Hmmm jangan-jangan aku tulis judul seperti itu lalu tidak ada sahabat blogger yang mau membaca postingan ini. Mungkin ada yang bilang, “Itu si Imelda pasti lagi rada-rada”…hehehe.
Aku sudah pernah menulis tentang tulisan yang disingkat-singkat di posting yang ini. Dalam tulisan itu aku memberikan informasi tentang penyingkatan bahasa Jepang. Karena satu kanji bahasa Jepang sudah memiliki arti, maka seandainyapun dipakai hanya satu kanji saja, kita masih bisa tetap mengerti arah pembicaraan. (Untuk lengkapnya silakan baca postingan itu).
Memang yang menjadi masalah dalam tulisan aku itu adalah singkatan atau penulisan yang memakai campuran huruf dan angka. Nah waktu itu memang belum ada istilah ALAY, jadi kami yang merasa sebal dengan penulisan campur-campur seperti itu hanya bisa ngedumel saja.
Baru-baru ini aku mendapat komentar dari Nila seperti ini:
hehe..info mba Imelda keren, komen2nya apalagi..seruuu..tp saya salah seorang pengguna singkatan. terutama memang ‘krn’ (ini satu contoh) suka merasa capek kalo (ini lagi) harus berlengkap2 mengetik kalimat (di hp atau laptop). ‘tp’ (yaaahhh..ini juga) saya sering menyingkat hanya pada kata2 ‘yg’ (terus aja…’lg’) umum disingkat orang. seperti ‘tp’, ‘yg’, ‘utk’, ‘jg’, ‘ga’, ‘dlm’, atau ‘btw’, ‘thx’ dan…’bbrp’ kata lain.tp suer, ga bermaksud melecehkan b.indonesia 🙂
tp saya setuju bahwa penggunaan kata2 yg disingkat dlm satu kalimat itu membingungkan, apalagi dicampur angka & huruf besar/kecil. aaaarrggghhh…jg…!krn saya mengalami sendiri waktu baca sms dari adik saya yg beda usia 8 th.terus terang mba, baca tulisan ini saya jd inget tulisan mba yg judulnya “kapan kamu merasa tua?”. saya udh dapat jawabnya: waktu kesulitan baca sms dari adik saya!
tp saya pernah baca bahwa trend menyingkat dan menggunakan bahasa sok imut ini adalah salah satu tren anak2 al4y yg lagi ‘in’ di indonesia skrg ini. OMG..
Tepat sekali apa yang dikatakan Nila bahwa trend penulisan campur atau ALAY ini memperjelas perbedaan usia dan merupakan “mode” kaum muda di Indonesia. Dan sebetulnya tidak hanya di Indonesia saja, setiap lapisan/kelompok “remaja” setiap negara, pasti mempunyai “bahasa”nya sendiri yang ingin sekali membedakan dirinya dengan masyarakat biasa. Rasanya mereka akan senang jika bisa berkomunikasi antar remaja yang isinya TIDAK diketahui orang lain. Rahasia-rahasiaan deh. Dulu jaman aku muda juga ada bahasa slang yang menggunakan partikel “ok” di tengah kata, seperti bokap, nyokap dsb. Sekarang ada bahasa alay. Yang lucunya remaja INGIN dimengerti kaum dewasa tapi dirinya sendiri MENJAUHKAN diri dari kebiasaan umum.
Nah kali ini aku mau menyinggung sedikit tentang bahasa alay di Jepang. Agak sulit menjelaskannya karena berhubungan dengan penulisan kanji, Jika tidak bisa menulis/membaca kanji pasti akan sulit mengerti.
Bahasa yang setara dengan bahasa alay Indonesia di Jepang dinamakan GYARU MOJI (ギャル文字)gyaru adalah pengucapan girl-nya bahasa Inggris yang artinya tentu cewe muda (dalam hal ini siswa SMP-SMA). Moji = huruf. Nah gyaru moji ini memang berkembang sejajar dengan perkembangan kecanggihan telepon genggam di Jepang.
Penulisan sms atau email di HP Indonesia tidak bisa memakai emoticon. Maksudnya langsung keluar gambarnya seperti di fungsi chat (atau blog), sehingga memakai kode saja, semisal : D (untuk nyengir) : ) (untuk senyum) dll. tapi di HP Jepang kami dapat langsung memilih “emoticon” yang tepat. Dulu setiap perusahaan (provider) HP mempunyai gambar tersendiri yang hanya bisa terbaca oleh perusahaan (provider) yang sama, tapi sekarang sudah bisa dibaca di semua perusahaan (provider). Deretan gambar-gambar itu amat banyak dan memang dapat menyingkat penulisan huruf selain menjadi hiasan sms/email.
Tapi tetap saja untuk penulisan kata-kata yang tidak ada emoticonnya, kami harus menulis lengkap misalnya ohayo おはよう。 Tapi sekarang para remaja ini mengganti huruf-huruf hiragana dengan simbol-simbol lain.
おはよう (hiragana) ぉレ£ょ (katakana) ォ八∋
こんにちは (hiragana) こωL=ちレ£ (katakana) ⊃冫二千ハ
おやすみ (hiragana) ぉゃ§α (katakana) 才ャス彡
Jika menerima email semacam itu pastilah kami-kami akan menganggap itu mojibake (文字化け) atau kesalahan pengubahan huruf/kanji. Tapi ternyata di kalangan remaja sekarang sudah ada “kamus”nya sendiri untuk merubah masing-masing tulisan hiragana dengan kode-kode atau simbol-simbol yang sebetulnya jaraaaaang sekali dipakai. Yang pastinya jika kita mau mengikuti trend anak muda tersebut, kita pasti butuh waktu 5 kali atau 10 kali lebih lama daripada menulis dengan huruf biasa. Ya sama deh seperti jika kita mau menulis dengan bahasa alay di Indonesia. Tapi yang penting buat mereka kan justru gaya/mode dan cap modern/tidak ketinggalan jaman. Dan bahasa-bahasa seperti ini biasanya tidak akan bertahan lama, sampai ada kode-kode yang lebih baru lagi yang bisa menggeser bahasa anak muda yang ada sekarang. Kita tunggu saja ya bagaimana 10 tahun mendatang.
Bagi yang mau coba menulis gyaru moji bisa loh sebetulnya tulis kalimat yang benar dan masukkan ke dalam “mesin pengubah” menjadi gyaru moji di link ini. Silakan coba sendiri ya (aku sih malas hihihi)