Mie Instant

25 Agu

Sudah bukan rahasia lagi bahwa konsumen mie instant di Indonesia  menempati peringkat ke dua terbanyak di dunia, tepat di bawah China sebagai peringkat pertama. Kabarnya, sekitar 43,7 triliun bungkus mi instan dikonsumsi setiap tahunnya. Rata-rata konsumsi mie instan per kapita di Indonesia adalah 57 bungkus setiap tahunnya.

Mie instant dikembangkan oleh Ando Momofuku, dan pada hari ini (25 Agustus) tahun 1958, pertama kalinya perusahaan Nissin Food Product mengeluarkan mie instant bertajuk Chiken Ramen. Pada saat itu satu bungkus berisi 85 gram dijual seharga 35 yen (rate sekarang 2800 rupiah). Entah karena memperingati ulang tahunnya yang ke 50, beberapa waktu yang lalu, Riku membawa pulang “pembagian” Chicken Ramen mini dari TK nya. Ukurannya mini…kawai (lucu deh). Hanya 20 gram, yang bisa dimasukkan dalam cup dan diberi air mendidih 150 ml selama 2 menit. Ukuran yang cocok untuk anak-anak TK mungkin ya?

So? Apakah hari ini Anda sudah menyantap Mie Instant? Boleh juga kok sekali-sekali asal jangan setiap hari (bahkan katanya jangan makan mie instant 3 hari berturut-turut).

Punyaku ada dua……..

25 Agu

Hah…apa tuh? Mata? Telinga? Tangan? Kaki?

Tapi untung tidak tiga hehhehe.

Ya si Kai punya TSUMUJI (bahasa Indonesianya apa ya? saya bilang sih unyeng-unyeng…..) ada dua. Dan katanya kalau ada dua berarti dia anak nakal. Nah Loh!!! Kalau tiga? Lebih nakal lagi? hehehe.

But actually Kai’s Father punya tiga loh!!! and dia tidak nakal kok (hmmm kalo kepala batunya sih iya…eits sorry gen)

Tapi apa benar? kok saya kurang percaya begitu begituan ya?

Di Amersfoort Aku Jatuh Cinta

25 Agu

Kota Amersfoort (kira-kira sejam bermobil dari Amsterdam, Netherland) memang akrab dengan keluarga saya. Ada beberapa saudara dari pihak papa yang tinggal di sini. Yang tertua adalah Oma Do, yang berusia 88 tahun. Masih sehat dan mungkin masih menyetir mobil sendiri. Saya terakhir bertemu Oma Do, dan generasi opa tahun 2002. Kapan lagi bisa ke sana ya? Bukan di Amersfoort tapi di sebuah kota pantai, ada pula teman maya saya, si Peri Biru Kiki yang kemarin berulang tahun. Karena Kiki ini lah aku mulai nge-blog di blogspot th 2005.

So…. apa kesan kota Amersfoort bagi saya? Tidak begitu jelas, tapi yang pasti teringat adalah waktu kami naik mobil melewati hamparan padang rumput luas… dengan pemandangan windmill yang indah…. tapi…. bau kotoran sapi yang amat sangat menyengat. Kok bisa ya tinggal di daerah sini?

“Di Amersfoort Aku Jatuh Cinta”  adalah judul buku yang aku baca selama 1,5 jam. Sudah lama aku beli mungkin 2 tahun yang lalu. Sebuah buku karangan Toeti Senja. Ceritanya sederhana, kalimatnya sederhana. Tapi kesanku MANIS. Karena bisa juga membuatku menitik airmata pada bagian akhir. Kisah cinta sepasang manula, belum terlalu tua banget tapi keduanya sudah menjanda dan menduda. Memang benar apa kata pengantarnya, bahwa belum banyak cerita/novel yang menceritakan tentang kaum paruh baya. Tentu saja mereka punya problema masing-masing, juga kekuatan mereka pada adat istiadat mempengaruhi pandang hidup mereka selama ini.

Kalau ada waktu yang tidak terlalu banyak dan ingin membaca suatu yang ringan, saya sarankan baca buku ini meskipun mungkin Anda belum manula….

Tanpa sadar Anda lakukan ini di…toilet

24 Agu

Saya pernah menonton Kuis seperti ini di acara televisi Jepang, tapi hari ini kebetulan saya baca sebuah survey dari situs Goo, yang kira-kira isinya sama.

Saya tidak tahu apakah karena mentang-mentang Peking Olympic baru selesai, topik ini diajukan. Memang saya pernah mendengar bahwa toilet (kakus) di Cina itu terbuka…. (hmmm bayangin deh jamban yang di sungai tapi berderet-deret) jadi orang bisa saling berkomunikasi sambil membuang hajatnya. Bahkan saya juga pernah mendengar bahwa selama antri tunggu giliran, mereka sudah “mempersiapkan diri” dengan membuka ikat pinggang dan rits….. (supaya cepet mungkin ya). Nah selain China, kebanyakan negara toiletnya berbentuk kamar kecil khusus yang diisi oleh satu orang saja.

Asalkan toilet itu tidak bau menyengat atau kotor, toilet itu juga merupakan tempat yang paling pas untuk membuang waktu sambil melepas hajat. Seorang ahli Perang, Takeda Shingen,  pada waktu perang Sengoku Jidai bahkan menyuruh bawahannya membuat toilet sebesar 6 jo (tatami kira-kira 3×4 meter) dan di situlah dia memikirkan strategi perang. Dan ternyata hasil survey menyatakan bahwa ranking pertama, perbuatan lain yang dilakukan di toilet adalah “Berpikir”. Berikut saya tuliskan rankingnya ya:

  1. Berpikir
  2. Membaca majalah
  3. Menulis email dnegan HP
  4. Membaca koran
  5. Membaca Komik
  6. Membersihkan WC
  7. Browsing dengan HP
  8. Membaca novel
  9. Melamun
  10. (maaf) Ngupil

Memang sih kelihatannya (bacanya) seperti jorok…. tapi bukan maksud saya untuk menulis yang jorok, Karena menurut saya ini perbuatan yang manusiawi sekali. Dan di acara televisi yang saya tonton, bahkan ada artis yang mengatakan dia menempelkan daftar pertandingan sumo (yang sebetulnya itu bersifat sakral), ya sama seperti membaca Alkitab/Alquran di dalam WC. Atau ada yang menulis lagu/syair lagu/puisi dll. Ada juga yang menelepon di WC itu hehehe. (Kedengaran deh plung nya hihihi). Anyway, mungkin ada kegiatan lain yang bisa menjadi inputan? heheheh. BTW kalau saya? Baca novel, terutama novel yang tebal, tidak begitu menarik, tapi tetap mau dibaca. Kasian juga deh tuh novel.

Rayuan Gombal

23 Agu

ini kiriman Andhi M di milis ICJ….lucu deh hehehe

(1) Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia
buru-buru balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?’

(2) Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja,
cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih!

(3) Sempet bingung jg, kok aku bisa senyum sendiri. Baru nyadar, aku lagi
mikirin kamu.

(4) Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku… akan kucintai kamu dengan
kepingannya yang tersisa.

(5) Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang
tak pernah kukenal.

(6) Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending
aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu.

(7) Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa
menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu.

(8) Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal
selalu bersamaku di bawah cahayanya.

(9) Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau
hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena
kamulah hidupku.

(10) Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang  menakutkan!

(11) Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang
membawa seribu alasan untuk tersenyum.

(12) Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang
tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di
bibirmu

(13) Orang bilang bulan itu indah…tapi aku bilang tidak. Orang bilang
planet venus itu cantik…tapi menurut aku tidak. Aku bilang bumi itu
indah dan cantik…karena ada kamu.

bener gombal ya??? hihihi

Aku paling suka yang nomor 10 untuk kategori terlucu, dan kalau ditanya mau dibilang yang mana? aku pilih yang nomor 12 kayaknya romantis bener. Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu. aih aih deh

Momotaro dengan gamelan

22 Agu

Salah satu cerita rakyat Jepang adalah Momotaro, yaitu seorang anak laki-laki yang lahir dari buah Persik. Nah kebetulan ada info ini, kalau ada yang berminat menonton paduan Jepang-Jawa boleh juga tuh. (dari Milis Japan Foundation Jakarta)

Teatre Gamelan Momotaro The Peach Boy

(Cerita seorang anak laki-laki dan Raksasa)

Karya “Momotaro” digarap oleh grup gamelan Marga Sari di Jepang, bekerjasama dengan komponis, Makoto Nomura, dan banyak seniman-seniman lainnya selama 5 tahun. Karya ini merupakan karya kolaborasi antara gamelan, tari, teatre dan seni rupa dan pertama kali dipentaskan di luar negeri pertama. Karya ini dibuat berdasarkan dongeng anak-anak di Jepang yang mempunyai kemiripan dengan cerita Ramayana. Khusus adegan terakhir “Momotaro” Marga Sari telah menghebohkan penonton di Jepang dengan berbagai tema filsafat. Pementasan Marga Sari di Jepang mendapat sambutan luar biasa dan dinilai cukup tinggi khususnya untuk dunia seni kontemporer.

Dalam pementasan ini Margasari tidak menggunakan sutradara, naskah, dan notasi. Mereka menggarap cerita, sandiwara, musik, dan tari bersama-sama. Mereka berharap karya ini akan bermanfaat untuk perkembangan seni gamelan sendiri. Mereka beranggapan jika menggunakan gamelan sebagai media ekspresi yang universal mungkin lebih mudah dilakukan oleh non-orang Indonesia.

Penanggung-jawab

Supervisor: Shin Nakagawa

Musik: Makoto Nomura

Tari: Shin Sakuma

Artistik : Machiko Harada, Yuyu Tsuboi, Mutsumi Oku

Kostum: Yumiko Mizutani

Tata Cahaya: Sachiko Sakamoto

Pemain, Penari, dan Aktor

Shin Nakagawa, Makoto Nomura, Shin Sakuma, Naoki Homma, Hiroshi Ietaka, Manami Nishi, Kana Hayashi, Wiyantari Sakuma, Rofit Ibrahim, Hiromi Sasaki, Mami Oishi, Ozaki Kun, Mikuri Nakajima, Mio Nishioka

Kru

Machiko Harada, Miha Haneda, Manami Toyama, Kaori Okado, Takako Ijiri


Pentas di Jakarta

Theatre Gamelan Momotaro The Peach Boy

23 Agustus 2008 pukul 20:00 WIB –> mohon datang tepat waktu

Tempat: Bentara Budaya Jakarta

Tiket: Gratis

Pentas di Yogyakarta

Teatre Gamelan Momotaro The Peach Boy

26 Agustus 2008 pukul 19:00 WIB

Taman Budaya Yogyakarta

Tiket: Gratis

Karawitan dan tari Jawa – kolaborasi dengan Irama Tjitra Yogyakarta

27 Agustus 2008 pukul 19:00 WIB

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Tiket: Gratis

Pentas di Surabaya

Teatre Gamelan Momotaro The Peach Boy

30 Agustus 2008 pukul 19:00 WIB

Cak Durasim Surabaya

Tiket: Gratis

Penyelenggara: Marga Sari

Kerja Sama:

Bentara Budaya Jakarta, Yayasan Kelola, Masyarakat

Karawitan Jawa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Ong Hari Wahyu

Sponsor:

Japan Foundation

Asahi Beer Arts Foundation

Pendukung

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka

Perusahaan Pendukung :

Naru Naxeba, Blue Way Comp. Ltd.

Tak selamanya jatuh itu sakit….

22 Agu

Jatuh sakit? pasti sakit sih….

Jatuh cinta/Jatuh hati? sakitnya jika tidak bersambut atau putus…

Jatuh tempo? Kalau deposito sih enak tapi kalau hutang…sakit euy.

Nah saya pernah mengalami jatuh yang tidak sakit…. Malah kepengen jatuh lagi soalnya empuk sih heheheh..  Makanya fotonya saya kasih judul “JATUH BAHAGIA” hihihi

huh posting yang ini bener narsis ihhh. gomen ne.

pertama kali dan mungkin terakhir kali belajar main ski di Sapporo, Hokkaido. Yang ngajarin kakek-kakek umur 70 tahun. Asal bisa jaga keseimbangan tubuh sih, sebetulnya olahraga ini tidak sulit. Yang sulit adalah biasanya harus start dari puncak bukit. Untuk ke bukitnya musti naik sky lift. Dan…. no way untuk saya, karena saya takut ketinggian. So, mungkin kalau ada kesempatan Riku dan Kai belajar main ski (bapaknya gen berasal dari Niigata, yukiguni, negara salju sehingga jago main ski), saya mungkin akan ikut dan naik sori saja, semacam kereta salju yang biasa dipakai anak-anak di tempat ski… biar deh malu, daripada saya mati berdiri untuk meluncur dari ketinggian. So…. saya juga tidak akan pernah bisa mencoba paraglider, parachutte, bunge jump etc etc….soalnya nyalinya kecil sih. And I am not a sport person.

(sapporo march 93)

Belajar kebudayaan sendiri

22 Agu

Pada waktu masih sering menjadi penerjemah (baca interpreter: penerjemah lisan) untuk kunjungan rombongan pemuda Indonesia ke Jepang, saya sering merasa bangga dengan pemuda Indonesia. Rata-rata di antara mereka ada yang bisa menarikan tarian daerah untuk dipertunjukkan dalam malam pertukaran budaya atau resepsi (Mungkin sebelum dikirim juga ada seleksi soal kesenian ….tidak tahu juga). Dan jika tiba giliran pemuda Jepang yang harus mempertunjukkan kebolehan mereka, biasanya mereka akan “kebingungan”. Jangankan menari, menyanyi lagu yang dapat diterima orang asing pun kadangkala sulit (paling-paling sukiyaki….. padahal sebetulnya sukiyaki yang sebenarnya itu lagu sedih loh) Kalau menanyakan pemuda Jepang, kebudayaan apa yang bisa kalian perkenalkan pada orang asing? paling-paling menjawab origami (seni melipat kertas), dan tentu saja ini tidak bisa dipertunjukkan di atas panggung.

Goo, sebuah search engine bahasa jepang mengadakan survei dengan pertanyaan “Sebagai orang Jepang, kebudayaan apa yang ingin dipelajari?” Dan dijawab dengan nomor satu : Memakai Kimono (seni memakai Kimono memang butuh keahlian tersendiri yang cukup sulit), kemudian Kemampuan Penggunaan Kanji (seperti TOIEC atau test bahasa lainnya tapi khusus Kanji Jepang), dan yang ke tiga adalah Kaligrafi.

漢検と書道で美しい日本語を 日本のアニメやゲームといったポップカルチャー、寿司などの食文化が海外で注目され「クールジャパン」という言葉が広まっています。そこで、今回は「一度は学んでみたい日本の文化」について調査を行ったところ、1位に《着物の着付》、2位に《漢字能力検定》、3位に《書道》がそれぞれランク・インしました。

Hmmm berarti tidak ada ya yang bisa dipertunjukkan di atas panggung…..(kok saya jadi terbayang Swara Mahardika ya?)

Hanya ada satu kali saya bertemu dengan pemuda Jepang yang bisa mempertunjukkan kebolehannya memainkan Nanking Tamasudare. Seni membuat bentuk-bentuk tertentu dari batangan bambu kecil seukuran yang diikat dengan tali. Dengan menggerakkan kumpulan batangan bambu itu, Dia membuat bentuk Tokyo Tower, atau Kail dll. Dan saya diminta untuk belajar sebentar (cuman 5 menit loh…) kemudian bersama-sama membentuk Hati  sebagai lambang persaudaraan. Kira-kira apa lagi ya kebudayaan Jepang yang dengan mudah bisa dipertunjukkan?

Berbahagialah kita orang Indonesia yang kaya dengan tarian tradisional yang bisa dipakai untuk menghibur orang asing…..

Rombongan biasanya terdiri dari 20 lebih pemuda….saya sendiri tidak bisa menari, tapi kalo disuruh nyanyi bareng pasti bisa. Dan pengalaman waktu pertukaran abad 21 Yuai, kebetulan penerjemahnya orang Indonesia semua dan masih mahasiswa (baca masih muda) , sehingga penerjemah sendiri jadinya buat acara…. Agung, Andre, dan Kus…..kemana ya mereka itu?

uuuh fotonya jadul euy…. tulisan ini pernah dimuat di multiply kemudian direvisi.

Mama…enak deh…

21 Agu

Si Kai geratak kotak isi selai, biskuit dan aneka sachet. Voila!! dia ketemu blueberry jam. Aku pikir toh dia cuman main-main saja, jadi aku biarkan. Eeeee ternyata, bisa terbuka atau ada lobang yang membuat selai itu keluar… Nikmatnya Kai mengisap-isap blueberry jam. (My favorite jam is …marmalade)

Sementara di luar bunyi guruh dan petir bersahutan. Thunderstorm. Gen dan Riku dalam perjalanan pulang.