Hampir semua orang yang berminat dengan Jepang tahu bahwa tanggal 7 Juli itu adalah hari Tanabata. Bahkan si Asep sudah memberi komentar pertama, katanya “Oooh 7 Juli selain Tanabata ternyata hari peringatan yukata juga ya?”…. Ternyata demikian sodara-sodara. Menurut tampilan i-google di komputer saya, selain hari Yukata juga hari ponytail (ikat kuda) lahhh apa hubungannya ya? Katanya sih, Kalau pakai yukata paling cocok jika rambutnya diikat kuda, lebih feminim. Ngerti juga sih, abis kan musim panas, paling enak diikat tuh rambut biar ngga kemana-mana. Tapi ada juga alasannya bahwa si Orihime itu diikat kuda, jadi sekalianlah tanggal 7 Juli menjadi hari ponytail …. emang ada-ada aja ya Jepang hihihi.
Sekilas cerita mengenai tanabata yang bisa juga dilihat di Wikipedia:
Legenda Tanabata di Jepang dan Tiongkok mengisahkan bintang Vega yang merupakan bintang tercerah dalam rasi bintang Lyra sebagai Orihime (Shokujo), putri Raja Langit yang pandai menenun. Bintang Altair yang berada di rasi bintang Aquila dikisahkan sebagai sebagai penggembala sapi bernama Hikoboshi (Kengyū). Hikoboshi rajin bekerja sehingga diizinkan Raja Langit untuk menikahi Orihime. Suami istri Hikoboshi dan Orihime hidup bahagia, tapi Orihime tidak lagi menenun dan Hikoboshi tidak lagi menggembala. Raja Langit sangat marah dan keduanya dipaksa berpisah. Orihime dan Hikoboshi tinggal dipisahkan sungai Amanogawa (galaksi Bima Sakti) dan hanya diizinkan bertemu setahun sekali di malam hari ke-7 bulan ke-7. Kalau kebetulan hujan turun, sungai Amanogawa menjadi meluap dan Orihime tidak bisa menyeberangi sungai untuk bertemu suami. Sekawanan burung kasasagi terbang menghampiri Hikoboshi dan Orihime yang sedang bersedih dan berbaris membentuk jembatan yang melintasi sungai Amanogawa supaya Hikoboshi dan Orihime bisa menyeberang dan bertemu.
Daily Archives: Juli 7, 2008
You-kata I cantik?
hihihi aneh ya judulnya. Yang mau saya tulis di sini sebetulnya adalah YUKATA, salah satu pakaian tradisional Jepang yang bisa dibilang sebagai Kimononya musim panas, atau kimononya sehari-hari. (Tulisan Kimono dalam kanji sendiri sebetulnya Kiru mono, jadi artinya pakaian)
Mungkin ada yang sudah pernah menginap di hotel di Jepang, atau bahkan penginapan tradisional Ryokan di Jepang. Pasti disediakan Yukata yang kebanyakan berwarna biru/putih/abu-abu dengan obi (sabuk) kecil untuk mengikat baju kimono itu karena tidak ada kancing sama sekali. Jadi kalau menginap di hotel di Jepang, Anda tidak perlu membawa baju tidur (kecuali kalau takut sizenya tidak cukup seperti saya….hiihihi). Karena biasanya orang Jepang akan mengganti bajunya dengan yukata yang tersedia begitu sampai, kemudian masuk ke pemandian air belerang (ONSEN) yang berada dalam gedung hotel itu. Jadi merupakan pemandangan umum jika datang ke hotel di Jepang melihat semua tamu hotel memakai yukata “SERAGAM” di lobby atau ruang makan hotel. Meskipun demikian, tidak diperbolehkan untuk keluar dari gedung hotel memakai Yukata itu karena tidak sopan. Tentu saja kalau Anda menginap di hotel chain international tidak akan ada pemandangan ini.
Kalau Yukata berwana biru dengan motif garis atau kotak yang khas hotel, YUKATA lainnya bercorak bunga, kembang api bahkan balon… benda-benda yang melambangkan musim panas. Karena Yukata itu terbuat dari katun sangat cocok dipakai dalam musim panas yang gerah di Jepang, terutama pada waktu bepergian ke festival kembang api atau ke festival matsuri. Wanita memakai Yukata berwarna warni dengan obi berbentuk seperti kupu-kupu di bagian belakang. Memang cukup sulit memakai Yukata ini sendirian, sehingga bisanya untuk mengikat obi perlu bantuan orang lain. Saya sendiri belajar memakaikan obi bentuk kupu-kupu ini dari seorang Jepang pada waktu Program studi Sastra Jepang UI menyelenggarakan pertunjukkan Jepang di lingkungan universitas Indonesia. Ada sekitar 20 orang yang perlu dipakaikan obinya sehingga cukup terlatih deh kemampuan saya mengikat obi. Pakai sendiri? bisa tapi agak kendur sehingga lebih baik dipakaikan orang lain.
Saya posting tentang yukata ya tentu saja karena hari ini tanggal 7 Juli merupakan kinenbi (hari peringatan) untuk yukata, selain hari Tanabata tentunya