Story of Black Crayon

30 Jun

Tulisan ini sudah pernah saya post di Multiply 28 Januari 2008.

Saya jarang sekali nge-fans sama orang…apalagi celebritis. Tapi untuk kali ini saya merasa saya akan menjadi fansnya Nakaya Miwa yang  adalah seorang illustrator. Dia menulis buku bergambar untuk anak-anak, atau tepatnya menciptakan karakter yang dibukukan. Ada dua karakter yang sudah kami kenal dengan baik, karena kami mempunyai kebiasaan membacakan buku untuk Riku, anak kami. Yaitu Soramame kun dan Kureyon no Kuro kun.

Cerita “Kureyon no Kuro kun” (Story about Black Crayon) diawali dengan sebuah kotak crayon yang masih baru. Karena bosan tidak pernah dipakai, Crayon berwarna kuning keluar dari kotaknya dan berjalan-jalan, dan menemukan selembar kertas gambar putih. Kegirangan, ia meluncurkan badannya dan menggambar di atas kertas tersebut. Kemudian dia memanggil crayon berwarna Merah dan Pink, kemudian mereka menggambar bunga. Lalu crayon Merah memanggil si Hijau Muda dan Hijau Tua, yang kemudian menggambar daun untuk bunga-bunga itu. dst…dst… sehingga lengkaplah sebuah pemandangan yang indah.

Namun datanglah si Hitam. “Aku menggambar apa?? ”
Yang lain berkata…”kami tidak perlu kamu…. ”
Hitam menjadi sedih. Untung ada Sharp-pen (Pensil mekanik) yang menghibur dia. Sementara itu si Crayon-crayon lainnya, keasyikan menggambar sehingga saling tindih dan akhirnya berkelahi. Gambar yang semula bagus menjadi berantakan. Di sini Sharp-pen berkata kepada si Hitam untuk meng-hitam-kan semua warna. Tentu saja crayon lainnya marah….

Setelah semua menjadi hitam….tiba giliran Sharp-pen untuk menggambar. Dan terciptalah sebuah gambar kembang api yang berwarna-warni dengan bentuk bermacam-macam. Karena ada si Hitam ini terciptalah sebuah gambar yang indah…. Crayon lainnya meminta maaf pada si Hitam karena sudah mengasingkan dia…

Makna cerita ini? Tentu saja menekankan pentingnya persaudaraan, dan menunjukkan bahwa tidak ada “orang” atau “sesuatu” yang tidak berguna. Dalam sekali maknanya, tapi diceritakan dengan menarik dengan tokoh karakter yang sebetulnya sudah lama ada dalam kehidupan kita.

Itu membuat saya menjadi suka dengan Nakaya Miwa ini. Kemampuannya untuk menciptakan karakter dari kehidupan sehari-hari yang diceritakan dengan gamblang dengan menyusupi “ajaran kehidupan”. Cocok untuk anak-anak balita. Andaikan saja ada seorang Nakaya Miwa di bumi Indonesia….

Naruto… Masked Rider…Ultraman…. tokoh-tokoh karakter dengan kehebatan masing-masing memang lebih terkenal di bumi Indonesia. Mereka lebih maskulin dan melambangkan “Jepang”…. tapi saya akan lebih suka memperkenalkan karakter-karakter lain yang lebih lembut, lebih kreatif, dan lebih mengajarkan kedamaian kepada teman-teman di Indonesia sebagai penyeimbang akan apa yang dikenal sebagai kebudayaan.

Satu lagi pesan saya…. usahakan untuk membacakan buku untuk anak Anda… meskipun mereka sudah bisa membaca. Dengan membaca buku bersama, mereka akan merasakan kehangatan keluarga, dan waktu seperti itu juga bisa dipakai untuk mengemukakan pikiran masing-masing. Kebiasaan yang saya terapkan pada anak saya sejak dia berusia 6 bulan, sampai sekarang hampir berusia 5 tahun…. memberikan waktu pada kami orang tua yang begitu sibuk dalam kegiatan sehari-hari untuk merasakan kedekatan dengan anak kami. Semoga kebiasaan ini bisa berlanjut terus…. ….

NB 1: Saya cukup sedih karena Riku sekarang lebih suka membaca buku Pooh daripada cerita Jepang yang lain. Tapi yah, yang penting ada maknanya deh. Saya paling benci kalau dia minta dibacakan majalah … apalagi yang tokusatsu seperti Ultraman. Selalu saya tolak dengan alasan “Mama ngga suka baca katakana”. Njelimet, abis bahasa Inggrisnya semua dikatakana-kan sih. 🙂

NB 2: Tunggu cerita saya mengenai buku Miwa yang lain!!

Mari Masak Bersama Riku

30 Jun

Kemarin hari Minggu, Riku bangun jam 6:00 … “Mama kemarin janji mau buat kue kan?”

“OK!!”

So, kali ini Riku akan mengajarkan para pembaca blog ini untuk membuat kue. Namanya Ontbijtkoek. Bahasa Belanda yang artinya Kue untuk ontbijt =sarapan. Dan harus pakai bumbu spekoek supaya afdol. Juga PALMSUIKER, gula palem. Saya waza-waza bawa dari Jakarta.

Bahan:

4 butir telur (masukkan dalam cangkir/mangkok yang pas, ini akan menjadi ukuran)
1 mangkok palmsuiker (karena saya tidak suka manis biasanya hanya 3/4 nya)
1 mangkok terigu
baking powder 1 sdt
bumbu spekoek 1 sdt
dry fruits/kismis dan/atau almond slices

telur +palm suiker +baking powder + spekoek dikocok sampai mengembang

masukkan terigu sedikit demi sedikit pada adonan yang sudah mengembang, sambil diaduk satu arah perlahan. Masukkan dry fruits, masukkan loyang , dan taburi almond slices. Bakar dalam oven dengan panas 200 derajat kira-kira 20 menit. Ada yang suka masukkan mentega cair dalam adonan, tapi saya lebih suka oleskan mentega pada kue yang panas. Silakan santap panas-panas. Orang Belanda katanya sering makan kue ini dimasukkan dalam roti …aneh ya. hihihi

Karya Kai yang pertama

30 Jun

Sebagai mantan DJ Radio, saya punya banyak CD dan kaset. Kebanyakan kaset-kaset itu sudah saya pindahkan ke dalam Mini Discs, tapi karena kaset Indonesia amat sangat langka, saya tetap menyimpannya.

Waktu Riku kecil, sampai sekarang mungkin hanya sekitar 2-3 kaset yang menjadi korban ketrampilan tangannya. Tapi Kai yang belum berumur 1 tahun, sudah menunjukkan bakat terpendamnya yang mungkin bisa melebihi kakaknya.

Terus terang saya tidak tahu kaset ini isinya apa…moga-moga bukan yang saya suka… Mungkin Nike Ardilla… tapi kalau liat body nya kayaknya sih lagu baru. Sepertinya saya harus bereskan lagi kaset-kaset ini dan disimpan di tempat yang tak terjangkau… tapi di mana dong? Kolong tempat tidur sudah penuh tuh…