Pesan

11 Des

Pesan tanpa melihat konteks kalimatnya bisa berarti macam-macam. Bisa “message”, bisa “reservation”, bisa “order”…..

“Hallo, Bisa bicara dengan Imelda tante?”
“Oh dia belum pulang”
“Bisa pesan tante”
“Bisa, mau apa? Teh panas, atau sirup, atau air putih?”
“#$&%&()’)”

(percakapan seorang teman dengan ibu saya….. so… bisa tahu kan darimana saya dapat sifat “iseng” itu?)

Menjelang Natal dan Tahun Baru, ibu rumah tangga di Jepang sibuuuuk sekali. Pesan Kue Natal untuk tanggal 24 Desember, pesan Ayam Goreng si Kolonel untuk tanggal 24 juga, membeli wine atau champagne (Dom Perignon? heheheh buat apa sih champagne semahal itu ya?) menghias rumah terutama untuk yang mempunyai anak kecil. Ntah kenapa Hari natal di Jepang itu identik dengan Strawberry Short Cake dan Ayam…. Menjelang natal susaaaaah sekali cari ayam hidup utuh maupun potongan terutama bagian paha. Atau…. kalau malas memasak sendiri di rumah, untuk yang belum mempunyai anak, sibuk memesan tempat di restoran atau hotel dengan gala dinner artis terkenal. Jangan deh cari ruangan kosong untuk buat party di hotel/restoran mulai tanggal 20 desember sampai akhir tahun… penuh! (dan booking harus dilakukan paling lambat setengah tahun sebelumnya).

Dan untuk mempersiapkan Tahun Baru, ibu RT itu akan memesan Osechi Ryori makanan khusus untuk tahun baru yang biasanya tertata indah dalam kotak bersusun. Makanan ini diwakili Ise Ebi, Udang Besar, kacang-kacangan, chestnut masak manis, kamaboko (bakso ikan), nimono (rebusan ubi taro, wortel, renkon, dan ayam) dll. Makanan osechi ini biasanya tahan lama karena paling sedikit untuk 3 hari (selama 3 hari, tgl 1-2-3 ibu rumah tangga diharapkan bisa libur memasak/menggunakan dapur ceritanya)

Osechi Ryori
Osechi Ryori

:::::::::::::::::::::::

Semua pesanan untuk Natal, biasanya akan diambil sendiri oleh si pemesan pada tanggal 24 siang/sore karena tanggal 24-25 bukan hari libur. Jadi pada tanggal 24 malam Anda bisa melihat banyak ibu/bapak yang menenteng tas berisi kue/ ayam pesanan mereka untuk disantap di rumah. Perlu diketahui tanggal 23 Desember adalah hari libur di Jepang, hari ulang tahun Kaisar. Sedangkan tanggal 25 Desember, waktu hampir di seluruh dunia merupakan hari libur nasional, di Jepang TIDAK libur. Menjawab pertanyaan Bang Hery, kenapa Natal tidak libur? Mungkin yang terbaik jawabannya adalah Jepang bukan negara yang berdasarkan agama, tidak menganut agama tertentu sebagai agama mayoritas, dan Jika mau dipikir agama Shinto memang tidak mempunyai Hari besar agama. Demikian pula dengan Buddha di Jepang (Waisak tidak dirayakan). Jadi Jepang secara “adil” tidak memperingati hari besar agama tertentu dan menjadikannya hari libur. Karena kondisi ini maka komunitas orang Indonesia beragama Kristen/Katolik di Jepang akan mengadakan misa natal pada hari Minggu terdekat atau tanggal 23 Desember yang hari peringatan Ultah Kaisar. So jangan heran kalau melihat satu negara Jepang masih bekerja di hari Natal. (They shoud see the film “Scrooge” hihihi)

Sedangkan untuk pesanan makanan untuk Tahun baru biasanya akan diantar ke rumah-rumah sampai dengan tanggal 30-31 Desember. Memang membuat osechi ryori sulit dan repot, meskipun saya pernah mencobanya…. lebih indah kalau membeli.

Yang membuat saya heran memang adalah perencanaan orang Jepang dalam mempersiapkan segala sesuatu. Pesan makanan-makanan itu sudah sejak awal Desember! Kayaknya kalau di Indonesia jarang ada acara pesan-memesan yang dilakukan secara serentak dimana-mana oleh semua toko, bahkan sampai toko akan mengirim DM (Direct Mail bukan Daniel Mahendra) segala ke rumah-rumah. Menerima pesanan untuk hari Natal! Mungkin di blogsphere ini hanya ibu Enny yang sudah repot-repot memesan atau mempersiapkan dari jauh hari. Mungkin juga orang Indonesia lebih senang memasak sendiri daripada membeli yang sudah jadi. Atau mungkin di Indonesia ada juga pesan memesan ini tapi sifatnya lebih individual, antar kenalan. Promosi juga tidak terlalu gembar-gembor seperti di Jepang. Segala sesuatunya harus dipesan dulu sebelumnya… kalau tidak???? tidak kebagian apa-apa.

Nah! di sini saya ingin menjelaskan juga hubungan antara “gadis single” dan “Natal”. Kalau diposting lalu saya menyinggung bahwa mereka pergi ke Jinja untuk berdoa …. 2 minggu sebelum Natal…. supaya enteng jodoh. Kenapa harus 2 minggu sebelum Natal? Dan mungkin kalau ada toko yang menyebarkan DM “Terima pesanan pacar untuk Natal Anda”, sudah dapat dipastikan pesanan akan membanjir (untung saja tidak ada karena akan menjadi masalah hukum di sini — jual beli manusia— hihihi)

Natal yang sebetulnya merupakan hari suci agama, bagi kaum muda Jepang identik dengan “Pacar” dan “Hotel”. Semua gadis yang belum mempunyai pacar, menjelang natal –sekitar oktober, november — akan berusaha mencari pacar. Kalau bisa giri-giri mepet awal desember begitu ada cowo yang disuka atau mendekat… caplok saja dulu. Cocok atau tidak urusan nanti, yang penting waktu natal ada pasangannya. Dan kebanyakan couple, pasangan tidak akan putus menjelang Natal. Saiaku 最悪 … worst! jika sampai putus sebelum natal (Putus-memutuskan aja ada hitung-hitungannya hihihi)

hotel

Karena… di hari natal- ok – christmas eve- Malam Natal, pasangan ini akan jalan-jalan, date berduaan. Makan malam berduaan… mungkin ke disneyland juga berduaan dan akhirnya ke hotel … Bed IN. Makanya perlu juga memesan hotel, atau kalau yang mahasiswa tidak ada uang untuk pesan hotel, ya …. bersihin kamarnya dan hias heheheh. Atau untuk karyawan muda/ kalau ada uang sedikit, ya pergi ke RABU HOTEL (bukan hotel yang bukanya hari rabu saja loh. Rabu ini ucapan bahasa Jepang untuk LOVE) cukup 2-3 jam saja hehehe. Hotel-hotel yang bisa dipakai jam-jam an ini beraneka ragam, ada yang murah dua jamnya kira-kira 5000 yen, sampai yang mewah dengan jacuzzi, karaoke dan water bed segala bisa sampai (wah ngga tahu jeh mungkin sampai 20.000 yen). (Keterangan ttg Rabu Hotel ini yang lengkap ada di majalah-majalah!!!! ada fotonya segala… kalau minat nanti saya beliin deh majalahnya hehhe **loh**). Tergantung juga letak hotelnya, biasanya hotel-hotel begini ada dekat stasiun… tapi stasiun pun ada macam-macam. Kalau stasiun terkenal seperti Shibuya, Aoyama, Harajuku dll sudah pasti lebih mahal, daripada stasiun di tempat yang kumuh.

Jadi bagi mereka Natal = cinta (pacaran) = seks jadinya. Memang tidak semua begini, masih ada banyak yang lebih suka berkumpul bersama teman-teman terdekat dan membuat home party , sedikit yang mau melewati Natal dengan keluarga. Tapi beginilah Natal menurut anak-anak muda di Jepang. Ironis bagi orang Indonesia, tapi tidak untuk mereka.  (Ayo… Melati san…. tambahkan cacian mu di komentar mengenai hal ini hihihi).

Oh ya, tambahan!!!! GEREJA yang tidak pernah penuh di hari Minggu biasa, akan PENUH SESAK oleh orang Jepang (yang bukan simpatisan = bukan beragama kristen loh) yang ingin tahu bagaimana misa natal itu. Tentu saja tidak apa-apa, bahkan saya sebagai umat senang sekali karena ada kemungkinan mereka “berminat” pada agama. Meskipun kadang kehadiran mereka sedikit mengganggu (yang biasanya bisa duduk jadinya harus berdiri). Tapi hei … di Indonesia juga begitu kan… ada juga umat Kristen Natal/Paskah atau Kristen KTP 😀 . Jadi apa bedanya dengan orang Jepang ini? …. Bedanya sesudah mengikuti misa mereka pergi ke…. hotel hihihihi.

Demikianlah hubungan gadis single, orang jepang, dengan Natal. Dilaporkan oleh Imelda yang sudah 16 tahun 22 tahun melihat “keanehan” ini dan tidak bisa berbuat apa-apa sambil terheran-heran.

So? Keluarga Miyashita sudah pesan-pesan belum? Berhubung saya orang Indonesia, ngga ada tuh acara pesan-pesanan. Kue Natal? gampang… bikin sendiri. Ayam? hmmm kalau bisa dapat Ayam utuh bisa masak ayam panggang yah… lalu makan pakai bumbu kecap hmmm yummy. Wine/champagne? belum beli hehehe. Mungkin saya akan masak macaroni schotel atau pastel tutup, kebiasaan keluarga Coutrier waktu Natal. Hotel/Gala dinner? wahhh kalau ini ngga deh … mahal hihihi. Mending saya yang nyanyi ya? hehhehe.  Osechi Ryori? Ngga usah bikin karena tahun ini kami berkabung (Omnya Gen meninggal) jadi sebetulnya kalau berkabung tidak boleh merayakan dengan mewah dan tidak boleh mengirim kartu tahun baru juga. Tapi yang pasti kami akan makan Toshikoshi soba (Mi tutup tahun) bersama di Yokohama.

Tapi… daripada mempersiapkan segala-segala yang bersifat material ini, bukankah lebih penting menyiapkan hati kita? (uuuh Imelda bisa religius juga hehhehe).

Beda? Harus tetap Pede!-Swimmy-

1 Des

Setidaknya ini sebuah pelajaran yang didapat dari sebuah Picture Book yang sangat terkenal di Jepang. Swimmy berwarna hitam, padahal saudara-saudaranya yang lain berwarna merah. Menyadari dirinya lain, dia sering menyendiri dan berenang ke pelosok-pelosok lautan. Pada suatu hari seekor ikan raksasa menelan seluruh saudara Swimmy yang berwarna merah itu. Swimmy tambah merasa sedih, dan dia berenang semakin jauh…. Di suatu tempat dia menemukan ikan berwarna merah yang mirip dengan saudara-saudaranya. Dia senang sekali dan mengajak mereka untuk bermain bersama. Tapi…. mereka sangat takut karena ada ikan besar yang mengincar mereka. Di situ Swimmy mengajak ikan-ikan merah untuk bergabung berenang bersama dan membentuk sebuah ikan yang besar sekali. Swimmy yang berwarna hitam menjadi bagian mata…. Dan sejak itu tidak ada ikan besar yang mendekat.

Well, sebuah cerita yang pantas diperdengarkan pada anak-anak. Mengajarkan bahwa berbeda itu memang wajar dan jangan takut berbeda. Percaya dirilah, karena ternyata dengan percaya diri, bisa mengalahkan sesuatu yang besar dan menakutkan.

Picture Book ini memang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang (kalau mau sebuah bangsa maju…terjemahkan sebanyak-banyaknya buku asing!–ini pemikiran waktu restorasi Meiji), tapi buku asli yang berbahasa Inggris juga dipakai sebagai bahan pelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah di Jepang. Pengarangnya adalah Leo Lionni, seorang keturunan Yahudi yang lahir di Amsterdam Belanda, pindah ke Italia, kemudian ke Amerika Serikat… tetapi akhirnya dia menetap di Italia. Bukunya ini mendapat penghargaan Caldecott Honor. Selain isi ceritanya, cara menggambar Leo Lionni ini yang merupakan perpaduan painting, printing and collage, membuat gambar yang indah. (Tapi menurut saya agak “Tipis/pudar”). Yang mengagumkan kalau membaca tentang Leo Lionni di wikipedia adalah daftar judul buku yang bisa dibayangkan isinya. Penuh makna untuk memberikan inspirasi bagi pembacanya. Dan ternyata saya juga punya buku karangannya yang berjudul “Little Blue and Little Yellow” . Si Biru dan si Kuning ini benar-benar berguna untuk menjelaskan perpaduan warna pada Riku yang waktu itu berumur 3-4 tahun.

Makanan termewah?

1 Des

Waktu iseng-iseng browsing, saya menemukan gambar ini? Apa yang terlintas di kepala? Hmmm terus terang sesuatu yang jorok, bau, memuakkan dsb dsb. Siapa sangka ini adalah bahan makanan yang termewah? Namanya Truffle, yang sering disebut sebagai King of Mushroom karena jarang didapat. Dan dalam keterangan gambar tertulis bahwa jenis jamur seberat 1 kg ini dilelang dengan harga 19.000.000 yen…. duh kok masih ada orang yang mau mengeluarkan uang segini banyak untuk makanan ya (padahal rasanya ngga gitu-gitu amat deh)?

Seandainya saya punya uang segitu? uuuh udah beli rumah di Jakarta dan di Tokyo +satu pesawat jet deh biar bisa pulang-balik seperti naik bajaj hehehe. Kalau teman-teman punya duit segitu mau diapain??? (mimpi mode on)
(foto dr Reuter, Tony Gentile)

Gagak gagak gagah

26 Nov

Hai Gagak kenapa kau menangis?
Karena di gunung
ada anaknya yang berusia 7 tahun

Indah indah tangisan sang burung
Dia menangis dengan indah

Lihatlah di sarangnya di gunung
Anaknya menunggu dengan matanya yang bulat

Karasu naze nakuno
Karasu wa yamani
Kawaii nanatsu no ko ga aru kara yo

Kawaii kawaii to karasu wa nakuno
Kawaii kawaii to nakundayo

Yama no furusu ni
Ittemitte goran
Marui me wo shita ii ko dayo

烏 なぜ啼くの
烏は山に
可愛い七つの
子があるからよ
可愛 可愛と
烏は啼くの
可愛 可愛と
啼くんだよ
山の古巣に
行つて見て御覧
丸い眼をした
いい子だよ

melodynya bisa didengar di sini

Iniadalah sebuah lagu anak-anak yang populer di Jepang berjudul Nanatsu no ko, menceritakan seekor gagak yang diciptakan pada tahun 1921 oleh Noguchi Ujou.  Tidak ada orang Jepang yang tidak tahu lagu ini. Yang mengherankan kenapa gagak yang menjadi tema dalam lagu anak-anak tersebut. Karena sebetulnya gagak yang berwarna hitam itu dari zaman dulu dikenal sebagai burung pembawa bencana. Tetapi Noguchi mengangkat “derajat” gagak itu dengan mengatakan bahwa burung yang buruk rupa itu pun mengkhawatirkan anaknya. Hmmm karena buruk rupa = malang… suatu prejudice yang sebetulnya tidak boleh terjadi, bahkan dalam kehidupan manusia. Waktu saya browsing saya juga menemukan alasan kenapa di dalam lagu itu dipakai kata anak berusia 7 tahun. Ternyata si pencipta lagu Noguchi ditinggal mati ibunya waktu dia berusia 7 tahun. Jadi dia sendiri menggambarkan dirinya seperti Gagak yang buruk rupa? Tidak ada yang tahu…

Namun saya juga tidak suka pada gagak-gagak hitam ini. Dan saya rasa tidak ada yang tinggal di Tokyo suka pada gagak. Karena Gagak menimbulkan masalah yang pelik bagi warga Tokyo. Mereka merajalela di mana-mana. Bahkan kadang-kadang dengan berani menukik ke arah manusia. Pernah ada berita yang menceritakan ada Gagak yang menukik masuk ke dalam kamar seorang bayi di lantai dua perumahan dari jendela yang terbuka. Gagak yang pemakan daging itu kemudian memakan bayi tersebut. Aduh!!!

Gagak di Tokyo sudah merupakan Hama bagi lingkungan Tokyo. Mereka terbiasa mengorek sampah-sampah dan beberapa tahun terakhir ini semakin ganas. Di kawasan pertokoan sesudah restoran tutup pukul 11 malam, biasanya sampah dibuang di luar. Begitu fajar tiba, burung-burung gagak berpesta pora dengan sisa-sisa makanan yang ada. Sampah-sampah berhamburan mengotori jalanan dan membuat pemandangan yang tidak sedap dipandang mata. Dan sialnya setelah krisis ekonomi terjadi, sampah-sampah yang dibuang rupanya “tidak cukup” bagi si burung gagak, sehingga teritorinya meluas ke daerah pemukiman penduduk. Dan samapi merekapun tidak segan “merebut” makanan yang dibawa oleh penduduk, misalnya yang sedang piknik atau makan di taman. Bahkan bayi dan anak kecil bisa disambarnya.

Sekarang usaha untuk mengurangi serangan burung gagak sudah dilakukan, misalnya dengan menutup kantong-kantong sampah dengan jaring dan membuang sampah pada waktunya. Namun pemerintah daerah Tokyo masih pusing mengurangi populasi burung gagak di Tokyo ini. Dan yang pasti pemda dan masyarakat tidak akan menganggap tangisan burung gagak itu sebagi indah…. tetapi justru MENGERIKAN.

gagak gagak gagah itu
menghitami langit tokyo
menyebarkan bau busuk
mengancam manusia manusia bodoh

Kabar-kabari

24 Nov

Memasuki bulan Desember yang disebut dengan Shiwasu 師走 dalam penanggalan Jepang, orang Jepang mulai terburu-buru, tergesa-gesa atau bata-bata bahasa Jepangnya. Pokoknya sibuk deh. Selain mengirim oseibo, お歳暮 yaitu kiriman paket setiap musim dingin kepada kerabat dan orang yang dihormati (selain oseibo, ada ochuugen お中元 untuk musim panas), juga mulai membuat kartu tahun baru. Mengirim Kartu tahun baru di Jepang merupakan suatu kebiasaan yang masih dipelihara meskipun memang semakin sedikit jumlahnya, akibat perkembangan email dan internet.

Kartu tahun baru atau Nengajo 年賀状 ini didesain sedemikian rupa, biasanya memuat gambar Eto, atau shio tahun yang baru. Kalau tahun lalu adalah tahun tikus (makanya film Ratatoille laku kali ya heheheh) maka tahun yang akan datang 2009 adalah tahun sapi ….mowwwwww…..  Selain gambar atau tulisan shio itu, ditambah dengan foto keluarga/ anak-anak pengirim dan kabar di tahun yang silam atau rencana untuk tahun mendatang.

Kartu-kartu dibuat dan dikumpulkan ke kantor pos sebelum tanggal 24 Desember. Karena pihak kantor pos akan mengirimkan ke seluruh cabang kantor pos dan kartu-kartu itu akan sampai tepat di hari tahun baru tanggal 1 Januari. Supaya begitu bangun pagi di hari tahun baru itu, mereka sudah menerima kartu-kartu tahun baru dari kerabat, seakan pengganti salam dari mereka. Jika lewat tanggal 24 desember? berarti sampainya baru tanggal 4 karena tanggal 1,2,3adalah hari libur resmi (kecuali tanggal 1 utk pegawai pos).

Nah kami belum pernah mengirim tepat waktu…heheheh karena kami selalu repot bekerja sampai akhir tahun, dan kadang buntu ide untuk membuat kartu tahun baru yang bagus. Bagus menurut kami adalah….. tidak perlu menulis banyak-banyak …(payah deh). Sudah dua tahun saya mendesign tahun baru dengan banyak memakai foto-foto, sebelumnya pakai gambar “mirip wajah” yang digambar oleh illustrator profesional.

Saya mulai bingung sekarang design bagaimana yang bagus untuk kartu tahun baru dari keluarga kami menyambut tahun Sapi 2009. Biasanya di tanggal 23 november yang merupakan hari Libur, kami pergi ke Ikspiari di dekat disneyland karena di sana ada illustrator profesional. Tapi saya malas memakai ilustrasi (karikatur) untuk tahun ini karena saya bisa bayangin bagaimana sulitnya menyuruh Kai duduk diam untuk menjadi model. Well, semoga sampai sebelum natal saya bisa membuat sesuatu design yang baik.

Orang Jepang menganggap mengucapkan selamat tahun baru melalui kartu itu merupakan perayaan. Nah sekitar bulan November/desember awal, biasanya kami menerima sebuah kartu pos yang dikirimkan untuk memberitahukan agar jangan mengirim tahun baru kepada mereka. Apa pasal? Ternyata dalam tahun yang akan lewat, terlah terjadi kedukaan di dalam keluarga mereka. Entah itu ayah/ibu/adik/kakak/nenek/kakek ada yang meninggal. Sehingga mereka tidak merayakan tahun baru, dan kita diharap tidak mengirimkan mereka kartu tahun baru. Kartu yang bernuansa kelabu ini disebut dengan Kartu Duka Mochu Hagaki 喪中はがき

Kartu di atas saya terima dari mantan murid saya yang berusia 94 tahun, yang ditinggal meninggal istrinya yang berusia 88 tahun. Ahhh ingin rasanya saya bertemu dengan bapak Watanabe ini secepatnya. Seorang bapak yang saya kagumi karena semangat belajarnya tak pernah pudar, dan daya ingatannya yang fantastis. Beliau mulai belajar bahasa Indonesia pada saya waktu berusia 83 tahun!!!!. Unbelievable. Dengan menerima kartu seperti inilah pertama kali kita mengetahui ada kematian di keluarga tersebut. (bisa baca juga postingan saya tentang bendera kuning). Kadang saya terkejut jika mengetahui berita kematian tersebut adalah kematian dari orang yang saya ketahui. Bahkan pernah saya baru mengetahui seorang guru yang saya hormati meninggal karena kanker perut setelah 5 tahun berlalu. Sedih…..

Kampai

23 Nov

Kampai (乾杯 かんぱい) adalah bahasa Jepangnya untuk Cheers, atau bersulang. Sambil mengucapkan KAMPAI, biasanya saling menyentuhkan bibir gelas bir baru kemudian mulai minum (Kalau wine, jangan pernah menyentuhkan gelas wine karena menyalahi aturan). Jika acara tersebut untuk suatu peringatan yang besar, maka biasanya yang dituakan akan memberikan sepatah-duapatah kata untuk memulai acara minum-minum itu. Sebuah ritual dalam pertemuan untuk memperingati sesuatu atau bahkan tanpa memperingati sesuatu yang khusus. Dan menjelang penutupan tahun biasanya banyak diadakan “pesta menutup tahun” atau bonenkai 忘年会 (harafiah : pertemuan untuk melupakan tahun), sehingga banyak akan kita dengar ucapan Kampai di bar-bar atau restoran di Jepang.

Lagu Kampai yang dinyanyikan Nagabuchi Tsuyoshi (September 7, 1956) ini adalah sebuah lagu yang terkenal yang sering dinyanyikan di pesta pernikahan. Dan believe it or not, banyak orang Indonesia yang tinggal atau pernah tinggal di sini biasanya tahu dan bisa menyanyikan lagu ini. Posting ini khusus untuk Pak Totok, genthokelir yang pastinya sekarang sedang mengenang hari-harinya di Nagoya, kemudian untuk temannya Lala yang sedang mempersiapkan pernikahannya sebentar lagi. Mbak N, semoga lagu ini bisa menjadi hadiah dariku. Terutama pada frase “Jangan menoleh ke belakang, jalanlah terus”. Jika diyakini semua akan bisa dilewati dengan baik. (Terjemahan bebas oleh Imelda)

KAMPAI

Sandarkan hatimu pada dasar yang teguh
Membicarakan masa muda yang tak habisnya
Kadang kala duka, dan kadang kala suka
hari-hari saling menguatkan hati

Sejak saat itu sudah berapa lama berlalu?
Sudah berapa senja tenggelam?
Teman sekampung
apakah hari ini masih ada di ingatanmu?

Kampai
Sekarang kamu berada di panggung besar kehidupanmu
mulai melangkahi perjalanan yang jauh
Bahagia untukmu!

Kalian berdua yang sedang menyalakan lilin
Saya pandangi kalian berdua
Rasa bahagia yang meluap dan sedikit rasa sepi
Kuingin bernyanyi dengan kata-kata penuh air mata

Sinar masa depan tercurah pada tubuhmu
Jangan menoleh ke belakang, jalanlah terus
Dalam curahan hujan dan terpaan angin
Jangan punggungi CINTA yang kamu percayakan

Kampai
Sekarang kamu berada di panggung besar kehidupanmu
mulai melangkahi perjalanan yang jauh
Bahagia untukmu!

硬いきずなに 思いを寄せて
語りつくせぬ 青春の日々
時には傷つき 時には喜び
肩をたたきあった あの日
あれからどの位 経(タ)ったのだろう
沈む夕陽を いくつ数えただろう
故郷(フルサト)の友は 今でも君の
心の中にいますか?

乾杯!
今君は人生の大きな大きな舞台に立ち
遥(ハル)か長い道のりを歩き始めた
君に幸せあれ!

キャンドルライトの 中の二人を
今こうして 眼を細めてる
大きな喜びと 少しの寂しさを
涙の言葉で 歌いたい
明日(アス)の光を 身体(カラダ)に浴びて
振り返らずに そのまま行けば良い
風に吹かれても 雨に打たれても
信じた愛に 背を向けるな

乾杯!
今君は人生の大きな大きな舞台に立ち
遥(ハル)か長い道のりを歩き始めた
君に幸せあれ!
乾杯!
今君は人生の大きな大きな舞台に立ち
遥(ハル)か長い道のりを歩き始めた
君に幸せあれ!

Katai kizuna ni o omoi o yomossete
Katari tsukusenu seishun no hibi
Toki ni wa kizutsuki toki ni wa yorokobi
Kata o tataki atta anohi
Arekara dorekurai tatta no darou
Shimizu yuuhi o ikutsu kazoetarou
Furosato no tomo wa imademo kimino
Kokorono naka ni amasuka

Kanpai ima kimi wa jinsei no
Ookina ookina butai ni tachi
Haruka nagai michirinori o aruki hajimeta
Kimi ni shiwase are

Kiandoru raito no naka no futari o
Ima koushite me o sukoshi no samishisa o
Namida no kotobade utaitai
Asu no hikari o karada ni abite
Furikaerazu ni sanomama ikeba yoi
Kaze ni fukaretemo ame ni utaretemo
Shinjita aini o mukeruna

**************************
Lagu Kampai ini dirilis pertama kali tahun 1980 dan masih populer sampai sekarang, Penyanyinya, Nagabuchi merupakan salah satu singer-songwriters legendaris. Banyak lagu-lagunya yang mencapai top hits di Jepang padahal kebanyakan lagunya merupakan balada/folksong  yang memang enak didengarkan apalagi suaranya memang tidak biasa, suara yang serak-serak begitu loh. Saya juga senang lagunya yang berjudul TOMBO (capung) …. ada hora hora nya hihihi (Yang mau lagunya email ke saya aja yah hehhehe)

Eco di Kampus

14 Nov

“Eco” adalah kata trend di Jepang. Bukan mas Eko dari Jawa meskipun mirip. Tapi Eco singkatan dari Ecology. Maksudnya jika suatu barang bisa “memamerkan” eco nya, pasti dapat diterima di masyarakat Jepang. Meskipun hampir mirip dengan tulisan Yoga di greenwashing, Eco disini tidak bermaksud menutupi kegiatan yang salah yang terkait dengan lingkungan hidup. Malah suatu kegiatan berlomba untuk memperhatikan lingkungan hidup kita. Mobil yang Eco, AC Eco, Mesin cuci Eco….semua produsen alat listrik perumahan di Jepang berlomba-lomba menciptakan barang yang ramah lingkungan (hemat energi).

Kali ini saya ingin menengahkan Eco di kampus. Saya sudah 9 tahun mengajar bahasa Indonesia di Universitas Waseda, di kampus pusat di Takadanobaba, Shinjuku. Dan sejak saya pertama mengajar di sana, saya selalu mendengar berbagai himbauan dalam kampus untuk aktif melakukan kegiatan “eco”. Dibanding dengan kampus universitas lain, kampus Waseda ini memang terlihat lain. Di setiap sudut ada paling sedikit 5 tempat sampah, dengan tulisan penuntun, apa saja yang boleh dibuang di situ. Kertas, plastik, botol plastik, kaleng, sampah terbakar. Semua sampah harus dipilah. Bekas kartu fotocopy dikumpulkan setelah selesai dipakai. Dan yang saya perhatikan juga tidak disediakan tisue lap tangan atau mesin “angin” untuk mengeringkan tangan di wastafel WC.

Tapi minggu lalu saya menemukan satu lagi usaha untuk mencapai “Eco campus”. Biasanya kalau membeli makanan di mana saja di Jepang, pasti dimasukkan dalam kotak plastik. Tapi ada makanan kotak (nasi kotak) yang dijual dalam kampus memakai kemasan dari kertas tebal yang dilapis plastik. Jadi setelah makan diharapkan kita melepaskan plastiknya untuk kemudian menaruh di tempat sampah khusus daur-ulang (recycle) kertas. Tergantung lagi kita si konsumer mau menjalankannya atau tidak. Tapi karena ini sangat praktis, saya rasa mahasiswa sanggup dan mau melakukannya. Dan meskipun ini baru sedikit jumlahnya (saya tidak tahu persis, tapi baru ada di dalam kampus dengan jumlah tertentu) benar-benar merupakan usaha yang patut dicontoh.

Lalu sambil makan saya berpikir bagaimana nasi kotak di Indonesia sekarang yang sering dimasukkan dalam wadah styrofoam(?) yang pastinya sulit untuk dibakar/daur ulang …kecuali hanya bisa di reuse (Tapi kalau bekas nasi padang yang berminyak begitu, siapa yang mau re-use lagi?). Hmmmm sampah lagi. Lalu teringat jaman dulu yang nasi kotaknya masih berupa nasi bungkus pakai kertas yang relatif lebih bisa dibakar. (Bahkan kalau mau lebih jadul lagi yang pakai daun pisang. ) Betapa kemajuan jaman semakin membuat sampah-sampah itu lebih sulit dikelola. (Paling bagus sih membuat bento atau bekal makanan di kotak bekal yang permanen seperti yang saya buat setiap pagi untuk Riku. Sehat isinya hemat kemasannya. Ramah lingkungan dan ramah dompet)

Setting temperatur AC dan heater yang sesuai

Satu lagi yang bisa saya perkenalkan tentang usaha “hemat energy” di kampus ini adalah “Peringatan” untuk menyetel setting temperatur yang sesuai musim sehingga tidak membuang energy berlebihan. Pada musim panas, setelan AC hanya boleh 28 derajat. Panas dong? Ya memang, misalnya di luar suhu udara 36 derajat maka dengan setting 28 derajat saja sebetulnya sudah cukup terasa dingin. Jangan seperti di Indonesia yang kadang hampir semua menyetel lebih dingin dari 22 derajat. Selain boros listrik, tidak baik untuk kesehatan badan. Menimbulkan penyakit modern akibat AC yang dalam bahasa Jepang disebut “Reibobyou” (penyakit AC).

Demikian pula dalam musim dingin. Misalkan di luar suhu udara di luar 13 derajat, maka setting 20derajat cukup sudah. Jangan kita set menjadi 28 derajat. Perbedaan suhu luar dan dalam yang terlalu besar akan menimbulkan penyakit, selain boros energi.

Hai mas-mas jawa yang bernama Eko (nama pasaran kayaknya yah). Jangan ge-er karena nama Anda sering disebut di Jepang sebagai himbauan untuk lebih memperhatikan environment.

Pocky, Keju dan White

11 Nov

Judul makanan semua ya… Pocky adalah biskuit panjang dengan lapisan coklat (tau dong yah). Di Tokyo Pocky ini ada macam-macam, ada rasa strawbery, maroon (chestnut) dll. Nah… pockky kan panjang-panjang jadi kelihatan seperti batang ya… dan 11-11 (11 november) jadinya hari “besar” nya Pocky deh. Lalu keju itu kenapa juga tanggal 11 november? Alasannya sih sebetulnya ada dasar sejarahnya, yaitu pada tahun 700an ditemukan sejenis keju di seluruh Jepang. Tanggalnya sih tidak diketahui pasti, tapi dipilih saja tanggal 11 untuk memudahkan.   Kalau melihat asal usulnya pocky itu jadi semestinya semua yang panjang-panjang dan berbentuk seperti huruf l itu bisa diperingati hari ini dong ya? Dan kalau lihat daftar memang ada yang lain yang diperingati hari ini berdasarkan alasan yang sama. TOGE, ya toge kan panjang-panjang tuh. trus yang juga aneh disebut adalah asap…..  duh msih banyak sebetulnya hari peringatan di hari ini tapi kok terlalu dibuat-buat, jadi berhenti sampai di sini saja ya.

But ada satu yang ketinggalan. Dari judulnya ada kata White, apa tuh? Pepsi White yang baru dikeluarkan di winter 2008. Setiap musim, produsen berlomba-lomba mencipakan limited edition. Rasanya? hmmm nano-nano deh alias aneh heheheh.

Teh Koucha

1 Nov

Postingan ini bukan merefer sebutan untuk kakak perempuan bahasa Sunda. Tapi untuk Teh yang memang Teh… Tapi di Jepang, kami mengenal dua sebutan yaitu : Ocha untuk teh Jepang, dan Koucha untuk teh ceylon, teh jawa, teh darjeling …apa saja….teh yang berwarna merah kecoklatan itu, selain dari Teh Jepang. Nah hari ini tanggal 1 November di Jepang diperingati sebagai hari Teh KOUCHA. Dan menurut sejarahnya pertama kali Teh Koucha masuk ke Jepang adalah hari ini di tahun 1791 , Daikokuya Koudayu membawa teh hadiah dari Ratu Rusia Ekaterina Alekseevna II ke Jepang. Jadi tanggal ini ditetapkan menjadi hari peringatan teh.

Saya yang sebenarnya coffee addict, sudah hampir 2 minggu ini berpindah ke lain hati…. ya sekarang saya lebih mengkonsumsi Teh dibanding kopi. Gara-gara sering sakit kepala, sehingga saya pikir coba kalau saya mengganti kopi dengan teh. Akibatnya…. saya ngantuk terus nih bawaannya hehheeh (teh yang disalahin). Tapi yang pasti saya masih lebih bisa minum teh Jawa atau jasmine tea, daripada teh herbal-herbalan dengan rasa macam-macam yang aneh-aneh. peppermint, atau apple atau ….chamomile (yieks begitu cium baunya saja, saya teringat pada jamu hehhehe)

Tanggal 1 November ternyata banyak peringatannya, tapi yang menarik bagi saya itu adalah hari Sushi, entah apa alasannya…saya tidak menemukan data yang menyebabkan sushi harus diperingati tanggal 1 november…but… mungkin…mungkin loh…. karena sushi itu berupa potongan ikan/udang/telur yang bentuknya seperi angka satu (ya lurus lurus aja kan) makanya dipilih tanggal 1-11 ini sebagai hari peringatannya. Ini hipotesa saya yang mungkin salah…..

Kemudian hari ini juga merupakan peringatan huruf braille di Jepang, karena pada tanggal 1 November 1890 untuk pertama kalinya huruf Braille yang memakai 6 titik dipakai untuk menggantikan huruf titik bagi penderita tunanetra di Jepang yang 12 titik. Yang merupakan bapak huruf titik untuk tuna netra di Jepang adalah Ishikawa Kuraji ( Huruf titik di Jepang berlainan dengan huruf yang dipakai di luar negeri, mungkin dikarenakan Bahasa Jepang tidak memakai alfabet, sehingga tidak cocok jika huruf Braille dipakai begitu saja. ) Yang pasti penderita tuna netra di Jepang sejak tahun 1890 ini sangat diperhatikan dengan pemakaian huruf titik ini di hampir semua fasilitas umum. Bahkan di kaleng-kaleng minuman, atau pegangan tangga, pasti didapati tulisan titik ini. Bila mau melihat dokumen mengenai huruf titi silakan baca wikipedia ini , yang memang berbahasa Jepang, tapi dnegan melihat fotonya saja mungkin dapat kita lihat usaha-usaha melakukan Barrier Free bagi penyandang Tuna netra.

Yang terakhir yang saya anggap menarik dijadikan hari peringatan untuk tanggal 1 November ini adalah Hari Anjing… loh kok? Ya, alasannya 1 November jika dibaca menurut bahasa Jepang adalah 11-1 dalam bahasa Inggrisnya One One One (wan wan wan). Sedangkan suara anjing di Jepang adalah wan-wan-wan (seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan ini. Sehingga jadilah tanggal 1 November sebagai hari Anjing. (Sekelibat saya berpikir, kalau mau merefer ke bunyi saja, berarti nanti tanggal 22 Februari dibaca two two two …. dalam bahasa Indonesianya jadi tut tut tut….hari kereta api deh…. hehheh —INFO INI TIDAK BENAR, HANYA REKAAN SAYA SAJA—-)