinner artis terkenal. Jangan deh cari ruangan kosong untuk buat party di hotel/restoran mulai tanggal 20 desember sampai akhir tahun… penuh! (dan booking harus dilakukan paling lambat setengah tahun sebelumnya).

Dan untuk mempersiapkan Tahun Baru, ibu RT itu akan memesan Osechi Ryori makanan khusus untuk tahun baru yang biasanya tertata indah dalam kotak bersusun. Makanan ini diwakili Ise Ebi, Udang Besar, kacang-kacangan, chestnut masak manis, kamaboko (bakso ikan), nimono (rebusan ubi taro, wortel, renkon, dan ayam) dll. Makanan osechi ini biasanya tahan lama karena paling sedikit untuk 3 hari (selama 3 hari, tgl 1-2-3 ibu rumah tangga diharapkan bisa libur memasak/menggunakan dapur ceritanya)

Osechi Ryori
Osechi Ryori

:::::::::::::::::::::::

Semua pesanan untuk Natal, biasanya akan diambil sendiri oleh si pemesan pada tanggal 24 siang/sore karena tanggal 24-25 bukan hari libur. Jadi pada tanggal 24 malam Anda bisa melihat banyak ibu/bapak yang menenteng tas berisi kue/ ayam pesanan mereka untuk disantap di rumah. Perlu diketahui tanggal 23 Desember adalah hari libur di Jepang, hari ulang tahun Kaisar. Sedangkan tanggal 25 Desember, waktu hampir di seluruh dunia merupakan hari libur nasional, di Jepang TIDAK libur. Menjawab pertanyaan Bang Hery, kenapa Natal tidak libur? Mungkin yang terbaik jawabannya adalah Jepang bukan negara yang berdasarkan agama, tidak menganut agama tertentu sebagai agama mayoritas, dan Jika mau dipikir agama Shinto memang tidak mempunyai Hari besar agama. Demikian pula dengan Buddha di Jepang (Waisak tidak dirayakan). Jadi Jepang secara “adil” tidak memperingati hari besar agama tertentu dan menjadikannya hari libur. Karena kondisi ini maka komunitas orang Indonesia beragama Kristen/Katolik di Jepang akan mengadakan misa natal pada hari Minggu terdekat atau tanggal 23 Desember yang hari peringatan Ultah Kaisar. So jangan heran kalau melihat satu negara Jepang masih bekerja di hari Natal. (They shoud see the film “Scrooge” hihihi)

Sedangkan untuk pesanan makanan untuk Tahun baru biasanya akan diantar ke rumah-rumah sampai dengan tanggal 30-31 Desember. Memang membuat osechi ryori sulit dan repot, meskipun saya pernah mencobanya…. lebih indah kalau membeli.

Yang membuat saya heran memang adalah perencanaan orang Jepang dalam mempersiapkan segala sesuatu. Pesan makanan-makanan itu sudah sejak awal Desember! Kayaknya kalau di Indonesia jarang ada acara pesan-memesan yang dilakukan secara serentak dimana-mana oleh semua toko, bahkan sampai toko akan mengirim DM (Direct Mail bukan Daniel Mahendra) segala ke rumah-rumah. Menerima pesanan untuk hari Natal! Mungkin di blogsphere ini hanya ibu Enny yang sudah repot-repot memesan atau mempersiapkan dari jauh hari. Mungkin juga orang Indonesia lebih senang memasak sendiri daripada membeli yang sudah jadi. Atau mungkin di Indonesia ada juga pesan memesan ini tapi sifatnya lebih individual, antar kenalan. Promosi juga tidak terlalu gembar-gembor seperti di Jepang. Segala sesuatunya harus dipesan dulu sebelumnya… kalau tidak???? tidak kebagian apa-apa.

Nah! di sini saya ingin menjelaskan juga hubungan antara “gadis single” dan “Natal”. Kalau diposting lalu saya menyinggung bahwa mereka pergi ke Jinja untuk berdoa …. 2 minggu sebelum Natal…. supaya enteng jodoh. Kenapa harus 2 minggu sebelum Natal? Dan mungkin kalau ada toko yang menyebarkan DM “Terima pesanan pacar untuk Natal Anda”, sudah dapat dipastikan pesanan akan membanjir (untung saja tidak ada karena akan menjadi masalah hukum di sini — jual beli manusia— hihihi)

Natal yang sebetulnya merupakan hari suci agama, bagi kaum muda Jepang identik dengan “Pacar” dan “Hotel”. Semua gadis yang belum mempunyai pacar, menjelang natal –sekitar oktober, november — akan berusaha mencari pacar. Kalau bisa giri-giri mepet awal desember begitu ada cowo yang disuka atau mendekat… caplok saja dulu. Cocok atau tidak urusan nanti, yang penting waktu natal ada pasangannya. Dan kebanyakan couple, pasangan tidak akan putus menjelang Natal. Saiaku 最悪 … worst! jika sampai putus sebelum natal (Putus-memutuskan aja ada hitung-hitungannya hihihi)

hotel

Karena… di hari natal- ok – christmas eve- Malam Natal, pasangan ini akan jalan-jalan, date berduaan. Makan malam berduaan… mungkin ke disneyland juga berduaan dan akhirnya ke hotel … Bed IN. Makanya perlu juga memesan hotel, atau kalau yang mahasiswa tidak ada uang untuk pesan hotel, ya …. bersihin kamarnya dan hias heheheh. Atau untuk karyawan muda/ kalau ada uang sedikit, ya pergi ke RABU HOTEL (bukan hotel yang bukanya hari rabu saja loh. Rabu ini ucapan bahasa Jepang untuk LOVE) cukup 2-3 jam saja hehehe. Hotel-hotel yang bisa dipakai jam-jam an ini beraneka ragam, ada yang murah dua jamnya kira-kira 5000 yen, sampai yang mewah dengan jacuzzi, karaoke dan water bed segala bisa sampai (wah ngga tahu jeh mungkin sampai 20.000 yen). (Keterangan ttg Rabu Hotel ini yang lengkap ada di majalah-majalah!!!! ada fotonya segala… kalau minat nanti saya beliin deh majalahnya hehhe **loh**). Tergantung juga letak hotelnya, biasanya hotel-hotel begini ada dekat stasiun… tapi stasiun pun ada macam-macam. Kalau stasiun terkenal seperti Shibuya, Aoyama, Harajuku dll sudah pasti lebih mahal, daripada stasiun di tempat yang kumuh.

Jadi bagi mereka Natal = cinta (pacaran) = seks jadinya. Memang tidak semua begini, masih ada banyak yang lebih suka berkumpul bersama teman-teman terdekat dan membuat home party , sedikit yang mau melewati Natal dengan keluarga. Tapi beginilah Natal menurut anak-anak muda di Jepang. Ironis bagi orang Indonesia, tapi tidak untuk mereka.  (Ayo… Melati san…. tambahkan cacian mu di komentar mengenai hal ini hihihi).

Oh ya, tambahan!!!! GEREJA yang tidak pernah penuh di hari Minggu biasa, akan PENUH SESAK oleh orang Jepang (yang bukan simpatisan = bukan beragama kristen loh) yang ingin tahu bagaimana misa natal itu. Tentu saja tidak apa-apa, bahkan saya sebagai umat senang sekali karena ada kemungkinan mereka “berminat” pada agama. Meskipun kadang kehadiran mereka sedikit mengganggu (yang biasanya bisa duduk jadinya harus berdiri). Tapi hei … di Indonesia juga begitu kan… ada juga umat Kristen Natal/Paskah atau Kristen KTP 😀 . Jadi apa bedanya dengan orang Jepang ini? …. Bedanya sesudah mengikuti misa mereka pergi ke…. hotel hihihihi.

Demikianlah hubungan gadis single, orang jepang, dengan Natal. Dilaporkan oleh Imelda yang sudah 16 tahun 22 tahun melihat “keanehan” ini dan tidak bisa berbuat apa-apa sambil terheran-heran.

So? Keluarga Miyashita sudah pesan-pesan belum? Berhubung saya orang Indonesia, ngga ada tuh acara pesan-pesanan. Kue Natal? gampang… bikin sendiri. Ayam? hmmm kalau bisa dapat Ayam utuh bisa masak ayam panggang yah… lalu makan pakai bumbu kecap hmmm yummy. Wine/champagne? belum beli hehehe. Mungkin saya akan masak macaroni schotel atau pastel tutup, kebiasaan keluarga Coutrier waktu Natal. Hotel/Gala dinner? wahhh kalau ini ngga deh … mahal hihihi. Mending saya yang nyanyi ya? hehhehe.  Osechi Ryori? Ngga usah bikin karena tahun ini kami berkabung (Omnya Gen meninggal) jadi sebetulnya kalau berkabung tidak boleh merayakan dengan mewah dan tidak boleh mengirim kartu tahun baru juga. Tapi yang pasti kami akan makan Toshikoshi soba (Mi tutup tahun) bersama di Yokohama.

Tapi… daripada mempersiapkan segala-segala yang bersifat material ini, bukankah lebih penting menyiapkan hati kita? (uuuh Imelda bisa religius juga hehhehe).

Kata Populer

10 Des

Saya selalu heran dan takjub bahwa perekonomian bisa mendukung semua sektor kehidupan di Jepang. Well, tentu saja didukung oleh kebudayaan yang kuat. Barusan saya posting tentang filateli, dan ada komentar bahwa sebentar lagi perangko akan LENYAP. No way, saya percaya bahwa untuk 100 tahun ke depan (ngga ada yang bisa buktiin sih heheheh) perangko di Jepang MASIH ADA. Kenapa? Karena kebudayaan mengirim surat di Jepang masih berakar kuat. Paling sedikit mereka akan mengirim Nengajo (kartu tahun baru). Kantor Pos Jepang setiap tahun juga mengeluarkan jadwal penerbitan perangko peringatan, paling sedikit satu setiap bulannya. Memang tidak sebanyak dulu lagi jumlah pemakaian perangko itu – terutama untuk anak mudanya-  tapi masih akan ada terus.

Kemarin pagi, kebetulan saya memasang televisi, berita pagi dari NHK. Dan dalam berita itu disebut suatu kata ANEH yaitu ARASAA, ditulis dengan katakana. Sekilas saya pikir, wah kok “Al Azhar” masuk tivi Jepang. Tapi ternyata kata itu adalah singkatan dari Around Thirty years old = Around Thirty yang disebut secara japlis aran sa-thi jadi ARASAA. Apa-apaan nih saya pikir, lalu Gen berkomentar…. selain ARASAA ada ARAFOO yang merefer ke Around Forty dan ARAFOO itu adalah kata popoler tahun ini loh! HAH?

Ya setiap tahun memang ada semacam pengumuman Popular Word AWARD (oleh JiyuKokumin-sha, sebuah kantor penerbit Jepang, setiap tahunnya menerbitkan kamus terminologi baru ” 現代用語の基礎知識” ”Pengetahuan Dasar Terminologi Modern” ) yang mengumumkan kata populer yang memasyarakat tahun itu, dan diucapkan pertama kali oleh siapa. Si pencetus akan menerima award itu. Misalnya, pernah ada kata “Inabaw” yang merefer pada gaya juara ice skate Jepang Arakawa Shizuka (2006), atau “metabolic syndrome” (2006). Kalau mencari topik kata populer RYUKOUGO (流行語) di wikipedia Jepang, maka diketahui bahwa kata populer ini memang sifatnya tidak permanen. Bisa saja populer tahun itu, bersamaan dengan kondisi sosial masyrakat dan kemudian hilang begitu saja, menjadi kata mati 死語. Bahkan dalam wikipedia itu, saya bisa tahu kata populer tahun 1920 itu apa. (Dokumentasi Jepang memang HEBAT, karena itu jika mau menjadi peneliti lebih baik tinggal di Jepang deh, segala akses dengan informasi tuh tersedia. Saya saja bisa tulis thesis sejarah tahun 1943 gara-gara dokumentasi yang lengkap di sini….. Benar-benar membuat iri hati. Kapan Indonesia punya dokumentasi lengkap dan AVAILABLE seperti Jepang ya?)

Well, tahun 2008 ini Around40 merupakan kata populer, dan bisa menunjukkan pada kita bahwa wanita yang berusia 40-an lah yang menjadi fokus di Jepang saat ini (AKU….. aku 40 loh hehehhe) Masalah sosial juga, bisa terlihat di dalam suatu kata yang populer. Nah yang menjadi masalah kata ARASAA (around30) kemarin itu adalah semakin banyaknya wanita berusia sekitar 30-an yang belum menikah. Sehingga mereka pergi ke Jinja, berdoa memohon enteng jodoh. Menurut Departemen Dalam Negeri Jepang, jumlah wanita single berusia sekitar 25-29 tahun pada 1980 menempati 25% sedangkan pada tahun 2005 sudah mencapai 59%. Nah… di sini masalahnya memang. Usia menikah wanita bergeser menjadi lebih lambat atau tidak sama sekali. Dan mungkin ini juga sudah mencapai tahap kritis. (meskipun bagi saya, apa salahnya sih being a single woman terus. Keep Fighting WOMAN! ) (akhir-akhir ini, saya sebagai ANEGO –cieeee–, memang banyak mendapat curhat dari adik-adik yang mengalami masalah soal cinta ini…. )

Entah karena kata populer Around40 dan Around30 ini yang menyebabkan topik wanita single pergi ke Jinja aja dibuat berita, atau sebagai promosi Jinja itu supaya lebih banyak yang pergi ke sana, nobody knows. Tapi lah kok timingnya tepat karena sekitar 2 minggu lagi NATAL tiba… hehehhe. Apa hubungannya wanita single dan Natal ya? Tunggu saja di posting berikut berikut deh hihihi. Don’t miss it! (ikut-ikut ucapan siapa ya??)

NB: Menurut Donny kata populer 2008 di Indonesia adalah Mulan Jamidong, bagi saya kata populer kok “lebay” dan “termehek-mehek” sih? saya tahunya juga di blog orang tuh. ketinggalan jaman banget ya?

TUNA

9 Des

Tuna adalah sebuah awalan baru yang berarti rusak, kurang atau tidak memiliki. Dan untuk menyebutkan kelompok manusia yang mempunyai kendala ini, saya akan memakai istilah penyandang cacat. Saya tidak mau pakai kata penderita cacat, karena seakan kita “menetapkan” orang-orang tersebut pasti menderita selamanya, padahal belumlah tentu.

Kenapa kok tiba-tiba Imelda berbicara mengenai penyandang cacat? Tentu saja alasannya adalah karena hari ini adalah hari peringatan penyandang cacat di Jepang. Ditetapkannya hari ini karena pada tahun 1975 pertama kali ada Penyataan Hak Penyandang cacat di dalam Sidang Umum PBB. Dan pada tanggal 9 Desember 1981diadakan acara untuk penyandang cacat oleh sekretaris kabinet.

Yang disebut penyandang cacat dibagi menjadi 3 yaitu penyandang cacat tubuh, penyandang cacat intelegensia dan penyandang cacat mental. Bagi penderita cacat tubuh berusia 18 tahun ke atas oleh pemerintah diberikan kartu keterangan penyadang cacat. Selain sebagai keterangan, dengan menunjukkan kartu ini, biasanya diberikan potongan harga untuk pelayanan-pelayanan tertentu. Yang saya pernah baca adalah potongan waktu naik taksi/ bis, sarana transportasi umum.

Saya selalu kagum pada Jepang yang amat memperhatikan kesejahteraan warganya yang menyandang cacat. Seperti telah saya katakan dalam postingan lalu-lalu, hampir di setiap fasilitas umum, gedung, kantor, stasiun dsb (bahkan di calon SDnya Riku saya lihat) disediakan alat bantu bagi penderita cacat, terutama tuna netra, dan mereka yang memakai kursi roda. Pasti ada slope khusus yang bisa dilewati kursi roda, selain dari tangga biasa. Atau ada rel khusus di tangga yang memungkinkan kursi roda untuk naik ke lantai atas, jika tidak ada lift. Saya sering melihat tangga berjalan yang dihentikan pemakaian bagi orang umum, karena dipakai untuk pengguna kursi roda. Satu lagi, disediakannya tempat parkir khusus bagi pengendara cacat tubuh. Di tempat parkir tersebut ditandai dengan lambang kursi roda. Biasanya ditentukan di dekat pintu masuk, dan besar tematnya lebih besar sedikit dari batas untuk mobil biasa. Ini memungkinkan supir yang memakai kursi roda atau menderita cacat tubuh lainnya, dapat turun dengan lebih leluasa.

Lambang yang menunjukkan parkir/sarana bagi penyandang cacat
Lambang yang menunjukkan parkir/sarana bagi penyandang cacat

Di bidang pendidikan ada 3 sebenarnya, yaitu sekolah tuna netra, sekolah tuna rungu dan sekolah cacat intelegensia, tapi pada bulan Arpil 2007 dijadikan satu dengan sebutan Tokubetsu Shien Gakkou (Sekolah Dukungan Khusus. Di dekat rumah saya ada satu sekolah ini, dan saya ingat satu kejadian waktu saya berjalan di depan sekolah itu, 2 tahun yang lalu saat mengantar Riku ke TKnya.

“Mama, nanti Riku kalau besar akan bersekolah di sekolah ini?”
“Hmmm ngga sayang”
“Kok? Kan di sini banyak anak-anak besar”
“ya, tapi Riku tidak bersekolah di sini, nanti mama jelaskan di rumah ya…”
“Riku chan kan sehat, riku lahir dengan sehat tanpa masalah. Jadi tidka perlu ke sekolah itu. Sekolah itu untuk anak-anak yang mempunyai masalah waktu lahir. Makanya mama dan papa sangat berterima kasih sama Tuhan Riku sehat dan tidak bermasalah. (Untung dia tidak tanya masalahnya apa……) Jadi nanti Riku SD sekolahnya di dekat TK nya Riku, bukan yang ini.”

lambang untuk menunjukkan bahwa yang menyetir mobil ini adalah penyandang cacat
lambang untuk menunjukkan bahwa yang menyetir mobil ini adalah penyandang cacat

Bagaimana penyandang cacat dalam mencari pekerjaan? Ternyata dari hasil survey rekrut penyandang cacat th 2006, didapat angka bahwa perusahaan yang mempunyai pegawai berjumlah 5000 orang lebih, rata-rata 1,79 persen adalah penyandang cacat. Dan 5 perusahaan yang mempekerjakan penyandang cacat adalah: Uniqlo (7,42%), Mac Donald Japan (2,94%),  Shimamura (2,83%, Skylark 2,82% dan Panasonic Electronics Device (2,79%).

Jumlah penyandang cacat di Jepang meskipun perlahan semakin bertambah, dari 2.843.000 orang di tahun 1991, pada tahun 2001 mencapai 3.420.000 orang.

Keterangan didapat dari wikipedia Japan.