Hidup itu….?

15 Nov

Adik ketemu gede saya si Lala, selalu menggambarkan kehidupannya sebagai Jet Coaster (wahhh saya bocorkan satu isi testnya dia…sorry jeung). Anda tahu kan Jet coaster…. pelan-pelan naik ke atas…dan waktu turun ke bawah dengan kesepatan penuh, mengocok-ngocok isi perut Anda. Katanya, hidupnya seperti Jet coaster itu… dan memang kalau kita membaca keseluruhan blognya (eh beli ya bukunya, “The Blings of My Life”, Grafidia) kita bisa membayangkan hidupnya bagaikan roller coaster.

Sedangkan mas NH18, mengatakan bahwa life is like merry go round. Komidi putar. Naik kuda-kudaan berputar dengan musik, sambil melihat pemandangan yang ada. Kesannya, “Indah, hidup itu menarik, dan musical”. Dan kalau baca blognya mas NH itu memang selalu riang, jarang ada cerita yang sedih (kecuali tentang Nenek), dan penuh dengan candaan. Seakan hidup itu baginya memang menyenangkan.

Saya sendiri di komentar postingannya Lala yang Jetcoaster itu, mengatakan hidup itu seperti Ferris Wheel, Big Wheel. Kincir Raksasa, dengan menaiki cubic yang ada, kita dibawa perlahan ke atas, sambil melihat pemandangan mulai dari yang dekat sampai kejauhan. Kadang di bawah dan kadang diatas. Perumpaan ini saya dapat dari Mama, yang mengatakan hidup itu seperti kincir itu, atau seperti roda sepeda, kadang di atas, kadang di bawah, dan seberapa siap kita menghadapi hidup di bawah. Kesan dari Ferris Wheel itu, tidak terburu-buru, lamat-lamat… Dan ternyata sahabat blog Yoga pun berpikiran seperti saya. Entah apakah blog saya sudah menggambarkan kehidupan yang seperti itu.

life is like ferris wheel

Ketika saya tanya Bang Hery, supaya lengkap perumpaan “Life is…” menurut asunaros, maka kata abang hidup baginya seperti mainan kuda-kudaan mesin, yang dimasukkan coin baru bergerak naik turun seperti Anda naik kuda beneran tapi ditambah musik. Ada istirahat yang panjang (tergantung coin)  untuk menikmati kegembiraan yang membuat hidup naik turun diiringi musik. Ya Bang Hery mengatakan itu waktu chaating dengan saya.

Atau mungkin, hidup itu malah lebih luas, bagaikan dunia fantasy, family park, disneyland. Kita bisa memilih wahana yang ada dalam satu hari, dan mencicipi wahana yang cocok untuk kita. Dan wahana yang kita sukai bisa kita ulang berkali-kali.

Memang hidup ini dapat kita gambarkan dengan bermacam-macam perumpamaan. Tema blog ini sebelumnya sangat colourful. Pensil warna….. tergantung kita hari ini mau memakai warna apa. Atau kalau mau lebih asyik lagi saya menggambarkan hidup ini bagaikan smarties, permen coklat warna warni, yang slogannya melt in your mouth not in your hand. Manis!

Nah… bagaimana Anda menggambarkan hidup Anda? Perumpamaan apa yang tepat dipakai menurut Anda?

Apa yang lebih berharga dari nyawa?

15 Nov

Duh kok bisa-bisanya Riku punya pertanyaan ini. 命より大切なものはなに? Apa yang lebih berharga dari nyawa?

Aku tahu dia mengharapkan jawaban “Riku”, tapi aku jawab begini,

“Inochi yori taisetsuna mono wa nai. Tidak ada yang lebih berharga daripada Nyawa. Karena tanpa nyawa kamu ngga hidup, ngga bisa ketemu mama dan tidka bisa sayang mama. Nyawa itu amat sangat berharga, jadi harus dijaga bener-bener.”

“Kalau Riku, Yang lebih berharga dari nyawa itu adalah mama. Aku mati pun ngga papa, karena aku sayang mama.”

“Mama ngga mau kamu mati. Kalau kamu mati, mama musti sayang siapa? Jadi jangan bilang gitu lagi!”

“Tapi emang di seluruh dunia ini aku paling sayang mama. Nomor satu mama. Nomor dua papa (ups keluar deh nomor-nomoran padahal dulu wkatu umur dua tahun dia bilang “sama sayang”. Nomor tiga Kai!

“Iya terima kasih Riku. Mama juga yang paling mama sayangi adalah Riku, lebih dari papa ….tapi rahasia ya. “

“OK…..(sambil dia cium aku)”

Fffffff aku tidak tahu dia belajar darimana, tapi dia memang pintar sekali membuat kalimat sejak kecil. Perbendaharaan katanya bagus, yang pasti dia dapat dari TV, atau dia dengar aku. Makanya aku berusaha sedapat mungkin jangan memaki-maki/mengumpat-umpat di depan dia.

Kemarin pulang ngajar sudah jam 5 lebih. Kai rewel terus, dan maunya digendong terus. Sampai aku ke WC pun tidak boleh. Akhirnya aku paksa dia tunggu di kamar tamu, sementara aku ke WC. Yang ada si Riku bilang , “Mama, Kai nangis terus loh”

Aku yang sedang sebel menukas, “Tau. mama ngga budeg, mama denger kok. biarin aja”

Riku liat mamanya spanning, diam, dan bilang, “IYa mama”

…………….

Riku suap Kai
Riku suap Kai

Masak makan malam, aku rebus spaghetti, tapi biar bagaimanapun aku berusaha pakai satu tangan (sambil gendong Kai), akhirnya tidak bisa juga. Sedangkan Kai tambah rewel. Aku marah pada Kai, dan bilang begini,

“Kai…. mama juga harus masak untuk Kakak kamu. Riku kan juga lapar.”

“Mama…. ngga papa kok. Riku belum lapar….. ” hmmmm keluar deh…padahal tadi dia yang minta makan. Demi adiknya dia berkorban.

Begitu aku bisa kasih tidur Kai, aku keluar kamar dan peluk Riku,

“Terima kasih ya Riku… sudah mau berkorban.”

“Daijoubu dayo mama. Di dunia ini yang aku sayangi kan cuma mama, papa, dan kai……..”

……………………………

Riku taruh pistol di celana belakang kai...
Riku taruh pistol di celana belakang kai…