Jika seorang ibu sakit

21 Jan

Memang seorang ibu tidak boleh sakit…. tapi ibu juga manusia ya?  Saya lalu mengingat ibu saya… kapan ya mama sakit? Tapi kalaupun sakit masih ada asisten yang memperhatikan keperluan kami, waktu kami kecil. Pernah satu kali mama masuk Rumah Sakit cukup lama dan tidak boleh dijenguk, karena menderita penyakit yang menular. Virus herpes masuk dalam badan mama berupa influenza biasa yang mengganas, sampai hampir membutakan mata mama yang sebelah kiri. Memang waktu itu mama sibuk sekali di rumah untuk mempersiapkan kunjungan opa-oma dari Makassar yang akan berlibur di rumah, tidak ada asisten waktu itu. Tapi untung saja opa dan oma datang sehingga bisa menemani kami di rumah. Apalagi oma Makassar (demikian kami menyebut oma dari pihak papa sedangkan oma pihak mama dengan Oma Bogor, karena memang tinggal di Bogor) itu pintar sekali masak… gemuk deh kami hhehehe.

Setelah penyakit itu Mama tidak pernah masuk RS lagi, sampai kejadian stroke tidak terdeteksi pada tahun 1999… persis sebelum keberangkatan ke Tokyo untuk pernikahan saya. Dan terakhir oktober lalu… please ma… jangan masuk rumah sakit lagi ya heheheh.

Biasanya saya tidak pernah sakit lama, tapi kali ini meskipun menurut saya tidak berat (Imelda baru merasa berat kalau sudah harus dioperasi hehehe — jadi ingat belum cerita soal 13 tahun), cukup menyebalkan karena cukup lama! seminggu itu waktu yang lama untuk mendekam dalam rumah. Untung Selasa kemarin Melati-san bisa datang pagi-pagi ke rumah untuk mengantar dan menjemput Riku, setelah hari Senin saya sms dia: “Help! Bisa datang pagian? kayaknya saya sedang parah nih!”. Saya bersyukur dia tinggal tidak begitu jauh dari kami dan kebetulan selasa dia libur… pas!. Terima kasih ya dik.

Tapi dengan begitu, saya punya banyak waktu dengan Riku dan Kai. Kalau siang, mereka tidak mengijinkan saya tidur di tempat tidur, jadi saya rebahan di atas hot carpet di ruang tamu. Kalau menggigil tinggal dinaikkan suhu carpet dan pakai selimut tebal. Kadang si Kai datang tiduran di sebelah saya, atau bermain dengan block nya. Atau minta dibacakan buku, “Risu no Akachan – Bayi Sang Rubah” (Buku ini memang menarik, Riku suka sekali buku ini waktu dia berusia 2 tahun). Yang kasihan memang mereka jadi makan tidak teratur dan tidak sehat karena makan seadanya. Saya malas sekali memasak. Baru sadar harus menyiapkan makanan kalau Riku bilang,”Mama aku lapar….” dan itu disebutkannya 3 jam sekali huh…

Saya sendiri cuma bisa minum teh panas manis, makan roti (kalo inget) dan pernah dibelikan ini oleh gen…

kasian ya…. masa saya dibelikan bebatuan seperti itu….

Tapi Gen belum kurang ingatan kok, bebatuan itu bukan batu biasa melainkan coklat (dan akhirnya habis dimakan riku …padahal gen belinya untuk mamanya hehehehe)

Lalu ada percakapan lucu juga yang dicetuskan Riku :

“Mama, mama sama papa kenalnya di mana?”
” di universitas… mama dan papa belajr di universitas yang sama”
” ooooh kenal di univeritas terus menikah?”
“iya…”
“Kenapa sih orang harus menikah?”
“Hmmm tidak harus sih. Ada juga kan yang tidak menikah? Seperti tante XXxxXX…. “
“Itu kan karena ngga ada yang cocok aja makanya ngga menikah” (OMG anak umur 5 th bicara spt ini)
“Ya salah satu sebabnya itu”
“Riku kalau besar ngga mau menikah”
“Loh kenapa? belum tentu loh Riku… siapa tau ada cewe yang cantik…yang Riku suka”
“Hmm Riku ngga mau punya anak”
” LOh kenapa? Riku ngga suka anak-anak?”
“Suka sih… tapi kalau anak-anak itu jadi besar aku ngga suka…”

(Sayang saya ngga godain dia kalau Riku besar mama juga ngga suka Riku deh hehehehe)

Aku cuma sedang menunggu kalau Kai besar dan bisa bicara, pasti dia lebih cerewet dari kakaknya. Sekarang saja dia sudah sering bicara bla blabla dengan suara kencang.

Meskipun setiap saat diganggu dengan rewelan, rengekan minta ditemani, suara TV dan suara-suara berkelahi yang membuat kepala tambah pusing saya bersyukur ada Riku dan Kai yang menemani saya selama sakit (daripada sendirian …sepiiiii). Tapi memang lebih enak lagi kalau ada asisten sih heheheh

(sambil menulis ini Kai datang membawa sebuah picture book “Issunboshi” “Si kecil ibu jari” cerita asli Jepang… dia sekarang suka sekali dibacakan cerita. …. jadi sudah dulu yaaaaa)

NB: terima kasih untuk komentar-komentarnya…belum sempat saya balas satu per satu. EM