Ya… hanya dua menit dan dijelaskan juga apa sebabnya.
Pagi ini hujan mengguyur Tokyo mulai jam 10. Untung waktu aku antar Riku ke TK dan Kai ke penitipan belum hujan. Cepat-cepat ke halte bus untuk pergi ke stasiun, tapi ternyata masih cukup lama bus yang kutunggu itu datang. Mulai terasa udara dingin menusuk hingga ke tulang. Hmmm aku salah tidak membawa mantel. Aku pikir cukup sehelai sweatshirt dan jas untuk hari ini. Memang aku lupa tidak melihat prakiraan cuaca hari ini.
Setelah sampai di stasiun, aku naik kereta semi ekspress menuju stasiun Takadanobaba. Untung kereta tidak begitu padat, dan sambil berdiri berpegangan aku mulai melamun. Ahhh suasana melankolis jika hari hujan mulai menyergapku. Tapi saat kereta mendekati tujuan itulah aku mendengar kata-kata dari pembantu kondektur seperti ini.
“Sebentar lagi kita akan sampai di stasiun takadanobaba. Kereta ini terlambat 2 menit dari jadwal, karena ada penumpang yang sakit. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini, padahal para penumpang sedang dalam keadaan sibuk dan tergesa-gesa. Maaf sudah merepotkan para penumpang. Karena hujan kami ingatkan jangan lupa membawa turun payung Anda. Kita telah sampai di Stasiun Takadanobaba.”
Aduh…. 2 menit aja sampe minta maaf begitu ya? Dan lagi bukan gara-gara kereta, melainkan gara-gara ada penumpang sakit. Dia tidak usah bilang kita terlambat 2 menit dari jadwal aja, pasti tidak ada yang tahu. hmmm benarkah? Pasti tahu…. orang Jepang selalu menghitung waktu perjalanan dengan detil. Jika dia terlambat 2 menit samapi di stasiun ini, padahal dia masih harus melanjutkan perjalanan dengan kereta atau transportasi lain… ada kemungkinan dia terlambat naik. Atau jika dia ada rapat penting, dan dia terlambat, akan merugikan perusahaan dan lain-lain. Betapa orang Jepang di satu pihak terlalu ketat dengan waktu yang membuat hidup terbelenggu, tapi di lain pihak menjadi amat sangat menghargai waktu. Tapi yang pasti, lamunanku yang agak suram tadi di dalam kereta bisa terobati sedikit hanya dengan permintaan maaf tadi. “Maaf kita terlambat 2 menit”…
Saya sendiri kalau janji lebih suka tepat waktu, dan berusaha datang sebelum jam yang diperjanjikan. Apalagi hidup di Jakarta, waktu harus diperhitungkan, telat 5 menit sudah macet sekali. Kehidupan di Jepang membuat warganya menepati janji dan jika semuanya begitu akan sangat menyenangkan, karena semua menjadi dapat diperhitungkan.
Ini lagi coba avatar baru, mudah2an muncul, dan udah ijin sama mas Toni. Yang dari Imel buat simpenan, untuk ganti ntar kalau ini udah bosan.
edratna´s last blog post..Foto jepretan Toni Wahid memang beda
Hehehe ibu, makanya saya bilang ibu mungkin satu-satunya orang Indonesia yang kejepangan menurut saya ….(dalam arti baik loh)
EM
Kok belum muncul ya???
edratna´s last blog post..Foto jepretan Toni Wahid memang beda
di sini belum bu, tapi di tempat lain sudah. Ibu musti masukin di gravatar supaya bisa masuk ke sini mungkin.
EM
Penasaran aja sama yang dilamunkan. Yang suram … suram ….atau yang seram …. seram. Hiiih.
Maaf kita terlambat 2 menit ….
irna´s last blog post..Hilang
yang suram dan seraaaaam hihihi
EM
Kapan ya di Jakarta ada kereta yang bisa on time kayak gitu…
20 tahun lagi kaleee…(ehm…belum tentu juga). Nggak janji deh…
Hery Azwan´s last blog post..Kecanduan Facebook
pesimis ya bang
EM
begitu menghargai waktu ya mereka? walaupun seperti yang mbak imel bilang kita jadi lebih terbelenggu, tapi orang sukses toh orang yang selalu disiplin dan bijaksana dengan waktu.
marshmallow´s last blog post..Port Stephens from Dawn to Dusk
Iya bener mbak dok… makanya Jepang bisa sukses
EM
saya bisa bad mood seharian kalau ada yang tak menepati janji…ketika saya selalu berusaha tepat waktu, sementara partner kita ternyata nggak on time…Arrrgh…
BTW, headernya keren mbak…
ayik´s last blog post..Bapak saya dan keronconG[
ngerti ngerti ayik. Tapi kalau kamunya yang terlambat? heheheh
headnya? Romantic Night ;))
EM
wah, luar biasa. menyenangkan sekali kalau transportasi publik di jakarta juga setepat itu waktunya, dan gak ada lagi yang namanya jam karet saat janjian. hm hm hm… yok mari… salam -japs-
japs´s last blog post..Saya Ingin ke Hutan Taiga…
Mental bangsa yang harus diubah dulu japs.
EM
Maaf saya terlambat lari kesini dan komentar, hehehe…
Enaknyaaa kalau di Indonesia transportasi umumnya sesantun dan sedisiplin itu.
-G-´s last blog post..Being Left Behind
(Pasang muka marah) G KENAPA KAMU TERLAMBAT?????
“Abis saya naik Benz 10 jendela” hihihihi
EM
kok sama dengan di tempat sy ya mom ?
cuma permintaan maafnya kalah cepat aja, maklumlah yang disini kan gak ekspres-ekspresan, tapi VVEP (Very-very economic person), jadi bilangnya,
“Hmm..Sebentar lagi kita tidak akan sampai di stasiun xx. Kereta ini terlambat 2 hari dari jadwal, karena ada kereta yang sakit. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini.”
Tapi gk ada 1 pun penumpang yang terharu seperti momi.
hahahahahah nunurrrrrr iya deh saya memang terlalu cengeng hihihi
EM
lha gimana ngga minta maaf bu, lha wong di Jepang keretanya giliran saban 30 detik .. 🙂
mascayo´s last blog post..Cita-cita saya jadi presiden
heheheh, sempet ngitungin juga ya waktu di sini. Tapi jangan hiperbolis gitu mascayo. 30 detik mah kependekan. biasanya jarak terpendek satu kereta dengan yang berikutnya terpendek sekitar 5-10 menit
EM
Hmmm di sini juga begitu meski ada juga yang terlambat. Tapi pernah kemarin bis malah kecepetan hampir lima menit dari jadwal … hampir ketinggalan!
Donny Verdian´s last blog post..Hadiah yang Menyebalkan
Kalau di sini kalau kecepatan biasanya ditungguin sampai jam nya tepat.
EM
terlambat 2 menit …
Minta maaf
hhhmmm … bukan main …
Dan saya tidak tau … apakah saya harus tersenyum kagum … atau berkerut berfikir …
(tidak bisakah kita a bit “relax”)
But yes I know … bila sekali kita mentolerir 2 menit itu … maka selanjutnya telat 30 menit – 1 jam – 2 jam akan menjadi biasa …
nh18´s last blog post..ANGEL’S ISLAND # 2
tergantung sikon nya lah mas. saya dulu juga tidak bisa tolerir, tapi sekarang lebih loose.
EM
Orang yang tidak bisa menghargai hal kecil, ia tidak berhak mendapatkan hal besar.
Orang Jepang benar!
Daniel Mahendra´s last blog post..What About Children Dying…
Makanya aku selalu menghargai yang kecil Danny…seperti sebuah sms singkat atau pesan email singkat. Bahagia kan jika kamu tahu bahwa ada yang memikirkan kamu di belahan dunia sana….
Kadang aku melamun…seandainya aku tiba-tiba mati…. gimana kasih tahunya sama temen-temen blogger ya (padahal mereka juga ngga peduli hihihi) ? password loginnya cuman di komputer aku saja… Yah siapa tahu ada yang pinter untuk buka komputer aku hihihihi. Yah kalau tiba-tiba seminggu ngga ada posting dari aku, berarti ada apa-apa gitchuuuu.
EM
Mbak, soal waktu prinsip aku masih tetap. Aku susah menghargai orang yang tak bisa menghargai waktunya sendiri dengan baik, apalagi kalau sampai merugikan orang lain.
Di Indonesia sulit mendapatkan transportasi yang berbasis tepat waktu yang bisa dipercaya.Garuda saja masih bisa terlambat. Apalagi angkot, jadi kalau pas naik angkot dan lelet minta ampun. Mending aku turun dan ganti kendaraan yang lebih bisa menolong aku menghemat waktu.
Yoga´s last blog post..Chopin is Accompanying Me
Kalo angkot bisa turun Yoga…kalau garuda? mau turun gimana hihihi.Makanya aku naik SQ or JAL kan hihihi
EM
Saya juga mengikuti gaya orang jepang aja.
Mbak, minta maaf komentar saya terlambat 11hari.
Karena sudah kelamaan, nggak jadi ikut gayanya kali ya.
Memang hebatnya Jepang! Sepertinya, waktu adalah segala-galanya.
Tradisi memohon maaf yang sampai sebegitunya juga terjadi di Jawa, tetapi hanya akan diumumkan di acara seperti pesta pernikahan tradisional(yang sering diselingi ketidakseriusan pada saat sambutannya). Budaya Jawa yang gila sungkan kadang salah penggunaan juga. Sungkan untuk berubah, sungkan untuk melakukan perubahan, sungkan untuk mengawali perubahan, pokoknya yang salah deh. Malah, kalau minta oleh-oleh, yang minta-minta, yang gratisan, tidak ada sungkannya sama sekali. -.-” Sebwal! >.<
Oh, tante, baru musim durian nieh! Di Jepang ga ada khan?! Enak bgt lho… Kangen g?! Kangen g?! 😛
~LiOnA~
Sungkan dan Sopan itu laiiiin sekali loh Liona
EM