Naruto Udon

17 Apr

wahhh aku ditanya soal naruto udon. Baru denger euy. Tapi bisa bayangin juga sih. Setelah tanya sama mas Google ketemu. Rupanya kamaboko yang bermotif uzumaki itu kelihatannya seperti lambangnya si Naruto… makanya jadi naruto di dalam udon. Yang lucunya waktu aku cari naruto udon begitu saja tidak ada hasilnya. Tapi waktu cari naruto kamaboko keluar deh gambarnya. Aduuuuh jadi lapar….
Photobucket

Kai 9 bulan 櫂9ヶ月

16 Apr

Hari ini tepat Kai berumur 9 bulan. Dari pagi aku bawaannya ngambang…mungkin karena ngantuk …bukan mungkin lagi tapi pasti! Sambil beresin website, aku betulin kursinya Riku untuk Kai pakai. Ada 2 paku yang hilang, jadi aku ganti dengan seadanya, yang penting ngga jatuh. Tadi pagi aku sun Kai, eee dia tarik kepala aku minta di sun. Aku sun dan menarik diri, dia tarik lagi…aku sun dan menjauh, dia tarik lagi. Lucu deh… anak ini udah bisa mengeluarkan perasaannya. Kalau dia bangun dan aku tidak ada, dia pasti bangun dan panggil… Huuuuhhh (begitu kedengarannya). Kalau masuk Ofuro (berendam) dia anteng banget…senang mandi air panas. Kalau ini sifatnya sama dengan kakaknya Riku.

Kegiatan Kai sehari-hari:
7-8 pagi bangun, makan yoghurt
9 pagi naik baby car antar Riku ke TK (kalau tidak tidur)
10 pulang dari TK, main lalu makan sekitar jam 11…ini kalau tidak tidur, kalau tidak
12-13 siang makan dengan bubur +ikan tara, atau bubur +sisa sup
sesudah makan main atau bobo.
Jam 6 sore makan malam bubur
jam 7-8 malam berendam
10/11 tidur (biasanya kalau Gen pulang dia masih bangun, so Gen bisa enjoy ketawanya Kai. Anak ini bener-bener bisa menghibur orang tuanya dengan senyumnya).

Photobucket

Vaksin yang sudah diambil : DPT 1,2,3, BCG
Polio tgl 12 Mei
Berat sekarang : 10,8 kg
Sudah bisa : duduk, tengkurap dari duduk tapi belum bisa merangkak (gemuk sih)

Shall We Dansu?

15 Apr

Ini adalah judul sebuah film Jepang, yang sejak diputar tahun 1996 sudah aku tonton lebih dari 10 kali, jumlah yang hampir mendekati rekorku dalam menonton film sesudah “The Sound of Music”. Terus terang saja, saya tidak suka menonton. Tidak dengan sengaja mencari film dan ingin menontonnya. Apalagi sebuah film Drama. Saya selalu sakit kepala sesudah menonton, sehingga benci menonton. Tapi mungkin sakit kepalanya lebih disebabkan karena menangis daripada cahaya lampu/film yang dipancarkan (alasan saya setiap ditanya kenapa tidak suka menonton). Karena itu jika harus menonton, saya pasti akan lebih memilih untuk menonton drama komedi.

Shall We Dansu ini tentu saja dilatar-belakangi oleh lagu Shall We Dance dalam film The King and I. Akibat ketenaran film ini, th 2004 Amerika membuat recover versi Amerika dengan bintangnya Richard Gere. Cerita berpusat pada seorang pegawai (Yakusho Koji) yang mulai bosan akan kehidupannya, dan suatu malam melihat seorang gadis cantik yang berdiri di jendela sebuah kelas dansa. Ingin tahu akan gadis ini, membawanya untuk ikut kelas dansa, yang ternyata dimiliki oleh si gadis yang merupakan pedansa terkenal. Adegan-adegan kocak banyak terdapat dalam film yang sebetulnya tidak kocak, karena menggambarkan krisis kehidupan orang Jepang saat itu. Sejak film ini diputar, kelas dansa social dance banyak diminati middle age yang ingin keluar dari kerutinan hidup yang terasa mulai membosankan.
Photobucket
Dalam film ini ada seorang figur yang tidak terlalu besar porsi kehadirannya dalam film tapi sangat menunjang. Yaitu figur seorang pria berkelakuan seperti wanita (belum bisa dibilang sebagai banci) yang diperankan oleh Takenaka Naoto. Waktu Yakusho Koji mulai belajar dansa di studio dansa, Takenaka ini sudah terlebih dahulu menguasai dansa, dan terkenal eksentrik. Dia sangat kaget melihat Yakusho Koji juga belajar di kelas tersebut. Betapa tidak, ternyata Yakusho Koji sekantor dengan Takenaka Naoto, dan waktu itu penggemar dansa dianggap aneh. Cerita lengkap bisa dibaca di wikipedia.

Saya pribadi suka dengan akting Yakusho Koji, cool… kata yang tepat dalam bahasa Inggris. Tapi di satu pihak saya juga suka Takenaka Naoto, karena dia mampu berakting sebagai orang aneh. Selalu… setiap film yang dia bintangi, pasti perannya sebagai orang aneh, padahal kalau di luar film, orangnya cool sekali. Nah loh…. Itu merupakan salah satu kemampuan yang sulit ditiru orang lain. Ada beberapa film yang dibintangi oleh Takenaka Naoto, yang juga masuk dalam kategori “Bagus” menurut saya. Yaitu Swing Girl, Shikko Funjatta, dan Water Boys. Sayang sekali saya terlambat menulis tentang film-film Takenaka Naoto ini, karena tanggal 9-12 April yal ada 3 film yang dibintangi Takenaka ini yang diputar di Japan Foundation Jakarta. Berikut adalah sinopsis film dikutip dari Milis The Japan Foundation.
PhotobucketPhotobucket

Takenaka Naoto adalah aktor, komedian, penyanyi dan sutradara yang lahir di Yokohama tahun 1956. Peran sebagai Hideyoshi dalam NHK Taiga drama (1999) melambungkan namanya. 10 dari ratusan film yang pernah dibintanginya dinominasikan untuk Japanese Academy Awards. Film ‘Shiko Funjatta’ (Semangat Sumo) dan ‘Shall We Dance’ menempatkannya sebagai pemeran pembantu terbaik. Suaranya juga mengisi peran Puss in Boots dalam film ‘Shrek’ berbahasa Jepang.

Swing Girls 2004/105 menit
Sutradara : Shinobu Yaguchi
Pemain : Naoto Takenaka, Juri Ueno,Shihori Kanjiya
Sinopsis
Sekelompok gadis ‘terperangkap’ di kelas Matematika yang membosankan. Di tengah pelajaran, tersiar kabar bahwa kotak makan siang klub baseball yang akan bertanding tertinggal. Para gadis ini berinisiatif untuk membantu mengantarkannya, sekedar agar lepas dari kelas Matematika. Terlalu lama di jalan membuat makanan menjadi basi dan mengakibatkan anggota klub keracunan…….
Film ini meraih 7 penghargaan pada 2005 Japanese Academy Awards dan masuk dalam kategori film box office di Jepang.

Shall We Dance? 1995/136 menit
Sutradara : Masayuki Suo
Pemain : Naoto Takenaka, Koji Yakusho, Tamiyo Kusakari
Sinopsis
Pak Sugiyama adalah seorang akuntan yang tampan dan mapan. Ia juga memiliki keluarga bahagia. Namun, rutinitas kantor membuatnya bosan, hingga ia tertarik untuk ikut les dansa setelah melihat seorang guru dansa yang sedang termenung di jendela kelas…….

Shiko Funjatta/ Semangat Sumo 1992/103 menit
Sutradara : Masayuki Suo
Pemain : Naoto Takenaka, Masahiro Motoki, Misa Shimizu
Sinopsis :
Profesor Anayama mengharuskan Yamamoto untuk ikut klub sumo sebagai syarat kelulusannya. Klub ini tidak populer di kampus, karena lebih berbau tradisi. Walaupun demikian, berkat usaha kuat mereka, klub ini pun terbentuk. Nama mereka terangkat dan berhasil tampil di TV. Mereka pun ikut pertandingan, namun di tengah proses seorang anggota mengalami kecelakaan. Yang tersisa hanya staff wanita…. Apakah ia akan menggantikan pemain pria? Bukankah diharamkan bagi wanita bahkan hanya untuk menginjak arena sumo?

tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan

13 Apr

entah kenapa aku langsung teringat peribahasa ini. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan yang artinya tidak akan berubah. Kata lekang itu begitu kuat dalam otakku, tapi selain dalam peribahasa itu, jarang bisa ditemukan. Waktu Gen membacakan sebuah puisi dari Miyazawa Kenji yang berjudul Ame nimo Makezu (Harifiahnya tak kalah oleh hujan). Dia sedang tergila-gila sama pengarang ini. Kayaknya aku juga pernah dengar namanya tapi samar saja. Ternyata dia yang mengarang Ginga Tetsudo, sebuah cerita anak-anak, yang sering menjadi tema film. Nanti kapan-kapan aku mau baca cerita originalnya dan kalau ada waktu mau coba terjemahkan.

Waktu aku minta puisi itu ternyata aslinya tertulis dengan Kanji-katakana. Memang Miyazawa Kenji ini adalah pengarang kelahiran jaman Meiji (1896-1933) yang usianya cukup pendek hanya 37 tahun. Aku coba terjemahkan puisinya dalam bahasa Indonesia (tentu saja ala Imelda).

tak lapuk oleh hujan
tak goyah oleh angin
tak lekang oleh salju dan teriknya matahari
badan yang kuat
tak ada nafsu, tidak pemarah, dan selalu tersenyum lembut

satu hari makan nasi 4 omplong, dengan miso dan sedikit sayuran
dalam segala hal tidak memenangkan diri sendiri
lihat dan dengar dengan seksama, mengerti dan tidak melupakannya

tinggal dalam gubuk kecil di bayangan hutan pinus
jika ada anak yang sakit di timur, pergi untuk merawatnya
jika ada ibu yang lelah di barat, pergi membantu
jika ada orang sekarat di selatan, pergi dan mengatakan tidak usah takut
jika ada orang yang berkelahi atau menggugat di utara, pegi dan katakan hentikan perbuatan tak berguna itu

waktu matahari terik, menitikkan air mata
Pada dinginnya musim panas, berjalan dengan teguh
dikatakan sebagai makhluk sia-sia oleh semua orang
tanpa pujian, dan tanpa derita

Saya ingin menjadi orang seperti itu

(baca tulisan aslinya bisa pusing deh)
〔雨ニモマケズ〕
宮澤賢治

雨ニモマケズ
風ニモマケズ
雪ニモ夏ノ暑サニモマケヌ
丈夫ナカラダヲモチ
慾ハナク
決シテ瞋ラズ
イツモシヅカニワラッテヰル
一日ニ玄米四合ト
味噌ト少シノ野菜ヲタベ
アラユルコトヲ
ジブンヲカンジョウニ入レズニ
ヨクミキキシワカリ
ソシテワスレズ
野原ノ松ノ林ノ蔭ノ
小サナ萓ブキノ小屋ニヰテ
東ニ病気ノコドモアレバ
行ッテ看病シテヤリ
西ニツカレタ母アレバ
行ッテソノ稲ノ朿ヲ負ヒ
南ニ死ニサウナ人アレバ
行ッテコハガラナクテモイヽトイヒ
北ニケンクヮヤソショウガアレバ
ツマラナイカラヤメロトイヒ
ヒドリノトキハナミダヲナガシ
サムサノナツハオロオロアルキ
ミンナニデクノボートヨバレ
ホメラレモセズ
クニモサレズ
サウイフモノニ
ワタシハナリタイ

*** Kalau melihat tulisan Kanji-katakana begini aku jadi teringat mimpi buruk waktu aku menulis thesis. Semua dokumen asli yang aku harus baca seperti ini…hiks… Maklum penelitian tentang jaman perang sih.

Tapak Tilas

12 Apr

Gara-gara berita di TV tentang Sakura di Taman Takada di Niigata, Gen mengusulkan untuk pergi ke Takada, Niigata hari Sabtu 12 April dengan naik mobil pulang hari. Kita berangkat jam 6 pagi, naik Kan-etsu menuju Takada. Memang masuk propinsi Niigata, tapi bagian selatan sehingga sebtulnya dekat. Kita sampai dalam kota Takada pukul 10 pagi. Itu sudah pakai istirahat beberapa kali di Parking/Service Area. Dan seperti biasa aku kalau tidak menyetir mudah sekali untuk tertidur. Rupanya akibat kurang tidur beberapa hari terakhir membuat aku lebih enak lagi bobo di mobilnya.

Sesampai di Takada…hujan. Walah. padahal menurut prakiraan cuaca hari ini mustinya cerah tapi hujan hari MInggu sehingga si pembawa berita bilang lebih baik keluar rumah hari Sabtu. Kok di sini hujan? Memang kota Takada ini kecil tapi di mana-mana tampak pohon sakura bermekaran. Lalu kita menuju Takada Castle, taman sakura yang terkenal itu. Tapi….. mobil dari segala penjuru Jepang sudah antri untuk masuk parkir. Dan Tidak tanggung-tanggung parkiran terdekat dengan taman itu, hanya diperbolehkan untuk pengunjung cacat, sedangkan umum dipindahkan parkirannya ke bantaran sungai. Hmmmm….

Melihat keadaa seperti itu aku bilang pada Gen, lebih baik kita cari makan dulu. Nanti kalau sudah jam 12 akan sulit cari makannya. Aku juga sudah lapar, karena waktu sudah jam 11. Aku punya kebiasaan jelek yaitu cepat marah kalau perut kosong…nah loh. Belum masuk Taman, udah ke toko sake hehehe. Beli Sake yang terbuat dari daerah ini. Sake jepang yang terkenal dibuat di daerah yang dingin dan airnya bersih. Karena Sake dibuatnya hanya pada musim dingin. Jadi untuk jenis yang enak tidak dijual lagi, karena sudah lewat musimnya.

Keliling-keliling kota cari tempat makan. Dan di sekitar taman memang tidak terlihat satu restoran yang terkenal misalnya franchise dari Mac Donald, atau Royal Host dan family Restaurant yang lain. Heran juga aku. Akhirnya kita sampai di toko ramen. Lumayan enak…mungkin karena perut lapar. Kai juga makan banyak. Waktu aku kasih yoghurt saja kurang, akhirnya aku buka paket makanan dia, bubur dengan teri…habis juga… Waaaah Rakus!! Aku juga ngamuk makannya hehehe

Dari situ kita coba parkir untuk ke tamannya, tapi cukup jauh, dan pikir punya pikir, udah deh kita batalkan sakuranya menuju ke bekas castle Kasugayama. Setelah itu kita mencari keluarganya Gen di sini. Bapaknya gen berasal dari sini, dan merupakan keturunan pendeta Buddha. Untung saja Kakeknya”pergi” dari rumah sehingga Gen tidak usah menjadi pendeta Buddha heheheh. Kalau tidak? ya ngga ketemu saya deh.

Hari itu tidak bisa melihat keindahan sakura tapi hati puas melihat gen juga senang bisa menemukan bagian sejarah keluarganya. Kita sampai kembali di Tokyo jam 10 malam. Capekkk!

Cuci Mata 目の保養

11 Apr

Cuci mata secara harafiah memang aku sering. Apalagi sejak musim semi, banyak serbuk bunga yang beterbangan dan membuat alergi yang disebut Kafunsho. Kalau mata mulai gatal, terpaksa aku cuci dengan boor water.

Kalau cuci mata secara kiasan, yang artinya menghibur diri dengan melihat-lihat sesuatu yang bagus, mungkin jarang aku lakukan. Atau aku jarang bepergian ke tempat-tempat yang menurut orang muda itu bagus, misalnya harajuku atau ginza. “Ayo kita cuci mata ke Ginza… atau departement Store XXX” Bagiku bepergian ke shopping mall sama sekali bukan Cuci mata. Bukan selera aku mungkin ya. Kadang aku merasa diriku itu aneh. Bukan seperti wanita pada umumnya, aku tidak suka berlama-lama di departement store. Tapi, kalau suruh berlama-lama di akihabara atau pusat elektronik sih OK aja.

Nah, hari ini aku bisa cuci mata. Karena hari ini aku pergi ke Universitas Senshu untuk pelajaran pertama dalam musim semi tahun ini. Aku minta imel kecil untuk jaga Kai dan jemput riku, dan dia datang kemarin malam. So dari pagi aku udah tinggal siap-siap aja, print out bahan untuk kelas dasar dan kelas menengah. Yang paling nyebelin ngga tau harus siapin berapa copy. Kasih ganti baju riku, dan siap untuk berangkat eee dia muntah sampai dua kali dan emang badannya agak anget. Jadi aku putuskan lebih baik dia libur TK nya. Setelah telepon TK, aku siap-siap pergi. Dengan agak lega, karena imel berarti tinggal jaga anak-anak di rumah, tidak usah keluar rumah.

Sampai di stasiun mukogaoka yuen jam 10 teng. Yah berarti tidak keburu naik bus sekolah yang jam 10, harus berikutnya jam 10:15. Tapi ternyata aku slaah. Karena ada perubahan jam pelajaran (jam istirahat dimundurkan 5 menit, jadi yang mustinya berangkat 10:00 jadi berangkat 10:05… jadi mata ini mengantar kepergian bus yang 10:05 …sial juga. Lalu aku naik bus yang jam 12:20. Dari gedung 9 aku musti ke gedung 4, lalu siangnya harus kembali ke gedung 9 untuk rapat, lalu ngajar lagi di gedung 4…. hmmm bisa jadi diet ngga ya?

Kelas pertama adalah kelas menengah, pesertanya cuman 4 orang , mahasiswa pria…wahhh alamat banyak libur nih hehhehe. Lalu tengah-tengah pelajaran satu mahasiswi datang. Hmmm 5 orang? Mungkin nanti aku akan banyak belajar di ruang komputer aja deh.

Selesai jam pelajaran 12:15, langsung ke ruang sidang karena ada pertemuan dosen pengajar bahasa asing selain bhs inggris. Tumben juga kali ini disediakan makan siang berupa bentonya nasi. Tahun-tahun yang lewat cuman sandwich. Karena ruang pertemuannya jauh dari mana-mana tidak ada acara perkenalan sesama dosen. Buat aku no problem deh, soalnya sejak ruang guru pindah ke tempat yang baru, aku jarang berlama-lama di ruang guru. Ke ruang guru paling cuman untuk fotocopy dan buka internet.

Jam kedua kelas dasar. Agak berdebar-debar karena tidak ada bayangan akan berapa banyak orangnya. Aku cuma bikin copy untuk 35 orang. Ternyata cukup paling sekitar 25-30 orang. Dan… entah kenapa tahun ini pesertanya lumayan enak, bisa terima candaan aku dan mereka juga tidak malu-malu. Hmmm jadi semangat deh ngajarnya.

Yang aku maksud dengan cuci mata di sini sebetulnya lebih ke pemandangan dari gedung baru universitas. bener-bener kampusnya di atas bukit. rasanya langit itu luas sekali. Memang kompleks kampus disini luas juga dnegan 15 gedung. Selain itu yang cukup membuat aku heran yaitu adanya eskalator dalam gedung kampusnya…. kalau lift sudah biasa tapi eskalator? Harus punya ruang yang cukup. Dan tentu saja bisa dibayangkan juga biaya pembuatan dan pengoperasiannya. Universitas Senshu akan menyambut ulang tahun ke 130 tahun, sedangkan aku sendiri baru 9 tahun mengajar di sini. Boleh dikatakan universitas ini termasuk yang langka karena mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing kedua. Karena termasuk pelajaran wajib bagi beberapa fakultas, murid di sini juga rajin mengikuti kuliah karena kalau tidak lulus mata pelajaran bahasa Indonesia, tidak mendapat sks. Well, satu tahun ajaran baru… mudah-mudahan bisa berlangsung dnegan lancar.
Photobucket

Last 2 weeks

10 Apr

Sejak Riku libur musim semi, kerjaan aku dobel deh. Setiap saat riku tanya “Ada makanan enak yang bisa dimakan?” Jadi aku kreatif juga bikin snack dsb. Kalau cerah aku ajak jalan-jalan atau shopping. Pernah jalan kaki dari rumah ke stasiun yang makan waktu 25 menit. pulangnya naik taxi. Abis belanjaan juga banyak. Aku selalu beli susu Kai di drugstore dekat stasiun karena bedanya bisa sampai 500 yen per kaleng dengan toko lain. Lumayan kan kalau beli 2 kaleng, bisa beli takoyaki dan es krim hihihi.

Kai juga waktu bobonya semakin singkat. dia senang bisa liat kakaknya main/gambar atau bahkan teriak-teriak. Lalu dia makan juga sudah banyak. 3 kali sehari, pagi biasanya yoghurt, siang dan malam makan bubur yang aku campur-campur tergantung adanya apa. Hati ayam, ikan, natto, potato salads dll. Aku sendiri juga berasa badannya jadi berat gara-gara habisin makanannya Riku. Duhhh. Ditambah suka begadang, bobo jam 12 bangun jam 4 pagi…atau tidur jam 12 bangun jam 2 lalu bobo lagi jam 4. Bener-bener kurang waktu tidurnya.

Selama ini juga Gen sibuk terus. Masih untung kalo bisa pulang jam setengah 12. Sabtu minggu juga kerja…. kasian juga liatnya sampai akhirnya tgl 5 April lalu, aku dan anak-anak ngungsi ke rumah mertua, hanya untuk kasih gen bobo di hari minggu setelah 2 minggu lebih tidak ada istirahatnya. Sekaligus mau lihat sakura di taman-taman dekat rumah mertua. Kesempatan juga tgl 5 itu aku minum sake enak sendirian…. hmmm yummy. Tanggal 6 nya kita diantar otosan kembali ke rumah. Lalu aku pergi belanja sake dan otsumami, snack temennya sake dengan naik sepeda sementara gen jaga anak-anak. Tadinya mau beli sashimi, tapi tidak ada yang fresh jadi aku masak aja.

Kemarin tanggal 9 dua frater datang ke rumah untuk ngebakso. Enak juga meskipun sebelumnya aku tunggang langgang bersihin rumah. Hari ini gen ambil libur, dan setengahnya dipakai untuk bayar utang tidur, sementara aku beresin kamar komputer supaya imel bisa bobo disitu. Besok dia jaga anak-anak waktu aku ngajar di senshu univ, hari pertama semester baru. hmmm sudah malam padahal beres-beresnya belum siap…dan bahan pelajaran juga belum di print….

Oh ya hari ini sempat telpon Alex, sambil kita berdua marah-marah karena orang Jepang yang sekarang berubah banyak. Suatu proyek yang katanya harus selesai akhir maret, ditunda-tunda terus, dan sampai sekarang belum tahu kapan mau recordingnya. Lucunya aku belepotan bahasa Inggrisnya, tapi waktu mau switch ke bahasa Jepang juga aneh. Jadi campur deh… Dia orang Russia yang sudah tinggal di Jepang selama 22 tahun… sedangkan aku baru 16 tahun saja. Sempai Alex…..

Foto-foto selama 2 minggu terakhir:

[Hari ini hari apa] 4-10 10 April

10 Apr

Unagi bento

Sudah lama tidak menulis seri ini. Bukannya tidak ada peringatan di hari-hari yang lalu, tapi lebih karena kesibukan dan “peringatannya tidak menarik”. Hari ini kalau dilihat di daftar, ternyata adalah hari WANITA. Nah loh, Hari Wanita itu lain dengan Hari Ibu?
Hari ini ternyata ditentukan menjadi Hari Wanita, karena pada tahun 1949 oleh Departemen Buruh (Sekarang namanya Departemen Kesehatan dan Buruh) menetapkan tanggal 10 April menjadi Hari NYONYA. Pada tahun 1998 diganti menjadi Hari Wanita. Latar belakang sejarahnya karena pada tanggal 10 April 1946 wanita di Jepang bisa memakai hak pilih dalam Pemilihan Umum pertama setelah Perang selesai. Mulai hari ini selama 1 minggu dinyatakan sebagai Minggu Wanita (Ladies Week).
Hmmmm seharusnya banyak seminar-seminar tentang wanita hari ini ya.

* Selain Hari Wanita, hari ini juga merupakan hari Perkakas Bangunan. Kalau ini dari bacaan secara buatan yaitu Yoi To (Pintu yang baik). Hmmm ada-ada aja.

* Hari Yacht, yang disebut YOTTO dalam bahasa Jepangnya. Ini juga dari bacaan YO(4) dan TO (10), ditentukan oleh Yamaha Generators.


Deretan ekiben yang dijual di kios stasiun.
* Ekiben no hi. (Hari bento (bekal makanan) stasiun), ditetapkan tahun 1993. Tentu saja dibuat-buat dengan berdasarkan bahwa bulan April mulai tahun Fskal baru sehingga demand nya akan besar. Selain itu ada kata TO (10) dalam Bento. Dan kalau mau lebih MAKSA lagi huruf 4 dan 十 (kanji untuk angka 10) dilihat-lihat seperti huruf 弁 (ben).
Sebetulnya Ekiben ini dijual pertama kali tanggal 16 Juli (wah ulang tahun Kai) tahun 1885, Tapi karena bulan juli itu makanan cepat busuk, jadi dipindah ke bulan April. Hmmm Jadi ingat beberapa waktu lalu ada berita bahwa ada beribu ekiben yang dijual tetapi sebetulnya sudah kedaluarsa. Bapak saya sendiri freak banget makan Ekiben yang dijual dalam Shinkansen, yaitu yang isinya Unagi (belut). Sampai-sampai setiap kali dia ke sini pasti cari Ekiben Unagi…. padahal rasanya tentu saja lebih enak di toko Unagi. Mungkin memory naik shinkansennya itu yang membuat ekiben unagi itu terasa lezat dan tidak terlupakan.

Otomatis = Malas?

10 Apr

Hidup di Jepang itu enak. Yah sebagai negara modern, Jepang mengembangkan teknologi canggih dan itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mau beli minuman? Masukkan uang ke vending machine, pencet sini situ, keluar kaleng minuman yang mau dibeli. Demikian pula dengan permen, rokok, batere, bahkan …(maaf) kondom. Mau beli karcis di stasiun? masukkan uang, tekan tombol tujuan, keluarlah karcis. Karcis itu dimasukkan pada pintu otomatis dsb dsb….semuanya berjalan otomatis tanpa perlu berinteraksi dengan manusia. Masih banyak deretan alat-alat canggih tersebut dalam kehidupan di Jepang.

Kali ini saya mau memperlihatkan dua buah video. Pasang dulu video pertama, lalu ke dua. Dan lihatlah betapa di kamar kecil/toilet saja kecanggihan teknologi Jepang bisa dilihat dan dinikmati. Yang kita perlu lakukan hanya membuka celana saja…. Tapi sebetulnya apakah perlu? Mungkin untuk orang yang sakit atau manula perlu, tapi untuk manusia sehat? Rasanya kecanggihan ini hanya menjadikan kita menjadi semakin malas.