Allt Gott

22 Nov

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris artinya “All Good”. Semuanya bagus (enak). Pantas sebagai nama sebuah restoran Swedish yang berada di Kichijoji. Masakan Swedish itu seperti apa sih?

Terus terang aku tidak begitu tahu tentang negara Swedish, kecuali imagenya tentang salmon! Dan memang ada salmon marinate yang terhidang sebagai hidangan pembuka atau appetizer (hors d’ouvres atau bahasa swedishnya :  förrätt) . Lainnya? ada satu yaitu IKEA (dan kalau ingat IKEA pasti aku ingat si tukangnyampah yang pecandu IKEA sekali). Selain itu? Hmmm ternyata pas aku cari keterangan mengenai negara Swedia ini aku menemukan beberapa kata yang akrab di telingaku yaitu : Volvo, Ericsson, dan Electrolux. Kenal? 😀

Aku, Whita, Nesta dan Lisa, berkumpul di depan Atre Kichijoji dan sempat-sempatnya berfoto di depan hiasan Natal yang ada. Tentu saja banyak orang Jepang yang lewat dan berpikir “Aduh ini gaijin (orang asing) masak gitu aja difoto!” hihihi.

Empat ibu-ibu Indonesia di Tokyo narsis depan hiasan natal 😀

Kami berjalan sekitar 7 menit ke arah belakang  Tokyu melewati beberapa toko dan restoran yang menarik. Memang Kichijoji adalah daerah yang penuh dengan fashion dan restoran enak, yang harganya terjangkau, jauh jika dibandingkan dengan Ginza. Tapi aku suka kota ini.

Restoran Allt Gott berada di lantai 2. Kecil, hanya bisa menampung 20 orang-an. Untung aku sudah pesan tempat sejak hari Jumat, kalau tidak kami tidak akan bisa makan siang di situ. Kami memesan course menu seharga 2600 yen, dengan main dish steak anak sapi (veal) untuk aku, Lisa dan Nesta, sedangkan Whita memilih steak ikan Kakap. Selain salmon marinate, ikan nissin goreng dengan saus khas dan penne ditaburi flakes ikan, entree paling awal adalah udang rebus ala skandinavia. Supnya adalah sup kabu atau turnip (lobak bulat) yang sangat enak. Aku masih ingat kata-kata Lisa “Iya ini enak karena dimasakin dan sedikit jumlahnya. Coba kalau kita buat sendiri, sama enaknya mungkin tapi kita akan membuat satu panci sendiri, dan akan blenek kebanyakan makan sup” hihihi ada-ada saja si Lisa. Lisa memang paling pandai masak di antara kami berempat!

Sebagai penutup kami mendapat satu piring berisi maroon pie yang sangat lembut, serta framboisse glaze (serbet rasa strawberry) dengan kopi atau teh. Secara keseluruhan masakan Swedish ini cukup enak dan yang pasti halal. Waktu aku menanyakan pada pelayan soal ada tidaknya kandungan babi, dia langsung menanyakan langsung kepada chef, yang kemudian dijawab, sama sekali tidak memakai babi. Aku juga suka dengan servis pelayan di sini yang amat ramah.

Oh ya ada satu lagi yang belum tertulis yaitu course menu ini memang tidak ada nasinya, tapi kami mendapat roti ala swedish dan knäckebröd semacam cracker terbuat dari gandum yang keras, khas swedish. Untuk roti memang aku lebih suka roti perancis yang rasanya lebih lembut di mulut daripada roti swedish. Meskipun cuma roti dan cracker, dijamin perut akan kenyang! (kecuali bagi mereka yang perutnya jawa, belum merasa makan kalau belum makan nasi :D)

Dengan wiskul hari ini, aku bisa menambah daftar masakan negara-negara dunia yang pernah kucoba. Roma, Ghana, Turki, Perancis, Jerman, Belanda, Vietnam, Kamboja, dll. Sayang waktu dulu aku belum ngeblog dan belum ada kamera digital. Kalau sudah, mungkin bisa menyaingi Jalansuteranya pak Bondan deh. hehehe.

Next destination adalah masakan Rusia. Gen ingin mengajakku makan di situ tapi belum ketemu waktu yang pas, karena sudah pasti tidak bisa ajak anak-anak. Soalnya di situ pasti ada vodka! 😀

 

Info restoran:
Allt Gott
0422-21-2338
Kichijoji / Swedish
Kichijoji Honcho 2-28-1, Shibata Bldg. 2F. [walking from the station, turn left at the street just past Tokyu department store – it’s called Taisho-dori – and walk about 250 meters or around 4 blocks; Allt Gott is on the right-hand side] Open 11:30am-2, 6-9:30pm. Closed Mondays.

Air Jahe

22 Nov

Senin yang sibuk! Ternyata hari ini banyak beterbangan serbuk rumput butakusa ブタクサ (hogweed) sehingga aku bersin-bersin terus (susah deh kalau alergi-an). Dan ternyata juga maksimum temperatur hanya 15 derajat. Jadi sudah bisa dipastikan aku menderita bersin + pilek. Dan puncaknya waktu aku menyetir pulang malam hari. Baru kali ini aku bersin-bersin begitu hebat dalam mobil. Untung aku sendirian di mobil, kalau ada anak-anak pasti mereka bilang, “Mama…kaget…” hihihi.

Karena aku perlu membeli suplemen untuk suamiku, aku mampir di drugstore langganan dekat rumah pukul 21:30. Sekalian membeli roti, deterjen, dan snack untuk anak-anak. Hampir semua keperluan rumah tangga dijual di drugstore ini, karena itu dinamakan Super Drug Store (SDS). Dan harganya jauuuh lebih murah dari supermarket biasa. Jadi bisa dipastikan aku belanja bulanan selalu di sini.

Waktu mau membayar, aku melihat bungkusan putih ini. Shogayu, diterjemahkan Air Jahe! Hmmm, aku memang masih punya serbat jahe dan sekoteng. Tapi ingin coba seperti apa sih Air Jahenya Jepang. Karena kebetulan kemarin aku menonton acara televisi yang berisi eksperimen, cara untuk menghangatkan badan. Eksperimen antara minum air panas (teh dsb) dengan minum Air Jahe panas. Ternyata jika kita minum air panas biasa, memang badan langsung menjadi hangat tapi tidak tahan lama. Sedangkan jika kita minum air jahe badan berangsur-angsur menghangat tapi tahan lama. So…. coba deh.

Satu bungkus berisi 6 kemasan sachet yang berisi bubuk air jahe. Katanya ditambahkan 90 ml air panas. Mungkin karena aku tambahkan air panas  terlalu banyak, sama sekali tidak manis, dan…hmmm kok sama sekali tidak menjadi hangat ya badanku? Lalu kupikir, mungkin Indonesia bisa mengekspor wedang jahe, serbat wangi atau sekoteng ke Jepang nih. Karena orang Jepang terbiasa minum air jahe, pasti bisa juga diterima oleh konsumen Jepang. Tapi syaratnya : tidak boleh manis. Orang Jepang tidak suka manis, sedangkan orang Indonesia suka manis. Memang sih orang Indonesia itu manis-manis seperti akyu…**loh** 😀

Apa minuman/makananmu waktu batuk/pilek? Share dong….

Ditulis pukul 5:20 pagi, sambil masak burjo (bubur kacang ijo) + jahe (aku suka yang clear begini daripada pakai santan), jadi kepingin makan burjo setelah melihat fotonya Titik di sini. Tadi bangun jam 3 karena tiba-tiba ada terjemahan yang harus diselesaikan dalam…3 jam! (Dan aku sudah menghabiskan 1,5 jam doing nothing, eh masak burjo, beresin rumah dan posting kok hihihi)

Have a nice Tuesday!