Siapa saja pernah merasa kesepian. Tapi Keluarga Indonesia biasanya keluarga besar, sehingga mungkin jarang merasakan kesepian. Rasa itu akan terasa jika keluar dari keluarga itu, atau tidak bisa bertemu dengan kekasih hati. Lihat saja dalam bahasa Indonesia kata kesepian itu bukan kata dasar seperti sedih, gembira, senang, takut dll. Kesepian “hanya” merupakan kata jadian dari awalan ke- dan akhiran -an. Kata dasar sepi (><ramai) adalah kata yang menggambarkan keadaan, bukan hati seseorang. Jadi, hipotesa saya, orang Indonesia jarang merasa kesepian sehingga tidak ada kata dasarnya.
OK, kalau dilanjutkan, kenapa saya menulis judul kesepian? Karena kesepian adalah masalah yang amat sangat banyak dijumpai di Jepang, dan kronis. Karena kesepian itulah banyak orang bunuh diri. Coba saja lihat tulisan saya di multiply tentang berapa banyak orang Jepang bunuh diri setahunnya. Dan sebetulnya, kapan sih, mereka merasa “kesepian” itu. Ada sebuah survei yang menanyakan kapan Anda merasakan kesepian. Dan jawaban yang paling banyak adalah “Waktu tidur dalam keadaan sakit dan sendiri”. Nah, kalau ini saya rasa, semua manusia baik orang Jepang maupun orang Indonesia pasti sama.
Selanjutnya orang Jepang merasa kesepian pada waktu-waktu seperti ini:
2. Waktu tidak ada rencana apa-apa di hari libur
3. Melewatkan waktu sendiri waktu ulang tahun dan hari Natal.
4. Waktu mengetahui email address dan nomor telepon seseorang teman sudah berubah tanpa pemberitahuan. (wahhh ini memang sebel yah, saya juga pasti merasa teman ini tidak menyukai saya lagi)
5. Tidak ada teman yang bisa diajak bepergian bersama.
6. Tidak ada teman untuk curhat
7. Waktu pulang kampung setelah beberapa lama, dan mendapatkan pemandangannya sudah berubah. (banyak perubahan)
8. Waktu pulang ke rumah dan mendapatkan kamar dalam keadaan gelap.
9. Tanpa ada pemberitahuan mengetahui bahwa ada teman yang sudah menikah, atau acara reuni sudah lewat.
10. Kartu tahun baru hanya merupakan DM (Direct Mail) saja. (junk mail) — wah ini sih keterlaluan.
11. Waktu telepon teman, tapi tidak ada.
12. Waktu periksa email, semua mail yang masuk SPAM saja. (iya pernah, pernah ngerasain, sedih nih kalau isinya Spam semua)
13. Waktu pergi ke restoran sendirian, dan sekelilingnya semua berpasangan.
14. Waktu kita sendiri ingin mengikuti acara kumpul-kumpul pesta pernikahan (acara kedua) teman tetapi teman yang lain segera pulang. (biasanya di Jepang acara pernikahan ada dua kali, yang kedua hanya teman-teman dekat saja)
15. Tidak ada teman yang bisa diajak untuk minum-minum.
16. Waktu sekolah almamater lenyap (sekolahnya tutup)
17. Waktu kita telepon teman tetapi tidak ada, seharusnya bisa tahu bahwa ada telepon dari kita (lihat ada missed call). Tetapi si teman tidak menelepon kita kembali.
18. waktu melihat incoming call di HP tanggalnya lebih dari seminggu yang lalu.
19. Tanpa diketahui ada teman yang sudah melahirkan anak.
20. Waktu pulang ke rumah mendapatkan lemari es nya kosong, tidak ada isinya.
Memang ranking ini bisa berbeda menurut jenis kelaminnya Misalnya “WAktu pulang mendapatkan kamarnya gelap” untuk laki-laki menempati ranking ke 4, sedangkan bagi wanita ranking ke 13. Jadi laki-laki mengharapkan ada seseorang yang menunggunya.
Mungkin untuk para blogger musti ditambah “Waktu membuka blognya dan tidak ada komentar” atau “komentar terakhir lebih dari satu minggu yang lalu padahal tiap hari update”….hehehe…
Tapi yang paling gawat adalah merasakan kesepian di tengah keramaian ya….Semoga jangan deh.