KoPdAr di Tokyo Tower

14 Sep

Siapa sangka saya bisa naik Tokyo Tower bersama teman Indonesia saya, setelah 17 tahun saya tinggal di Jepang? Ya, saya memang belum pernah naik Tokyo Tower. Waktu ibu saya datang ke sini, kami pernah sampai bawahnya saja, dan membatalkan rencana karena harus antri 3 jam, untuk bisa masuk. Jangan sekali-kali coba pergi pas akhir minggu deh. Dan akhirnya saya bisa berada di 150 meter di atas tanah hari Jumat lalu tanggal 12 September 2009.

Saya sangat antusias ketika Mbak Cindy sejak July lalu mengirim email soal kemungkinan kedatangan ke Jepang. Jarang-jarang kan ada teman blogger yang datang ke Tokyo. Kemudian Mas Nugroho mengirim email bahwa tanggal 11 September dia dan Mbak Cindy akan datang, dan kalau bisa bertemu tanggal 12 atau 13, dengan tujuan satu… KOPDAR dong deh sih!

Tokyo Dome Hotel, sebuah hotel yang bersebelahan dengan Taman Ria Korakuen dan tokyo Dome Hall, tempat permainan baseball. Benar-benar dikelilingi amusement center.
Tokyo Dome Hotel, sebuah hotel yang bersebelahan dengan "Taman Ria" Korakuen dan Tokyo Dome Hall, lapangan permainan baseball. Benar-benar dikelilingi amusement center.

Asyik kan kita banggain bisa kopdar di TOKYO! Padahal waktu aku di Jakarta emang mas Nug lagi super sibuk, sehingga tidak bisa ketemu untuk menyusun planning kedatangan ke Tokyo. Dan yang mengherankan sekali, sesampai di Bandara Internasional Narita, Tokyo, ternyata no HP nya mas Nug masih bisa dipakai untuk menerima dan mengirim sms, which is dulu telepon GSM tidak bisa sama sekali dipakai di Jepang. Wah hebat! (Memang ada biaya roaming, tapi bisa!) Ternyata memang Softbank (dulu vodafone) sudah memperluas jaringan deh. Jadi tidak sulit untuk aku berhubungan dengan mas Nug, dan mengetahui posisi mereka bertiga di mana (Mas Nug, Mbak Cindy dan temannya Mbak Cindy, Mas Adi)

Aku memang memilih untuk bertemu mereka begitu mereka mendarat hari Jumat tanggal 11, karena berarti aku punya waktu untuk pergi sendiri, tanpa harus mengajak kedua buntutku. Susah euy ke dalam kota bawa anak-anak, apalagi pasti tidak bisa konsentrasi untuk bersenang-senang dong. Karena perhitungan perjalanan bus dari Narita sampai di hotel jam 12, maka aku langsung ke Tokyo Dome Hotel, dan sampai di sana pukul 12:30.

Dan begitu saya bertemu Mas Nug (Mbak Cindy dan Mas Adinya lagi ngurusin kerjaan) langsung deh mas Nug bilang, “Ayo foto …manas-manasin Lala dan Ria yuuk”. Jadilah aku foto pakai HP dan langsung upload ke FB …sayangnya karena dari ponsel tidak bisa men-tag siapa-siapa, sehingga dua orang yang dimaksud baru tahunya setelah malamnya.

foto yang berhasil membuat ngiri bloggers di FB
foto yang berhasil membuat ngiri bloggers di FB

Karena aku  ada waktu sampai 4:00 sore, aku menawarkan mengantar Mas Nug ke Asakusa (kuil di Tokyo) atau tempat wisata lainnya.  Tapi sambil memutuskan akan pergi kemana, kami melihat-lihat paket tour dalam kota yang akan dipilih untuk rombongan melewatkan hari di Tokyo. Dan saat itu Mbak Cindy bergabung dengan kami. Katanya dia dan Mas Adi punya waktu sampai jam 5. Wow! Jadilah kami berempat naik taxi (yang lebih efisien daripada naik kereta karena jumlah orangnya) dan menuju ke Tokyo Tower.

Dalam taxi, sang fotografer Mas Nug tidak henti mengambil foto. Saya juga ikut-ikutan, dan waktu melewati Imperial Palace, ada taman pinus di depannya yang cukup luas. Kami juga banyak melihat orang-orang yang tiduran di bawah pohon. Mungkin asalkan tidak mengganggu kepentingan umum, maka keberadaan mereka di”cuek”in polisi Jepang.

Sampai di Tokyo Tower, kami membeli karcis untuk Naik Tower sampai 150 meter di atas permukaan tanah. Untuk sampai ke observatory itu kami naik lift. Dan memang karena hari biasa, pengunjung tidak banyak. Tapi…. memang melihat pemandangan kota itu paling bagus malam hari ya. Kalau siang hari kurang…. hmm… romantis.

Yang lucu, di dalam observatory itu terdapat sebuah kuil kecil, yang mungkin diperuntukkan untuk pelindung Tokyo Tower. Sedangkan di luar,  kami bisa melihat pemandangan Rainbow Bridge di kejauhan, dan yang lebih dekat sebuah kuil yang asri dengan kompleks pemakamannya. Saat itu aku ditanya, “Kok pemakamannya kecil?” Ya, karena yang dimakamkan di situ kan sudah berbentuk abu dalam guci.

Sebetulnya kami bisa naik lagi sampai ke level 250 meter di atas tanah (tentu saja dengan membayar karcis lagi), tapi waktu itu kami harus menunggu 20 menit jika mau ke atas. Oh NO! waktu kami tidak banyak, jadi kami membatalkan rencana naik ke lebih atas lagi. Apalagi Mas Nug rencananya akan datang lagi sendirian pada malam hari. Jadi kami bergerak turun.

Ternyata untuk turun lewat lift, kami perlu menuruni tangga dulu, dan bertemu lagi semacam observatory yang sama. Yang bagusnya di lantai ini, ada satu lantai kaca berukuran 50×50 cm yang memungkinkan kita melihat ke bawah. Saya yang penakut dan phobia ketinggian, jelas-jelas tidak mau berdiri di situ. Tapi waktu kami berjalan berapa langkah lagi, kami menemukan jendela yang lebih besar, 1 meterx60 cm. Wah, langsung kami bereksperimen di situ.

Mas Adinya jadi Spiderman
Mas Adinya jadi Spiderman

Empat orang Indonesia tidak malu-malu untuk jongkok, nungging, nyelosor, entah apa deh sebutannya, yang penting bisa narsis, berfoto-foto di dalam Tokyo Tower. (Aku juga sempet gemetar juga sih, lihat saja pegangannya kuat banget hihihi)

Setelah kami turun dan mengelilingi toko souvenir, kami keluar ke pelataran dan menemukan sudut bagus untuk mengambil foto. Tapi… mengambil fotonya harus sambil nungging hihihi. Jadi yang nungging sibuk mengambil foto yang berdiri, dan yang berdiri, sibuk mengambil foto yang sedang nungging.

pose yang masih "agak" sopan

Well, waktu yang menyenangkan memang selalu terasa pendek. Tapi senang rasanya saya bisa bertemu sesama blogger di Tokyo meskipun cuma sebentar.  Mbak Cindy dan Mas Adi harus melanjutkan kerjaannya, saya juga harus pulang menjemput anak-anak, Mas Nug harus ke kamar dan me”manas-manasin” blogers dengan foto-foto di FB.

So? Kapan giliran Anda datang ke Tokyo? Kasih tahu jauh hari ya, karena jadwal orang Jepang itu padat loh hihihi.

25 Replies to “KoPdAr di Tokyo Tower

  1. Whooooa
    pasti rasanya beda ya mbak…
    kopdar ma temen2 Indonesia di Tokyo
    huhuhuhu pas liat2 potonya di FB emang ngiri abiiis

    mbak… aku juga takut deh bergaya spiderman begitu..
    ngeriii jatoooh ehhehee
    .-= Eka Situmorang – Sir´s last blog ..Wisata Ekologi Pulau Komodo =-.

    Hihihi iya beda lah… kami ngobrol pake bahasa Indonesia, tapi sekelilingnya ngga ngerti apa yang kami ngomongin hihihi. Puaaasss deh rasanya.
    Kamu juga phobia ketinggian? Katanya pendaki gunung 😛

    EM

  2. wah, saya sudah mau pesan tiket tuh kemaren… sebelum saya sadar, kantong saya kosong… hihihi….

    tunggu aku kuliah deh mbak….

    tapi nantinya kalo aku kesana, disambut dengan penyambutan ala jepang kan?????
    .-= aurora´s last blog ..palanta bubar =-.

    Wah di Jepang ngga ada “Tari Pendet” tuh 😉
    EM

  3. Ini baru kopdar !!!! huhuhuhu.. iri daku…
    Salam kenal yach mba
    .-= Revan´s last blog ..Adik Pak Haji Dan Pisang =-.

    Hai hai, salam kenal juga
    EM

  4. wah, itu pohon pinusnya gede banget…. kereeeen. kapan ya bisa sampai di Tokyo? 😀

    Iya aku juga baru perhatiin setelah Mas Adi bilang, ih tuh pohon pinus bagus banget. hihihi.
    Nah! Kapan dong ke Tokyo?

    EM

  5. Asyiik… Ada laporan kopdar udah di up load. Ntar aku begitu pulang deh, up loadnya. Yang pasti akan beda karena akan dilengkapi dengan gambar Blogger lagi “Nungging Bareng” Hahaha… 😀
    .-= Nug´s last blog ..Sudut-sudut Indah Banda Aceh =-.

    Awas ya Mas Nug, diedit dulu, paling ngga jadi Nungging Keren yah

    EM

  6. Gitu ya kalo udah mau kopdar. Pengen asyik sendiri aja nih sang bunda. Dua buntut nggak diajak. Ayo protes, Riku!

    Ihhh pak! Kan mau enjoy “being single for a while” dong.
    EM

  7. Posisi Tokyo Tower ini kira2 berapa jam perjalanan dengan kereta dari bandara? (pertanyaannya sok kayak mau pergi ke sana aja). Hi hi….

    Dari bandara Narita kira-kira 2,5 sampai 3 jam
    Dari bandara cengkareng ditambah 7 jam hihihihi
    EM

  8. Wih, akhirnya ke Tokyo Tower jg yah neechan hihih…aku jg gk brani tuh berdiri di atas lantai kaca itu. Apalagi waktu itu ada serombongan anak2 bule bercanda smbil loncat2 di atasnya dan Naoyuki cm bilang “ih gk lucu tuh, ayo pindah aja” hahhaha ternyata dia takut ketinggian juga hahhaa

    klo aku kesana lagi, kita rame2 ke tokyo tower yuk neechan sm riku, kai dan gen aniki pastinya hihihi 🙂
    .-= wita´s last blog ..Bad News is A Good News =-.

    asyikkkk…kapan? kapan?
    EM

  9. Nungging ?? huahahaha …

    But … ini tantangan nih … melihat melalui kaca observasi itu … yang kita bisa lihat pemandangan dari atas …
    Saya pernah lihat dokumentasi staff saya ketika dia liburan ke Taiwan … dia berdiri diatas kaca itu sambil melihat ke bawah … aaarrgghhh lihat fotonya aja udah merinding disko apalagi berdiri diatas kaca itu ya …

    hehehe

    But as ussual …
    I always call this … The Beauty of Blogging …
    .-= nh18´s last blog ..MANNERS =-.

    kalau saya ngga deh nyoba berdiri di atas kaca.
    sadar kalau badan saya itu berat hihihi

    EM

  10. dan aku baru baca liputan kopdarnya sekarang!!!
    huaaaaaaaaa mbak imel aku beneran ngiri!
    perasaan aku baru punya niatan kesana *niat loh soalnya duitnya blom ada huhehehe 😀 *
    ehhh tau2nya mbas nug udah nyampe duluan…huhehehehe..

    dan kalo mo manas2in aku iya…aku beneran panas huh!
    awas ya mbak klo aku ke tokyo dirimu harus ngajakin aku jalan2 😀
    .-= Ria´s last blog ..Berbagi Cinta =-.

  11. Tread di FB aja binkin ngiri… bersyukur akhirnya menelususri cerita disini, ngirinya sudah berkurang… jadi kapan donk mau KOPDAR dong deh sih di Jambi?! Kalo KOPDAR dong deh sih di Jepang harus ada ticket gretongan dulu mbak!
    .-= pakde´s last blog ..Haruskah Pakde Mudik? =-.

  12. itu yg foto lantai kaca membuat saya mati kutu wakakakakakkk….
    amit² deh suruh nginjek… hahaha
    .-= Didien®´s last blog ..Find the best hosting at findmyhosting.com =-.

  13. Mbak bayar tiket masuk tokyo tower brapaan ya? apakah tokyo tower ini buka terus tiap hari? trus kalo bawa bayi sampe atas boleh ndak ? maap pertanyaannya banyak hehe :D, thanks before

  14. Pingback: THE TENDER WHISPERS BY THE LADIES « The Ordinary Trainer writes …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *