Teh Koucha

1 Nov

Postingan ini bukan merefer sebutan untuk kakak perempuan bahasa Sunda. Tapi untuk Teh yang memang Teh… Tapi di Jepang, kami mengenal dua sebutan yaitu : Ocha untuk teh Jepang, dan Koucha untuk teh ceylon, teh jawa, teh darjeling …apa saja….teh yang berwarna merah kecoklatan itu, selain dari Teh Jepang. Nah hari ini tanggal 1 November di Jepang diperingati sebagai hari Teh KOUCHA. Dan menurut sejarahnya pertama kali Teh Koucha masuk ke Jepang adalah hari ini di tahun 1791 , Daikokuya Koudayu membawa teh hadiah dari Ratu Rusia Ekaterina Alekseevna II ke Jepang. Jadi tanggal ini ditetapkan menjadi hari peringatan teh.

Saya yang sebenarnya coffee addict, sudah hampir 2 minggu ini berpindah ke lain hati…. ya sekarang saya lebih mengkonsumsi Teh dibanding kopi. Gara-gara sering sakit kepala, sehingga saya pikir coba kalau saya mengganti kopi dengan teh. Akibatnya…. saya ngantuk terus nih bawaannya hehheeh (teh yang disalahin). Tapi yang pasti saya masih lebih bisa minum teh Jawa atau jasmine tea, daripada teh herbal-herbalan dengan rasa macam-macam yang aneh-aneh. peppermint, atau apple atau ….chamomile (yieks begitu cium baunya saja, saya teringat pada jamu hehhehe)

Tanggal 1 November ternyata banyak peringatannya, tapi yang menarik bagi saya itu adalah hari Sushi, entah apa alasannya…saya tidak menemukan data yang menyebabkan sushi harus diperingati tanggal 1 november…but… mungkin…mungkin loh…. karena sushi itu berupa potongan ikan/udang/telur yang bentuknya seperi angka satu (ya lurus lurus aja kan) makanya dipilih tanggal 1-11 ini sebagai hari peringatannya. Ini hipotesa saya yang mungkin salah…..

Kemudian hari ini juga merupakan peringatan huruf braille di Jepang, karena pada tanggal 1 November 1890 untuk pertama kalinya huruf Braille yang memakai 6 titik dipakai untuk menggantikan huruf titik bagi penderita tunanetra di Jepang yang 12 titik. Yang merupakan bapak huruf titik untuk tuna netra di Jepang adalah Ishikawa Kuraji ( Huruf titik di Jepang berlainan dengan huruf yang dipakai di luar negeri, mungkin dikarenakan Bahasa Jepang tidak memakai alfabet, sehingga tidak cocok jika huruf Braille dipakai begitu saja. ) Yang pasti penderita tuna netra di Jepang sejak tahun 1890 ini sangat diperhatikan dengan pemakaian huruf titik ini di hampir semua fasilitas umum. Bahkan di kaleng-kaleng minuman, atau pegangan tangga, pasti didapati tulisan titik ini. Bila mau melihat dokumen mengenai huruf titi silakan baca wikipedia ini , yang memang berbahasa Jepang, tapi dnegan melihat fotonya saja mungkin dapat kita lihat usaha-usaha melakukan Barrier Free bagi penyandang Tuna netra.

Yang terakhir yang saya anggap menarik dijadikan hari peringatan untuk tanggal 1 November ini adalah Hari Anjing… loh kok? Ya, alasannya 1 November jika dibaca menurut bahasa Jepang adalah 11-1 dalam bahasa Inggrisnya One One One (wan wan wan). Sedangkan suara anjing di Jepang adalah wan-wan-wan (seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan ini. Sehingga jadilah tanggal 1 November sebagai hari Anjing. (Sekelibat saya berpikir, kalau mau merefer ke bunyi saja, berarti nanti tanggal 22 Februari dibaca two two two …. dalam bahasa Indonesianya jadi tut tut tut….hari kereta api deh…. hehheh —INFO INI TIDAK BENAR, HANYA REKAAN SAYA SAJA—-)

Panenan 2 hari

1 Nov

Kemarin pagi, karena Kai masih demam (sejak malam sebelumnya), saya bawa dia ke dokter. Pertama kali Kai ke dokter di LN. Jam 6 pagi mendaftar, jam 8 pagi diperiksa dokter, jam 8:20 selesai. Kasihan Kai, karena demam, batuk dan pileknya membuat dia malas dan  tidak ada nafsu makan.

Setelah merawat Kai kemarin dan seharian tadi, sore jam 5 Riku merengek minta diantar ke Game Center. Karena aku lihat Kai bisa ditinggal sama mbaknya, kita langsung menuju BlokM plaza, untuk ke Game Center bersama Andy. Karena Andy bisa tungguin Riku bermain, saya lari sebentar keluar… Memanfaatkan waktu untukku sendiri yang hanya 1 jam. So…what have I done in 1 hour?

  1. Makan bakwan malang sendirian selama tidak sampai 10 menit.. yummy
  2. Pergi ke Money Changer 10 menit
  3. Ke Matahari beli baju untuk Riku 15 menit
  4. Ke Gunung Agung beli buku 20 menit

Dan hasil panenku kali ini adalah:19 buku +1 CD Dewi Lestari

Buku Pramoedya yang aku punya bahasa Jepang sih, jadi kudu beli versi bahasa Indonesianya kan …hehehe. Kemudian supernovanya Dee juga untuk melengkapi koleksi (yang masih terbungkus plastik)— so maybe these three books will end like the first one.  Layla Majnun aku beli karena aku sudah pernah baca di kala SMP, dengan tulisan Ejaan Lama dan bukunya (pinjaman) bener-bener harus hati-hati membukanya saking kunonya. Bener-bener banjir air mata waktu itu. Ada 2 yang tidak difoto yaitu buku kedua dan ketiganya Andrea Hirata. Sebetulnya masih ada (mungkin) buku yang aku mau beli, tapi sudah beraaaat banget. Dan untuk 19 buku + 1CD itu harganya semua 1,17 juta…. waaah mahal juga buku Indonesia ya….Gimana orang Indonesia mau cinta buku hihihi

Hayoooo tebak kira-kira saya bakal baca buku yang mana duluan?