Kid’s Menu

3 Sep

Sudah lama aku kagum dengan adanya kids menu di semua restoran di Jepang, mulai dari yang cepat saji, sampai pada restoran biasa. Pasti ada yang namanya Okosama Ranchi (Kids Lunch). Harganya terjangkau, ukurannya pas untuk anak-anak (biasanya setengah dari size orang dewasa), penyajian yang menarik dan biasanya disertai dengan satu jenis mainan yang bisa dipilih. Memang mainan murah tapi cukup untuk membuat anak-anak “duduk diam” di meja dan makan!

ciluuuuuuuuuk

Aku pikir kenapa di restoran Indonesia (kalau restoran Jepang di Indonesia ada) tidak ada kids menu begini ya? Lalu aku membayangkan sebuah keluarga memasuki restoran di Indonesia. Bapak Ibu, anak-anak termasuk yang masihh balita, tapi…. ditambah lagi satu orang. Dialah sang baby sitter yang bertugas mengurus anak-anak termasuk menyuapi mereka (mungkin dengan makanan dari rumah) dan membuat mereka tidak mengganggu kedua orang tuanya makan (Meskipun mungkin mengganggu tamu yang lain dengan keributan mereka. Tak jarang terjadi “kecelakaan” karena sang anak berlari-lari dalam restoran tersebut). Jadi memang kids menu tidak perlu untuk keluarga itu.

baaaa
baaaa

Nah, di Jepang ngga ada yang namanya baby sitter. Jadi kalau mau ajak anak-anak sekeluarga, sang ibu juga harus mengurus permintaan sang anak. Mau pesan satu piring untuk si anak kebanyakan. Atau sang ibu harus merelakan tidak memilih makanan kesukaannya, dan memilih makanan yang bisa dimakan bersama anak-anaknya (yang tidak pedas, yang disukai anak-anak). Tapi setelah ada Kids Menu, dan anak-anak juga bisa makan sendiri, adanya Kids Menu ini sangat menolong. (Meskipun terkadang tidak dimakan)

kids menu di Rumah Makan Volks, tanpa hadiah mainan
kids menu di Rumah Makan Volks, tanpa hadiah mainan

Aku juga selalu memesan kids meal di penerbangan Jakarta- Tokyo p.p. baik dengan JAL atau SQ. Dan…. kids meal ini jauuuuh lebih enak dan menarik daripada meal untuk orang dewasa. Jadi aku selalu makan sisa dari Riku atau Kai, dan tidak menyentuh meal dewasa. Well, makanan dalam pesawat biasanya memang “kurang” enak (untuk kelas ekonomi loh, kalau kelas bisnis sih lain deh).

Jadi siapa tahu ada yang mau membuat restoran di Indonesia. Coba deh membuat Kids Menu sebagai salah satu pelayanan di restoran Anda! Kalau MacD bisa sukses dengan Happy Set nya, pasti kids menu juga akan dilirik keluarga yang makan di restoran biasa.

(kiri: kids lunch standar ada mainannya berupa kacamata, tengah: kids menu yang lebih mahal di restoran sushi, kanan: kids meal di dalam pesawat JAL)

NB: Aku selalu merasa kasihan dengan si baby sitter yang diajak ke restoran. Dia harus melihat majikannya makan sedangkan dia harus kerja mengurus anak. Masih mending kalau sesudah majikannya makan, dia pun diajak makan sebelum pulang. Mungkin malahan ngga pernah ditanya “Sudah makan belum mbak?”. Duh kapan ya perlakuan “feodal” ini bisa dihilangkan?

31 Replies to “Kid’s Menu

  1. wow ! Kids menu yg pake mobil keren mbak !
    Aku yg bukan anak2 aja seneng liatnya, apalagi krucil2 😉

    Bener juga ya, baru kepikiran kalo disini gak ada kids menu kecuali ya di McD ituh. Hmmmmm pemikiran kritis mbak !

    Hayooo yg mo bikin usaha restoran, jgn lupa pesan mbak EM.

    PS. Perlakuan feodal itu msh ada mbak, tp sepertinya mulai berkurang dikit2…

    semoga bisa berkurang ya Ka…kan mereka juga manusia
    EM

  2. Kids menu sepertinya memang belum lazim di restoran asli indonesia, tapi ada beberapa restoran yang menyediakan area bermain yang memungkinkan anak-anak bergembira tanpa harus mengganggu orangtuanya maupun orang lain, seperti yang kuceritakan di blog soal goebog resto itu.

    Tapi Uda… anak-anak juga harus dididik bahwa waktu makan untuk makan, bukan untuk main. Jangan Restoran jadi arena bermain. Di sini hanya Mac D yang menyediakan tempat bermain. Tidak ada satu restoran lain yang menyediakan, karena masalah space yang mahal juga menjadi kendala. Perlu diketahui masyarakat awam yang tidak berkeluarga di Jepang tidak suka kehadiran anak. Makanya saya sering bilang org Jepang dingin kan?
    Kalau mau membawa anak-anak paling aman pergi ke Family Restoran (Famires) karena semua yang berada di situ MAKLUM dengan kondisi keluarga. Ya memang kita tidak bisa membawa anak-anak ke tempat minum atau bar, atau restoran perancis misalnya.

    EM

  3. woww… pring yg yg bentuknya mobil itu keren 🙂
    kids menu memang blm ada di restoran asli indonesia.. paling hanya tempat bermain spt yg disebut uda vizon, itu pun belum terlalu banyak (mungkin krn perlu space yg luas)

    nah kalo di tempatku sekarang, kalo pesan makan porsinya pasti besar banget, aku aku cukup kelabakan menghabiskan, apa lagi yg porsi makannya pada normal he..he..
    .-= bro neo´s last blog ..Prosa Lirik =-.

    Hahaha bro, aku pernah alami itu tuh di Tsukuba, hari minggu 2 mgg lalu. Ke resto China, waduhhh porsinya gede banget. 3 orang dewasa menggeh menggeh ngabisinnya.

    EM

  4. Agak dilematis mbak. kalau orang2 kaya gak pakai baby sitter, makin bertambah deh pengangguran.

    Betul Ata chan, tapi mereka juga manusia kan? anggap saja minta tolong sodara dan sodara kan juga perlu perhatian apa sudah makan atau tidak.

    EM

  5. usul yang bagus, bagi yang mau buat restoran, sisipkan menu kids meal….

    oke, saran ini akan kulakukan 20 tahun lagi, kayaknya waktu itu aku bakal punya restoran…..

    satu lagi, turut kasihan sama baby sitter…
    .-= aurora´s last blog ..berteman dengan perbedaan =-.

    Kutunggu 20 th lagi (wah aku masih hidup ngga ya?)
    Gambatte ne

    EM

  6. Kupernah nonton super nany. kalo anak kecil dirumah udah diajarin bagaimana makan dgn baik maka direstoran juga akan jd yg anak manis.. 🙂

    Betul sekali Ata -chan … terus terang anak saya meskipun ribut tidak pernah beranjak dari duduknya. Tidak ada tuh lari-lari di restoran.

    EM

  7. ya wess mba aja buka resto di indo terus adain kids menu,,
    Pasti laris manis tanjung kimpul..hehe

    wihh,,riku dan kai disiplin banget,,jangan..jangan takut ama mama nya,,(piss ah..hihihi)

    Kalo tidak takut mamanya anak-anak lepas kendali dong…
    EM

  8. Wah, wadah tempat makan n makanannya juga tentunya, membuat selera makan terbit dari utara ^^
    .-= olvy´s last blog ..The View of Surabaya-Gresik Toll Way =-.

    dan biasanya tertulis loh berapa kalorinya. Dipikirkan juga balancenya harus ada daging, sayur dan nasi/roti/mie/pasta
    EM

  9. selain kids menu, juga ada porsi cewek.. alias separo…
    di pangsit mi indrapura itu ada porsi biasa & ada porsi 1/2…
    ternyata lebih dari 1/3 pembelinya beli yang porsi cewek… soalnya yang normal sih, memang banyak porsinya..
    .-= kartiko´s last blog ..Bapak Itu : 2 =-.

    setuju pak…
    tahu ngga pak, usaha kita untuk mengambil makanan semampu yang dimakan dan tidak membuang makanan sebetulnya sudah ikut dalam sikap peduli lingkungan (hidup) .
    EM

  10. Mbak, yg lagi dibaca sama Kai itu daftar menunya? Bagus ya kemasan daftar menu makanannya?

    Di sini kayaknya anak-anak kurang dapat perhatian cukup dari pengusaha restoran. Lagipula nggak semua resto menyediakan kursi khusus utk anak2, apalagi menyediakan menu khusus buat mereka.
    .-= krismariana´s last blog .. =-.

    Iya Kris…daftar menunya juga lucu lucu dan menarik. dikasih foto sehingga tinggal tunjuk saja mau makan apa. Pengusaha toko masih belum memikirkan bahwa “memanjakan” anak = menguras isi dompet orang tua. Kemungkinan anak merengek kan besar tuh. Target besar untuk marketing loh hihihi (sok tau banget yah gue 🙂 )
    EM

  11. Hehe… posting ini tho yang tadinya takut membuat orang banyak yang tergiur untuk batal puasa… *dan aku baru bacanya sekarang pulak… hahaha… sama aja ya, Sis…* 😀

    Tapi emang bener. Keponakanku lebih demen mainnya daripada makannya, jadi mulai kabur juga fungsi restoran yang sesungguhnya. Emang bukan makanannya yang dicari, tapi perosotannya… 🙁

    Setuju, menu anak-anak di Indonesia selalu diimingi dengan hadiah-hadiah, bukannya bentuknya yang lutu2… eh, kecuali Hokben, sih. Ada paket anak-anak yang tampilannya cantik… 🙂

  12. Kalau di warung Padang ada kids menu asyik juga ya…
    Apalagi kalau di warteg. He he…
    Sebagian besar resto atau gerai di food court memang tidak diperuntukkan untuk anak2. Mereka lupa atau menganggap anak2 nggak perlu makan ya?

  13. waktu ke jokja libur 17 agustusan kemaren pake garuda, sy liat anak2 kecil yg nangis pada dapet maenan tuh tapi ga tau dapet menu makanan spesial pa gak.

  14. Kalau emaknya bokapnya anak2 feodal. Mau nggak kita mengajarkan pada anak2 untuk tidak feodal. Paling tidak membiasakan mereka untuk mengajak baby sisternya ditawarin makan terus makan bareng. Urusannya bukan tentang derajat tahta martabat atau apa gitu… itukan kesenjangan yang bukan guwe banget deh… Yang bicara hati loooh. Masak iya sih tega ngeliat baby sisternya ngeces…
    .-= pakde´s last blog ..Pakde tampil sempurna! =-.

  15. Kereen.. lagi satu nilai tambah bagi orang Jepang! Dengan adanya menu Kids ini, rasanya akan mendukung diet ibu-ibu. Benar sekali mbak, seringkali ibu harus mengalah tidak memilih menu yg dia suka tapi menunggu “sisa” dari anak-anaknya. Tapi tanpa di sadari sisa-sisa dari anaknya melebihi porsi yg biasanya dia santap.
    .-= Riris E´s last blog ..Ya Rabi, ajarku bersyukur =-.

  16. Kalau di sini baru ada di resto2 fastfood ya mbak kayak McD dan KFC. Sekaligus dengan tempat bermainnya juga. Kalau aku keluar bawa babysitter, memang bawa makanan dari rumah, karena anakku belum terbiasa makan makanan luar, dan aku juga tidak mau mengenalkannya pada fastfood ayam goreng gitu. Sesekali kalo ke Pizza Hut baru pesan salad, dan dimakan ramai2…
    Nanti kalau urusan anak sudah beres, baru gantian si babysitternya makan.

    Pengennya memang resto2 jg menyediakan kids menu dong ya, biar kita tidak usah repot menebak2 yg mana yg banyak garam, atau pedes atau banyak msg. Yaa… tunggu saja semoga trendnya bisa kesana.
    .-= zee´s last blog ..gempa woi… gempa… =-.

  17. Iya kisdmeal nya nampak nikmat, jadi berpikir untuk berbuka pake kidsmeal, tapi cuma ada di mcd dan kfc sayangnya. betul juga mba imelda kalo resto-resto lain bikin kidsmeal asik juga. tapi kalo restoran sunda atau padang kidsmealnya masih belum kepikiran saya kaya gimana tuh bentuknya, menarik sepertinya. hehehe…

    mengenai babysitter, saya pernah makan di warung soto kaki lima, kebetulan ada satu keluarga dengan dua anak, tiap anak diasuh oleh satu babysitter, dan salah satu anak masih tetap susah diatur sampai2 menjatuhkan gelas. Kebayang hebatnya para ibu yang bisa handle dua anak tanpa baby sitter satupun, Bravo Mba Imel! Tapi senangnya saya disini sang majikan tidaklah feodal, dia justru amat akrab sama kedua pengasuh. Satu pengasuh malah bisa dengan santainya bilang, “Bu, saya mau es campur yaa…” seperti anak pada ibunya, sang majikan dengan santai juga “ambil, ambil… Mba, kamu belajar naik mio dong, jadi kalau ade naek mobil jemputan kamu bisa ngikutin dari belakang…” Kehangatan yang menyenangkan untuk dirasakan. Semoga semua pengguna pengasuh dan pengasuh bisa seakrab itu 🙂

    wah, jadi panjang betul commentnya ni mba… dan makin melenceng dari kidsmeal, maaf… hehehe… satu lagi pertanyaan saya:
    “kenapa ya, babysitter2 itu harus pake seragam kemanapun mereka tugas. Bahkan ke mal yang dingin. padahal kan baju mereka tipis dan kurang nyaman dipakai di tempat umum, lebih seperti piyama tidur kalau kata saya. Semakin menunjukkan feodalisme di tempat umum rasanya, menurut pendapat saya sih….”

    salam, Mba Imel…

    -japs-

  18. Mel, nggak sanggup baca sampai selesai posting ini, bukan karna ku tak suka, tapi itu, loh,,, menu nya, bikin aku tersadar kalo sedang puasa. hihihi @nelan …@

  19. wah mbak itu menu makannannya lucu2 ya, disini indonesia biasanya cuman ada mainan. jadi di beberapa fastfood tertentu ada paket yang kalau di beli dapat hadiah mainan…

    dan aku setuju tentang baby sitter itu, sering banget ngeliatinmereka harus nguber2 anak2 majikannya yang lari-lari di restoran, sedangkan si majikan malah asyik makan sendiri…feodal bgt! gak suka
    .-= Ria´s last blog ..Perjalananku Day 5 – Day 7 =-.

  20. Mau menyoroti yang terakhir …
    mengenai Baby Sitter …
    Menurut pengamatan saya … dibeberapa restoran tempat kami biasa makan …
    perlakuan feodal itu sepertinya tidak ada lagi EM …

    Namun biasanya adalah … semua pesan makanan … termasuk si Mbak Baby Sitter atau Asisten Rumah Tangga …
    Makan Satu meja … (dan si Mbak duduk dekat momongannya).
    Dan biasanya sering aku lihat Ibu dari Baby itu akan take care of the baby selama Baby Sitternya makan …

    (entah … mungkin saya makan ditempat yang salah … tidak umum dan tidak mewakili perilaku masyarakat Indonesia pada umumnya …)

    Salam saya

  21. Gambarnya itu yang bikin enak makan…biasa kan dari mata turun ke hati…ehh perut

    Pesan makanan diIndonesia memang susah, saat ditanya seporsi besar apa tidak, tergantung ukuran pramusaji nya. Akhirnya sering kebanyakan pesan atau kurang

Tinggalkan Balasan ke vizon Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *