Tahu kan vending machine itu apa? Aku selalu menganggap vending machine atau mesin penjual otomatis 自動販売機 adalah perusak hubungan antar manusia (belum lagi mengambil mata pencaharian manusia), tapi apa boleh dikata, memang kehadirannya tidak bisa dielakkan lagi apalagi di negara maju seperti Amerika dan Jepang.
Sebetulnya vending machine di Jepang bisa dibagi dua yaitu vending machine untuk menjual barang, dan untuk menjual jasa. Yang barang mungkin lebih sering kita lihat di tempat umum. Misalnya untuk menjual barang seperti rokok, minuman, makanan, tiket, benda pos seperti perangko dan kartu pos, majalah dan koran, benda sehari-hari seperti sikat gigi dan odol, campuran berbagai barang seperti di Rumah Sakit dan lain-lain. Sedangkan untuk jasa misalnya mesin tukar valas, coin locker dan coin laundry, dll. Purikura atau mesin pembuat foto otomatis juga termasuk dalam vending machine untuk jasa.
Sebetulnya Jepang bukanlah negara yang terbanyak mempunyai vending machine. Tentu saja nomor satu Amerika yang mempunyai sekitar 7.480.000 unit. Tapi mengingat luas dan jumlah penduduknya, maka jika dilihat rata-rata per penduduk tidak salah juga dikatakan bahwa Jepang adalah negara yang terbanyak mempunyai vending machine ini. Karena menurut data yang ada pada tahun 2009, Jepang mempunyai 5.218.600 unit. Dan 40% diantaranya merupakan vending machine untuk minuman.(Data diambil dari sini)
Aku masih ingat, seorang sahabat blogger pak Hendra Grandis pernah bercerita bahwa beliau heran menemukan vending machine yang menjual minuman kaleng/botol panas di musim dingin. Kalau minuman kaleng dingin sih biasa, tapi dalam satu vending machine itu ada yang dingin dan ada yang panas.
Satu lagi yang aku perhatikan di sini yaitu setiap vending machine minuman, biasanya satu vending machine untuk satu produsen. Misal coca-cola company akan menyediakan satu vending machine untuk menjual semua produk coca cola, seperti coca cola, fanta, kopi georgia, teh jepang (teh hijau), teh uron, teh srilanka baik milk atau lemon, dan air! Aku sendiri baru menyadari bahwa perusahaan ini benar-benar memproduksi segala macam jenis minuman. Aku tidak tahu di negara lain bagaimana, apakah ada mineral water yang diproduksi oleh perusahaan coca cola negara itu?
Dan entah benar atau tidak, mempunyai atau menyewa satu vending machine ini bisa menjamin pemasukan yang cukup mapan. Ini menurut suamiku, waktu kami membicarakan sebuah toko kelontong di dekat rumah kami. Toko kelontong itu memang menyediakan beragam barang, tapi harganya jauh lebih mahal dari supermarket atau toko biasa. Jika kepepet dan keadaan darurat saja aku pergi berbelanja ke situ. Nah, waktu itulah suamiku mengatakan bahwa seandainya toko itu tidak bisa menjual isi tokonya, dia tetap mempunyai pemasukan tetap karena di depan tokonya terdapat vending machine rokok dan minuman kaleng/botol. Meskipun ada toko konbini yang buka 24 jam sehari pun, orang Jepang akan lebih suka membeli minuman di vending machine. Alasannya? Tidak usah antri di kasir dan menunggu kembalian. Memang orang Jepang maunya segalanya lebih cepat! Waktu adalah uang….
Kalau mau lihat bermacam-macam vending machine, bisa lihat di wikipedia sini.
kalau di sini, setahuku vending machine itu ada di halte busway. tapi belakangan tampaknya jarang dipakai. malah ada yg akhirnya bener2 nggak ada isinya. sayang sebenarnya ya. trus yg agak menggelikan, biasanya di samping mesin itu ada petugas penjaganya. hehe. jadi ya sama aja ya? 😀
vending machine tidak cocok untuk di Indonesia. Karena tidak aman (orang bisa mencongkel untuk mendapatkan uang) dan mubazir
EM
hehhe………..jadi ingay zaman dulu suka nyongkel nyokel…..hahaha.jangan ditiru dirumah yachj………….jehehehhehe
diIndonesia sih blom banyak vending machine yah
moga2 sih ga usah banyak, kesian tuh penjual kios kecil2 hehehe
tp berapa kali nyobain busway ada tuh di haltenya
cuma kadang engga dingin gitu, kayaknya engga dicoloking atau gimana deh
soal praktis sih emang praktisan beli minuman di VM
tapi klo ga punya uang pas, terpaksa cari minimarket atau warung juga dong hehehe
Oooh, kalau di sini ya ada kembaliannya. Jadi bisa saja beli minuman dengan harga 120 yen dengan uang 1000 yen. Kecuali kalau ada tanda bahwa tidak ada kembaliannya. Dan di sini sudah banyak yang bisa bayar pakai kartu debit.
EM
ah, aku nyari mirukuti, mbaa….
ada ngga ya? sekarang berapa yen…*hehe, tiba-tiba pengen aja..*
hehehhe milk tea, mau yang panas atau dingin?
Di sini harganya 120 yen pukul rata. Kalau pet botol yang 500 ml 150 yen
EM
Kalaupun di Indonesia ada, saya yakin nggak akan berani naruh ditempat terbuka, karena akan dijahilin orang…
Dan kalaupun maksa ditempat terbuka, pasti tetep dijaga orang yg ngawat2i…
baru pernah lihat di sini VM minuman dan koran aja
coca cola juga bisa panas ? emang enak ya coca cola panas :O
Tentu saja coca cola dan semua minuman bersoda tidak bisa panas. Tapi teh, kopi dan jus jeruk bisa panas bisa dingin, kalau panas untuk di musim dingin dan dingin untuk di musim panas. Jadi di musim panas tidak ada minuman panas semua dingin. Tapi di musim dingin ada minuman panas. Tambahan di musim dingin juga ada sup jagung dalam kaleng, selain cocoa panas
EM
di Jepang juga negeri lain termasuk Singapura, memang VM ini sangat praktis dan berjalan dgn seharusnya, di negeri kita , gak mungkinlah bisa, krn masih banyak yg jail atau bahkan merusaknya 🙁
jadi kangen pingin beli kopi susu hangat di VM di Jepang Mbak EM 🙂
salam
Kita kayaknya ‘terhubung’ deh karena senin ini aku akan rilis tulisan soal vending machine juga! 🙂
Kata kawan, memang di Jepang, Bu, surganya vending machine.
Di Indonesia sih boleh dibilang “terbelakang” dalam hal vending machine. Coca Cola saja sepertinya baru-baru ini saja menggalakkan vending machine-nya; di beberapa halte busway. Itu pun awal-awalnya masih ada “penunggunya”, karena vending machine-nya pakai karcis, bukan uang.
Setahu saya, vending machine ada di stasiun Gambir. Tapi bingung juga cara menggunakannya, karena asosiasi tentang mesin seperti ini harus menggunakan uang logam untuk mendapatkan barangnya, dan berhubung tidak ada recehan, hanya uang seribuan dan sepuluh ribuan (jadi lebih takut lagi, kalau2 uangnya tertelan), malah gak jadi deh mencobanya. 🙂
Nama produk air mineral buatan Coca Cola di Indonesia, kalau gak salah, Ades. Selain Coca Cola, Nestle juga mengeluarkan produk PureLife. Dari segi kualitas, air buatan Nestle masih lebih lembut daripada buatan AdeS yang rasanya lebih tegas.
kalau diJepang mungkin lebih terawat ya mabk Vending Mechine nya beda gak kaya disini harus menempatkannya ditempat yang jauh dari tangan-tangan jahil
Akhir-akhir ini di Indonesia … (terutama di Air port) …
saya mulai sering melihat banyaknya vending machine …
Baik panas … maupun dingin …
Kelemahannya adalah … mereka tidak menyediakan uang kembali …
Jadi harga minuman misalnya 5.000 … kita masukkan 10.000 … ya mau tak mau kita beli dua sekalian … dari pada 5.000 hilang …
Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama … akan ada vending machine di Indonesia yang bisa mengeluarkan kembalian …
Saya bisa mengerti hal ini … mungkin prototype mesinnya … diciptakan untuk negara yang banyak koinnya … sementara koin di Indonesia terbatas.
Salam saya
disini vending machine ada yang jual payung, snack, bahkan buah potong & sandwich, hahahahaha. Niat banget kan. jual perangko juga ada, tapi ini mesinnya mirip atm gitu, bisa buat sekalian bayar-bayar tagihan/denda/ambil tiket bioskop 😀
Ada sisi plus dan minusnya. Kalau manusia itu kreatif, pasti dia akan menemukan cara untuk mendapat pekerajaan. Bahkan profesi membuat mesin itu sendiri telah membuka mata pekerjaan, bukan?
saya pernah nyoba vending machine di stasiun di sini, di situ ada petunjuk pemakaian, jadi mesti menggunakan uang kertas 5000 rupiah yang gak kucel dan terlipat-lipat. kebetulan di sebelah vending machine itu ada mini market kecil. setelah minuman saya keluar, si petugas jaga depan minimarket itu langsung bilang, mending beli minumannya di sini aja mbak, di sini cuma 4500rp, di mesin itu lebih mahal.
apa kalau di jepang seperti itu juga ya mbak Mel? kalau di vending machine lebih mahal drpd yang dijual di toko-toko?
Saya mengenal dan memanfaatkan vending machine petama kali tahun 1983 ketika sekolah di Arizona. Alat itu diletakkan di sekolahan sehingga kami tidak harus jauh-jauh membeli minuman di kantin. Disitu juga ada kopi panas. Tinggal masukkan koin dan ambil gelas plastik, tekan gambar kopi, lalu mak thuuurrrrrrr…kopi panas ngocor ke gelasnya.
Salam hangt dari Surabaya
Jadi inget dulu deh.. waktu indo blm punya.. pengen bgt ke jepang cuna buat nyoba neh mesun.. hahaha..
Aku jg suka mbak vending maching.. ya klo prlu semuanya diganti deh biar gak ribet.. hehe
Aku pernah liat di TV, acara jalan2 di Jepang, ada vending machine mie instan.. keluar udah dalam mangkuk mengepul… wah klo ada di Indonesia ini ngambil mata pencahariannya penjaga warung ya mbak.. hehehe
Hari gini memang waktu adalah uang, apalagi yg tinggal di Jakarta. Vending mchine jelas jd idola, bahkan mesin vending untuk jualan kartu perdana dan pulsa juga ada, karena orang tak mau repot-repot parkir (bayar pula!) hanya untuk beli pulsa.
Kalo yg hot, yang sudah pernah kucoba baru mesin kopi. Jd keluarnya hot coffee dalam cup. Kalo botol hot belum ada kayaknya di Indo ya.
Satu lagi mbak, minuman di vending machine itu harganya tentu harga pas, or setidaknya lebih murah dari harga minuman di resto. Aku juga mau ah bisnis vending machine, hahahaa….tunggu modalnya ada dulu.
Pingback: Mengakui diri bodoh bukan berarti bodoh — Donny Verdian
owalah aku baru tau klo itu namanya vending machine padahal tiap hari ketemu… 🙂
Saya pernah lihat VM ini di airport…namun kelemahannya seperti yang dikatakan om NH.
Dan mungkin karena di Indonesia masih banyak tenaga kerja, VM tak terlalu dibutuhkan untuk saat ini, kecuali di tempat-tempat tertentu.
Di kampus ada vending machine Koran Jakarta, tapi kok kayaknya nggak berfungsi, wkwkwk. Temen aku ada yang pernah kecele beli tea latte kaleng, panas banget kalengnya. Coca cola kayaknya di mana-mana punya air mineral ya, di Jepang mereknya Ilohas di Indonesia Ades dengan logo yang sama 😀