Happy Birthday Little Prince

16 Jul

photo by Laquan studio

Hello Dedek

Hello Sayang

Kawaii Kai-kun….

Selamat Ulang tahun yang pertama

Terima kasih atas 325 hari yang ceria dengan kehadiranmu.

Kiranya Tuhan akan terus melindungimu dalam menghadapi hari-hari mendatang.

di atas air yang tenang

kudengar sayup suaramu

membuat riak kecil disekitarnya

dan perahu itupun maju sampai ke tujuan

hei mungil…

tahukah kau?

tanpamu kami tak berdaya

tanpamu kami tak berarti

dan kami tidak bisa kemana-mana……

Kerja Bakti

15 Jul

Sebetulnya Oosoji bukan kerja bakti, tapi artinya Pembersihan Besar-besaran. Biasa dilakukan di rumah atau kantor/sekolah setiap akhir tahun. Ceritanya mau membersihkan kotoran selama satu tahun itu untuk menghadapi tahun yang baru. Tapi hari ini ada Oosoji di TKnya Riku karena penutupan kwartal 2 menghadapi liburan musim panas. Jadi Kerja Bakti deh…. Masing-masing orang tua pegang lap basah, dan bersihkan apa saja yang bisa dibersihkan. Ada yang bersihkan blok mainan, ada yang bersihkan kursi, kaca jendela, loker anak-anak, gantungan hand towel dll. Dalam sekejap semua bersih (dari semula sebetulnya sudah bersih sih).Coba kegiatan seperti ini dilakukan di sekolah Indonesia ya…..

Setelah kerja bakti itu, kita ibu-ibu disuruh duduk dan mendengarkan pengumuman-pengumuman ttg kegiatan yang akan dilakukan selama liburan musim panas dan kwartal ke tiga nanti. Yang pasti banyak pengumuman untuk acara Otomari-kai (menginap semalam bersama teman-teman. pertama kali anak-anak berpisah dengan ortunya dan menginap bersama) yang akan diadakan akhir Agustus nanti. Riku dapat kamar dengan 8 temannya yang lain, laki-perempuan campur dan guru pembimbingnya adalah Maiko sensei, guru dia waktu di TK 2. Maiko sensei ini cantik tapi disiplin banget. I like her and respect her, meskipun dia masih 24 tahun saja.  Untung deh Riku dapat gurunya dia.

Selain acara menginap bersama itu, kita membicarakan kegiatan hari olah raga di bulan oktober dan acara perpisahan nantinya (bulan Maret). Ihhh ngga terasa udah ngomongin wisuda-an TK… TK aja ada wisuda-an. (Ngga mau kalah sama anaknya mas trainer)

Selesai pertemuan PTA itu, kami pulang jalan kaki. Tadi pagi juga jalan kaki. Jarak dari rumah ke sekolah sebetulnya tidak jauh. 10 menit untuk orang Jepang biasa. 15 menit berjalan sambil dorong kereta bayi dan 20 menit jika tambah Riku. Tapi tadi pagi Riku lupa bawa baju renangnya, jadi aku terpaksa pulang ambil baju renang, dan kembali lagi ke TK nya antar baju renang itu. So hari ini aku 4×20 menit +2×15 menit jalan kaki deh….bisa ngurangin kadar lemak di badan ngga ya????

percakapan antara aku dan riku:

“Mama, aku boleh makan salad (potatoes) ini?”

“Boleh dong”

“Kan salada bagus untuk kesehatan ya”

“Tentu”

“Nanti Riku bisa jadi lebih pintar dari Mama”

“Memangnya mama pintar?”

“Iya dong. Kan mama sensei.”

“Hmmm iya ya Kalau senseinya ngga pintar, muridnya tidak jadi pintar ya”

*********************************:

Riku telpon Tante Mariko:

“Tante, kalau di depan orang yang kita suka, biasanya berdebar-debar ya.”

“Iya…itu wajar ”

(wah anakku udah curhat ke orang lain nih…..)

Somewhere out there…

14 Jul

Somewhere out there,
Beneath the pale blue night,
Someone’s thinking of me,
And loving me tonight.
Somewhere out there,
Someone’s saying a prayer,
Then we’ll find one another,
In that big somewhere out there.

And even though I know how very far apart we are,
It helps to think we might be wishing
On the same bright star,
And when the night will start to sing
A lonesome lullaby,
It helps to think we’re sleeping underneath the
Same big sky.

Sambil menggumam lagu itu aku browsing kemarin sore. Kai aku pangku dan dia ikut bergumam denganku. lucuuuu sekali. ingin rasanya aku ambil kamera yang ada di depanku dan mengabadikan dengan video. But instead … aku enjoy aja suara lirih di sampingku ini. Lain dengan Riku, Kai sering menggumam kalau aku bernyanyi. Padahal aku tidak pernah menyanyikan lullaby untuk dia. Kasian kau nak. Tidur juga sendiri. Coba deh lihat mukanya waktu dia narik rok aku…minta perhatian…minta di gendong. very cute…(kalau di jepang disebut oyabaka…karena memuji anak sendiri)

Kadang aku kasihan pada anak kedua. Perhatian untuk anak kedua seakan dipangkas untuk si sulung dan kegiatan lain. Anak kedua seakan lebih tough, mandiri.

Indeed. Kai lebih mandiri bahkan sejak lahir.  Jadi teringat hari-hari menjelang kelahiran dia.  Starting from the 14th of July, midnight (so sudah tanggal 15). Pertama kali naik ambulans melewati daerah Shinjuku under thunderstorm, dibawa ke Rumah Sakit yang ada NICU, (ICU untuk baby) karena usia kandungan masih kurang 2 bulan from due date ….

dan dua hari terbaring dengan infus mempertahankan dia supaya jangan lahir. Karena kalau dia lahir dikhawatirkan paru-parunya belum sempurna. Dan untuk boost perkembangan paru-parunya disuntik steroid, 2×24 hours. Bermacam obat dimasukkan dalam infus. Obat yang efeknya membuat jantung berdetak lebih keras, muka dan badan saya terasa panas. Huh, belum lagi obat dosis keras yang disuntikkan membuat badan menjadi dingin dan dengan santainya si dokter bilang “karena kerasnya obat ini seseorang mungkin tidak tahan jantungnya. ” Shut up!!!

Sh*t, I don’t want to die. I have to be strong. Even if you operate me without anesthesia. I don’t care at all. Do whatever you can…

and I have to control my panic syndrome also. Sejak tahun 2000 sampai Riku lahir aku menderita panic syndrome… panic jika berada di ruang tertutup dan tidak bisa melihat langit…seakan nafas berhenti, dan sejak itu sampai sekarang aku tidak bisa naik kereta bawah tanah dan dalam keadaan gelap gulita. Nah waktu di rumah sakit itu tentu saja aku berada di ruang tertutup. Menempati salah satu bilik dari 4 bilik yang ada untuk ibu hamil bermasalah yang perlu dimonitor dokter sepanjang waktu. Tentu saja lampu menyala terus, dan suara detak jantung di monitor yang dipasang amat sangat mengganggu. Well, detak jantung janin itu 160 beat/menit, dua kalinya kita-kita. Bunyi itu harus aku dengar terus dan tentu saja pasien di sebelahku juga dipasang monitor yang sama. Bagaimana bisa istirahat, bagaimana bisa tidur? Tapi satu hal yang aku kagumi dari ibu-ibu Jepang ini, sama sekali tidak ada yang teriak-teriak kesakitan. Bahkan aku bisa dengar semua percakapan dokter dan suster di ruang tengah, dan juga waktu ada ibu yang melahirkan bayi kembar….

Akhirnya tanggal 16 pagi pukul 5 aku bicara pada dokter wanita yang merawat aku. Aku bilang, “Dokter, kalau bisa aku mau melahirkan dia tanggal ini, jangan besok. Karena tanggal ini setahun yang lalu merupakan peringatan bahagia keluarga kami. yaitu pesta ulang tahun nenek buyut Riku yang berusia 90 tahun.”  Di Jepang tentu saja tidak masalah untuk merayakan ulang tahun sebelum hari H nya. Dan kebetulan tanggal 16 juli tahun  lalu adik Gen dari Sendai juga bisa datang dan berkumpul sehingga kita mengadakan pesta di China Town Yokohama. Waktu itu Ibu Gen juga bisa ambil ijin keluar sebentar sebelum dia operasi dibalon jantungnya. Tidka disangka waktu itu adalah terakhir kalinya kami berkumpul lengkap bersama. Karena tepat di hari ulang tahun tgl 19 Juli, Nenek buyut Riku itu meninggal. Aku ingin tanggal 16 Juli itu juga jadi peringatan untuk nenek yang begitu baik padaku. Bayangkan aku orang asing, tapi dia selalu  memuji aku dan mendukung aku spiritually. Dan dokter berkata, “Iya pasti hari ini. Karena bayi kamu semakin lemah karena air ketuban semakin habis. Belum tahu apakah persalinan normal atau caesar. Kita akan informasikan lagi.”

Setelah itu aku merasa lega, yosh sebentar lagi kamu lahir anakku. Dan aku bisa dengar ribut-ribut di ruang tengah, karena ternyata Dokter yang merawat aku itu dimarahin bossnya. kenapa masih tunggu-tunggu untuk dioperasi. Harus secepatnya dikeluarkan. Dan si Boss sendiri juga turun tangan untuk operasi aku. Jadwal operasi jam 10 pagi, dan gen ditelpon untuk segera datang. Tanpa bertemu Gen, aku masuk kamar operasi… semuanya serba kilat. Yang tadinya anastesi separuh, menjadi bius total. Aku agak panik sedikit… takut bagaimana kalau aku tidak bangun lagi, karena pernah ada kejadian seperti itu. Aku berdoa terus, dan masih sempat menuliskan pesan di secarik kertas untuk Gen. Aku titipkan pada suster yang harus mendampingi aku terus.

Begitu masuk badan langsung dimandikan alkohol…. Brrr dingin bo… ngga tanggung-tanggung semua orang yang ada di situ kerja. berapa tangan ya yang ada. Masih pake acara perkenalan lagi. Ini si ini tanggung jawab soal ini, well …aku toh ngga akan ingat. (satu hal yang bagus di Jepang, semua org bertanggung jawab dengan pekerjaannya. dan kita sebagai pasien dijelaskan dulu sebelumnya akan diapakan) And… aku ngga tahu apa-apa, sampai aku dengar tangis bayi. LOH???? kok bisa dengar? Kan aku dibius? Kok? Dan aku sadar saat itu, aku berada antara sadar dan tidak sadar. Aku sadar bahwa tanganku tidak bisa digerakkan…. dan aku sadar bahwa saat itu aku tidak bernafas…aku tidak menghirup oksigen. loh? Saat itu aku berpikir, Tuhan tolong aku jangan panik. Aku ingat sebuah acara TV tentang latihan pasukan penyelamat kelautan bahwa jantung manusia masih bisa berdetak tanpa oksigen selama 2 menit. So, aku harus atur nafasku, tapi kenapa lama ya…. Akhirnya aku bisa bernafas entah sesudah berapa detik atau berapa menit…. Semua petugas yang masih ada di situ untuk membawa aku kembali ke kamar heran karena aku bilang aku dengar suara tangis bayi…. Aku puji terus ahli bius yang bisa membuat aku dengar padahal terbius…kok bisa ya? Tapi dalam hati aku tahu itu karya Tuhan yang masih memperbolehkan aku bertemu dengan anakku dan membesarkannya. Sebelum terbius itu juga yang menjadi permohonanku. Praise the Almighty Lord ….

Si bayi kami beri nama Kai yang berarti dayung, karena dia lahir tepat di hari Laut, tgl 16 Juli 2007. Kai masih harus dirawat di RS dalam inkubator selama sebulan karena berat waktu lahir hanya 1933gr. Aku sendiri keluar RS setelah seminggu, dan masih sempat ber-date ria dengan Riku sebelum Kai pulang ke Rumah. Juga masih sempat main kembang api, dan pergi ke Danau Yamanaka bersama Riku dan Gen, sembari memulihkan HB yang drop banyak serta luka operasi.

Kai dua hari lagi ulang tahun… dan selama ini selain campak, dia tidak pernah sakit yang serius. Berat badannya sama dengan bayi yang lahir biasa, hanya perkembangan motorik yang agak lambat. Ya seharusnya dia ulang tahun masih dua bulan lagi. Jadi tidak perlu diburu-buru untuk harus bisa berdiri dan berjalan. We love you Kai… Kamu juga mama no takaramono, seperti kakakmu Riku. My precious babies.

Akhir Pekan yang Panas

14 Jul

Yah apa boleh buat, namanya juga musim panas. Kalau musim panas udaranya dingin, kan jadinya tidak cocok. Dua hari pekan ini suhu max di Tokyo 33 derajat…. Sumuk, gerah, lembab kayak di sauna aja. Semoga Jakarta tidak ya…..

Hari Sabtu pagi, aku masak Bakso karena ada teman TK Riku yang bernama Agus datang ke rumah bersama ibunya. Ibu Agus orang Jepang, sedangkan bapaknya orang Bali. Sebetulnya tidak semangat menerima tamu, karena panas dan kepala pusing. Mungkin masuk angin karena terlalu banyak pakai AC. Reibobyou, Sakit AC. Tapi serba salah juga, mau pakai AC kena Reibobyou, tidak pasang AC panas benar deh. Jadi waktu jam 12 mereka datang, baru siap beres-beres rumahnya. Langsung makan bakso, dan dessertnya Es Krim Baskin 31 yang dibawa ibunya Agus. Hebatnya dia bisa menebak flavour kesukaan aku yaitu Jamoca Almond Fudge. Tapi dia agak kecewa karena tebakan flavour dia untuk Riku tidak tepat. Riku aneh sih, anak-anak tapi suka rasa yang dewasa. Dia sukanya Chocholate Mint, Matcha atau Popping Shower (itu tuh yang bisa meletus-letus di dalam mulut).

Karena tiba-tiba di kejauhan terdengar guruh dan kelihatan mulai menghitam, jadi mereka pulang cepat-cepat, pukul 4 karena takut kehujanan dan harus mengangkat cucian di rumahnya. Sesudah mereka pulang, aku main sama Kai di ruang tamu, sambil tidur-tiduran di lantai. Eeee tahu-tahu suamiku pulang. Cepet sekali (jam 5 termasuk cepat). Dia juga sudah mengambil mobil yang 2 minggu mendekam di bengkel untuk perpanjangan STNK (di sini disebut shaken, sebelum diperpanjang harus diperiksa mesin dan kelengkapan semuanya… dan itu mahallll bo. Mahal punya mobil di Jepang deh, apalagi sekarang bensin premium aja sudah 180 yen). So, karena ada mobil, aku ajak dia beli komputer untuk dia yang katanya ngadat dan makan di luar.

Memang sih komputernya Compaq (sebelum gabung dengan HP) sudah 5 tahunan, dan baterenya sudah sowak deh. Lalu sejak 3-4 hari yang lalu katanya internetnya ngga nyambung. Musti beli batere baru, tapi mungkin belum bisa datang sebelum aku pergi ke jkarta. Mau beli komputer online juga begitu, paling cepat sampainya 1 minggu. Jadi beli langsung aja di toko, because aku yang harus set up komputernya. Kita pergi ke Kojima dekat rumah, dan dilayani oleh seorang pemuda yang cakep sekali euy. Dia bisa masuk jannis tuh. Sayang waktu itu aku sibuk gendong si Kai, dan isengnya belum keluar untuk minta foto bersama heheheh. Kadang aku suka gila juga sih, inget dulu di restoran Brazil, pelayannya kayak keanu reeves…langsung deh aku bilang, “can I take your picture please…” Dianya yang tersipu deh hihihihi. Suasana juga mendukung sih waktu itu, karena itu acaranya InterFM jadi ada kira-kira 10 orang from around the world yang juga gila-gila.

(tampang Jannis, Takizawa Hideaki—– Kimura Takuya beda umurnya jauh sih, si Kimutaku udah ada anak 2 kayaknya ya)

So, si Jannis ini melayani kita, menjawab pertanyaan aku tentang spec computer yang kita incar. Emang pertama liat itu aku sudah senang dengan tampilannya (tampilan komputer loh). Gen juga suka…so apalagi, yang pakai kan dia, jadi harus yang dia suka dong. Memang bukan laptop tapi bener-bener irit tempat. Pertama kali beli Acer Aspire desk top slim, Vista home Premium dengan spec minimum aja. Karena hanya dipakai untuk internet dan liat foto-foto (bukan untuk editing juga….yang edit aku sih). Soalnya kalau istri dan anak-anak ngga di rumah sebulan, dan dia ngga bisa main internet di rumah, takutnya dia ngelayap kemana malah repot hehehe. (Padahal aku ada desk top loh yang masih bisa dipakai, tapi dia ngga suka pake desk top aku hehehe).

Sepulang dari situ sudah jam 6:30, jadi kita langsung pergi makan sushi (hisashiburi….after a long time). Riku mayan makan banyak dan Kai juga makan baby food yang aku bawa + Chawan mushi. Dari situ kita pulang dan setting komputernya. Untuk setting, harus pindahin laptopnya dia, jadi aku taruh di meja makan samping laptop aku. Sambil dia setting computernya, aku coba liat kenapa internetnya ngadat. Eeee ternyata memang ada laporan dari Zone Alarm (aku pakai Zone Alarm untuk firewall nya) bahwa windows update yang terakhir itu membuat koneksi terputus. So, aku ikutin perintahnya ZA untuk perbaikan, dan ta daaaaaa komputer sembuh kembali. Jadi di rumahku sekarang ada 2 desk top dan 2 laptop dari berbagai merek (Acer, Hitachi, NEC, HP)  dan semuanya terkoneksi internet fiber optic. Kalau di jakarta mungkin udah aku sewain ya hehehe. Emang aku hobbynya eletronic sih ya. Tapi aku ngga kepengen tuh beli TV plasma Aquos yang tipis2 gitu. Ngga hobby nonton sih.

Sabtu berlalu dengan banyak kegiatan, sehingga waktu pagi Gen bangun jam 8 pagi sempat panik dipikirnya hari kerja. Minggu juga panas dari pagi hari. Jam 6 aku dan Kai sudah bangun, dan aku sempat buat adonan roti dan dimasukkan dalam home bakery.  Jam 9 lapaaar…. Tapi tidak tahu mau makan apa. Roti belum jadi, kalau mau harus masak dulu. Berhubung panas, Gen ajak kita makan di Matsuya, franchise gyudon (daging semur) yang ada dekat rumah. Sambil riku berlatih naik sepeda kita pergi dalam panas ke Matsuya. Tadinya aku mau naik sepeda juga tapi baru ingat ternyata ban sepeda aku gembos, jadi terpaksa ambil baby car untuk Kai dan jalan.

Setelah makan, sambil jalan pulang, aku mampir tempat jualan sayur dengan locker. Daerah tempat tinggalku ini memang antik deh. Masih banyak ladang, sehingga pemilik ladang langsung menjual hasil ladangnya di rumah mereka. Ada yang hanya menaruh di atas meja, dituliskan harga dan ditaruhkan kaleng di sampingnya, sehingga kalau ada yang mau membeli langsung ambil sendiri dan masukkan uang ke dalam kaleng. Biasanya harganya seratus atau dua ratus. Tapi ada juga yang pakai sistem locker. Sayuran dimasukkan dalam locker sesuai dengan harganya. Jika mau beli, tinggal masukkan uang lalu tarik tuas pengunci dan ambil sayur yang ada di box itu. Aku pertama kali liat seperti ini merasa heran dengan cara-cara mereka menjualnya.

Sambil dorong Kai, ternyata dia sudah ketiduran. Jadi aku cepat-cepat pulang dan menidurkan dia di tempat tidur. Karena sakit kepalanya belum hilang aku minum Bufferin dan ikut temanin Kai bobo siang. Waktu aku terbangun sekitar jam 2, Riku sudah tidak ada …rupanya pergi dengan papanya ke Taman Serangga di Itabashi-ku. Mereka kembali jam 5. So aku harus siap-siap masak. Pas aku tanya gen mau makan apa ? Dia bilang “Yakiniku”. Kasian deh suamiku dia ngga bisa makan yang bener pasti kalau kita ngga ada. Jadi ok saja pergi makan yakiniku. Yang lucu di restoran itu ada pudding es krim bakar. Pas coba makan , yiek ngga begitu enak karena bau telurnya terasa banget. Musim panas begini memang sulit untuk masak di rumah. Tahu kenapa ?  Karena di musim panas, percuma juga masak makanan karena cepat busuk. Coba aja tinggalin 2 jam di luar…langsung busuk deh.

Kalau dirasain, akhir pekan kali ini sama saja seperti bukan akhir pekan yang bisa santai-santai. Sibuk dan padat kegiatan.

Tempat tidur si Kacang Babi

8 Jul

Wah kok kacang babi sih? Tenang saja, yang ini tidak haram karena tidak ada hubungannya dengan babi. Mungkin pernah menjadi pakan babi. Dan memang mungkin orang Indonesia tidak kenal pada kacang babi ini. Kalau di Jepang banyak dikonsumsi, namanya Soramame . Tapi sebetulnya bisa diproduksi di Indonesia juga loh. Dan sudah termasuk dalam daftar komoditi binaan Departemen Pertanian. Nama Latinnya Ficia Faba L. Nah si kacang babi ini yang akan menjadi primadona dalam buku bergambar Picture Book yang akan aku ulas hari ini.

Seperti yang sudah saya katakan di postingan tentang si Black Crayon, aku bakal nge-fans pada Nakaya MIwa (kelahiran 1971) yang juga pengarang buku “Tempat Tidur si Kacang Babi” ini. Siapa sih yang terpikir untuk mengangkat jenis kacang-kacangan ini menjadi tokoh karakter dalam bukunya. “Soramame-kun no Beddo” menceritakan tentang kacang Babi ini yang mempunyai tempat tidur yang empuk karena dalam kenyataannya Anda juga bisa merasakan bahwa kulit kacang babi ini empuk (seperti pete deh).  Di bagian dalamnya terdapat lapisan seperti kapas putih bagaikan awan. Nah tempat tidur ini bagi soramame-kun merupakan hartanya yang paling berharga. Jadi ketika Edamame (kacang Eda) datang untuk pinjam tempat tidurnya, Soramame-kun menolak dengan tegas, “tidak boleh! Ini hartaku”.

Edamame Green Peas

edamame(kiri)   —– green peas(kanan)

Kemudian green peas juga datang dan minta ijin untuk meminjam tempat tidur Soramame-kun, dan tentu saja tidak boleh “Jangan , kalau begitu banyak masuk , tempat tidurku rusak”. Kemudian datanglah Sayaendo, si Kacang Kapri untuk meminjam tempat tidurnya. “Tidak boleh, kamu terlalu besar!” . Lalu  yang terakhir datanglah si Kacang Tanah. “Jangan, Kamu paling cocok tidur di tempat tidurmu yang keras itu!”.

Pada suatu hari, Soramame-kun tidak menemukan tempat tidurnya. Tempat tidurnya hilang ntah kemana. Dia mencari kemana-mana…. Dia bertanya pada Edamame, GreenPeas, Kacang kapri dan Kacang tanah. Semua tidak tahu, “Rasain, dia tidak mau pinjami kita sih“…. Semua menyalahkan keangkuhan Soramame-kun.

Tapi hari semakin gelap, semua menjadi kasihan pada Soramame-kun karena tidak ada tempat tidur. Mereka menawarkan tempat tidur mereka pada Soramame-kun. TAPI….

Tempat tidur Edamame …. terlalu kecil

Tempat tidur GreenPeas ….terlalu sempit

Tempat tidur Kacang kapri …. terlalu tipis

Tempat tidur Kacang Tanah…. terlalu keras

hmmmm memang tempat tidurku yang paling enak!!!

Soramame-kun berhari-hari mencari tempat tidurnya….hingga suatu hari dia menemukan tempat tidurnya. Tapi seekor burung puyuh mendudukinya. Waaaah gimana nih… Akhirnya Soramame-kun membuat tempat tidur dari daun tak jauh dari tempat itu untuk mengawasi tempat tidurnya. Berhari-hari dia mengawasi… tapi lambat laun yang menjadi perhatian dia bukannya tempat tidur,  tetapi telur yang sedang dierami burung puyuh itu.  Pada suatu hari… krraaak kraaak, telur itu retak dan keluarlah anak burung…”Waaah anak-anak itu lahir di tempat tidurku yang empuk itu!” Anak-anak puyuh itu keluar dari tempat tidur dan berjalan mengikuti induknya. Soramame-kun melambaikan tangannya.

Malam itu teman-teman yang ikut khawatir mengenai tempat tidur Soramame-kun mengadakan pesta kembalinya tempat tidur Soramame-kun. Selesai pesta, Soramame-kun memperbolehkan semua teman-temannya untuk tidur bersama menikmati kelembutan tempat tidur kesayangannya.

Buku ini ada versi bahasa Inggrisnya dan dilengkapi dengan CD, Tapi harganya masih mahal. 2000 yen dan kabarnya (menurut testimoni dari yang sudah beli) CD bahasa Inggrisnya kurang bagus. Ekspresinya yang kurang bagus…mungkin dia mendatar saja bacanya. Sedangkan dalam bahasa Jepang seharga 800 yen-an.

BUku Soramamekun no Beddo ini terbit tahun 1997 dan sampai 2005 sudah dicetak kembali sampai 40 kali. Ditujukan untuk usia 3 tahun (jika dibacakan) dan kelas awal SD, jika membaca sendiri. Saking terkenalnya buku ini soramame-kun ini menjadi karakter terkenal dan banyak goods, barang-barang dengan bentuk si soramame yang imut-imut dalam berbagai item. Di sini langsung terlihat kapitalismenya Jepang, semua karakter langsung di produksi menjadi bermacam jenis usaha. Riku waktu ulang tahun ke 5, mendapat sebuah buku kenangan dengan ilustrasi soramame-kun dari TKnya. Dan sodara-sodara, cerita tentang Soramame-kun tidak hanya ini saja. masih ada beberapa cerita, yang akan saya perkenalkan di kemudian hari.

Early Bird

8 Jul

Saya selalu ingat kata-kata mama dalam bahasa belanda. “De morgenstond heeft goud in de mond” arti harafiahnya, Matahari memberikan emas di mulutmu. Early birds catch the worms.atau dalam bahasa Jepangnya 早起きは三文の得。

Siapa yang bangun pagi akan mendapat rejeki yang banyak. Saya sendiri tidak pernah sulit untuk bangun pagi, juga tidak pernah sulit untuk tidur di mana-mana, kecuali kalau tidak mengantuk. Saya akan enak sekali tidur di dalam mobil, atau kereta, tapi tidak di dalam pesawat. Goncangannya lain kali ya.

Kata penelitian seseorang akan sehat jika bisa tidur 7-8 jam sehari. Tapi bagi pebisnis rumusan itu tidak akan berlaku. Seperti yang bang Hery pernah tulis juga di begadang, tidak ada orang sukses yang jam tidurnya sama dengan yang dinasehatkan dokter 6-8 jam sehari. Tapi kalau saya sih lain, bukan orang sukses, atau pebisnis yang tidur sedikit untuk berpikir dan bekerja keras. Hanya sulit tidur sedikit karena badan sudah terbiasa bangun setiap 2 jam sekali waktu Riku bayi dan terbawa terus. Dulu waktu kecil saya sering dibilang “Huh imelda kalau sudah tidur, biar ada bom di sebelahnya tidak akan bangun”. Tapi saya rasa seiring dengan pertambahan umur, jam tidur itu akan dipangkas entah untuk keluarga, kerjaan atau pikiran. Saya ingat dulu mama hanya tidur 3 jam sehari, sehingga saya pikir, semakin tua saya semakin mirip mama. Tapi kalau saya tanya sekarang, dia sudah mulai banyak tidur, tidak seperti dulu. Mungkin karena beban pikirannya juga sudah mulai berkurang atau pengaruh umur.Berarti? nanti saya juga gitu?

Yang anehnya saya jarang ngantuk kalau tidak ada kerjaan. Pasti terbangun lalu mulai cuci piring, beres ini itu, dan lihat jam tahu-tahu sudah jam 5 pagi jadi tanggung untuk tidur. Tapi kalau mengerjakan terjemahan, duuuh tuh mata kok rasanya mau nutup terus ya. Ngantuk terus bawaannya.

Yah, siapa yang bangun pagi akan mendapatkan rejeki lebih banyak. Cocok buat si penjaga warnet yang 24 jam, pasti lebih banyak uang masuk. Tapi tidak bagi yang menggunakan warnetnya tentu, karena justru dia harus membayar banyak. Sama juga dnegan saya, kalau bangun pagi langsung ngopi bercangkir-cangkir, sambil ngenet (untung di sini bayar paket), trus ditambah ngemil …tidak baik ya untuk kesehatan dan untuk kantong hehehe.

So, are you an early bird? or malah tukang begadang? Banyak rejeki ngga ya? Kalo banyak, bagi-bagi dong… 🙂

::::::::::::::::::::::: sambil nulis early bird aku teringat sebuah lagu dari Anne Murray, yang judulnya Snowbird. Enak deh lagunya::::::::::::::::::::::::::::::::::

Kedua buah hatiku

6 Jul

Kemarin hari panas sekali, max 32 derajat. Riku pergi dengan papanya untuk menangkap serangga. Dengan harapan dapat kumbang kelapa, tapi ternyata belum ada. Yang banyak beterbangan adalah kupu-kupu. Katanya mereka menangkap 3 kupu-kupu, tapi 2 dilepaskan sedangkan satu dibawa pulang untuk diperlihatkan ke mama. Kupu-kupu asli Jepang yang berwarna hitam kelam dagian permukaan dengan sedikit pola di bagian dalam. Namanya Kuroageha.

Paginya dia sempat berlatih naik sepeda dengan papanya. Jadi dua kali keluar rumah, sehingga membuat dia capek dan tertidur di kamar tamu. Sementara aku main dengan Kai yang sedang mencoba untuk berdiri. Kai yang 10 hari lagi berusia 1 tahun itu sudah bisa mengungkapkan keinginannya dengan teriakan atau gerakan. Yang mengharukan pernah sekali dia menarik muka aku (dengan cara menjambak rambutku) dengan maksud mencium…duhhh anakku. Jangan-jangan nanti di jakarta dia akan mulai berjalan. Dulu Riku baru bisa berjalan umur 1 tahun 2 bulan. Cuma karena panas dia juga agak kesal dan jadi manja, sehingga aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa selain menemani dia. Makan siang Soba dingin dnegan tempura, dan makan malam kare.

Yang membuat aku sempat panik hari ini adalah dnegan pernyataan Riku di malam hari. Dia sedang makan snack kue coklat, lalu dia bilang,

“Mama kencing aku juga berwarna ini loh”

“Hah…kencing siapa? Kamu? kapan?”

“Iya tadi aku kencing warnanya seperti ini”

Hmmm kulihat suamiku sudah mulai cemas… aku sendiri antara percaya dan tidak. Aku perhatikan akhir-akhir ini dia sering berbohong atau membesarkan cerita. Waktu aku cerita dengan ibu teman TKnya, ibu itu berkata, “sama kok anak saya juga. mungkin sedang saatnya. kita iya-iyakan saja”.

Tapi aku pikir, iya kalau bohong… kalau benar, nanti kita sendiri yang menyesal. Karena itu aku bilang pada Riku,

“Biasanya kalau kencingnya berwarna begitu, perutnya sakit loh. Perut kamu sakit?

“Iya”

Tapi yang dia tunjuk bagian tengah yang tidak ada hubungan dengan ginjal dsb. Akhirnya aku bilang

“Ya sudah, nanti kalau mau pipis lagi, kasih tau mama, Kalau perlu senin kita ke dokter”

Akhirnya sodara-sodara sebelum tidur jam 11 malam….. aku ikut dia ke wc dan kencingnya sama sekali tidak berwarana.

Pffff….capek deh hari ini, soalnya pakai mikir gimana seandainya dia sakit ginjal atau saluran kencing atau yang lain….

Bendera kuning

6 Jul

Bendera kuning kan biasanya dipakai untuk memberitahukan ada kematian di dekat situ ya? Atau misalnya pada iringan mobil ke pemakaman. Kenapa sih mesti warna kuning? Kalau putih memang tanda perdamaian/nyerah, tapi kenapa bukan hitam yang dipakai untuk menandakan berkabung?

Tidak tahu memang siapa yang pertama kali menentukan bendera kuning untuk peristiwa duka itu. Yang saya mau tulis di sini sebetulnya hanya sekedar uneg-uneg peristiwa yang terjadi seminggu yang lalu. persis di jam-jam segini (Minggu dini hari jam 2-3 pagi).

MInggu lalu adikku (cewe yang pinter musik itu, dan programmer itu) nginap di rumahku. Aku minta dia tungguin jadi baby sitter untuk Riku dan Kai, karena aku harus ikuti meeting KMKI (Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia di Jepang). Males boyong-boyong anak-anak dengan heboh seperti kejadian dua minggu yang lalu. Dan karena pulangnya larut, aku minta adikku untuk nginap saja dan baru pulang minggu paginya.  Nah ceritanya  kita sudah tidur, tapi kira-kira jam segini ini ada suara ambulans mendekat, dan berhenti. Rupanya persis depan apartemen kita. Antara ngantuk dan ingin tahu berhenti di mana, setelah 5 menitan aku bangun dan keluar ke kamar makan. Rupanya Tina sudah di kamar makan juga. Dia bilang ambulans itu berhenti tepat depan apartemen dan akhirnya aku keluar ke beranda untuk lihat keadaan. Betul ada ambulans 1 unit dan pemadam kebakaran 1 unit dan di belakangnya mobil wagon 1 unit (ada supirnya). Memang kalau kita telepon emergency di 119, kita harus memberitahukan apa yang terjadi. Sakit atau kebakaran. Tapi meskipun melaporkan sakit mobil pemadam kebakaran juga ikut datang, kalau-kalau diperlukan untuk memanjat apartement dll.

Jadi aku dan Tina cukup penasaran siapa sih yang sedang sakit. Atau kenapa ambulans datang? Kebanyakan di apartement kami orang muda, dan yang aku tahu orang tua itu di lantai satu. Dan pagi sekitar jam 8 Gen melihat ada mobil jenazah yang datang. Entah membawa pergi atau membawa kembali dari RS. Ternyata orang itu meninggal. BUT…. nobody knows. Siapa yang meninggal. Akhirnya aku tahu  di lantai 5, tapi kamar nomor berapa? Beberapa kali aku bertemu petugas dari rumah duka (biasanya apartement di Jepang tidak memperbolehkan jenazah dibawa ke rumah, sehingga biasanya langsung dibawa ke rumah duka, untuk proses persiapan malam terakhir dan kremasi) dan juga satu kali bertemu dengan petugas pos yang membawa “uang duka” (biasanya keluarga/teman memberikan uang duka di rumah duka atau yang tidak bisa datang mengirimkan ke rumah. Jumlahnya tergantung “kedekatan” dia dengan yang meninggal, tetapi maksimum 10.000 yen. Semua di Jepang sudah ada “hitungannya” sehingga sulit untuk melebihi “harga pasaran”, karena nanti akan dikirimkan “kembalian” berupa barang seperti teh, saputangan dll). 2 kali aku dalam satu lift bersama mereka (petugas rumah duka dan pak pos)…ingin bertanya kamar nomor berapa? tapi tidak bisa. Kenapa? Karena di Jepang informasi private orang lain sangat dijaga. Tidak bisa mengumbar seenaknya saja, jika tidak mau dituntut nantinya. Setelah itu aku berusaha tanya kepada tetangga waktu bertemu di parkiran sepeda, atau teman yang anaknya satu sekolah dengan Riku. Tapi tidak ada yang tahu.

Weird. Aneh bukan? Tidak mungkin keadaan seperti ini terjadi di Indonesia. Paling tidak satu apartement seharusnya tahu. Memang kita hanya kenal orang yang tinggal di samping kiri-kanan, atas -bawah saja. Tapi di Indonesia jika ada yang meninggal pasti terdengar ribut-ribut, atau tanda duka seperti bendera kuning itu. Di sini tidak ada! Nobody cares…. Aku jadi heran campur sedih, betapa dinginnya masyarakat Jepang. Yah masyarakat adalah kumpulan dari orang-orang… jika orang-orangnya dingin, ya sudah sewajarnya masyarakatnya dingin.

Apakah kejadian ini hanya di Jepang? Mungkin di negara Eropa begitu juga? Yang pasti aku pernah tahu ada seorang keluarga jauh yang tinggal di Belanda, meninggal di rumahnya dan baru ketahuan seminggu sesudah meninggal. Bumi dikatakan semakin panas karena efek rumah kaca, tapi kelihatannya hati orang-orang yang tinggal di dalamnya semakin beku saja. Semoga aku tetap bisa memancarkan hangatnya matahari negara tropis di hati orang-orang sekelilingku, terutama keluargaku.

Berikut adalah panduan untuk menelepon emergency di Jepang

Di Jepang Anda dapat menelepon ke 119 untuk mendapatkan bantuan untuk pemadam kebakaran, pertolongan pertama atau gawat medis. Jika terjadi kebakaran, tekan nomor 119 dan beritahukan dalam bahasa jepang. Bahwa ada kebakaran. Kaji desu. Berikan alamat Anda mulai dari kelurahan lalu nama daerah, jalan dan nomor rumah . ku, machi, chome, ban, go. Misalnya mengatakan rumah saya kebakaran. Jitaku ga moeteimasu. . Jika terjadi kecelakaan atau sakit mendadak. Telepon 119 dan beritahukan untuk mendapat bantuan gawat darurat medis. Kyu kyu desu. Beritahu nama Anda. Dan sebutkan Anda sakit keras. Watashi wa jubyou desu. Atau perut sakit. Onaka ga itai. Sebutkan pula alamat Anda. Jika Anda menelepon dari ponsel Anda. Telepon ke 119 dan sebutkan lokasi dan tanda-tanda sekitarnya yang pasti. Setelah menelpon jangan matikan batere telepon HP untuk 10 menit karena mungkin bantuan penolong perlu menghubungi Anda untuk kepastian lokasi. Jika Anda sedang menyetir mobil. Hentikan mobil dan parkir di tempat yang aman . Dalam keadaan bahaya atau darurat, teriaklah dan minta bantuan dari orang sekitar.

Waktu menelepon ke 119, Bicara dalam bahasa Jepang, atau kalau terpaksa dalam bahasa inggris, atau mintalah tolong pada teman jepang Anda untuk menyampaikannya. Jika terjadi kebakaran Anda bisa berusaha memadamkan api sendiri tapi jika api sudah mencapai langit-langit hentikan usaha Anda. Pelajari pemakaian alat pemadam. Buka katup pengaman tarik selang dan arahkan pada pusat api dan tekan.

Anda perlu memperhatikan hal-hal pencegahan spy tidak terjadi kebakaran . Misalnya jangan merokok di tempat tidur, Merokok pada tempat yang ditentukan dan sediakan asbak. Sebelum membuang putung rokok, siramlah dengan air. Ada baiknya juga Anda mengikuti kursus pertolongan pertama pada kecelakaan. Kelas biasa selama 3 jam yang mmengajarkan juga untuk membuat pernafasan buatan bagi dewasa. Kelas lanjutan sellama 8 jam pernafasan buatan untuk dewasa, anak-anak, balita dan bayi. Untuk pertanyaan hubungi dinas kebakaran di dekat rumah Anda atau telepon ke 03-5276-0995

KOPI

4 Jul

Aku minum kopi sudah sejak umur 12 tahun. Padahal di rumahku dulu tidak ada yang suka minum kopi. Papa hanya minum teh ceylon atau teh hijau setiap pagi. Mama tidak minum apa-apa. Sehingga terkadang aku harus beli nescafe instant sendiri. Pernah suatu ketika Mama bilang, coba berhenti minum kopi. Kopi itu tidak baik untuk jantung loh! Kemudian aku berhenti beberapa saat, tapi mulai lagi. Memang waktu mulai lagi itu terasa jantung berdegup lebih kencang dari biasanya.

Kali ini posting sebetulnya bukan mau mengulas kopi- nya tapi tentang pertanyaan Riku pada saya 2 hari yang lalu. Akibat terbangun pukul 2:30 pagi, malamnya sekitar jam 8:30 aku sudah ngantuk sekali. Tapi kedua anakku ini masih segar bugar. Wahhh bisa-bisa aku tertidur, dan bahaya sekali kalau Kai merangkak kemana-mana. Jadi aku bilang, ayo…. semua ke luar nonton TV, mama mau minum kopi. Saat itu Riku bertanya:

ママ、コーヒーを開発したのは誰?
コーヒーマシンを開発したのは誰?
リンカーン大統領?

“Mama siapa sih yang ‘mengembangkan’ kopi?”

“Siapa sih yang ‘mengembangkan’ mesin pembuat kopi?”

“Presiden Lincoln?”

Waaaah kaget juga aku ditanya begitu. Kagetnya adalah pemakaian kata KAIHATSU, kata yang tidak biasa dipakai oleh anak-anak. Kaihatsu means develop. Dan kok ada nama Lincoln disebutkan. Pasti karena pengaruh TV, yaitu “Cory in the (White) House”. Benar-benar akibat TV, perbendaharaan kata-kata Riku sangat banyak (mungkin lebih dari anak seumuran dia). Akhirnya untuk menjawab asalmuasalnya kopi aku browsing deh, dan ketemu nama KALDI. Aku cuma tahu nama Kaldi itu adalah toko yang menjual bahan makanan luar negeri, selain kopi. Rupanya ada sejarahnya. Jadi selain Riku, mamanya juga belajar deh.

According to a coffee history legend, an Arabian shepherd named Kaldi found his goats dancing joyously around a dark green leafed shrub with bright red cherries in the southern tip of the Arabian Peninsula. Kaldi soon determined that it was the bright red cherries on the shrub that were causing the peculiar euphoria and after trying the cherries himself, he learned of their powerful effect. The stimulating effect was then exploited by monks at a local monastery to stay awake during extended hours of prayer and distributed to other monasteries around the world. Coffee was born.

Masyarakat Jepang suka sekali kopi. Suami saya minum kopi seperti air saja, dan tanpa gula. Saya sih masih orang Indonesia pakai gula sedikit (satu sendok teh). Karena itu saya sengsara waktu masih kuliah di YNU (Yokohama National University), karena Shiratori sensei, dosen pembimbingku minum kopi yang pahit sekali (Mandheling) tanpa gula. Aku kurang cocok dengan Mandheling. Untung cangkirnya kecil jadi langsung teguk saja semuanya tanpa bernafas. Pahit booo. Pernah dia sediakan gula (biasanya tidak ada), langsung aku masukkan gula hehehe.

Tapi ada teman saya, K.A.  yang tidak minum kopi atau teh. Tadinya saya tidak sadar, dan baru 2 minggu lalu dia beritahu saya bahwa dia tidak minum kopi/teh karena agama. Ohhhh, soal itu aku sudah dengar sih. Penganut agama Mormon (aliran agama Kristen dari Amerika) melarang pengikutnya untuk minum kopi/teh. Rupanya dia penganut agama Mormon. Saya emang jiwa jurnalis kali ya, jadinya malah tanya macam-macam deh. Tentang kitab suci dan larangan-larangan yang lain. Saya tidak tahu apakah di Indonesia ada gereja Mormon atau tidak.

…. posting sambil minum kopi, dan abis ini siap-siap untuk berangkat kerja. Hari ini lembab dan hujan, jadi sudah pasang AC dry….. Have a good day friends!!!