Hari Ayah

16 Jun

Mungkin di Indonesia hari Ayah tidak diperingati, tapi di Amerika dan Jepang, kami memperingati Hari Ayah dan Hari Ibu. Kalau hari Ibu adalah hari Minggu di minggu kedua bulan Mei, Hari Ayah adalah hari Minggu di minggu kedua bulan Juni. Karena tanggal 1 Juni jatuh pada hari Minggu, maka ditetapkan hari Ayah itu tanggal 15 Juni, berarti kemarin ya. Karena kemarin saya sibuk mencuci baju, tirai, selimut dan sprei sampai 4 kali pakai mesin cuci, jadi tidak ada waktu untuk posting.

Di Jepang, panggilan ayah ada beberapa macam. Otosan お父さん(おとうさん)biasanya untuk ayahnya orang lain (hint= semua yang pakai san bukan untuk diri-sendiri). Jadi untuk ayah sendiri pakai chichi 父 (ちち). Tentu saja pengaruh dari luar bisa juga memanggil papa パパ。 Nah kalau anak kecil biasanya panggil papa, tapi kalau sudah menjadi remaja biasanya memanggil ayahnya dengan Oyaji (kalau panggil papanya langsung) atau chichioya jika membicarakan ayahnya pada orang lain 親父 (おやじ) (ちちおや).

Nah, ada sebuah survey yang menanyakan kapan seorang anak laki-laki berhenti memanggil ayahnya dengan papa dan berubah menjadi Oyaji. Ternyata perubahan itu terjadi waktu SMP dengan jawaban 33%. Alasannya, malu memanggil “papa” , atau karena lingkungan sekitar semua memanggil begitu, atau mulai SMP itu ingin berbicara pada ayahnya secara man-to-man. Nah, jadi bagi ayah yang tiba-tiba mendengar dirinya dipanggil sebagai oyaji oleh anak laki-lakinya, berarti anaknya sudah menjadi dewasa dan ingin diperlakukan sebagai laki-laki dewasa juga.

Kalau dalam bahasa Indonesia, saya rasa tidak ada perubahan panggilan terhadap ayahnya sendiri. Jika dari kecil panggil papa, mustinya sih tidak akan berubah. Lagipula panggilan ayah berbeda menurut daerahnya. Mungkin ada yang memanggil Babe, Abah, Ayah, Daddy (hihihi ogah ah saya panggil daddy kayaknya kok foreign banget ya), Papa, Papi….dsb. Kalau saya memanggil ayah saya dengan “papa”, bagaimana Anda memanggil ayah Anda?

小さい頃は「お父さん」や「パパ」と呼んでいたのに、いつの頃からか「親父」と呼び方が変わっていることに気が付く男性は多いのでは? そこでオリコンで は、現在「親父」と呼んでいる、中・高校生~40代の男性を対象に『いつ頃から父親のことを“親父”と呼ぶようになったか?』について調査。その結果、全 世代に渡って【中学生の頃から】(33.0%)が最も多いという結果となった。男の子が「親父」へと呼び変えるターニングポイントは、どうやら“中学時 代”が一般的のようだ。

その理由を探ってみると、「それまで“パパ”と呼んでいたが、中学生頃になって急に恥ずかしくなったから」(静岡県/中・高校生)、「周囲がそ う呼び出したので」(大阪府/40代)といった意見が多く、ちょうど思春期を迎えるこの年頃になると、今までの呼び方では照れくさくなるのが男の常のよう だ。また、「中学生くらいになると、父親と対等に話したいと思うようになったから」(静岡県/20代社会人)というコメントからも男心が感じられる。

【中学生の頃から】に続いて票数が多かったのは、順に【高校生の頃から】(27.7%)、【19~20歳の頃から】(12.8%)、【21~25歳の頃】(11.7%)という結果に。最近、息子から急に「親父」と呼ばれるようになったお父さんがいたら、それは子供の成長の証といえるかもしれません!

(5月23日~5月27日、自社アンケート・パネル【オリコン・モニターリサーチ】会員の中で、現在父親のことを「親父」と呼んでいる、中・高校生、専門・大学生、20代社会人、30代、40代の男性、103人にインターネット調査したもの)

Gempa, Petir, Kebakaran dan Ayah

16 Jun

Pasti orang Indonesia akan merasa heran, judul apa sih itu? Tapi itu adalah peribahasa dalam bahasa jepang 地震・雷・火事・親父 (じしん・かみなり・かじ・おやじ). Empat hal yang paling ditakuti orang Jepang. Yang pasti Gempa, Petir dan Kebakaran itu menakutkan siapa saja yang tinggal di bumi ini. Tapi Ayah? Dahulu memang sosok ayah adalah yang menakutkan. Bukan hanya bagi orang Jepang, bahkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, Allah (Yahwe) itu digambarkan sebagai Ayah yang pemurka. Semua anggota keluarga tunduk pada Ayah. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda takut pada Ayah Anda?

Sebagai anak kita pasti takut dengan orang tua kita. Terutama pada Ayah. Tapi untuk saya, saya mungkin lebih takut pada ibu saya. Karena mama ada di rumah terus, kerap memarahi kita, apalagi kalau dapat nilai ulangan yang jelek. Sosok Ayah ditakuti mungkin justru karena jarang berada di rumah, sehingga tidak bisa membayangkan bagaimana kalau dia marah.

Anyway, Kemarin adalah hari Ayah. Saya mau mengucapkan selamat kepada ayah-ayah. (Padahal kemarin lupa mengucapkan selamat pada papa saya…. sorry pa!) Ayahnya Riku kemarin (Minggu) pergi ke kantor dari jam 12 siang sampai 8 malam. Jadi kemarin saya harus menjadi ibu dan ayah sekaligus, padahal hari minggu. Biasanya Riku jalan-jalan ke luar rumah pada hari Minggu. Ingin sih rasa hati mengajak dia jalan-jalan, tapi aku sendiri teler banget akibat kemarinnya (Sabtu) dari pagi ada acara. Kami sampai di rumah hari Sabtu itu pukul 11:30 malam. Rasanya badan mau remuk deh. Untung waktu pulang ada teman yang mengikuti rapat juga ikut bersama sampai rumah. Jadi dia bisa bantu mengangkat Baby Car dan menggandeng Riku. Kai tertidur waktu rapat, sehingga sepanjang perjalanan pulang , sampai pukul 1 malam dia melek….dan genki… aduh!!. Riku tertidur di kereta, sehingga kita harus bangunkan dia beberapa kali di kereta untuk turun. Dan juga di taxi. Elly, teman saya itu tinggal di dekat Gunma (katanya butuh waktu 2,5 jam untuk ke Tokyo….) , sehingga dia juga harus menginap di Tokyo, karena kereta sudah tidak ada yang pergi ke arah rumahnya. Jadi ingat simbiosis mutualisma.

Transfusi Darah

14 Jun

Ternyata tanggal 14 Juni adalah hari Transfusi Darah Dunia. Yang saya heran kenapa kok ditetapkan tanggal ini. Saya cari alasannya tidak ketemu. Mungkin karena transfusi pertama diadakan tanggal 15 Juni 1667 oleh Jean Baptiste Dennis, dokter Raja Louis XIV di Perancis, yang mengadakan transfusi darah domba kepada pemuda berusia 15 tahun dan berhasil. Tetapi memang beda satu hari.

Memang darah itu penting, dan bagi mereka yang kehilangan banyak darah, transfusi darah amat sangat membantu. Tetapi memang penuh resiko, karena dengan memindahkan darah itu juga berarti beresiko memindahkan penyakit pendonor. Ayah ibu saya pendonor darah, sebelum mereka harus berhenti karena dilarang dokter. Suami saya juga pendonor, tetapi darahnya yang dipakai hanya sebagian kandungan yang katanya jarang didapat. Jadi kalau diperlukan baru suami saya akan ditelepon oleh Palang Merah di sini. Saya sendiri? Tidak bisa.

Nah loh, kok tidak bisa? Dulu waktu masih teenager sampai dua-puluhan saya sering kurang darah. Sering pusing, apalagi kalau baru bangun tidur, pandangan berwarna oranye. Setelah beberapa saat waktu pulih. Waktu kecil sering disuruh minum penambah darah. Karena saya lemah begitu, tidak pernah terpikir untuk menjadi donor.

Waktu sudah menikah, merasa sehat, tapi belum sempat mendonorkan darah. Dan baru tahu bahwa ternyata saya menderita thalassemia. Saya tahu mengenai hal ini tahun 2003 setelah Riku lahir. Ibu saya, dan adik saya juga baru tahu sekitar tahun 2000-an. Itu karena adik saya yang bekerja di Eijkman Institute mengambil sampel darah ibu saya dan menemukan keanehan. Waktu itu mulai digiatkan penelitian Thalassemia di Lembaga Eijkman. Setelah diperiksa berkali-kali baru dipastikan bahwa ibu saya thalasemia, sehingga semua anak juga harus diperiksa.  Waktu th 2003 saya dan suami saya diperiksa saya positif sedangkan suami saya yang Jepang negatif. Tapi Riku kelihatannya positif carrier Thalasemia.

Hemoglobin saya waktu hamil memang dibilang kurang… hanya 10 dari standar yang 12. Untuk itu saya harus memperbaiki lewat makanan. Saya juga dapat zat besi, tapi karena saya orang yang paling malas minum obat, tidak saya minum. Tapi Hemoglobin saya turun drastis waktu melahirkan dan sulit untuk dinaikkan. Ternyata bagi pembawa thalasemia tidak boleh menggenjot thalassemia dengan zat besi. Tapi yang anehnya ibu saya HB nya 18 …dan sekarang sedang terapi supaya turun. Jika sepasang carrier thalasemia menikah, maka kemungkinan besar tidak punya anak, atau anaknya meninggal. Jadi sebaiknya periksalah darah Anda sebelum menikah. Karena ternyata banyak loh orang Indonesia yang thalasemia tetapi terlambat diketahui. Dengan pengetahuan bahwa saya thalasemia, waktu melahirkan Kai, dokter-dokter di Jepang sibuk mempelajari thalassemia dan bersiap jangan sampai memberikan treatment yang salah. Karena saya operasi caesar, saya sebetulnya sudah menandatangani persetujuan untuk menerima transfusi darah. Tetapi untung sekali meskipun saya mengalami perdarahan yang cukup banyak, masih bisa ditolerir, sehingga tidak usah transfusi. Dokter yang merawat saya berusaha supaya tidak transfusi, dan ternyata memang benar saya tidak boleh transfusi.

Kalau Anda anemia, kurang darah…. silakan coba periksa apakah Anda thalassemia atau tidak. Atau yang sering keguguran waktu hamil. Untuk keterangan lengkap silakan baca di website Eijkman ini. Bukan bermaksud untuk promosi, tapi alangkah baiknya kita mengetahui badan kita sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Saturday School’s Visitation

14 Jun

Hari ini aku harus ke TK nya Riku karena ada acara khusus bagi orang tua untuk mengunjungi sekolah. Kalau mendung akan melihat murid-murid mengerjakan prakarya, tapi kalau cerah akan ada semacam sport day. Nah, hari ini cerah sekali. Berarti aku harus gendong Kai terus, dan ikut bertanding juga. Gimana caranya ya???

Untung saja di kelasnya Riku, ada beberapa temannya Riku yang papanya juga tidak bisa hadir. Sebtulnya acara ini diadakan hari Sabtu dengan maksud supaya papanya bisa ikut datang. Tapi yah, tidak semua papa-papa libur hari Sabtu. Dan aku juga sudah biasa kok urus apa-apa sendiri. Cuman ya itu kasian aja Rikunya. Belum lagi masalah dengan Kai. Tahun lalu, aku juga datang sndiri. Waktu itu ada pertandingan gendong anak relay. Jelas aku tidak bisa, karena waktu itu sedang hamil 6 bulan. Mana bisa gendong Riku yang 20 kg lebih. Untung saja gurunya Riku, Maiko sensei mau gendong Riku gantiin aku. (Dalam hati aku minta maaf…. karena berat tuh. bukan anak sendiri lagi hihihi).

Tahun ini pertandingannya masih “wajar”. Riku harus merangkak melewati kaki aku, kemudian aku lewat Riku dan Sensei yang berpegangan tangan, lalu kembali Riku merangkak lagi. Tadinya aku pikir yah, kalau terpaksa, aku sambil gendong Kai pun masih bisa. Untung ada Tanaka san yang menawarkan gendong Kai selama aku ikut pertandingan itu. Dia sendiri, suaminya datang sehingga suaminya yang ikut acara pertandingan itu.

Setelah acara sport selesai, kita masuk ke kelas untuk berkenalan dan pembagian tugas untuk acara Sport Day tanggal 11 Oktober yad. Untuk kelas Nencho (Kelas 3 TK) biasanya ada pertandingan relay lari. Dan ada acara khusus pertandingan lari dari orang tua. Papa 2 orang, Mama 2 orang. Aku mah ogah hehhee.

Karena besok hari Ayah, murid-murid menyerahkan kartu yang mereka buat untuk papanya. Di kelas mereka memberikan kepada papanya. Papanya Riku ngga ada jadi diwakili aku. Kartu itu namanya Otsukai Ken (Gift Card) tapi giftnya berupa tindakan yang akan dilakukan untuk papanya, misalnya kartu pijat,kartu bangunin papa, kartu main dengan papa dll. Jadi kalau papanya mau dipijat bisa keluarkan kartu itu, dan Riku harus pijat papanya. wah sayang sekali waktu Hari Ibu tidak ada kartu begituan. Kan mama juga mau dipijat hehehe.

Gambar hasil karya Riku : My Father (kacamatanya tidak terlupakan)

BTW saat ini jam 1 siang, udah capek…tapi hari ini aku ada meeting di gereja, rapat oikumene. Jam 7 malam. Harus bawa 2 unyil…. Lord give me strength!!

NB 1: Aku tertidur 3 menit sambil pegangin botol Kai. Eeee Riku masuk dan bangunin aku. DIa bilang ada kebakaran kelihatan tiang listrik mengeluarkan asap. Duuuh anakku mama sakit kepala, mau bobo dibangunin hanya untuk cerita. Pas aku nulis ini, aku bilang sama Riku “Aduh mama sakit kepala. Kamu sih bangunin mama.” Lalu dia bilang “Maaf mama, abis Riku mau cerita ada kebakaran itu sih!!!”. Aku langsung peluk dia. He wants to tell me something that thrilled him!! I should appreciate him.

NB 2: Tadi pagi aku sempat bilang :GEMPA! soalnya aku lihat air di akuarium bergerak. Ternyata benar. Dan gempanya di SENDAI, di tempat adik iparku yang baru melahirkan itu. Skala 6 Jepang (maybe 7 Richter). Untung mereka tidak apa-apa. Saat ini dilaporkan ada 2 meninggal. Tapi si NOBU (暢) nama sepupu Riku dan Kai, pas sedang menyusu ketika gempa. Kata Ryoko, Nobu gigit dan tidak mau lepas.

Selamat Datang ke Dunia

13 Jun

Kemarin kami mendapat berita gembira. Adik Gen yang tinggal di Sendai menjadi seorang ayah. Ryoko melahirkan seorang anak laki-laki seberat 3025 gr, tinggi 49,6 cm. Lewat operasi Caesar. Congratulation!! Dengan demikian keluarga Miyashita lengkap menjadi 3 anak laki-laki deh. Memang keturunannya banyak yang lelaki.

Waktu saya bertemu Ryoko hari Paskah yang lalu (March 22nd) saya sempat bilang dia, “anak kamu laki-laki”. Alasannya? Wajah ibu waktu hamil anak laki-laki biasanya “rusak” misalnya penuh jerawat, atau tidak sehalus biasanya. dan malas ber make-up. Kemudian di leher dan bagian ketiak biasanya terdapat flek berwarna hitam. Gejala ini aku alami, dan diberitahu oleh teman yang semua anaknya laki-laki. Dan ternyata gejala itu dialami Ryoko juga. …Dan ternyata benar.

Sekarang tinggal menunggu ketetapan nama. Karena keluarga kami mempunyai kebiasaan untuk memberikan nama dengan satu Kanji bagi anak laki-laki. Riku berarti daratan. Kai berarti dayung. Keponakan kami ini akan bernama apa ya? Wah saya bayangkan kalau ketiga anak laki ini besar nanti bagaimana ya? Bisa camping sama-sama. Main ski, naik gunung, memancing….pokoknya semua yang biasanya dilakukan laki-laki. Tanoshimi….

Blue Hawaii and Shake Grape

13 Jun

Masih ingat saya pernah cerita tentang Fanta Orange yang harus di shake dulu sebelum diminum? Saya sudah coba, dan rasanya…bu bu…..(suara bu bu sering dipakai untuk menandakan “dump”, not good)

Ternyata Fanta keluarkan lagi yang serupa dengan rasa Grape. Saya pikir…harus coba. Saya bayar 120 yen, kocok dan buka… pssttt suara soda memang terdengar, tapi weird!!! masak grape berwarna transparan? Saya tadinya membayangkan cairannya berwarna grape…. ternyata tidak saudara-saudara!. Saya kecewa. BUT mungkin rasanya bisa menyembuhkan kekecewaanku. Saya teguk …. glek…glek…. hueeeekkkk tidak enak bo. Sorry deh, tapi ternyata Fanta Grape kocok ini tidak cocok untuk seleraku… (Emang lebih enak grape beralkohol alias wine hahaha)

Satu lagi produk minuman baru adalah Pepsi Blue Hawaii. Warna kereeeeeen. Biru laut. Melihatnya saja langsung terbayang pasir putih dan air laut kebiruan (so pasti bukan di Indonesia !!!) Wahhh deh warnanya. Saya amat sangat berharap rasanya akan sebagus warnanya. Tapi? gagal lagi try out aku hari ini. Memang tertulis di situ pineapple and lemon. Tapi…. jadinya rasanya nanonano deh. Ngga jelas. Saya biasanya minum segala yang bersoda… Tapi hari ini dua minuman soda yang saya beli benar-benar mengecewakakanku. Fanta masih aku minum semua karena isinya cuma 200 ml. Tapi si Hawai biru ini terpaksa saya buang, karena isinya 500 ml. Ngga ketelan semuanya. Maaf ya Pepsi….. Ini hanya pendapat saya saja kok… yang lain mungkin suka hihihi.

Perawat

12 Jun

Dalam perjanjian kerjasama ekonomi (EPA) Jepang Indonesia yang ditandatangani beberapa waktu yang lalu, terdapat kesepakatan untuk mendatangkan tenaga perawat media dan perawat lansia dari Indonesia ke Jepang. Dan untuk tahun pertama direncanakan untuk mendatangkan 300 orang perawat lansia , tetapi ternyata dari pendaftaran yang dibuka, hanya 115 orang saja yang mendaftar. Masalahnya memang disebabkan perawat lansia/panti jompo di Indonesia tidak memiliki sertifikat, padahal pengirimannya memakai standar perawat sehingga sulit untuk mengumpulkan calon yang memenuhi standar.

Pengiriman tenaga perawat medis dan perawat lansia ini memang diharapkan membawa angin segar dalam hal ketenagakerjaan, tetapi saya sendiri melihat banyak sekali kendalanya. Pertama standar pengetahuan perawat di Jepang apakah bisa dipenuhi oleh perawat Indonesia. Kedua, faktor bahasa yang amat sangat menentukan. Memang mereka akan mendapatkan pelajaran baahsa jepang 6 bulan sebelum mulai bekerja, akan tetapi menurut saya 6 bulan tidaklah cukup. Karena banyak sekali istilah kedokteran/medis yang harus dihafalkan, belum lagi jika merawat orang tua, bahasa mereka tentunya lain dengan yang dipakai oleh anak muda/pelajaran yang diberikan. Ada banyak ekspresi pengungkapan misalnya letih saja, berbeda menurut asal pasien. Bahasa Jepang memang tidak mudah, jika tidak mau dikatakan sulit.

Tapi mengapa banyak pegawai toko/penghibur dari negara tetangga kita Filipina atau Thailand? Tentu dalam faktor bahasa orang Indonesia dan orang Filipina/Thailand sama saja kendalanya. Satu kendala lain yang memang amat sulit juga untuk saya kemukakan sebetulnya masalah agama. Agama Islam. Amat sangat delicate, tapi merupakan kenyataan. Pengertian orang Jepang pada khususnya dan orang asing negara lainnya pada umumnya tentang agama islam amat minim. Jika pengetahuan tentang agama islam dikuasai, saya rasa tidaklah sulit untuk mencapai kesepakatan. Misalnya waktu untuk sholat, atau dalam menjalani puasa. Belum lagi kecanggungan orang asing /Jepang menghadapi perawat yang berjilbab. Sulit. Apalagi yang dihadapi adalah orang sakit atau orang tua yang notabene sedikit sekali pengalaman dan pengetahuan akan negara asing (baca islam). Orang sakit/orang lansia lebih ganko (keras kepala) daripada masyarakat umum.

Selain masalah bahasa dan agama, ada lagi masalah iklim 4 musim. saya sempat membaca bahwa Hokkaido tidak bisa mendatangkan perawat dari Indonesia, karena tidak ada yang mau mendaftar untuk bekerja ke sana. Calon perawat Indonesia takut untuk menghadapi suhu dingin. Ini wajar sekali. Saya pun belum tentu mau untuk tinggal di Hokkaido. Salju bermeter-meter bisa menutupi rumah di musim dingin. Belum lagi setiap hari kita harus mencangkul salju, membuka jalan, membuang salju yang ada di atap supaya atap tidak roboh menahan beban salju, dll. Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terbiasa hidup di negara yang suhu udaranya stabil kira-kira 28 derajat, akan betah dan mau tinggal di tempat yang bisa bersuhu minus 20 pada musim dingin?

Selain faktor-faktor external perawat itu sendiri, saya memang tidak mengetahui jumlah perawat di Indonesia ada berapa banyak. Apakah memang negara kita surplus perawat? Bagaimana jika kelak Indonesia malah akan kekurangan perawat? Semakin makmur suatu negara, semakin tinggi usia harapan hidup dan sebagai akibatnya masalah kesehatan dan penanganan lansia akan menjadi masalah yang serius. Apalagi jika tidak ditunjang dengan pertumbuhan tenaga kerja yang memadai. Anda belum mempunyai pekerjaan? Anda mau mencari jenis pekerjaan untuk bisnis yang akan laku terus sampai 20-50 tahun ke depan? Pilihlah profesi perawat, atau bisnis penanganan lansia (panti jompo). Tapi syaratnya, Anda harus sehat, dan kuat!!! Karena tenaga Anda akan diperas untuk merawat orang tua yang berat badannya minimal 40 kg. Karena itu pula panti jompo akan senang sekali mempekerjakan perawat pria. Daikangei (very welcome!!)

Perawat oh perawat… Anda tahu hari peringatan perawat kapan? Saya hafal yaitu tanggal 12 Mei, karena itu bertepatan dengan ulang tahun ibu saya. Dan kok kebetulan ibu saya juga mantan perawat. Tapi perawat yang terpaksa (menurut beliau sendiri). Karena dulu sekolah perawat itu gratis, malah mendapat gaji. Padahal ibu saya tidak tahan melihat darah. Bahkan sempat pingsan waktu melihat orang disuntik. Untung saja dia tidak lama menjadi perawat. Tapi dia sempat bercerita kepada saya, tentang seorang nenek yang sakit parah. Si nenek hanya mau dilayani oleh ibu saya. “Suster Maria…..” teriaknya setiap kali suster lain yang datang….
Si Nenek sudah pikun. Tidak ingat lagi bahwa dia sudah makan, tapi dia bilang belum dapat makanan. Sampai dia juga tidak bisa kontrol lagi tindakannya. Dia ambil kotoran bab (maaf…) nya, dan dia leper ke tembok. Suster Maria harus membersihkan tembok itu. Dan Suster Maria harus menghadapi kasur kosong keesokan hari tugasnya, sebagai tanda si nenek telah berpulang.

Perawat…. betapa mulia pekerjaan itu.
dan betapa perawat dituntut untuk bersabar….dan bersabar….

(Sumber berdasarkan berbagai media dan pendapat pribadi ** Imelda lagi serius nih hihihi)

2008/06/10-23:47 応募わずか115人=EPAの介護福祉士派遣-インドネシア   【ジャカルタ10日時事】日本とインドネシアとの経済連携協定(EPA)に基づく看護師・介護福祉士候補者派遣事業で、インドネシア保健省は10日、介護 福祉士の応募が115人にとどまったことを明らかにした。EPAでは初年度300人の受け入れを予定していたが、これを大幅に下回る結果となった。
保健省関係者によれば、応募が少なかった理由としては、インドネシアには介護福祉士の資格がなく、派遣対象は看護師とされたため、看護師協会が派遣に慎重な姿勢を示したことや、日本側の批准の遅れで十分な準備期間が取れなかったことが挙げられている。

@ dibaca apa sih?

11 Jun

Eh aku ketemu artikel ini…. tanda @ yang sering dipakai di email itu dibaca apa? Kalau di sini dibaca atmark. Katanya sih hanya Jepang saja yang baca atmark. Bahasa Inggris at-sign. Bahasa jerman (ekor monyet), di bahasa Italia (keong), Bahasa Rusia (anjing kecil), bahasa Finlandia (cinnamon roll) 、bahasa cheko (roll ikan herring dll. Tanda @ dipakai untuk email address sejak tahun 1971 dan dipelopori oleh Ray Tomlinson. Kalau dipikir-pikir bahasa Indonesia mustinya sebut apa ya? masak siput hihihi.

メールアドレスで使われる「@」(アットマーク)。日常生活でなじみ深い記号ですが、この「アットマーク」という呼び名、実は日本でしか通用しない言葉ら しいのです。ほかの国の人は一体どんな読みなのか、ちょっと気になる! ってことで、ウェブ関係の著書を多く持つ松永英明さんにお話を伺ってみました。

Continue reading

Sepeda

11 Jun

Hari Minggu yang lalu, Riku pergi sama papanya beli sepeda. Sebetulnya sudah dari Minggu lalu mau beli, tapi karena sudah larut aku bilang mending kalau mau beli pagi-pagi. Pasti Riku mau latihan naik sepeda barunya kan. Meskipun sepedanya beroda 4. Kenapa dibilang Roda tiga ya? Kan di belakang memang ada satu yang besar dan dua tambahan yang kecil. Dua roda kecil ini bisa dicopot kalau dia sudah siap untuk main sepedanya. Dulu papanya tidak dibelikan sepeda oleh orangtuanya karena di Yokohama, jalanan banyak tanjakan. Amat sangat tidak praktis untuk sepeda. Lebih baik jalan kaki deh.

Bangga sekali Riku pulang, datangi aku…. “Mama mau liat?”. Of course!!. Aku sekalian bawa kunci sepedaku, karena mau coba apa Kai sudah bisa naik di keranjang depan atau belum. Ternyata bisa. Juga sekalian latihan naik sepeda dengan Kai di depan dan Riku di belakang. Smooth…asyikk jadi bisa pergi agak jauhan tanpa capek deh. Hmmm musim panas tahun ini bisa ajak kedua anakku cycling. Di dekat rumah juga ada Ice cream Baskin 31…. yummy. (lupa deh niatan diet hihihi)

Ingat sepeda, ingat peristiwa dulu, adikku Andy dibelikan sepeda oleh papa mama waktu dia kelas 1 atau dua SD. Belum sampai seminggu sepedanya hilang, dicuri orang waktu dia pergi ke rumah temannya Glenn. Ntah lupa dikunci atau dia pikir toh di dalam pekarangan rumah. Hmmm Jakarta emang pusatnya maling sih. Kasihan juga dia, trauma dan jadinya tidak punya sepeda sampai akhirnya dia harus pergi ke London sama papa dan mama. Yang lucu Aku bertemu dengan kakak perempuannya Glenn, Anna di Tokyo. Dan itu juga karena Anna nya tanya, kamu punya adik namanya Andy? …..What a small world!!

Sebetulnya kemarin aku mau ajak Riku bermain sepeda di Taman karena udara cerah sekali. Tapi paginya dia tidak mau ke TK. Aku juga lagi PMS jadi …berantemlah kita hihihi. Kesal sekali aku. Aku bilang “Tidak mau pergi? OK but NO TV, NO CYCLING, NO Chocolate, NOthing!!! Emang karena PMS juga jadi aku bawaan pengen nangis…inget ortu juga, kangen….

“Mama dulu waktu kecil tidak pernah melawan orang tua. Selalu bangun jam 5:30, mandi, makan, siap-siap dan jam 6:30 mama sudah tunggu jemputan di depan rumah. Jam 8 malam pasti tidur. Kenapa sekarang anak mama ngelawan gini ya?”

Yang sebetulnya membuat aku berpikir adalah pernyataan dia begini, “Mama, aku ngga perlu apa-apa. Aku hanya mau tinggal dengan mama, papa dan Kai. Bagiku keluarga yang terpenting.” Dia masih belum mengerti kenapa harus pergi sekolah……

“Riku terus tinggal di rumah sampai tua. Berarti papa harus bekerja terus sampai tua. Kalau papa dan mama mati, Riku bagaimana? tidak bisa bekerja, karena tidak sekolah. Mam mau Riku jadi orang kaya, jadi orang yang terpelajar. Mama dan papa sekarang bisa bekerja karena mama dan papa banyak belajar di sekolah. ” Untung saja dia tidak bilang …aku juga ikut mati, kalau papa dan mama mati.

Saking keselnya aku sempat keluar rumah, kunci pintu dengan maksud mau ke bawah liat komputer yang aku buang sudah diambil belum. Riku sangka aku pergi tak kembali. Dia nangis-nangis minta dibukain pintu. Sadis juga aku….. Begitu aku buka, dia bilang “Mama…untung mama pulang…aku kangen…. Maaf ya ma!” Padahal aku pergi cuman 3 menit!!! Salah juga aku selalu ancam dia kalau dia nakal aku bilang, “Riku sama Kai tinggal sama papa di yokhama aja, mama pulang ke jakarta ke tempat opa dan oma”. Jadi dia selalu takut kalau aku pergi sendiri. Gimana ya yang punya anak 3 laki-laki kayak mas NH? Ini baru Riku, gimana ntar kalau Kai gede? Sabaaaar, sabaaaarrrr….. Cuman bisa urut dada, urut kaki, urut tangan hihihi.

Tadinya aku pengen telepon ibu mertua juga. Mau tanya gimana sih hadapin anak laki yang ngga mau sekolah. Tapi aku batalkan …. kenapa? Papanya Riku anak kembar. Jadi dia selalu bersama adik kembarnya. Dimana ada dia, pasti ada adiknya. Pergi ke TK juga berdua. Jadi pasti menyenangkan pergi ke TK. Tidak bisa jadi contoh untuk Riku. Punya anak kembar itu memang repot sekali. Tapi mereka selalu ada teman …tidak pernah sendirian. Itu keuntungannya.

So kemarin aku tidak bisa posting, karena aku juga tidak nyalakan komputer. Solider sama Riku yang tidak menonton TV. Dan payahnya, kekesalan aku tidak hilang, bahkan nambah dengan macam-macam pikiran. Harga bensin sekarang sudah 170 yen, dari 150 yen. Dan baca di koran bulan Juli akan 180 yen… duhh gimana nih. Macam-macam yang dipikirkan, sampai aku tidak bisa tidur, dan mulai beres-beres rumah dari jam 2 sampai jam 5 pagi. Cuma sempat tidur 1 jam…

(kai sekarang suka merangkak kemana-mana dan main …. jilat Lego dan mainan yang ada. Untung dia tidak sampai jilat lantai….bantuin mama ngepel hihihi)