San-Chan-Kun

19 Jun

Pasti pada berpikir, judul kok aneh begitu. Ceritanya posting ini mau menjawab pertanyaannya Ai-san mengenai perbedaan sapaan (atribut) orang Jepang (gara-gara nonton Naruto tuh hihihi).

  1. さん san.  Ini yang paling sering dipakai dan paling sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Ikkyu_san juga memakai san, bukan chan.  Seperti yang sudah saya katakan di posting yang lalu, san hanya dipakai untuk orang lain, bukan diri sendiri (atau anggota keluarga yang dianggap sudah merupakan bagian diri sendiri). Jadi saya tidak bisa mengatakan Imelda san.
  2. ちゃん chan. Ini dipakai biasanya untuk perempuan, atau anak kecil baik laki-laki atau perempuan. Mengandung nuansa “manis, imut-imut”. Jadi seandainya ada yang panggil saya Ime chan atau  Emi chan itu menganggap saya manis (doooh narsis…)  Sebetulnya sih biarpun tidak manis dan tidak lucu juga bisa dipanggil chan. Anak saya Riku, sejak kecil kita panggil Riku chan. Tapi di penitipan dia selalu dipanggil Riku-kun (sebabnya lihat penjelasan nomor 3).
  3. Nah くん kun ini apa? Kun adalah panggilan untuk anak kecil laki-laki atau untuk lelaki yang lebih muda dari kita. Naruto kun, Riku kun, Kai kun…. Yang sering saya dengar di universitas Keio pakai istilah Sho-kun 諸君 (Anda sekalian) daripada minna san. Jadi saya juga tidak bisa panggil Hery kun untuk Bang Hery (karena faktor umur, atau faktor penghormatan). Tapi saya bisa panggil Ata –kun untuk si Septarius, karena jauh lebih muda .
  4. さま sama. Merupakan bentuk hormat dari -san.  Jadi kalau menulis surat  ~~様, atau dalam suasana formal dipakailah kata ini. Tanpa memandang umur. Jadi mungkin ada yang berkata danna sama kepada suaminya, berarti dia hormat sekali pada suami sampai suaminya dipanggil Tuan. Ya sama ini bisa diterjemahkan sebagai Tuan (Sir).
  5. 殿 どの dono (tono). Ini lebih sopan lagi dari -sama.  Dan biasanya dipakai dalam penulisan saja. Misalnya kepada yth Imelda  いめるだ 殿. Jaman dulu sih  ada penggunaan Tonosama, yang merupakan penggabungan dari dono dan sama. Bahasa Inggrisnya jadi Lord (Bangsawan bukan Tuhan loh).
  6. selain itu ada juga pemakaian 氏 shi. Biasanya ini di penulisan yang tidak melihat pangkat atau status, misalnya di koran. Karena di percakapan tidak pernah dipakai, shi ini tidak usah dihapal deh.  Padahal shi itu kan mirip dengan si. Si Tanaka, Si Yamada dll.
  7. Nah yang buat kepala pusing sebetulnya jika pemanggilannya memakai “jabatan”. Misalnya yang paling sering dengar adalah sensei. 先生 Kalau Anda belajar huruf kanji bisa lihat artinya dia itu lahir duluan …sakini umareta. Jadi dia lebih “tahu”. Jadi guru dipanggil sebagai sensei. Kalau Anda mengikuti kuliah saya, ya harus panggil saya “Imelda sensei”. Yang lucunya orang Jepang yang belajar bahasa Indonesia, menerjemahkan secara harafiah dan memanggil saya “Guru Imelda”…. padahal cukup dengan Ibu Imelda saja. Dan kata sensei ini juga dipakai untuk mereka yang berprofesi Dokter, Pendidik (termasuk pekerja di penitipan bayi/anak karena mereka belajar dan punya license untuk menjadi itu), dan yang amat sangat tidak cocok menrut saya adalah dipakai juga untuk politikus. Jadi kalau Anda berkunjung ke parlemen jepang, semua dipanggil Sensei deh. Padahal belum tentu mereka pantas disebut sebagai sensei :D. (Saya bisa tahu ini karena saya pernah tinggal di rumah anggota parlemen Jepang).
  8. Panggilan lain menurut jabatan yaitu misalnya Imelda-shacho 社長(direktur), Imelda Kacho 課長(Kepala bagian), Imelda Bucho 部長(Kepala Divisi — lebih tinggi dari Kacho), Imelda Tencho 店長(pemilik toko), Imelda Senshu 選手(atlit), Imelda Ana アナウンサー(singkatan dari announcer –penyiar TV), dll nanti kalau saya inget saya tambahkan lagi deh.
  9. Di toko-toko, pelayan toko akan memanggil pelanggan atau tamunya dengan okyakusama (kyaku = tamu). Padahal kalau di Indonesia gampang sekali tinggal memanggil Ibu atau Bapak.
  10. Bagi yang sudah berumur untuk memanggil Anda tanpa perlu menyebut namanya (kadang lupa kan?) bisa memakai otaku お宅 bukan otaku オタク (yang nerd・freak) tapi bentuk sopan dari Anda.

Semoga Ai-san dan mungkin yang lain yang sedang belajar bahasa Jepang bisa mendapat pencerahan :D.

BTW, hari ini adalah hari peringatan seorang pengarang Jepang terkenal yang bernama Dazai Osamu. Dia lahir tanggal 19 Juni 1909, dan meninggal (bunuh diri) tgl 13 Juni 1948 dalam usia 38 tahun. Karyanya yang berjudul Ningen Shikkaku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi No Longer Human. Kalau terjemahan harafiahnya “tidak memenuhi syarat menjadi manusia”. Buku ini kabarnya merupakan novel terlaris/ternama ke dua di Jepang, setelah “Kokoro” karangan Natsume Soseki. Pengarang ini benar-benar terobsesi pada kematian dan bunuh diri. Yang heran banyak orang Jepang yang suka, termasuk suami saya. Terus terang saya belum pernah baca karyanya, dan sepertinya kok malas ya membaca karya orang yang bunuh diri. prejudice lagi 🙁

Onigiri – Nasi Kepal

18 Jun

Kali ini saya mau posting khusus mengenai onigiri atau bahasa Inggrisnya Rice Ball, dan saya mengatakannya dalam bahasa Indonesia adalah nasi kepal, karena dibuatnya dnegan mengepalkan tangan, meskipun besarnya belum tentu sekepalan tangan (boleh juga sih…. yang big size ya hihihi). Onigiri juga sering disebut dengan omusubi, atau nigirimeshi. Nasi kepal ini mudah dibuat, enak dan mengenyangkan. Saya posting ini sambil teringat Eva, Jeng lala, Ai dan teman-teman lain yang mungkin mau coba buat. Atau untuk Bang Hery, Mas trainer  mungkin yang mau memanjakan istri,  atau bahkan mas Hangga untuk memikat gadis-gadis.

Hari ini adalah hari yang paling tepat posting mengenai Onigiri, karena ternyata hari ini adalah hari Onigiri, menurut masyarakat dari Prefektur Ishikawa. Prefektur ini menghasilkan beras yang pulen dan enak. Beras diperingati setiap tanggal 18 dan kenapa bulan juni peringatan onigiri? Karena ada sebuah daerah di Prefektur Ishikawa yang bernama Rokuseimachi yang dianggap sebagai kampung halamannya onigiri, akibat ditemukannya fosil onigiri tertua disebuah perumahan dari tanah liat (pithouse). Dan ditetapkan bulan juni karena bulan juni = rokugatsu , roku nya merupakan kata pertama dari nama kota tersebut (huh asal bunyi sama …gitu aja alasannya).

Beras yang enak tentu menentukan rasa dari onigiri itu sendiri. Beras jepang termasuk dalam keluarga japonica sehingga pulen dan bisa menyatu jika dipadatkan, berlainan dengan beras indica. Karena itu jika Anda yang berada di Indonesia ingin membuat onigiri, saya sarankan Anda membeli beras Jepang (pasti mahal) atau mencampur beras indonesia dengan beras ketan dengan perbandingan 3:1. (Dicoba saja nanti sendiri perbandingan yang tepat karena tentu saja beras di Indonesia berbeda kepulenannya berdasarkan jenis/mereknya) . Begitu beras tanak, biarkan sebentar supaya uap air yang tersisa bisa menguap. Kemudian ambil nasi tersebut sebanyak yang mau dibuat sebagai onigiri. Jangan lupa basahkan tangan. Tangan yang basah penting sekali untuk membuat onigiri. Karena di musim panas bakteri mudah berkembang biak, perhatikan kebersihan tangan sebelum membuat onigiri. Juga jangan memakai air ledeng untuk membasahkan tangan di Indonesia (kalau di Jepang sih air ledeng bisa diminum sehingga tidak menjadi masalah). Jika Anda suka, Anda bisa menaburkan sedikit garam pada telapak tangan Anda. (Kalau saya tidak begitu suka asin …mengurangi garam untuk kesehatan sehingga tidak pernah memakai garam) Nasi panas itu dikepalkan setengah jadi dan bagian tengah dibuat lubang untuk mengisi “lauk/daging” yang akan dimasukkan. Setelah lauk itu ditaruh di tengah-tengah, lanjutkan kembali dengan menutup lauk tersebut dan buat bentuk onigiri yang diinginkan. Onigiri ada bermacam bentuk, tapi yang lazim adalah segitiga. Ada pula yang berbentuk bulat gepeng seperti perkedel. Setelah nasi menjadi padat dan berbentuk tutupi dengan nori (rumput laut kering) jika suka. Saya tahu banyak orang Indonesia yang tidak begitu suka nori, sehingga buat mereka yang tidak suka, tidak perlu ditutup dnegan nori. Kalau mau, bisa juga menutup nasi kepal dengan wijen putih atau hitam. Wijen yang segar dapat menambah aroma dan rasa yang enak pada nasi kepal tersebut.

Nah, sekarang apa saja sih yang bisa dimasukkan dalam onigiri? Banyak!! Tapi yang terumum di Jepang adalah Umeboshi (buah plum kering), serpihan Ikan tuna begitu saja atau dicampur dengan mayoneise, telur ikan mentaiko/tarako mentah atau dibakar dan okaka (serutan ikan tuna kering – katsuobushi). Selain memasukkan lauk tadi secara utuh di tengah onigiri, Anda bisa mencampurnya dulu pada nasi sebelum dikepal. Biasanya di Jepang jenis-jenis sayuran kering/ wakame (gagang laut) atau ikan teri nasi mentah/goreng yang paling banyak dijadikan campuran dalam nasi tersebut. Pokoknya hampir semua bahan makanan/daging yang cocok dimakan dengan nasi bisa dijadikan “lauk/daging” dari onigiri. Daging sukiyaki, semur, susis, ikan sardin, ayam cincang bumbu kecap ….whatever lah.

Variasi untuk di Indonesia misalnya :Coba deh masukkan corned beef begitu saja atau dicampur mayoneise dulu…pasti enak. Atau abon sapi…. hmmm yummy. Mustinya sih kalau dimasukkan keringan tempe juga enak, tapi saya belum coba karena tempe mahal sekali di sini. Pokoknya cobalah buat onigiri versi Anda sendiri… Dan kalau ada teman yang mau membuka usaha restoran, bisa juga nih coba usaha restoran ONIGIRI…saya yakin pasti laku deh. Di sini saja banyak kok warung onigiri yang bisa makan di situ sambil berdiri.

Sebagai pendamping onigiri biasanya disajikan acar-acaran. Kalau di Jepang ada Takuwan (acar lobak yang berwarna kuning) yang praktis, atau kalau di restoran tentu saja ada tsukemono (acar) dari bermacam-macam sayur, seperti terong, ketimun, lobak putih, sawi dsb. Kalau untuk orang Indonesia, mungkin lebih cocok dengan acar ketimun/wortel. Selain acar, juga bisa disajikan dengan sup miso yang panas…. hmmm jadi lapar nih. ITADAKIMASU (artinya saya makan yahhhh)

So…silakan coba. Yang penting adalah Nasi panas dan tangan basah. Tak ada daging? Garam saja cukup kok.

Entah kenapa kok sekarang sambil nulis begini saya membayangkan onigiri yang isinya tempe bakar, yang ditumbuk dengan cabe rawit….. duh kangen tempe…..hiks…. (sabar…. sebulan lagi bisa makan tempe sepuasnya). Trus… supnya sayur bening hihihi. Ini mah bukan masakan Jepang lagi, udah menu masakan Indonesia dengan Nasi kepal. hihihi

Paspor

17 Jun

Kemarin satu harian aku teler lagi. Aku harus membuat paspor untuk Kai dan memperpanjang paspornya Riku. Kantor Imigrasi yang terdekat di Tachikawa, so aku minta tolong Mariko san temani aku ke sana. Kita berangkat dari rumah jam 10:30 pagi. Beli kartu pos 2 lembar ditulis nama Kai dan Riku untuk pemberitahuan kalau paspornya jadi. Sesudah itu naik bus ke Kichijoji. Tidak sangka busnya jam segitu penuh, tapi untung aku dapat tempat duduk. Aku gendong Kai terus, sedangkan baby carnya dilipat. Mariko san bertugas temani Riku.

Sesampai di stasiun Kichijoji, aku mampir ke Bank dulu. Sayangnya Banknya persis di depan Mac Donalds. Ya sudah, karena belum sarapan pagi juga, jadi kita makan di Mac dulu. Riku minta Happy Set untuk anak-anak karena dapat mainan Naruto. Jadi aku dan Mariko juga pesan Happy set supaya Riku bisa dapat mainannya jadi 3. Sesudah makan kita cari Photo Studio untuk buat pas photo. Tapi karena musti antri dan tidak bisa langsung jadi, kita akhirnya langsung pergi ke Tachikawa.

Kantor Imigrasi yang di sini lumayan praktis, karena ada di gedung di atas Stasiun, yang menjadi satu dnegan Departement Store Lumine, lantai 9. Aku ingat dulu kita juga buat pas foto untuk Riku di sini. Ada studio persis di sebelah kantor imigrasi itu. Benar saja, untuk seorang dapat 2 lembar pas foto langsung jadi harganya 1500 dan tidak dapat negatifnya. Lumayan juga hasilnya.

Dari situ aku langsung ambil formulir permohonan 2 lembar untuk paspor yang berlaku 5 tahun. Ada 2 jenis paspor Jepang yaitu yang 5 tahun dan 10 tahun. Karena mulai tahun ini memakai sistem IC, ongkos pembuatan jadi lebih mahal 1000 yen dibanding dulu. Untuk 5 tahun seharga 11.000 yen, sedangkan yang 10 tahun 16.000 yen. Sebetulnya aku agak kesal dengan suamiku, abis masa aku yang warga negara Indonesia musti urus dua anak yang wn jepang. Aku agak khawatir kalau nantinya ada masalah dengan perbedaan kewarganegaraan. Tapi untung saja tidak, karena yang penting nama aku ada di daftar Kartu Keluarga (Koseki Tohon).

Setelah isi dua formulir tentu saja pakai Kanji…aku ambil nomor. Di situ diperkirakan kita akan dipanggil 1 jam lagi. Jadi Riku dan Mariko pergi ke toko buku di lantai 8, sedangkan aku ganti popoknya Kai dan tunggu di ruang tunggu. Benar saja sekitar sejam kemudian nomor kita dipanggil. Setelah mencocokkan data di dokumen dengan data yang tertulis di formulir, petugas imigrasinya juga melihat kartu asuransi dan ID card aku. Beres deh semua. Paspornya tinggal diambil seminggu yang akan datang dengan membawa kartu pos dan ternyata biaya untuk anak-anak mendapat keringanan yaitu hanya 6000 yen saja. siiip.

Riku sudah mulai bosan, dan kita mulai berjalan pulang. Tapi tiba-tiba dia bilang lapar!! Ya sudah kita kembali lagi ke gedung Lumine ke bagian restoran untuk cari makan. Tapi dia maunya makan di restoran western, sedangkan aku dan Mariko maunya ke resto vietnam. Untung saja dia bisa dibujuk untuk pergi ke resto Vietnam…gomenne Riku. Bakmi Pho nya di situ enak deh, lain kali kalau ada kesempatan mau ke situ lagi. Oh ya sebelum pulang kita sebetulnya juga mau beli donut Krispy Kreme. Katanya saking terkenalnya, di daerah Shinjuku harus antri kalau mau beli. Masak segitunya sih….Kita coba ke toko itu, dan ternyata memang benar harus antri 25 menit …welehhh aku sih ngga segitu-gitu amat dengan makanan sampai tahan tunggu 25 menit. Jadi kita batalkan beli donut itu. Tapi sebtulnya penasaran juga, emang apa sih istimewanya? Nanti kapan-kapan kalau tidak perlu antri, saya akan coba beli dan buat laporan gourmet ya hihihi. (Mariko cerita soal toko donut di jkt JCo? namanya aku lupa. Papa memang suka tuh dan sering beli katanya. Aku pernah coba, tapi tidak terlalu suka karena manissssss).

Sampai di Kichijoji kembali, kita beli nendo (apa sih bhs Indonesia ini? gips? karet? yang bisa dibentuk-bentuk tuh) untuk Riku, lalu pulang naik taksi. Udah telerrrrr. Sampai di rumah saja sudah jam setengah 6. Mariko san bermain nendo sama Riku sampai jam 7 malam. Capek tapi mungkin karena kecapekan jadi anak-anak malah tidak bisa tidur sampai jam 9:30. Aku baru bisa lega jam 10… buka komputer lalu balas email dll.

Berlalu deh satu hari lagi… (Oh ya Kai hari ini persis 11 bulan) *** 16 Juni 2008

Transfusi Darah

14 Jun

Ternyata tanggal 14 Juni adalah hari Transfusi Darah Dunia. Yang saya heran kenapa kok ditetapkan tanggal ini. Saya cari alasannya tidak ketemu. Mungkin karena transfusi pertama diadakan tanggal 15 Juni 1667 oleh Jean Baptiste Dennis, dokter Raja Louis XIV di Perancis, yang mengadakan transfusi darah domba kepada pemuda berusia 15 tahun dan berhasil. Tetapi memang beda satu hari.

Memang darah itu penting, dan bagi mereka yang kehilangan banyak darah, transfusi darah amat sangat membantu. Tetapi memang penuh resiko, karena dengan memindahkan darah itu juga berarti beresiko memindahkan penyakit pendonor. Ayah ibu saya pendonor darah, sebelum mereka harus berhenti karena dilarang dokter. Suami saya juga pendonor, tetapi darahnya yang dipakai hanya sebagian kandungan yang katanya jarang didapat. Jadi kalau diperlukan baru suami saya akan ditelepon oleh Palang Merah di sini. Saya sendiri? Tidak bisa.

Nah loh, kok tidak bisa? Dulu waktu masih teenager sampai dua-puluhan saya sering kurang darah. Sering pusing, apalagi kalau baru bangun tidur, pandangan berwarna oranye. Setelah beberapa saat waktu pulih. Waktu kecil sering disuruh minum penambah darah. Karena saya lemah begitu, tidak pernah terpikir untuk menjadi donor.

Waktu sudah menikah, merasa sehat, tapi belum sempat mendonorkan darah. Dan baru tahu bahwa ternyata saya menderita thalassemia. Saya tahu mengenai hal ini tahun 2003 setelah Riku lahir. Ibu saya, dan adik saya juga baru tahu sekitar tahun 2000-an. Itu karena adik saya yang bekerja di Eijkman Institute mengambil sampel darah ibu saya dan menemukan keanehan. Waktu itu mulai digiatkan penelitian Thalassemia di Lembaga Eijkman. Setelah diperiksa berkali-kali baru dipastikan bahwa ibu saya thalasemia, sehingga semua anak juga harus diperiksa.  Waktu th 2003 saya dan suami saya diperiksa saya positif sedangkan suami saya yang Jepang negatif. Tapi Riku kelihatannya positif carrier Thalasemia.

Hemoglobin saya waktu hamil memang dibilang kurang… hanya 10 dari standar yang 12. Untuk itu saya harus memperbaiki lewat makanan. Saya juga dapat zat besi, tapi karena saya orang yang paling malas minum obat, tidak saya minum. Tapi Hemoglobin saya turun drastis waktu melahirkan dan sulit untuk dinaikkan. Ternyata bagi pembawa thalasemia tidak boleh menggenjot thalassemia dengan zat besi. Tapi yang anehnya ibu saya HB nya 18 …dan sekarang sedang terapi supaya turun. Jika sepasang carrier thalasemia menikah, maka kemungkinan besar tidak punya anak, atau anaknya meninggal. Jadi sebaiknya periksalah darah Anda sebelum menikah. Karena ternyata banyak loh orang Indonesia yang thalasemia tetapi terlambat diketahui. Dengan pengetahuan bahwa saya thalasemia, waktu melahirkan Kai, dokter-dokter di Jepang sibuk mempelajari thalassemia dan bersiap jangan sampai memberikan treatment yang salah. Karena saya operasi caesar, saya sebetulnya sudah menandatangani persetujuan untuk menerima transfusi darah. Tetapi untung sekali meskipun saya mengalami perdarahan yang cukup banyak, masih bisa ditolerir, sehingga tidak usah transfusi. Dokter yang merawat saya berusaha supaya tidak transfusi, dan ternyata memang benar saya tidak boleh transfusi.

Kalau Anda anemia, kurang darah…. silakan coba periksa apakah Anda thalassemia atau tidak. Atau yang sering keguguran waktu hamil. Untuk keterangan lengkap silakan baca di website Eijkman ini. Bukan bermaksud untuk promosi, tapi alangkah baiknya kita mengetahui badan kita sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Blue Hawaii and Shake Grape

13 Jun

Masih ingat saya pernah cerita tentang Fanta Orange yang harus di shake dulu sebelum diminum? Saya sudah coba, dan rasanya…bu bu…..(suara bu bu sering dipakai untuk menandakan “dump”, not good)

Ternyata Fanta keluarkan lagi yang serupa dengan rasa Grape. Saya pikir…harus coba. Saya bayar 120 yen, kocok dan buka… pssttt suara soda memang terdengar, tapi weird!!! masak grape berwarna transparan? Saya tadinya membayangkan cairannya berwarna grape…. ternyata tidak saudara-saudara!. Saya kecewa. BUT mungkin rasanya bisa menyembuhkan kekecewaanku. Saya teguk …. glek…glek…. hueeeekkkk tidak enak bo. Sorry deh, tapi ternyata Fanta Grape kocok ini tidak cocok untuk seleraku… (Emang lebih enak grape beralkohol alias wine hahaha)

Satu lagi produk minuman baru adalah Pepsi Blue Hawaii. Warna kereeeeeen. Biru laut. Melihatnya saja langsung terbayang pasir putih dan air laut kebiruan (so pasti bukan di Indonesia !!!) Wahhh deh warnanya. Saya amat sangat berharap rasanya akan sebagus warnanya. Tapi? gagal lagi try out aku hari ini. Memang tertulis di situ pineapple and lemon. Tapi…. jadinya rasanya nanonano deh. Ngga jelas. Saya biasanya minum segala yang bersoda… Tapi hari ini dua minuman soda yang saya beli benar-benar mengecewakakanku. Fanta masih aku minum semua karena isinya cuma 200 ml. Tapi si Hawai biru ini terpaksa saya buang, karena isinya 500 ml. Ngga ketelan semuanya. Maaf ya Pepsi….. Ini hanya pendapat saya saja kok… yang lain mungkin suka hihihi.

Rumah makan Otoya di Jakarta

9 Jun

Wah tadi waktu browsing, saya baca bahwa Otoya akan buka cabang waralabanya di Jakarta, tepatnya di Senayan City pada tanggal 20 Juni nanti. Otoya adalah rumah makan franchise Jepang yang menyajikan teishoku (makan siang set, seperti ikan/daging/ayam +sayur/acar + sup) lihat deh contoh menunya di sini. Harga makanan di Otoya lumayan murah dan yang penting mengenyangkan. Aku pikir jenis makanan di Otoya bisa diterima oleh orang Indonesia (kecuali makanan yang mengandung babi mungkin ya). Menurut saya sih healty juga makanan mereka. Saya sendiri jarang pergi ke Otoya, karena saya biasanya tidak makan nasi di restoran. Tapi kalau pergi dengan suami dan malas masak di rumah, boleh juga mampir di Otoya. Otoya biasanya ada di setiap stasiun di Tokyo.

Continue reading

Kata Jepang baru yang mendunia

8 Jun

Pada tahun 2007, Jepang dikunjungi oleh 8.350.000 wisatawan asing. Memang pengunjung terbanyak berasal dari Amerika atau China, namun tidak sedikit pula wisatawan yang berasal dari negara-negara yang dulunya sedikit sekali jumlahnya. Jika dulu orang asing banyak yang sudah tahu kata Jepang seperti “Geisha”, “Fujiyama”, “Sushi”, berkat adanya Internet dan mendunianya barang-barang Jepang, ternyata ada pergeseran pengetahuan tentang Jepang. Ada banyak kata-kata Jepang yang baru, yang sangat mengherankan bahwa kata-kata ini diketahui orang asing.

Dari survey ketahui bahwa kata yang menempati urutan pertama adalah OTAKU. Coba deh tanya anak remaja Indonesia yang tergila-gila anime. Pasti mereka tahu apa artinya otaku. Yah memang sih mendekati kata Indonesia OTAK karena sebutan otaku adalah sebutan untuk mereka yang di otaknya hanya ada satu hal saja. Freak bahasa Inggrisnya menurut kamus adalah fanboy, atau nerd. Tapi saya bilang mungkin paling cocok freak. Seseorang yang tahu mendetil tentang satu hal sampai sekecil-kecilnya. Misalnya di Jepang ada yang mengumpulkan mobil mainan, dia akan tahu (dan hafal) segala informasi tentang mobil mini sampai tahun pembuatan dan warna apa saja yang dikeluarkan. Pokoknya kalah deh wikipedia hihihi. Saya sendiri merasa tidak ada orang Indonesia yang pantas disebut otaku, karena pada dasarnya orang Indonesia mengetahui banyak hal tapi tidak mendalam. Kalau di Jepang kebalikan, tahu satu hal dan amat sangat mendalam. Mana yang bagus? Saya sendiri tidak tahu. Tapi untuk saya sendiri, saya lebih memilih tahu banyak hal meskipun tidak mendalam. Karena itu saya mungkin tidak bisa mengambil gelar doktor di sini hehehe. Saya sempat heran juga waktu buka account di Multiply, karena banyak yang minta add saya yaitu mereka yang fans berat pada anime Jepang. Saya lihat situs mereka….oh no…semua tentang anime. It’s not my style. Saya suka anime tapi tidak mau mengagung-agungkan anime.

OK selesai cerita saya tentang otaku, Kata yang kedua adalah KAROUSHI. Artinya Ka =kelebihan Rou =bekerja shi=mati. Mati karena terlalu lelah bekerja. Mungkin orang Indonesia banyak yang heran, kok banyak bekerja saja bisa mati. Emangnya kerja angkat beban ya? Tidak, memang bukan beban yang mereka angkat. Tapi kalau Anda bekerja setiap hari dari jam 9 pagi sampai 12 malam, ditambah waktu pulang pergi naik kereta 3jam berarti Anda hanya ada waktu 6 jam untuk makan, mandi dan tidur di rumah. Dan itu setiap hari. Kadang kala tidak pulang, menginap di kantor….. tidak heran kalau ada yang meninggal. Mungkin ada yang bilang, “Loh, peraturan buruh kan hanya kerja 40 jam seminggu?” Iya, peraturan tinggal peraturan, kalau mau ikut peraturan ya lebih baik berhenti bekerja saja atau tunggu di PHK. Dilema. Selain badan lelah, otak juga lelah karena yang ada di otak hanya pekerjaan melulu. Saya hanya berdoa jangan sampai suami saya Karoushi. Karena kalau sampai begitu, saya akan bawa ke pengadilan hehehehe. Sudah banyak kasus yang dibawa ke pengadilan, tapi sulit juga karena harus ada surat medis yang menyatakan memang orang ini Karoushi.

Kata mottainai, menempati urutan ketiga. Kata ini berarti sayang (kalau dibuang). Jadi misalnya ada sisa makanan, karena mottainai saya yang habiskan (akibatnya…jadi gajah deh hihihi). Atau seseorang yang pintar tapi hanya di rumah saja jadi ibu rumah tangga dan urus anak, seperti saya…nah bisa dikatakan mottainai….. hahahha…narsis sekali ya. (Sepertinya yang ini suami saya harus baca dan tulis komentar ya hihihi… Ayo Gen tulis komentar dalam bahasa Indonesia ya…)

Kata ke empat adalah Katori Senkou. Ka = nyamuk tori=ambil Senkou = dupa (incense) . Itu loh obat nyamuk bakar yang bentuknya melingkar-lingkar. Nah itu namanya katori senkou. Ada satu cerita lucu sebenarnya tentang katori senkou ini. Waktu Riku berumur 3 tahun, Eyang buyutnya meninggal. Di situ pertama kali dia mengikuti upacara pemakaman ala Buddha. Kita harus memasang senkou berupa stick di depan jenazah dan di depan altar Buddha. Waktu bermain ke rumah mertua di musim panas setelah itu, ada potongan katori senkou di serambi rumah, dan dinyalakan oleh ibu mertua supaya bisa menghalau nyamuk. Begitu Riku melihat katori senkou itu mengeluarkan asap, dia langsung berdoa di depannya. Saya yang melihat pemandangan itu tertawa terbahak-bahak. Pertamanya ibu mertua saya tidak mengerti, baru setelah saya jelaskan bahwa Riku pikir itu adalah senkou yang untuk berdoa, baru dia sadar dan ikut tertawa. Duuuh Riku. Yang lucu memang cara berdoa agama Buddha hanya mengatupkan ke dua telapak tangan, sedangkan cara katolik, kita menggenggam ke dua tangan. Riku beragama katolik sehingga waktu dia berdoa di depan jenazah, dia berdoa ala kristen. Yang penting doanya sampai ke Tuhan ya Riku.

Kata ke lima adalah Zangyou yang berarti lembur. Huh, benci deh dengar kata zangyou, tapi mau terima zangyou-dai (uang lembur) hehehe. Kata suami saya, “Tidak usah deh terima uang lembur, yang penting jangan zangyou….” tapi tidak bisa ya… Kata ke enam adalah Keiretsu. artinya pengelompokan perusahaan. misalnya Keiretsu Gaisha = afiliated company. Berikut adalah daftar kata-kata baru tersebut. Anda tahu berapa kata dari daftar ini?

オタク(OTAKU) 100%
過労死(KAROUSHI) 94.2
もったいない(MOTTAINAI) 70.0
蚊取線香(KATORI-SENKOU) 67.5
残業(ZANGYO) 66.6
系列(KEIRETSU) 58.1
カラオケ(KARAOKE) 51.6
照り焼き(TERIYAKI) 49.8
アニメ(ANIME) 46.3
数独(SUDOKU) 45.6
交番(KOBAN) 44.7
津波(TSUNAMI) 42.2
指圧(SHIATSU) 41.5
バンザイ(BANZAI) 41.2
弁当(BENTO) 40.6
マンガ(MANGA) 40.1
任天堂(NINTENDO) mewakili semua jenis mainan game
38.9
先生(SENSEI) 35.9
温泉(ONSEN) 32.0
インスタントラーメン(INSTANT RAMEN) 31.6
盆栽(BONSAI) 30.4
新幹線(SHINKANSEN) 29.5
障子(SHOJI) 27.6
将軍(SHOGUN) 27.2
味噌(MISO) 24.7
空手(KARATE) 23.7
折り紙(ORIGAMI) 23.3
着物(KIMONO) 22.8
生け花(IKEBANA) 21.9
畳(TATAMI) 21.7

Untuk yang BB dan BM

8 Jun

Jepang oh Jepang!!

Musim panas hampir tiba. Memang sekarang sedang tidak stabil cuacanya karena Tokyo sekarang sedang musim hujan. Kalau panas bisa sampai 26 derajat, tapi kalau dingin maksimum hanya 15-18 derajat. Tapi kalau musim hujan sudah selesai, mulailah musim panas yang benar-benar tidak enak.

Tidak enak? Ya, karena kelembaban yang tinggi menyebabkan rasa panas semakin tidak enak. Biar berteduh di bawah pohon pun tidak membantu. Kita bagaikan masuk sauna. Nah, di musim panas ini yang menjadi masalah biasanya adalah BB dan BM. Bau Badan dan Bau Mulut. Sulit memang menghalau dua penyakit ini. Kalau tempo dulu mungkin memakai kapur sirih dibalur ke ketiak, sekarang bisa pakai deodorant…tinggal rool on atau shu..shu…semprotkan ke ketiak. Untuk Bau Mulut, cara tradisionalnya apa ya? masak gigit daun kapur hihihi. Di sini ada juga shu..shu… obat semprot untuk mulut. Terutama untuk mereka yang baru habis makan bawang putih atau minum alkohol. Ada juga yang bentuk pil yang beraroma mint.

Kali ini yang ini saya perkenalkan adalah obat telan berupa tablet yang mengandung wewangian mawar. Minum tablet ini dan ditanggung mulut dan ketiak Anda akan mengeluarkan bau Mawar!!! Sulit untuk dibayangkan tapi kata promosinya sih begitu. Harga 1 kantong 2400 yen (192.000 rupiah) berisi 31 butir. Kalau satu hari minum 1 tablet berarti bisa untuk satu bulan. Tapi katanya satu hari bisa minum 1-3 tablet. Bukan maksud saya ingin promosikan obat ini sih, tapi rasanya aneh saja misalnya seorang laki-laki berbau mawar ya hihihi. Yang pasti saya tidak mau coba, karena saya tidak begitu suka bau mawar… masih mending bau sandalwood deh hihihi. Ada ngga ya tablet sandalwood hihihi

Berat sebelah = かたよる

7 Jun

Tidak seimbang, berat sebelah, terbias, condong pada satu sisi. Itu saya lihat dalam kehidupan mahasiswa Jepang sekarang. Terutama dalam kebiasaan makan. Dan tentunya itu merupakan cerminan dari orang tuanya yang notabene seumuran dengan saya. Yah, mau tidak mau saya harus menerima bahwa ada beberapa mahasiswa saya yang mungkin orang tuanya seumuran dengan saya.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia intermediate hari Jumat lalu, kita membaca tentang Pelabuhan Sunda Kelapa. Waktu membicarakan hasil laut, misalnya kerang, ikan, penyu, kepiting, udang, lobster dll. Seperti biasa, saya sering menanyakan kepada murid, “Kamu suka makan apa? suka kerang?” Kebanyakan dari mereka juga tidak begitu suka kerang seperti saya. Memang kerang bukan makanan umum. OK. Tidak apa-apa. Bagaimana dengan udang? Kalau udang, memang ada yang alergi, sehingga tidak bisa makan udang atau Lobster. Hal ini bisa dimengerti. Tapi ada beberapa anak yang mengatakan “tidak suka”. Tentu saja setiap orang punya kesukaan terhadap makanan yang berbeda. Lagipula Udang kolesterol tinggi, dan mahal…jadi kalau tidak suka ya apa boleh buat. Tapi yang membuat saya heran adalah jawaban “tidak suka ikan baik mentah maupun ikan bakar”. Nah loh.

Continue reading