Southern All Stars

21 Mei

Hidup di negara dengan empat musim itu memang menarik. Setiap 3 bulan ada pergantian musim yang berarti pula pergantian pemandangan, pergantian fashion trend dan pergantian musik!. Ya, saya juga heran karena ternyata memang ada lagu-lagu yang cocok untuk dinyanyikan pada musim tertentu. Misalnya di Jepang ada kelompok musik TUBE yang selalu merilis album pada musim panas, dan tema lagunya tidak jauh dari trend musik panas yaitu pantai, bikini dan matahari. Saya suka musik TUBE yang riang ini, meskipun liriknya kadang agak aneh dan seksi hihihi (gimana ya lirik seksi itu…..ada deh )

Tapi kali ini saya mau menceritakan tentang sebuah band yang bernama Southern All Stars (SAS), sebuah band rock/pop terkenal di Jepang. Memang SAS tidak hanya mengeluarkan album di musim panas, tapi biasanya mereka mengadakan konser pada musim panas dan malam tahun baru. Memulai debut musik mereka pada tahun 1975, dari sebuah kelompok musik universitas Aoyama Gakuin yang bernama “Better Days”. Hampir semua lagu-lagunya menempati tangga musik Jepang, bahkan HMV menyatakan kelompok band ini sebagai peringkat teratas 100 pemusik Jepang terkenal.

Continue reading

[Hari ini hari apa?] 5-20

20 Mei

Kalau di Indonesia mah sudah jelas, hari ini adalah hari Waisak dan Harkitanas (Kebangkitan loh, bukan Kesakitan …seperti yang tertulis di sebuah posting). Ada satu hal yang saya merasa beruntung dalam kaitan agama Buddha/Hindu, yaitu nama-nama dewa, atau istilah keagamaan yang ada biasanya memakai bahasa Sanksekerta kan. Misalnya Vishnu, Shiva, Ganecha dll. Nah saya pernah merasa bangga, waktu pergi ke kuil Sanjusangendo di Kyoto. Di kuil itu berbaris patung dewa-dewa sebanyak 1000 patung. Semuanya mempunyai nama dalam tulisan kanji, tapi dibawahnya tertulis bahasa Sanskrit. Dan ada beberapa dari nama-nama itu yang saya kenal, sehingga saya bisa “sombong” sedikit kepada teman Jepang saya.

Continue reading

Kursi Roda dari Jepang

19 Mei

Sudah lama rasanya tidak menulis di Blog ini. Bukannya tidak ada yang mau dituliskan tapi tidak ada waktunya untuk menulis. Selain beberapa hari terakhir ini saya menderita sakit kepala tak jelas sebabnya. Mungkin karena perubahan cuaca drastis, mungkin karena kurang tidur, mungkin karena stress, mungkin karena mikirin dompet (duh dompet aja dipikirin yah hehehe). Akhirnya harus mengandalkan pada Bufferin, obat penghilang rasa sakit yang umum dipakai di Jepang.

Pagi ini waktu membuka newspaper online berbahasa Jepang, saya menemukan sebuah artikel menarik tentang Kursi Roda (bekas) yang dikirim dari Jepang ke Indonesia. Menariknya menurut saya karena si pengirim, saya kenal sekali. Arisa Tozu san, (21 th, mahasiswa tahun ke 4) mantan murid bahasa Indonesia di kelas bahasa Indonesia di Universitas Senshu. Senang karena membaca berita bahwa dia bulan Maret lalu pergi ke Jogjakarta, tepatnya di Sekolah Luar Biasa 3 DIY, dan bertemu dengan murid-murid di sana. Dia juga menyapa mereka dalam bahasa Indonesia. Selama 10 tahun, dia sudah mengirim 30 buah kursi roda ke Jogjakarta, dan bulan Maret itu, dia mengantarkan sendiri kursi roda yang ke 30.

Continue reading

globalization

13 Mei

Aku merasa dengan tinggal di Jepang, aku lebih banyak bisa berinteraksi dengan negara-negara di dunia, lebih daripada jika aku tinggal di negara Eropa atau Amerika. Biar bagaimanapun, Amerika atau Eropa kurang menghargai negara-negara kecil apalagi Asia. Tapi Jepang, sangat berkiblat pada Amerika memang …dan juga senang segala sesuatu yang unik. Jadi menurut saya kesempatan saya untuk misalnya makan masakan Turki atau Ghana lebih besar di Jepang daripada negara lain (kalau Indonesia jangan dibicarakan deh).

Saya pernah coba makan masakan Turki, rasanya? Hmmm kurang suka mungkin karena kurang rasa. Kebetulan masakan yang dipesan tidak begitu meninggalkan bekas. Tapi saya coba minuman alkohol dari Turki, yang awalnya transparan, tapi jika dicampur menjadi putih seperti air santan. Tapi waktu diminum rasanya mengingatkanku pada OBH (Obat Batuk Hitam).

Lalu pergi makanan Ghana, yang terkenal dengan coklatnya. Sekilas makanannya seperti Italia, yang banyak memakai Tomat, tapi kurang mak nyus istilah sekarangnya… Kalau makanan China, Korea, Thailand, Philipine, Kamboja, India, Vietnam, mungkin pernah tahu, dan pastilah masih cocok dengan lidah orang Indonesia. Makanan Italia, Meksiko, Spanyol…. hampir mirip. Makanan Roma, Jerman (susis melulu), Perancis (nah kalau ini maunya dibayarin). Saya masih ingin mencoba makan kangguru, makan buaya, kelinci dan lain-lain.

Tapi globalization atau mendunia itu bukan hanya dalam hal makanan saja. Seberapa jauh kita mengenal sebuah negara? Kebetulan dulu waktu SMA, saya tidak pernah dapat pelajaran sejarah dunia, jadi terus terang saya sebetulnya tidak bisa membedakan Amerika pantai barat dan pantai timur. Tapi saya terus berusaha di sini untuk lebih mengetahui dunia selain yang terkenal saja.

Satu usaha globalization terjadi tadi malam bersama Riku. Suami saya membeli buku baru terbitan Fukuinkan Shoten, penerbit terkenal khusus buku bergambar (picture book) Anak-anak. Judulnya Podda and Poddi. Karena akhir-akhir ini saya berusaha supaya Riku tidur cepat (jam 8-9, biasanya jam 10-11 tunggu babenya pulang), jadi jam 8 saya suruh matikan tv, dan menyuruh dia memilih buku yang dia ingin saya bacakan. Saya bilang, “pilih 4 buku”.
Riku, “5 ya ma?”
“Boleh 5…”
“10???”
“Boleeeeeh, udah cepat sikat gigi, dan bawa buku-buku itu ke kamar”
Jadi dia masuk kamar dengan 10 buku (tentu saja semua bahasa Jepang).

Continue reading

Teman Bicara:Ayah?Ibu?

10 Mei

Waktu browsing berita Jepang di net, ketemu hasil survey ini. Siapa teman bicara dalam keluarga? Jawabannya Ibu 73%, Ayah 5%. Ini menunjukkan komunikasi dalam keluarga yang menunjukkan besarnya keberadaan Ibu sebagai teman bicara dibandingkan Ayah. Survey ini diadakan oleh yayasan Blue Sea and Green Land, yayasan pengembangan remaja dalam sebuah Perjalanan Cruise 6 hari dan dijawab oleh 481 siswa dari kelas 4 SD sampai 3 SMP.

Continue reading

Ulat Bulu yang Amat Lapar

3 Mei

OMG….Waktu saya cari keterangan tentang sebuah buku bergambar picture book karya Eric Carle yang berjudul “The Very Hungry Caterpillar” saya mendapat informasi bahwa buku ini sudah diterjemahkan dalam lebih dari 45 bahasa dan sudah terjual lebih dari 25 juta jilid. But, waktu saya cari dalam bahasa Indonesia? not found!!! berarti belum ada dalam bahasa Indonesia? How come? Karena orang Indonesia belum ada yang mau terjemahkan? atau tidak mau diterbitkan di Indonesia yang terkenal dengan penerbitan ilegal, dan tidak menghormati hak cipta? Karena kalau diterbitkan juga tidak ada yang MAU dan BISA beli? aduh..aduh…aduh… Ternyata sudah ada!  Ulat yang sangat lapar dengan judul aslinya adalah The hungry caterpillar merupakan karya Eric Carle yang sangat terkenal. Buku versi Bahasa Indonesia ini diterjemahkan oleh Endang Pratiwi. Diterbitkan oleh PT Indira tahun 1997. (baca https://lib.rumahijau.web.id/2018/02/19/ulat-yang-sangat-lapar/)
Photobucket
Kadang saya juga merasa sedih dengan pengetahuan dasar yang seharusnya dimiliki seorang anak. Memang standar pengetahuan dasar itu berbeda di setiap negara, namun terlihat sekali bedanya…. sedih deh. Misalnya seorang anak biasanya tahu cerita-cerita anak-anak terkenal dunia. Waktu saya kecil, saya banyak membaca dan saya tahu siapa itu HC Andersen, saya tahu cerita-cerita ternama dunia dari Album Cerita Ternama (mungkin sekarang tidak terbit lagi). Saya tahu tentang kucing bersepatu lars dari ibu yang mendongengkan kepada kami dari sebuah buku berbahasa Belanda. Memang tidak pernah diperkenalkan di sekolah, kita harus mencari sendiri. Tapi ternyata pengetahuan saya tentang cerita-cerita anak-anak ini masih jauuuuuhhhh dari cukup. Masih banyak yang saya belum tahu…dan waktu menyadari hal itu saya sedih. Bagaimana dengan anak-anak jaman sekarang ya? Mereka lebih suka dengan cerita komik modern dan terjemahan dari Jepang yang katayoru (berat sebelah). oi oi…. biar bagaimanapun klasik cerita-cerita anak-anak yang saya baca 30 an tahun yang lalu, cerita-cerita ini mengandung pengetahuan dan moral yang tak lekang oleh waktu. Saya sekarang enjoy dengan membacakan cerita anak-anak dalam bahasa Jepang kepada anak-anak saya sambil meng-input da refresh pengetahuan yang saya dapat waktu saya kecil.

Kembali ke buku Eric Carle ini, saya mengenal buku ini dalam bahasa Jepang tentu saja. judulnya harapeko aomushi はらぺこあおむし. Bukunya saja ada dua versi, yang biasa untuk dibaca di rumah sendiri dan versi giant untuk dibaca bersama-sama di playgroup atau TK. Buku ini pasti ada dimana-mana. Di rak buku ruang tunggu rumah sakit, kantor pemda dll. Menceritakan tentang ulat bulu yang lapaaaar terus. Hari Senin si ulat bulu ini menemukan satu buah apel dan melahapnya. Kemudian hari Selasa, ia menemukan dua buah pir dan melahapnya…. terus sampai seminggu lewat dan akhirnya dia tidur lamaaaaaa sekali. Waktu bangun dia menjadi seekor kupu-kupu. Selain mengajarkan nama-nama hari, hitungan angka, juga ilmu hayat (haiyah istilah jaman baheula, sekarang Biologi..tapi kadang-kadang kangen kan dengan istilah kuno hehehe). Buku ini disarankan untuk anak berusia 3 tahun sampai 6 tahun.

Hari Sabtu setelah menonton pameran foto, Riku sempat pergi ke pameran buku Eric Carle di Matsuya Ginza. Untuk masuk harus membayar 1000 yen, tapi di pameran itu pertama kali mengetahui cara Eric membuat bukunya. Yaitu dengan mewarnai selembar kertas tipis berkali-kali, lalu disimpan sebagai stok. Waktu mau pakai baru digunting-gunting. Jadi bukan menggambar langsung di atas kertas tapi lebih ke haribari, menggunting dan menempel. Kami sekeluarga kagum dengan maraknya warna yang dipakai. Di pameran itu Riku membeli buku baru karya Eric Carle yang berjudul From Head to Toe, tentu saja dalam bahasa Jepang “Dekiru kana, atama kara tsumasaki made できるかなあたまからつまさきまで”

Photobucket Photobucket

saya berharap picture books bisa lebih berkembang di Indonesia…. (mustahil??? who knows) mungkin llebih berharap lagi harga buku lebih murah sehingga bisa dijangkau masyarakat umum.

Gajah yang Malang

30 Apr

Hari ini tanggal 30 April merupakan hari peringatan perpustakaan. Karena pada tanggal 30 April tahun 1950 ditetapkan Hukum Perpustakaan.

Hari ini saya juga mau memperkenalkan sebuah buku bergambar (Picture Book) yang ditunjuk sebagai buku harus dibaca oleh Perserikatan Perpustakaan Sekolah Seluruh Jepang. Buku ini saya ketahui waktu sabtu 24 April lalu menonton televisi, dan dalam berita diperkenalkan seorang pemuda yang setiap waktu tertentu membacakan Picture Book di lapangan stasiun-stasiun. Dia ingin supaya semakin banyak orang dewasa yang mau menikmati membaca picture book, karena biasanya picture book itu identik dengan buku bacaan anak-anak. Dari hasil wawancara diketahui bahwa orang tua biasa memang membacakan untuk anak-anaknya tapi tidak pernah enjoy. Waktu dibacakan oleh pemuda itu, baru mereka merasakan kenikmatan mendengarkan pembacaan buku. Dan di salah satu kegiatannya pemuda itu membacakan sebuah buku yang berjudul “Kawaisouna Zo”(Gajah yang Malang) dan semua pendengar menangis sambil mendengarnya. Langsung saya dan Gen bilang, kita harus beli buku itu. Saya buka amazon, dan mereka hanya ada stok 3 buku saja. Langsung pesan dan buku itu sampai malam harinya.

Sudah lama saya tidak menangis waktu membaca buku…dan buku ini memang mengharuskan kita menangis. Buku ini menceritakan tentang tiga ekor gajah di kebun binatang Ueno, Tokyo pada waktu perang. Waktu itu Tokyo dibombardir Amerika…hampir setiap hari hujan bom jatuh di Tokyo. Dan jika bom itu jatuh di kebun binatang, berarti bisa membuat binatang-binatang itu berlarian ke dalam kota. Dan tentu saja hal ini membahayakan penduduk. Satu per satu binatang buas seperti singa, macan, beruang dibunuh. Binatang-binatang itu dibunuh dengan mencampurkan racun di makanannya. Tiba giliran gajah….

Gajah itu pintar dan mengetahui bahwa ada racun yang dicampur dalam kentang, sehingga yang dimakan hanya kentang yang tidak beracun. Petugas kebun binatang memikirkan jalan lain, yaitu dnegan menyuntikkan racun dengan jarum suntik… Tapi kulit gajah tebal sekali, sehingga semua jarum suntik yang terbesarpun patah. Akhirnya satu-satunya jalan dnegan membiarkan mereka mati kelaparan…. Sedikitnya perlu 13 hari sampai gajah itu mati…. dalam masa penderitaan seperti itu petugas yang merawat gajah tidak bisa menahan perasaannya. Tentu saja…bagaimana perasaan kita jika kita harus melihat binatang atau orang yang kita sukai menderita kelaparan sambil menunggu hari kematian. 4 halaman terakhir benar-benar menguras air mata, dan diakhiri dengan teriakan orang-orang yang berkumpul di sekeliling mayat gajah sambil menghadap ke langit “Hentikan perang…………. tolooooong hentikan perang”….

Satu kata, Kawaisou…kasihan.. Yang sebetulnya bukan hanya ditujukan untuk gajah-gajah itu, tapi untuk semua orang yang menderita karena perang. Betapa perang membuat hidup semua makhluk sia-sia. Buku ini dikarang oleh alm.Tsuchiya Yukio (cerita) dan alm.Takebe Motoichirou (gambar) ditulis tahun 1950 tetapi baru diterbitkan tahun 1970, dan sampai sekarang sudah dicetak 158 kali.
Photobucket

Jap-lish Japanese English

26 Apr

Dalam bahasa Jepang banyak masukan dari bahasa asing, dan bisa diketahui waktu penulisan yaitu dnegan huruf katakana. Satu yang terkenal adalah arubaito yang berasal dari bahasa Jerman arbeit. Namun dalam bahasa Jerman artinya bekerja, sedangkan dalam bahasa Jepang artinya kerja sambilan. Arti dalam bahasa Jepang mengalami pergeseran dari arti aslinya.

Akhir-akhir ini saya sering membaca survey yang diadakan situs bahasa jepang GOO. Banyak survey yang menarik dan dapat dipakai sebagai bahan pemikiran. Dan satu yang baru-baru ini diumumkan adalah tentang Bahasa Jepang English yang saya singkat jadi Jap-lish. Kalau singlish (Singaporean English) terkenal dengan pengucapan la… di akhir kalimat, kalau bahasa Jepang? Hmmm susah untuk didefinisikan. Karena dalam bahasa Jepang tidak ada bunyi konsonan berurut, pasti harus ada vokalnya sehingga terlalu banyak bedanya dengan bahasa Inggris. Satu contoh yang sering dibecandain bapak saya adalah pengucapan Mac Donald, dalam bahasa Jap-lish ini menjadi Maku donarudo. Gulliver menjadi garibaaaaa hehehe.

Tapi selain pengucapan ternyata ada banyak juga kata-kata yang sekilah seperti bahasa Inggris tapi sebenarnya itu hanya ada di Jepang saja. Seperti kata NAITAA ナイター yang mungkin kalau ditulis dengan huruf latin nighter. Kata ini merujuk pada pertandingan base ball yang diadakan pada malam hari. Kata ini juga hanya terdapat di Jepang, yang saya katakan Jap-lish itu. Sehingga pembaca berita NHK tidak pernah mengatakan nighter tapi night game, kata bahasa Inggris yang sebenarnya.
Photobucket Photobucket

(hambagu dan shukrimu)

Nah, yang terdapat pada survey GOO beberapa hari yang lalu adalah penggunaan Jap-lish dalam nama makanan di Jepang. Yang jika dipakai di luar negeri (oleh orang Jepang) tidak akan dimengerti. Urutan pertama adalah HAMBAGU- ハムバーグ, yang bahasa Inggrisnya adalah Hamburger. Kedua, SHUUKURIMU シュークリーム yang bahasa Inggrisnya Cream Puff, dari bahasa perancis chou ala creme. Ketiga, DEKORESHONKE-KI デコレーションケーキ , bahasa Inggrisnya Fancy Cake. Keempat, FURAIDO POTETO フライドポテート yang dalam bahasa Inggrisnya French Fries atau Chips. Kelima, KONBI-FU コンビーフ Corned Beef bukannya Corn beef…. Keenam, REMONTI- レモンティー , katanya bahasa Inggrisnya Tea with Lemon…tapi kayaknya di Indonesia bisa mengerti ya bahasa Jap-lish ini. Ketujuh, MIRUKUTI- ミルクティー ini juga katanya bahasa Inggrisnya Tea with milk. Kedelapan, RO-RUKYABETSU ロールキャベツ seharusnya Cabbage Roll. Kesembilan, KOROKKE dalam bahasa Indonesianya Kroket, berasal dari bahasa Perancis croqutte. Kesepuluh, SOFTKURIMU ソフトクリーム untuk ice cream corn atau soft serve ice cream. Kesebelas, AMERIKANKO-HI- アメリカンコーヒー yaitu kopi yang encer, seharusnya weak coffee. Keduabelas, HOTTOSANDO ホットサンド, sandwich yang panas, seharusnya dalam bahasa Inggris grilled Sandwich. Ketigabelas, HOTTOWAIN, ホットワイン , wine panas untuk gluhwein (jerman) atau mulled wine bahasa Inggrisnya. Keempatbelas, HAMUEGGU ハムエッグ untuk Ham and Egg. Kelimabelas, HOTTOKE-KI ホットケーキ untuk pancakes. Keenambelas, SHOTOKE-KI ショットケーキ untuk Cake, biasanya yang dilapis krim putih dan dihias Strawberry. Ketujuhbelas, RORUPAN, ロールパン untuk roll , bread roll. Kedelapanbelas, OMURAISU, オムライス Omellet Rice . Kesembilanbelas, SPAGHETTI NAPORITAN スパゲティナポリタン untuk fried spaghetti with tomato ketchup. Keduapuluh, PURINプリン untuk custard pudding.

Dalam ulasan juga dikatakan, jangan sampai salah bilang SHUKURIMU dengan maksud minta kue sus, tau tau nanti dikasih SHOE CREAM…krim sepatu hahaha
Photobucket
(Omuraisu)

Idiom 4 Kanji #2

21 Apr

6. 八方美人 はっぽうびじん happoubijin
Orang yang pintar mengambil hati dan supaya disukai semua orang. Tadinya saya pikir idiom ini merupakan pujian…. tapi gen bilang…. kalau dibilang seperti itu malah tidak bagus. Karena berarti kita dianggap pintar berbasa-basi tapi belum tentu itu yang sebenarnya.

7. 一刻千金 いっこくせんきん ikkokusenkin
Time is money. Waktu adalah emas.

8. 一所懸命 いっしょけんめい isshokenmei
Nah kalau idiom ini sudah aku pelajari sejak di Indonesia. Pasti keluar dalam contoh kalimat 一所懸命勉強します。 Akan belajar segiat mungkin/ belajar sungguh-sungguh.

9. 右往左往 うおうさおう uousaou
hilir mudik. ribet. Kalau lihat dari kanjinya bisa dimengerti. pergi ke kiri dan ke kanan…

10. 冠婚葬祭 かんこんそうさい kankonsousai
Kita pasti akan sering melihat kanji ini dalam kehidupan di Jepang. Dan dengan alasan itu kita bisa mendapatkan cuti dari sekolah/kantor. Melambangkan peringatan besar dalam kehidupan kita yaitu kelahiran (biasanya cuti 3 hari), menikah dan kematian. Aspek kehidupan yang penting ini sampai dibisniskan juga. Misalnya ada perusahaan yang mengurusi kematian atau pernikahan termasuk didalamnya perusahaan yang menyewakan peralatan waktu upacara, atau perusahaan catering yang menyediakan makanan khusus dalam upacara penting tersebut.