Makanan Tahun Baru

3 Jan

Dulu toko-toko tutup sampai tanggal 3 Januari, karena tanggal 1-2-3 Januari adalah hari libur resmi. Dan di tiga hari pertama tahun baru itu biasanya ibu rumah tangga bisa “beristirahat” dari tugas memasak, dengan sebelumnya mempersiapkan makanan khas tahun baru dalam jumlah banyak yang disebut osechi ryouri.

Untuk menjawab pertanyaan henny dalam komentar di posting Hari Pertama dan Belanja Pertama, maka saya perbesar foto osechi ryori keluarga kami tahun ini. Yang pasti harus ada dalam osechi ryori adalah:

1. Datemaki, bentuknya seperti rool tart (bolu gulung), karena memang dia terbuat dari banyak telur dengan rasa asin manis karena memakai garam dan gula, tapi berbeda dengan telur dadar biasa, datemaki memakai parutan daging ikan/udang, lalu dipanggang di cetakan persegi, kemudian digulung. Biasanya orang Jepang juga tidak membuat sendiri, karena sulit untuk mendapatkan warna dan bentuk yang bagus.

2. Kamaboko atau saya terjemahkan menjadi bakso ikan. Biasanya terdiri dari warna merah (pink) dan putih.  Juga terbuat dari pasta ikan yang dikukus, tapi tanpa telur. Biasanya adonan ikan tersebut ditaruh di atas sebuah papan kecil lalu dibentuk setengah lingkaran. Tapi ada pula yang dibentuk bundar dengan teknik khusus yang menimbulkan huruf atau gambar jika dipotong. Pada gambar yang pertama sebetulnya jika dipotong akan menampilkan gambar mickey mouse (sayang saya lupa mengambil fotonya).

3. Kuromame atau kacang hitam. Direbus dan diberi banyak gula sehingga manis, selain menimbulkan efek warna mengkilap.

4. Kurikinton, rebusan chestnut dengan pasta ubi yang manis.

5. Nimono atau rebusan yang biasanya terdiri dari renkon (akar teratai), wortel, konnyaku (lidah setan), ubi taro (sato imo) yang bulat, jamur shiitake dan ayam. Direbus memakai dashi (kaldu ikan). Membuat rebusan yang “pas” tidak lembek tidak keras, memerlukan latihan dan kemahiran sang juru masak. 3 tahun yang lalu saya pernah memasak rebusan ini, tapi kali ini saya membeli jadi.

6. kembang tahu isi sayuran (optional)

7. Buah plum kecil dan chorogi (semacam acar dari china yang berbentuk seperti kepompong). Paduan warna hijau dan merah, membuat makanan osechi terlihat menarik.

8. kacang kedelai rebus dan telur ikan nisin (kalau di makassar ada tuing-tuing atau telur ikan terbang…mirip)

9. Ada banyak tambahan bahan lain seperti daging atau lobster, tergantung selera keluarga ybs. Tentu saja semakin banyak memakai ikan/udang/daging maka osechi ryori siap saji akan menjadi mahal. Biasanya orang-orang memesan masakan osechi yang sudah jadi, tinggal bawa pulang, tapi kali ini saya membeli bahan yang sudah jadi dan menghiasnya sendiri dalam kotak susun tiga. Kacang dan ikan menjadi bahan utama dari osechi ryori. Bentuk makanan yang bundar atau panjang, semua mengandung arti, yaitu keharmonisan dan panjang umur.

Jika ditanya apakah osechi itu lauk atau bukan…. hmmm yang pasti osechi tidak cocok dimakan dengan nasi putih. Biasanya dimakan begitu saja. Karena banyak mengandung protein dan gizi, secara jumlah mungkin kurang, tapi sebetulnya cukup untuk mengganjal perut selama 3 hari.Mungkin karena manisnya ya.

Jika nasi putih maka berarti sang ibu harus menanak nasi, dan itu menyebabkan dia harus bekerja. Satu-satunya bahan makanan di tahun baru yang mengenyangkan adalah 0-mochi. Tapi karena keluarga Miyashita tidak begitu suka mochi, sering terlupa untuk saya tuliskan. Padahal di banyak keluarga o-mochi merupakan keharusan.

gambar dari pixta.jp
kagamimochi. Gambar diambil dari pixta.jp

Kagami -mochi merupakan hiasan mochi berbentuk bundar yang ditumpuk, dan biasanya di atasnya ditaruh mikan (jeruk). Biasanya kagami mochi ini ditaruh di depan altar Shinto, kamidana. Ini tidak dimakan sampai tanggal 4 Januari. Setelah tanggal 4 ada kegiatan yang diberi nama mochi biraki, dengan membelah kagami mochi yang ada, dan memakannya.

Mochi potong atau kirimochi. Gambar diambil dari wikipedia japan

Untuk dimakan setiap rumah membeli mochi potongan yang dibungkus plastik satu per satu. Laaah, kalau begitu ibu kerja lagi dong? Hmmm setiap orang bisa membakar mochi sendiri, bahkan kadang jika masih memakai heater dari minyak, kita bisa membakar mochi di atasnya. Atau membakar langsung di atas api kompor atau memakai toaster roti yang berpintu. Kalau mau lebih praktis lagi, masukkan dalam microwave dalam piring berisi sedikit air, dan panaskan selama 2 menit. Memang kurang afdol dengan microwave karena tidak ada “bagian gosong” nya. Cara memakannya bisa begitu saja, bisa dilapis dengan nori (ganggang laut) dan diberi kecap asin. Mochi ini bahan utamanya adalah beras, sehingga makan mochi = makan nasi.

mochi potong yang dibakar. Dimakan dengan nori (ganggang laut) dan shoyu (kecap asin). cocok sebagai pengganti nasi.

Selain dibakar, mochi juga biasanya dimasukkan dalam sup khusus tahun baru yang bernama Ozouni. Setiap daerah mempunyai resep yang berlainan untuk sup ozouni ini.

Ozouni ala Miyashita. Di bagian bawahnya terdapat mochi. Hati-hati jika makan mochi karena mudah menyangkut di leher. Banyak orang tua yang meninggal karena saluran pernafasan tersumbat mochi.

Mochi merupakan salah satu usaha mengawetkan nasi yang paling “canggih” menurut saya. Di musim dingin makan mochi merupakan kesenangan tersendiri. Selain mochi sebetulnya ada satu lagi cara mengawetkan nasi yang disebut dengan kiritanpo きりたんぽ.  Nasi yang telah ditumbuk ditempelkan pada batang bambu sehingga menyerupai susis. Kemudian dibakar di atas arang. Tetapi yang dijual di toko-toko sudah kering, berbentuk hampir seperti chikuwa tapi dengan lubang dibagian batang bambunya. Kiritanpo ini biasanya kemudian dimasukkan ke dalam nabe (panci dengan rebusan macam-macam) atau sukiyaki.

Kiritanpo, cara lain mengawetkan nasi. Banyak didapat di daerah utara Jepang yang suhu mencapai minus di musim dingin. Gambar diambil dari rakuten.co.jp

Karena biasanya selain makan osechi juga banyak yang minum sake, yang sebetulnya terbuat dari beras sehingga cukup mengenyangkan (selain memabokkan). Tapi biasanya sih, tidak ada orang yang tahan makan osechi selama tiga hari berturut-turut. Pernah seorang murid saya mengatakan, “Sensei, pada hari kedua atau ketiga, saya terpaksa lari ke konbini (waserba) dan membeli roti untuk membuat toast. Toast itu benar-benar menyelamatkan saya dari kebosanan pada osechi”. Well saya juga ingat, saya pernah masak Kare di hari kedua, karena bosan dengan rasa yang itu-itu saja. Manis dan asin.

 

Bisa baca juga tulisan serupa : http://imelda.coutrier.com/2011/01/10/semua-ada-artinya/

Hari Pertama dan Belanja Pertama

2 Jan

Hari terakhir tahun lalu, tanggal 31 Desember, dalam bahasa Jepang disebut dengan Oomisoka 大晦日, seperti biasanya dimeriahkan dengan acara Kouhaku Uta Gassen 紅白歌合戦, sebuah acara kebanggaan NHK yang sudah berlangsung 60 tahun. Kouhaku berarti Merah Putih, sedangkan Uta Gassen berarti pertandingan lagu. Kelompok Merah adalah kelompok penyanyi wanita, sedangkan kelompok Putih adalah kelompok penyanyi pria. Dan hasil pilihan pemirsa, tahun ini pemenangnya adalah kelompok Putih.

Riku, Kai dan sepupu Nobu

Yang menarik dari tahun ini adalah kehadiran penyanyi yang membuat seluruh dunia terkejut yaitu Susan Boyle. Dia menyanyikan lagu yang menjadikannya idola, sampai kami yang mungkin sudah terlalu sering melhat videonya di youtube bertanya-tanya, “Dia bisa ngga sih nyanyi yang lain ” hihihi. Setelah acara Kouhaku ini dia langsung pulang “kapan-kapan saya mau datang lagi” katanya. Jelas saja….  karena dia juga membawa pulang 5.000.000 yen sebagai honor.

Susan Boyle sebagai tamu acara NHK Kouhaku Uta Gassen

Terus terang aku agak kaget melihat foto-foto dari Mas Nug tentang pesta kembang api di Jakarta. Dan berpikir kenapa di Jepang tidak ada pertunjukan kembang api ya? Padahal waktu aku melewatkan tahun baru di Jerman, di kote kecilpun ada kembang api. Udara dingin semestinya tidak menjadi alasan. Baru aku tersadar setelah diingatkan Gen, bahwa pada pergantian tahun akan terdengar lonceng/gong kuil Buddha sebanyak 108 kali yang disebut Joya no kane 除夜の鐘. Dan jika ada kembang api pasti suara gong itu akan tertutup oleh ributnya kembang api di luar. Pergantian tahun justru dilewatkan dengan tenang, sambil mengingat dosa-dosa manusia (108 dentangan gong melambangkan 108 jenis dosa manusia). (Aku sebenarnya jadi penasaran 108 dosa itu apa saja sih? Setelah susah payah baca kanji sejumlah 108 dan belum semua terbaca karena kanji kuno, nomor satu adalah “Rakus” dan nomor dua “Marah” dst dst)

Otoso, sake obat khusus tahun baru untuk mendoakan keluarga sehat sepanjang tahun

Tanggal 1 Januari,  setelah melakukan tradisi otoso 御屠蘇, sejenis sake untuk obat, mengharapkan kesehatan satu keluarga, kami makan ozooni  お雑煮 sup khusus untuk tahun baru, dan osechi ryouri おせち料理 sederhana yang aku persiapkan.

Seperti yang pernah saya tulis di postingan tahun lalu, kami melaksanakan “Hatsumode, Sembahyang Pertama” di Takada Hachimangu dekat rumah mertua di yokohama. Merupakan kebiasaan orang Jepang untuk mudik ke rumah asalnya, jikka 実家. Sembahyang pertama selalu dilakukan di kuil Shinto.  (sebagai informasi: untuk hal duniawi orang Jepang memohon di kuil Shinto, untuk hal spiritual, terutama pemakaman orang Jepang berdoa ke Kuil Buddha). Karenanya kebanyakan orang Jepang beragama Buddha dan Shinto (jika Shinto bisa dikategorikan sebagai agama) .

Kami juga membakar Hamaya 破魔矢 panah pengusir bala tahun lalu, dan membeli Hamaya tahun ini. Di Kuil juga dijual omikuji, atau kertas bertuliskan ramalan nasib. Riku dan Kai membeli dan isinya lumayan bagus lah.

Riku diapit papa Gen dan om Taku

Biasanya tanggal 1 Januari, semua toko di Jepang akan tutup, dan pada tanggal 2 buka untuk mengadakan “Penjualan Pertama” Hatsuuri 初売り。 Tapi sekarang sudah cukup banyak toko-toko yang buka pada tanggal 1 Januari. Sayang sekali ada istilah “Penjualan Pertama” tapi tidak ada istilah “Pembelian Pertama”. Adanya Fukubukuro 福袋, kantong keberuntungan, kantong berisi barang yang tidak diketahui isinya dan harganya, tapi dijual dengan harga sama sekitar 5.000 yen sampai 10.000 yen.

Nah, karena kami mau membelikan notebook computer untuk ibu mertua, maka setelah dari Kuil, kami pergi ke sebuah departemen store yang besar dekat rumah mertua. Wah harga-harga komputer sekarang murah-murah ya. Memang kalau merek terkenal pasti mahal, tapi ibu mertuaku hanya perlu untuk melihat blog TE dan blog adik Gen di Sendai. Plus main game hehehe.

Jadi deh “Belanja Pertama” kami menghiasi kamar tamu, yang pasti nantinya akan kami pakai juga jika bermain ke rumah mertua.

Bagaimana hari pertama teman-teman semua? Bukan neshogatsu (hari tahun baru yang dilewatkan hanya dengan tidur dan makan) kan?

de miyashita melewati hari tahun baru di yokohama

Hatsuyume: Mimpi Pertama

2 Jan

Orang Jepang mempunyai sebuah peribahasa “Satu: Gunung Fuji, Dua: Burung Elang, Tiga: Terong”. 一富士、二鷹、三なすび。Dipercaya jika bermimpi mengenai ketiga tema ini pada malam tahun baru (tanggal 1 dan 2) maka pasti akan ada kejadian yang bagus yang terjadi dalam tahun itu. OK, saya mengerti jika Gunung Fuji menjadi tema mimpi. Bukan orang Jepang pun senang melihat keindahan gunung Fuji yang mistis, yang jika di Indonesia bentuknya mirip dengan gunung Merapi. Selain gunung Fuji adalah gunung tertinggi di Jepang, kata “Fuji” menyerupai kata BUJI yang artinya selamat (keselamatan).

Elang? Ya jika membayangi seekor Elang melayang tinggi, dapat dimengerti bahwa Elang mewakili pencapaian cita-cita. Jadi kehadiran gunung Fuji dan Elang dalam mimpi bisa dipahami. Tapi Terong? Mengapa harus ada terong? Memang di sini ada permainan kata dari bahasa Jepang, yaitu nasu, yang berarti terjadi atau terlaksana. Dan menurut saya, warna dari terong yang ungu itu juga melambangkan “keanggunan” dan “kemewahan”.

Selain “Mimpi Pertama” 初夢, orang Jepang juga mengenal “Sembahyang Pertama”初詣, “Matahari Pertama”初日の出, “Penjualan Pertama” 初売りdan “Kantong Keberuntungan”福袋, dan PR Riku yang pertama adalah”Tulisan Pertama” 書初め. Segala sesuatu yang pertama jika dilaksanakan dengan bagus, dipercaya akan membuat kehidupan selanjutnya akan menjadi bagus. Awal yang baik.

Semoga mimpi pertama Anda bagus….

Nonton Film Jepang yuuuk!

7 Des

Masih ingat saya pernah menulis tentang film OKURIBITO, atau yang saya beri judul Sang Pengantar?

Saya tidak suka menonton film. Maka ketika kami pergi ke rumah mertua di Yokohama hari Sabtu lalu, dan ibu mertua mengatakan bahwa dia sudah membeli DVD Okuribito ini, saya tidak begitu antuasias. Apalagi saya bisa membayangkan isi ceritanya. Lah, artinya saja Sang Pengantar, dan bukan sembarangan pengantar. Dia bertugas mengantar jenazah sebelum dikremasikan. Suatu jenis pekerjaan yang dianggap hina oleh sebagian orang, karena berurusan dengan mayat! Langsung memegang mayat! Bahkan penggali kuburpun belum tentu harus memegang mayat. Tapi si Okuribito ini WAJIB memegang mayat.

Baca selanjutnya di sini.

Nah, teman-teman di Indonesia tepatnya di jakarta bisa menonton film ini di JIFFest ke-11. Menurut email yang saya terima jadwalnya DEC 11 / BLZ 8 / 19:00 – DEC 12 / BLZ 4 / 13:00. Saya copy-kan emailnya ya…

Departures (Okuribito)
Dir.: Yojiro TakitaJapan. 2008.
Drama. 130 min. Color. 35 mm.
Japanese (with English subtitles).
DEC 11 / BLZ 8 / 19:00 – DEC 12 / BLZ 4 / 13:00

Daigo Kobayashi, a cellist, loses his job in a disbanded orchestra. Desperate for work, he responds to an ad for “Departures”, assuming of a job in travel agency. Later he discovers that the job is actually for a “Nokanshi” or “encoffineer,” a funeral professional who prepares deceased bodies for burial and entry into the next life. Despite strong objections from his wife and his family, Daigo takes pride in his work. He learns the perfect art of being “Nokanshi”, a gentle gatekeeper between life and death, between the departed and the family of the departed.

Daigo Kobayashi adalah seorang pemain cello yang baru saja kehilangan pekerjaan di sebuah orkestra yang baru bubar. Putus asa mencari pekerjaan baru, ia melihat iklan lowongan dengan judul “Departures”, mengira bahwa itu adalah sebuah agen perjalanan. Daigo pun terkejut ketika mengetahui bahwa pekerjaan yang ditawarkan itu adalah menjadi seorang “Nokanshi”, atau orang yang bertugas menyiapkan jenazah yang akan dikubur. Walaupun istri dan saudara-saudara Daigo membenci pekerjaan tersebut, Daigo tetap menjalankan profesi barunya dengan penuh rasa bangga.

Yojiro Takita is one of the most acclaimed filmmakers in Japan. He started his career making “pink films” (softcore pornographic) that gave him fame when he made the popular comical long-running series MOLESTER’S TRAIN (1982). Won the Oscar for Best Foreign Language Film of The Year, 81st Academy Awards, 2009. Winner of 11 awards, including Best Film, Best Best Director, Best Actor, Best Screenplay, Best Supporting Actor, Best Supporting Actress, Japanese Academy Awards, 2009. Audience Award, Palm Springs International Film Festival, 2009. Best Actor, Asian Film Awards, 2009.

Tertarik?
SEGERA PEROLEH TIKETNYA !
INFO 021-3192-5115
info@jiffest.org

Nah, kesempatan tuh, kebetulan main di Jakarta. Tapi…jangan lupa sediakan saputangan ya. (dan nikmati permainan Mokkun, aktor favorit saya hehehe)

Permintaan Fatma: Foto Mokkun

Lucky I was born: Ponyo

17 Nov

Sahabatku Eka bertanya padaku waktu aku menulis “Ponyo” sebagai status di YM,    “Mbak EM, ponyo itu penyu ya?. Lalu saya jawab bahwa Ponyo adalah nama karakter di sebuah film kartun karya Studio Ghibli, yang saya tonton hari Minggu yang lalu di rumah mertua dari DVD.  Dan saya berjanji untuk menuliskan tentang film ini.

Judul film yang lengkap adalah “Gake no Ue no Ponyo” atau terjemahan resmi bahasa Inggrisnya Ponyo on the Cliff by the Sea.  Ponyo di atas bukit. Well, Ponyo yang menjadi primadona cerita ini adalah seekor ikan, yang kalau dilihat ya seperti ikan mas koki.

Ponyo, anak ikan yang terdampar dan berkenalan dengan Sosuke, anak berusia 5 tahun
Ponyo, anak ikan yang terdampar dan berkenalan dengan Sosuke, anak berusia 5 tahun

Nah, si Ponyo ini terdampar di pantai di bawah rumah Sosuke, seorang anak laki-laki berusia 5 tahun. Sosuke ini tinggal di sebuah rumah di atas bukit bersama Risa, ibunya dan Kouichi, ayahnya. Ayahnya seorang pelaut sedangkan ibunya, Risa bekerja sebagai perawat/ pramu rukti untuk panti jompo.

Waktu Sosuke menemukan Ponyo, anak ikan ini berada dalam tabung gelas, sehingga Sosuke harus memecahkannya supaya dapat memindahkan Ponyo ke dalam ember. Saat itu Sosuke terluka dan dijilat oleh Ponyo. Ini kemudian yang membuat Ponyo bisa berubah menjadi manusia.

Sosuke, bocah laki-laki berusia 5 tahun yang menolong Ponyo
Sosuke, bocah laki-laki berusia 5 tahun yang menolong Ponyo

Sosuke menamakan ikan yang dia temukan dengan Ponyo, dan berjanji melindungi Ponyo. Karena dia harus pergi ke Penitipan waktu ibunya bekerja, dia juga harus membawa Ponyo bersamanya. Setiap kali ibunya bekerja di Panti Jompo, maka Sosuke pergi ke penitipan yang berada di dekatnya. Yang mengherankan memang anak seusia 5 tahun itu turun di tempat kerja ibunya, lalu pergi ke penitipan sendiri. Kalau dalam kenyataan tentu tidak bisa.

Sebetulnya Ponyo bernama “Brunhilda”, anak dari Manusia Jejadian bernama Fujimoto dengan Dewi Laut Granmammare yang amat cantik. Tapi Ponyo setelah bertemu dengan Sosuke, ingin menjadi manusia. Dengan kemauan yang kuat, dia bisa memunculkan kaki dan tangan seperti manusia. Memang Ponyo sebenarnya mempunyai kekuatan magis. Dia juga memecahkan sumur berisi “air kehidupan” yang akhirnya menimbulkan tsunami di dunia.

Granmammare, sang dewi laut, ibu dari Ponyo
Granmammare, sang dewi laut, ibu dari Ponyo

Di tengah-tengah badai besar yang terjadi, Ponyo telah berubah menjadi gadis kecil seusia Sosuke, berlari di atas air mencari Sosuke. Sosuke langsung mengenali Ponyo yang sudah berubah menjadi anak perempuan itu. Maka untuk malam itu, Ponyo tinggal bersama Sosuke di rumah atas bukit. Mereka tinggal berdua karena ibu Sosuke, Risa kembali ke panti jompo karena mengkhawatirkan kondisi para nenek di sana.

Sosuke dan Ponyo terbangun di pagi hari dan melihat sekeliling mereka sudah tergenang air. Melalui pengalaman-pengalaman menakjubkan seperti menaiki perahu Sosuke yang menjadi besar guna mencari ibu Sosuke, beberapa kali Ponyo berubah menjadi setengah ikan setengah manusia. Ini merupakan ujian yang diberikan oleh ibu Ponyo, yang bersedia mengabulkan keinginan Ponyo untuk menjadi manusia… jika Sosuke bersedia menerima Ponyo apa adanya. Dan memang akhirnya Sosuke menjawab, dia menyukai Ponyo dalam bentuk ikan, setengah ikan setengah manusia dan bentuk manusia. Endingnya memang seperti dipaksakan mengikuti cerita Disney yaitu Sosuke harus mencium Ponyo supaya “sihir” bisa dimusnahkan.

gambar poster film Ponyo
gambar poster film Ponyo

Menonton karya Ghibli buat saya, merupakan salah satu hiburan yang bisa didapat dengan murah. Warna-warna yang dipakai amat sangat berbeda dengan animasi disney atau pixar. Warna-warnanya lebih kaya dan lembut. Saya selalu menyukai film animasi dari Ghibli ini, meskipun untuk film Ponyo ini, saya merasa anti klimaks dari sudut ceritanya. Warna tetap bagus, demikian juga dengan gerak dari ikan-ikan, laut benar-benar seperti kita berada di dalam air. Ponyo sendiri merupakan karya Miyazaki Hayao yang ke delapan, dan muncul setelah 4 tahun vakum setelah menghasilkan karya spektakuler, “Howl the Moving Castle”, yang mendapat pengakuan dunia. (Saya belum pernah tulis tentang Howl ya? padahal ini film yang paling saya suka… nanti deh kapan-kapan). Film ini dirilis musim panas tahun 2008 (Aku senang di Jepang setiap musim panas pasti ada film anak-anak yang dirilis), dan mendapat julukan Animation of the Year of 2008 selain penghargaan lain. Untuk lengkapnya dapat dibaca di Wikipedia berbahasa Inggris.

Yang pasti tema song dari film ini sudah merasuk ke anak-anak seluruh negeri, dan merupakan lagu yang pasti dinyanyikan dalam acara-acara anak-anak. Rikupun sudah hafal lagu ini yang katanya juga akan dinyanyikan dalam acara “Pertemuan Musik” awal Desember yang akan datang. Jika mau mendengar lagunya silakan putar Youtube di bawah ini.

Ada beberapa catch phrase/catch copy (ini adalah bahasa Japlish untuk “advertising slogan”) yang dipakai bersumber dari film Ponyo ini, antara lain:

“生まれてきてよかったUmaretekite yokatta” Lucky I was born” .… amat senang dilahirkan ke dunia.

”子供のころの約束は永遠に忘れない Kodomonokoro no yakusoku wa eien ni wasurenai” “Janji waktu kecil tidak akan pernah dilupakan seumur hidup”… “A promise is a promise”…well something like that deh. (Aku ada janji waktu kecil ngga ya? Kayaknya ngga ada deh….)

gambar diambil dari website resmi Ponyo

Sewa

16 Sep

Kata “sewa” ini ada juga dalam bahasa Jepang, yang artinya mengurus, memelihara, melayani. Saya bertemu kata ini pertama kali waktu saya datang ke Jepang dalam rangka karyawisata mahasiswa FSUI, dan diwanti-wanti oleh seorang sempai (senior) kami untuk mengucapkan “Osewaninarimashita” お世話になりました pada orang tua host family yang menerima kami menginap di tempat mereka. Waktu itu yang saya tahu hanya, “Arigatou Gozaimasu”  ありがとうございます sebagai pernyataan terima kasih. Tapi ternyata ada kata-kata lain yang lebih hormat seperti “Kanshaitashimasu” 感謝いたします atau “Osewaninarimashita” tadi itu. Osewaninarimashita itu artinya meliputi “terima kasih karena Anda sudah mengurus dan melayani kami”. Karena itu jika kita bertemu dengan orang Jepang yang selalu membantu kita selama ini, kita juga mengatakan, “Osewani natte orimasu“ お世話になっております.

Hanya ada satu kata dengan kata sewa ini yang tidak disukai, jika ungkapan ini ditujukan pada kita. Karena artinya agak berlawanan dengan arti sebenarnya. Kata itu adalah “Ookina osewa“ 大きなお世話. Kata ini ditujukan kepada orang yang maunya mengurus orang lain tapi orang yang diurus itu tidak suka (tapi tetap dilakukan). Situasinya seperti ini. Seorang lajang berusia 30-an, ditanya oleh si A, “Kapan kamu menikah?” “Jangan pilih-pilih, kalau tidak cepat menikah jadi perawan tua loh” bla bla bla. Mungkin maksudnya si A itu baik, tapi merepotkan dan menyusahkan si lajang itu. Tentu saja bukannya si lajang tidak mau menikah. Intinya… “Mind your own bussiness” deh. Rese’ amat ngurusin orang lain aja hihihi. (Dan kalimat ini tentu saja tidak disebutkan langsung ke orang itu). Betapa banyak orang Indonesia yang sering melakukan “Ookina osewa” ini ya. . Dan tidak ada kata yang tepat kan untuk orang-orang itu dalam bahasa Indonesia? Jadi kalau nanti, pas mudik lebaran, yang single single ditanya dan sebel, bilang aja “Ookina osewa” …. kan mereka ngga ngerti bahasa Jepang. Daripada bilang “Rese lu ahhh” hihihi.

Sekian dulu pelajaran bahasa Jepang, dan kembali ke awal kata “sewa” dalam bahasa Indonesia. Artinya hanya satu yaitu “memakai atau meminjam sesuatu dengan membayar sejumlah uang”. Bahasa Inggrisnya RENTAL deh. Mulai dari rental mobil, rental baju dll.

Kemarin saya menonton televisi, dan ada beberapa jenis “barang” baru yang bisa dirental, disewa akhir-akhir ini. Yang pertama adalah sepeda motor, racing bike. Bagi pengendara motor di Tokyo, biaya untuk membeli, merawat motor racing itu sangat mahal. Padahal jarang dipakai kan? Paling-paling sebulan 4 kali. Nah, untuk mereka itu ada rental racing bike yang harganya kira-kira sama dengan sewa mobil, yaitu 8 jam 12.000 yen. Ini biasa!

Sepeda Motor Balap.... mustinya ambil foto Mas Nug naik Ducati tapi belon ada ijin sih hihihi
Sepeda Motor Balap.... mustinya ambil foto Mas Nug naik Ducati tapi belon ada ijin sih hihihi

Yang kedua adalah Rental Kamera. Kamera yang biasa dipakai profesional, dengan fungsi macam-macam itu memang sangat mahal. Kalau membeli bisa satu bulan gaji deh. 300ribu yen lebih. Padahal apakah jenis itu sudah “sreg” atau cocok dipakai untuk event-event tertentu. Misalnya untuk pergi ke pengunungan perlu spec kamera yang begini, sedangkan ke laut perlu yang waterproof dll. Nah, untuk orang yang suka/hobi memotret misalnya seperti mas trainer, tapi belum tahu jenis kamera yang sreg atau belum punya tabungan untuk membeli kamera sendiri, disediakan Rental Kamera. Rentalnya juga murah, cuma 4000 yen sehari! Hmmm saya sedikit berminat dengan rental ini. Ini cukup menarik!

Camera Single Lens
Camera Single Lens

Yang aneh menurut orang Indonesia mungkin rental yang ketiga ini. Rental ANJING! Banyak keluarga Jepang yang menyukai binatang yang satu ini. Tapi karena tinggal di Mansion, biasanya tidak boleh memelihara anjing/binatang piaraan. Ataupun kalau tinggal di rumah, tidak punya halaman yang luas untuk membiarkan anjingnya berlari-lari. Selain itu sibuk, sehingga tidak bisa setiap hari mengajak anjingnya berjalan-jalan. Pokoknya repot deh kalau pelihara anjing sendiri. Nah, untuk mereka disediakan rental anjing ini. Untuk satu pagi, sekitar 4000 yen bisa bermain sepuasnya dengan anjing pilihan. Terkadang ada keluarga yang memilih satu anjing secara rutin, sehingga sudah menganggap sebagai anjingnya sendiri yang dititipkan. Hmmm, Ini menarik untuk orang Jepang! Saya? Saya suka anjing tapi ngga sampe segitu-gitu amat deh hihihi.

Bersama DAI chan, anjing Shiba kepunyaan ibu mertua
Bersama DAI chan, anjing Shiba kepunyaan ibu mertua

Sambil saya menonton televisi itu, lalu saya pikir, memang akibat kondisi ekonomi yang tidak mendukung, orang akan lebih senang menyewa daripada membeli. Dan semua bisa dirental. Sampai anjing saja disewa. Tapi ada satu yang mungkin tidak akan bisa dimasukkan dalam list sewa-menyewa, yaitu anak! Padahal saya tahu banyak keluarga Jepang yang tidak punya anak dengan alasan ekonomi atau kesehatan pasti (mungkin) akan mencoba rental anak ini.

Dan saya akhirnya juga bertanya pada Gen,
“Pa… di Jepang tuh ngga ada Panti Asuhan ya?”
“Ada dong”
“Kok aku ngga pernah dengar atau tahu?”
“Ya, itu kan pasti menyangkut privacy. Tapi kalau kamu tanya di gereja, pasti akan ada akses ke situ”
Hmmm… jadi masyarakat awam Jepang tidak bisa dengan mudahnya mengakses mereka. Seperti laporan teman-teman blog saya seperti Mas Totok KelirUda Vizon dan Ria yang mengadakan kunjungan ke panti asuhan atau kegiatan dengan anak yatim. Bisa dimengerti juga sih. Sedangkan untuk single mother saja, pemerintah memberikan tunjangan yang cukup, apalagi untuk anak-anak tanpa orang tua, bukan? Pertanyaan saya ini nampaknya masih belum selesai, belum terjawab tuntas tapi saya sudahi dulu untuk hari ini.

Nah, rental “aneh” atau tidak lazim apa yang pernah Anda dengar atau pakai? Atau ada ide untuk membuat rental apa lagi yang belum ada di Indonesia, sebagai usaha baru?

NB: kelihatannya dalam minggu-minggu ini akan tercapai 8888 komentar di TE ini. Karena angka ini angka keramat untuk saya, maka saya akan mengirimkan sesuatu kepada komentator yang 8888. Tapi komentar hetrik yang Out Of Topik (OOT) mulai sekarang akan saya delete. Terima kasih atas perhatiannya.

“Desaku” nya Jepang

2 Sep

Pasti dong semua masih hafal lagu “Desaku” ciptaan Ibu Sud. Kalau sudah lupa ya terlalu deh dong sih!!

Desaku

Desaku yang kucinta
pujaan hatiku
tempat ayah dan bunda
dan handai taulanku
tak mudah kulupakan
tak mudah bercerai
selalu kurindukan
desaku yang permai

Nah, ternyata di Jepang juga ada tuh lagu Desaku. Si Lala bahkan katanya sejak kecil dinyanyikan dan menyanyi lagu Furusato dalam bahasa Jepang sebelum tidur. Kalah deh Riku, soalnya si Riku paling dinyanyikan “Medaka no Kyodai”.

Gunung tempat mengejar kelinci
Sungai tempat memancing ikan
Sampai sekarangpun dalam mimpi
Sulit terlupakan, kampung halaman

Bagaimana kabar, ibu bapak
sahabat karibku
Dalam hujan dan angin
Pasti teringat, kampung halaman

Melaksanakan keinginanku
Entah kapan, aku pasti akan kembali
Ke birunya gunung, kampung halamanku
Ke jernihnya air, kampung halamanku

兎(うさぎ)追いし かの山 usagi oishi kanoyama
小鮒(こぶな)釣りし かの川 kobunatsurishi kanokawa
夢は今も めぐりて、 yume wa ima mo megurite
忘れがたき 故郷  wasuregataki furusato

如何(いか)に在(い)ます 父母 Ikani imasu chichihaha
恙(つつが)なしや友がき tsutsuganashiya tomogaki
雨に風に つけても amenikazeni tsuketemo
思い出(い)ずる 故郷 omoiizuru furusato

志(こころざし)を はたして kokorozashi wo hatashite
いつの日にか 帰らん itsunohinika kaeran
山は青き 故郷 yama wa aoki furusato
水は清き 故郷 mizuwa kiyoki furusato

Wah lagu furusato ini memang cocoknya untuk mereka yang merantau seperti saya. Yang rindu pulang kampung terus. Jadi kalau tinggal di Indonesia, atau di rumah bersama orang tua yang kampung halamannya sama, sepertinya tidak cocok tuh (aneh kan kalo rindu kampung halaman padahal kamu tinggalnya di kampung tsb. Kecuali rindu pada kampung halamannya pacar hihihi)

Dari lagu “Desaku” dan “Furusato”, memang yang paling dirindukan adalah orang tua (orang Indonesia malah nambah handai taulan, kalau orang Jepang cukup bapak ibu hihihi), dan pemandangan alam yang biasa digeluti waktu kecil. Karena kampung halamanku adalah Jakarta, aku tidak bisa membayangkan gunung atau sawah atau sungai deh… mana ada gunung di Jakarta (meskipun nama kelurahanku adalah kelurahan gunung)? hihihi. Jadi apa bayanganku tentang kampung halaman selain orang tua?

Hmmm …. aku membayangkan sebuah rumah besar tempat aku dibesarkan dan suasana waktu hujan keras dengan geledek dan bau tanahnya yang khas! Rumah tempat kita dibesarkan memang tidak akan pernah terlupakan, bukan? Akhir-akhir ini aku sering mengenang kembali rumahku di Jakarta yang telah kuhuni berpuluh tahun apalagi setelah membaca tulisannya Nana tentang rumah.

Jadi kampung halamanku sebetulnya sih = rumahku, yang lain-lain sebetulnya numpang aja, nebeng! … seperti lingkungan perumahan, pasar, makanan, teman-teman dll. Mumpung sebentar lagi musim mudik, sebetulnya apa bayanganmu tentang kampung halaman sih? (Pasti beda tergantung asalnya kan?)

(Lagu ini pernah dinyanyikan di acara wisuda di Yokohama University waktu aku wisuda Pasca Sarjana… dan lagu ini berhasil membuatku menangis. Memang bukan lirik yang sama, tapi melodi dan bayangan pantai dengan pohon kelapa menari-nari di dalam benakku…. huh mewek deh)

sepuluh ribu

11 Jul

Tadi siang dalam perjalanan di mobil, Riku mulai menghitung dengan istilah “万  man, ban”  yang asal tempel dan tidak tahu artinya. Pokoknya setelah satu, dua, tiga bisa ditempel “ratus”, “ribu” dan “sepuluh ribu”.

Nah, bagi yang pernah belajar bahasa Jepang, pasti tahu sekali bahwa belajar angka dalam bahasa Jepang yang paling membingungkan adalah satuan “万 MAN” 10.000 ini. Karena lain sekali dengan sistem perhitungan dalam bahasa asing seperti bahasa Inggris atau bahasa Eropa yang lain, yang 3 digit itu (seratus, seribu, sejuta). Saya tahunya satuan man ini dari bahasa China, tapi meskipun sudah saya cari sejarahnya mengapa perlu ada satuan man, tidak saya temukan.

Ichiman yen, 一万円 adalah satuan uang kertas terbesar di Jepang, yang mungkin sekarang kursnya sekitar 1.000.000 rupiah. Karena merupakan satuan terbesar, 10.000 juga sering dipakai untuk menyatakan banyak. Mungkin yang sering Anda dengar adalah kata BANZAI, 万歳 berarti 100 tahun. Kemudian ada kata MANNENHITSU, 万年筆 yang berarti pulpen (mungkin dulu dianggap tulisan dengan pulpen akan tahan lama sampai 10000 tahun). MANPOKEI, 万歩計 adalah alat menghitung langkah untuk kesehatan. Diperkirakan jika manusia berjalan 10.000 langkah sehari maka kesehatannya akan terjaga. MANYOUSHUU, 万葉集 adalah kumpulan puisi tertua Jepang, yang dibuat sekitar pertengah abad 7 -8.

Kemudian ada kata MANGEKYOU 万華鏡 , teropong yang menghasilkan kaleidoscope seperti yang sudah pernah saya tulis di sini. BANKOKKI 万国旗, berarti internasional, atau banyak negara. Sehingga ada juga kata, MANKOKU HAKURANKAI, 万国博覧会, International Exhibition atau sering disingkat Expo.

Sepuluh ribu atau man ini juga bisa dibaca sebagai YOROZU, yang artinya bermacam-macam.  Sehingga ada kata YOROZUYA, 万屋 yang berarti toko kecil yang menjual apa saja. Mungkin ini adalah cikal bakalnya toko konbini (convinience store) yang sekarang. Arti “bermacam-macam” ini juga mungkin yang terkandung dalam kata MANBIKI, 万引き,  pencuri (agak berbeda dengan kleptomani karen kleptomani adalah penyakit) , bahasa Inggrisnya Shoplifter. Pencuri yang mencuri di waktu beroperasi, membawa barang, menyembunyikannya dan tidak melewati kasir waktu keluar toko. Bahasa Indonesianya yang paling cocok mungkin NILEP (tilap, menggelapkan) ya hihihi.

Sebagai lambang kemakmuran/ kesejahteraan di Jepang dipakai lambang Tsuru 鶴 , Burung bangau yang melambangkan seribu tahun, dan Kura-kura 亀 kame melambangkan sepuluh ribu tahun.  Sebagai penutup tulisan ini, saya mau mengingatkan supaya teman-teman menjaga kesehatan, jangan sampai masuk angin. Karena kata orang Jepang masuk angin adalah awal dari beragam penyakit. 万病の元 MANBYOU NO MOTO.

perlambang umur panjang
perlambang umur panjang