Kemarin sebetulnya bukanlah hari yang baik untuk bepergian, karena hujan rintik yang akhirnya menderas di malam hari membuat udara semakin dingin. Untung aku berhasil menemukan mantel kecil kepunyaan Riku dulu untuk membalut tubuh Kai sehingga bisa dipastikan dia hangat. Padahal sudah lewat tengah hari waktu kami keluar rumah kemarin.
Sudah lama aku tidak bertemu adikku Tina. Pernah aku janjian akan bertemu dia waktu kami menginap di rumah mertua, tapi akhirnya tidak jadi. Padahal dia punya sesuatu untuk kami oleh-oleh dari Italia katanya. Jadi di hari libur untuk buruh ini, dia mau datang ke rumah kami ceritanya. Tapi karena menurut prakiraan cuaca hari ini akan hujan terus, kami janjian untuk bertemu di restoran Cabe, Meguro. Sudah lama kami tidak ke sana, dan kami sekeluarga butuh jalan keluar rumah! So sekitar jam 12:45 kita berangkat, melewati Kan-7 douri yang biasanya macet…. tapi entah kenapa saat itu begitu lancar sehingga rekor dalam 40 menit kita sampai di Meguro.
Soal makan-makan tidak penting, yang pasti ada dua peristiwa yang terjadi. Riku seperti biasanya menganggap restoran itu sudah seperti rumahnya sendiri. Dia sering jalan-jalan ke belakang menemui pemilik restoran atau duduk di counter. Nah waktu dia kembali ke tempat duduknya, dia terpeleset jatuh. Aku duduk agak jauh sehingga tidak bisa menangkap dia. Dia terjerembab dan sempat menyenggol meja sebelah kami yang diduduki sepasang keluarga muda, ibunya sedang hamil bersama suaminya. Suaminya waktu itu sedang ke kamar kecil, sehingga kursinya kosong. Seandainya suaminya ada, pasti si Riku akan jatuh ke dia dulu dan tidak menyentuh meja. Alhasil meja tersenggol dan sup yang ada di atas meja tumpah sedikit ke atas meja. Sementara anakku masih di lantai, dan berusaha bangun sendiri.
Aku tanya, “Daijoubu Riku (tidak apa-apa Riku)? Sakit?”
Sambil menahan tangis, dia menggeleng. Aku tahu dia malu.
“Riku terpeleset ya…. ya sudah sini duduk saja”
Dan kepada si ibu hamil, yang diam cemberut saya bilang, “Sumimasen….(maaf ya)”
Dasar restoran Indonesia dengan pelayan Indonesia, tidak cepat tanggap. Kalau di restoran Jepang, pelayan akan segera datang, membantu si anak berdiri, tanya sakit atau tidak, bawa lap, dan bersihkan meja tanpa DISURUH. Nah, karena ini restoran Indonesia, lain servicenya…. (Yang orang jepang di situ hanya pemilik dan istrinya yang waktu itu ada di dapur dan tidak tahu kejadian itu). Si ibu hamil, sambil cemberut, minta si pelayan Indo ini untuk mengganti sup yang tumpah dengan yang baru. OK… si pelayan bawa ke belakang. Tapi, dia tidak mengelap meja!!! dan si ibu hamil itu tunggu terus sampai pelayan datang lagi dan minta meja segera di lap. Oiiii service service, memang orang Indonesia masih banyak harus belajar service dari orang Jepang. Tapi bu… jangan nyinyir gitu dong.
Aduh bu…. aku kasihan deh sama kamu. Ada anak di dalam perut kamu, tapi sifat keibuan kamu ngga ada. Biasanya seorang IBU akan bilang kepada anak yang jatuh siapapun dia … “aduh sakit ya…. kasihan” kek apa kek..basa basi gitu. Lalu…. akan lap itu meja sendiri pake tissue wong lap pake tissue selembar aja ngga akan penuh deh . cuman dikit banget tumpahnya juga. Ini bisa-bisa jadi ibu jutek yang suka marahin anaknya mulu deh tipikalnya orang Jepang heheheh.
Bla bla bla…. cukup lama juga kami menunggu pesanan datang…dan akhirnya tiba waktu pulang. Kai juga senang karena dia bisa makan banyak (nasi soto) dan bisa melihat pemandangan yang baru, juga bertemu tantenya. So, sekitar jam 4-an kami pulang, tapi karena hujan mulai deras, kami mau antar tante titin ke stasiun terdekat. Nah kejadian lagi…. happening yang ke dua adalah: Kai muntah di dalam mobil. Waktu itu aku sedang gendong/peluk dia karena dia rewel didudukkan di baby seat. Jadilah dia muntah ke baju saya dan bajunya. Untung aku selalu bawa baju ganti dan popok lengkap untuk dia. Jadi langsung bisa ganti di dalam mobil. BUT, aku tidak bawa ganti untuk aku sendiri. Dan kebetulan aku juga tidak membawa jaket. Hanya baju sweater satu-satunya itu yang aku pakai. Huh…. terpaksa deh pakai baju dalam – kaos thermal saja (untung pakai hihihi). Untung di Jepang ngga ada UU pornoaksi (kalo di Indo aku ditangkap kali ya?) …. untung gelap karena winter…dan untung mobilku pakai heater yang afdol, dan untung jarak ke rumah tinggal 30 menitan lagi, untung ada selimut selalu di dalam mobil jadi bisa selimutan…… untung ada “untungnya” jawa dan aku tidak seperti ibu jepang nyinyir tadi hahaha. Always look on the bright side…. please.
Alhasil sebelum pulang ke rumah, masih sempat drive through di Mac D untuk beli Happy set untuk Riku yang sudah mengeluh lapar….
Memang benar kata Chrisye…tak selamanya Mendung itu Kelabu……. yang pasti tidak untuk Kai.