Mumpung Tahun Baru…..

2 Jan

Sambil nonton Ekiden (pertandingan maraton antar universitas) di televisi, saya membaca angket di internet yang menarik. Judulnya, “Mumpung Tahun Baru, kemewahan seperti ini diperbolehkan”. Nah, kemewahan seperti apa sih yang dilakukan orang Jepang pada Tahun Baru? Rankingnya sebagai berikut:

  1. Tidur sepuas-puasnya (kasian deh…ketahuan banget selama ini kurang tidur ya...)
  2. Makan yang disukai sepuas-puasnya (lupakan diet)
  3. Memanjakan diri dengan menyewa kamar dengan pemandian air panas di udara terbuka (open air hot spring) dan menikmati mandi pertama dalam tahun yang baru dengan santai. (hmmm mandi/berendam  memang merupakan kesenangan tersendiri… aku juga mauuuuu)
  4. Menikmati old and new di luar negeri (nggak ah… kalo tidak bersama keluarga. kemarin ada berita 4 orang Jepang melewati old n new di Thai dan menjadi korban kebakaran)
  5. Membeli kantong keberuntungan fukubukuro yang mahal (no way… ngga tau apa isinya gitu …)
  6. Minum sake (nihonshu) yang mahal (nah kalo ini boleh juga hihihi)
  7. Makan masakan tahun baru osechi ryouri yang mahal (hmmm apa sih yang mahal? Udang? ngga usah deh soalnya aku ngga begitu suka udang)
  8. Melihat matahari pertama di tahun baru dari kamar teratas di hotel mewah (hmmm sekali-sekali boleh juga nih. Aku pernah punya cita-cita untuk hotel-traveling)
  9. Membeli barang tanpa melihat label harga (Not my style)
  10. Mengeset rambut di salon (haiyah…ke salon aja ngga pernah hihihi)

Buat saya mungkin yang paling saya inginkan sekarang adalah liburan di Hot Spring, entah itu hot spring yang di dalam ruangan (daiburo大風呂) atau di luar ruangan di alam terbuka (rotenburo 露天風呂). Takut diintip? Hmmm orang Jepang biasanya tidak punya kebiasaan mengintip atau arsitektur penginapan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bisa diintip. Kalau mau ngintip-ngintip mending pergi ke Shinjuku, ada tempat khusus untuk intip mengintip hihihi. Mandi di alam terbuka sambil memandangi pemandangan yang menghampar, baik itu pegunungan maupun pantai/danau…. amat sangat membuat badan dan hati menjadi relaks. Otot-otot yang tegang bisa diistirahatkan. Bener deh, saya sarankan untuk mencoba.(Perhatian: Masuk onsen atau hot spring tidak boleh pakai swimsuit!)

(kiri hot spring dalam salju…. hmmm saya belum berani untuk coba masuk ke hot spring dalam salju. Mungkin hangat berendam di dalamnya, tapi dari leher ke kepala pasti dingin ya…atau sesudah selesai untuk masuk ke kamar? brrr dingin ya…. hihihih — kalau yang berupa tong besar di luar atau foto sebelah kanan itu sudah biasa. Superb…. meskipun biaya penginapan juga biasanya mahal — sekitar 20.000 yen per malam per orang termasuk 2 kali makan)

Angpao

2 Jan

Angpao (Angpao / Angpau = 紅包 = お年玉) atau si amplop merah kecil dengan tulisan kanji china berwarna emas, memang merupakan kebudayaan Cina yang dijalankan hampir di semua belahan dunia. Yang sering didengar biasanya memang orang memberikan angpao ini waktu tahun baru. Bahkan saya pernah membaca bahwa kebiasaan memberikan angpao ini sudah dijalankan juga waktu merayakan hari Raya Idul Fitri pada tulisan Pak Oemar Bakri yang ini. Nah di Jepang Angpao untuk tahun baru diberikan kepada anak-anak sampai remaja yang belum bekerja (Kalau seudah bekerja maka tidak menerima angpao lagi), dan di Jepang bernama O-toshidama.

Amplop untuk otoshidama
Amplop untuk otoshidama

Karena untuk anak-anak, amplop yang dipakai biasanya lucu-lucu. Ada yang bergambarkan karakter terkenal seperti heroes, pokemon, snoopy, disney character dan lain-lain. Meskipun ada pula yang tradisional dengan gambar 7 dewa China atau Eto (shio) tahun tersebut — tahun ini tahun Sapi. Tapi apapun pembungkusnya, yang penting isinya bukan? BIasanya pemberian dari Kakek-nenek yang paling besar jumlahnya.

Otoshidama untuk Riku dan Kai dari bapak/ibu mertua... berapa isinya? ngga dikasih tahu tuh sama Riku hihihi dan Riku tanya "Otoshidama dari mama/papa mana?" hmmm NANTI ya hihihi.

Nah berapa sih kira-kira pemberian otoshidama itu? Memang tergantung pada umur anak tersebut. Ada yang menganggap umur 0-2 tahun tidak usah diberikan, tapi kalaupun diberikan sebesar 1000 yen (atau diberikan mainan– padahal mainan lebih mahal). dari umur 3-5 tahun sebesar 2000 yen. Begitu masuk SD menjadi 3000 yen, dan jika sudah kelas 5-6 SD biasanya berubah menjadi 5000 yen. Jumlah 5000 yen berlangsung terus sampai lulus SMA. Setelah masuk universitas biasanya menjadi 10.000 yen. Tetapi tentu saja ini harga pasaran. Mungkin Kakek/nenek yang kaya akan memberi 100.000 yen (duh mana ya? aku juga mau jadi cucunya heheheh) Atau masing-masing terpisah memberikan otoshidama, si Kakek 30.000 yen dan si nenek 30.000 yen. Dan yang lucu biasanya di TV diumumkan berapa rata-rata besar otoshidama yang diterima seorang anak dari semua keluarga saudaranya. Wah saya pikir kalau di Indonesia bisa terima banyak sekali, karena jumlah keluarga kan besar. Kalau di Jepang, masing-masing keluarga (ayah-ibu-anak) hanya 4-5 orang, jadi jumlah saudaranya sedikit.

Nah Angpao itu kalau di Jepang tidak hanya waktu Tahun baru saja. Hampir semua kegiatan yang membutuhkan “reward” diwujudkan dalam “Amplop”. Dan tentu saja amplopnya juga berbeda-beda dengan tulisan dan jumlah berbeda. Yang paling besar dan sudah saya singgung di posting sebelumnya adalah angpao pada pesta perkawinan. Biasanya bungkusnya sebesar amplop untuk surat dengan hiasan berupa tali (merah-putih atau emas) dan kertas. Tali ini bisa diumpamakan dengan pita, dan harus diperhatikan cara mengikatnya dan yang pasti ujungnya harus menghadap ke atas, dengan maksud agar rejekinya jangan jatuh/tumpah. Atau dibentuk menjadi bunga atau tsuru (burung bangau —lambang kebahagiaan). Amplop yang termahal biasanya sekitar 750 yen/per lembar. Dan isinya? untuk tamu biasanya 30.000 yen, sedangkan kalau keluarga minimum 50.000 yen.

Di bagaian kertas putih ditulis dari atas ke bawah dengan : gokekkon omedetou gozaimasu ご結婚おめでとうございます  dan di bagian bawah tulis nama pemberi. Dan biasanya uang tidak langsung di masukkan dalam amplop besar ini, ada  amplop yang biasa, yang lebih kecil di dalamnya, serta di bagian belakangnya ditulis jumlah/besarnya uang yang dimasukkan. Ini berguna untuk nanti jika “memberikan” tanda terima kasih kembali. Jadi misalnya saya hanya menulis 10.000, pasangan akan memberikan setengahnya yaitu 5.000 yen saja.

Selain pesta pernikahan ada macam-macam selamatan, mulai darikelahiran ご出産おめでとうございます, ulang tahun pertama お誕生日おめでとうございます, masuk TK, SD, SMP, SMA dan Universitas (kadang ada juga yang memberi waktu kelulusan, meski tidak wajib) dengan tulisan : ご入園おめでとうございます(untuk masuk TK)  ご入学おめでとうございます (untuk SD- Universitas). Perayaan 3-5-7 祝・七五三, Perayaan menjadi dewasa 20 th 祝・成人式 dan lain-lain. Setiap peristiwa yang dirayakan pasti memberikan hadiah tapi berupa angpao.

Tapi manusia tidak hanya gembira saja. Dalam upacara kematian biasanya memberikan “amplop” yang tulisannya bisa macam-macam, tergantung upacara dilakukan dengan cara buddha, shinto atau kristen.

Selain peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan manusia, tentu saja ada kalanya kita ingin memberikan sekedar “uang rokok” atau “uang jajan”, “uang transport” dll, untuk itu banyak disediakan juga amplop-amplop kecil untuk keperluan tersebut. Dan satu lagi yang biasanya harus diperhatikan jika ingin menjadi real japanese yaitu sebelum memberikan “amplop-amplop” itu biasanya dimasukkan kedalam sehelai kain pembungkus yang diberi nama Fukusa 袱紗. Yang berwarna merah untuk “acara bahagia” yang berwarna abu-abu untuk “acara sedih”. Yang paling aman adalah warna ungu karena bisa dipakai untuk semua acara.

Memang rasanya repot mengikuti kebudayaan Jepang yang ini, tapi hanya dengan melihat desain amplop-amplop ini bisa menyenangkan hati (masalah isinya sih belakangan —yang pasti menyusahkan dompet heheheh) . Satu kesenian kertas Jepang yang prima.