Waktu saya datang ke Jepang, 4,5 tahun pertama saya geshuku “indekost” dengan keluarga Jepang. Keluarga ini terdiri dari Bapak, Ibu, 2 anak laki-laki, 2 orang Srilanka (satu mahasiswa dan satu lagi sebagai “asisten rumah tangga”), dan 2 putri dari Indonesia (Ratih dan saya). Hanya kalau waktu makan saja, sang nenek yang tinggal di rumah belakang rumah kami, datang untuk makan bersama.
Kami masing-masing menempati satu kamar, dan saya mendapat kamar di lantai dua, dengan tangga yang curam. Tapi dengan demikian, penyakit phobia saya akan ketinggian sedikit demi sedikit bisa sembuh. Setiap kamar berkunci karena dulunya rumah ini pernah dipakai sebagai ryokan (penginapan ala jepang), jadi tentu untuk privacy sang tamu, perlu dipasang kunci. Tapi biasanya kamar dalam rumah Jepang tidaklah berkunci. Kalaupun ada kunci pasti bisa dibuka dari luar untuk emergency.
Bagaimana dengan WC dan kamar mandi? WC pastilah berkunci, meskipun pintunya pintu geser atau pintu buka. Tapi seperti yang saya katakan di atas kuncinya bisa dibuka dari luar dengan menggunakan koin. Dan untuk kamar mandi di manapun baik di rumah ataupun di hotel/penginapan biasanya tidak berkunci. Biasanya pintu geser untuk memasuki ruangan space yang dipakai untuk wastafel dan buka baju, baru kemudian masuk ke dalam kamar mandi yang dilengkapi dengan bak untuk berendam. Awal-awal saya agak kagok mandi tanpa kunci, tapi semua anggota keluarga biasanya tahu kalau pintu geser tertutup berarti ada orang yang sedang menggunakan. Kalau ibu semang saya,Mrs K kami memanggilnya, sering juga memakai wastafel untuk make-up selagi saya berada di dalam kamar mandi. Tapi itu tidak menjadi masalah bagi saya, karena sebetulnya Jepang mempunyai kebiasaan untuk mandi bersama (tentu saja sesama jenis) di pemandian umum yang disebut sento seperti yang pernah saya tulis di “Kei-chan dari Pemandian Fukunoyu”.
Semua lemari yang ada dalam rumah tidak berkunci. Kalau mau yang berkunci maka harus memesan/membeli khusus. Jadi otomatis kunci dari satu rumah hanyalah kunci pintu masuk saja. Satu saja. Dibandingkan dengan rumah saya di Jakarta yang bangunan belanda kuno, pernah kami hitung seluruh kunci pintunya ada 33 buah! Memang tidak kami bawa semua. Kunci kamar bisa kami sembunyikan di tempat-tempat tertentu, dan yang dibawa paling 1-2 anak kunci saja. Tapi ritual mengunci pintu setiap mau pergi paling sedikit makan waktu 5 menit sendiri (termasuk mengeceknya kembali hehehe).
Nah, karena di rumah ini ada Asisten rumah tangganya, kami tidak perlu membawa kunci rumah. Tapi karena saya sering pulang larut (letak universitas saya jauh dari kost kira-kira 1,5 jam perjalanan, dan kalau mengebel rumah, menunggu dibukakan bisa mengganggu kenyamanan semua (termasuk si Asisten RT) saya diberikan AIKAGI, kunci duplikat untuk bisa masuk langsung ke lantai dua lewat pintu belakang.
Aikagi, atau kunci duplikat memang merupakan jalan keluar yang terbaik jika rumah tangga itu tidak mempunyai pembantu. Dan di Jepang, biasanya semua anggota keluarga mempunyai kunci pintu rumah sendiri. Riku pun sekarang punya kunci rumah, seperti yang pernah saya tulis di “Anak Kunci”. Yang menjadi masalah, sering saya jumpai di dalam drama atau film di Jepang, pasangan yang belum menikah pun mempunyai kunci duplikat dari rumah pacarnya. Dia bisa masuk kapan saja dia mau. Dan tentu saja kondisi yang sama bagi aijin (wil atau pil — selingkuhan) memiliki aikagi ini. Karena sering mendengar istilah aikagi yang seperti ini di drama, saya selalu berpikir tulisan kanji dari kunci duplikat adalah 愛鍵 tapi ternyata 合鍵 keduanya sama-sama dibaca aikagi, tapi yang kanji pertama berarti Kunci Cinta, sedangkan kanji yang kedua berarti Kunci yang Persis (sama). Padahal pakai tulisan kanji cinta juga tidak ada salahnya ya? (maunya saya aja hehehe).
So, apakah Anda sekarang mempunyai/membawa kunci rumah sendiri? Atau selalu menunggu dibukakan pintu oleh Asisten Rumah Tangga atau orang tua Anda?
(Saya tidak punya kunci rumah di Jakarta, sehingga waktu saya pulang larut abis dugem, terpaksa deh saya sms bapak saya minta dibukakan pintu. Untung baru jam 12:30 …. Belum jam 3 pagi hihihi)
NB: Saya sudah lama mau menulis soal AIKAGI ini tapi jadi lebih terdorong menulis hari ini setelah membaca postingan mas trainer yang INDEKOS.
Hahaha …
Tulisanku ternyata bisa mentrigger juga ya …
nh18´s last blog post..TISSUE
OOOh sering kok, tapi aku ngga langsung tulis. Thanks ya mas
EM
Mbak Imel…itu dirimu ???
kok disana kurus…masih muda euy…
untuk urusan kunci mbak, dirumah temenku yang kamar kostannya 50..setiap kunci di nomerin…jangan sampe nanti salah masuk kamar orang 😀
Ria´s last blog post..My New Desktop with Ubuntu 9.04
Hush jangan dipertegas begitu dong. Aku kan kurus waktu masih muda. Mulai gemuk itu setelah nikah hahahaha.
Kalau rumah kos kayak hotel gitu ya kudu punya kunci masing-masing hehheh
EM
Aku belum ngeh mbak, sama judulnya kunci cinta ato kunci duplikat 🙄
Susah gak sih, menghafal kanji yg seabrek itu?
Hiragana,katakana aja udah banyak..
Kanji seluruhnya ada 10.000 lebih, tapi yang harus dihapal untuk sehari-hari sekitar 2000-an. Ya susah kalau tidak suka, mudah kalau suka hehehe.
Hiragana 50, katakanan 50 itu adalah alfabetnya bahasa Jepang kudu dihapal dong.
EM
Aku sekarang punya kunci serep karena sempat punya pembantu cuma seorang jadi kasian kalau untuk urusan buka tutup pintu saja dia harus bolak balik ke depan…… he…he…he…. enak juga punya kunci serep karena kalau aku pulang bisa langsung buka pintu diam-diam supaya si Poki, anjing Pug aku yang manja banget, gak dengar kalau aku pulang dan masih ada waktu ganti baju sebelum dia mulai nangis-nangis minta dikeluarin……..
Charity Sudargo´s last blog post..Apa sih penerjemah tersumpah?
Haiiiiii Yeye, sempai! Seneng kamu mau berkunjung ke sini. Thanks ya. Kapan ke Tokyo lagi?
EM
Wah-wah, kalau jumlah kuncinya di sana jadi hemat yach mbak Imelda. Tapi kalau pacar / wil / pil punya kunci rumah kita juga…wah-wah nggak kebayang dech…bisa berabe, qiqiqi….
Ngomong2 kalau di Indonesia diterapkan nggak banyak kunci wah, isa gawat mbak, lha wong udah ada kuncinya aza sudah ada yang nyongkel, hahaha….
Ok, mbak Imelda sekian dulu jalan-jalan saya, ma’af komentarnya rada2 ngelantur, hihihi…see you 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
elindasari´s last blog post..To Be a Perfect Woman ?. No, Thanks !.
Di sini juga ada maling sih, perampok juga ada. Tapi entah kenapa ya soal kunci ini tidak terlalu serius dalam masyarakat Jepang.
EM
saya setiap hari selalu bawa kunci bun…tp anehnya satupun g ada kunci cinta, yg ada kunci gembok…
kira² sama ga yah..??heuheu…
salam, ^_^
Didien®´s last blog post..Solar Mobile Charger
Kunci gemboknya yang satu untuk beratus gembok bukan?
EM
walopun kadang² lupa bawa kunci,biasanya saya masih bawa kunci yg lain..yaitu kunci jawaban TTS hehehehe…. 😆
Didien®´s last blog post..IBSN : Setting E-Mail Domain Pribadi [Engine Gmail] pada Sony Ericsson
Gara2 dapet kunci duplikat saat kost di Jepan
Jadi dapet kunci cinta tuk buka hatinya orang Jepang
Hehehe, jadi inget masa muda nih Bu 🙂
Hahahah, Aa bisa aja….
EM
dulu, waktu kuliah di padang, saya indekos bareng adik. karena males membuat duplikat, maka kami selalu menyimpan kunci di fentilasi persis di atas pintu. jadi, siapapun yg datang duluan, bisa dg bebas masuk.
apakah tidak takut kehilangan?
kehilangan apanya? lha wong isinya cuma kasur yg sudah tidak punya bentuk, setumpuk pakaian kotor, dan buku2… pemulung aja males mau ngambilnya, hehehe… 🙂
vizon´s last blog post..angels and demons
Saya orangnya agak sembrono dalam hal kunci. Jadi sering hilang. Kalo buat kunci duplikat juga males. Jadi persis seperti Uda Vizon, kunci ditaruh di ventilasi.
Kunci cinta? Di Jepang, untuk bebas “bercinta”, ada kuncinya ya, Bu?
Ya jelas pak, nanti kalo sedang bercinta ada yang masuk gimana dong. hihihi
EM
Saya juga ga pernah ngunci kamar mandi mba.. secara di rumah cuman berdua jeh.. 😀
jadi aikagi yang kunci cinta itu artinya mba?
Ade´s last blog post..Ngebuuut.. *extended version*
Katanya gak suka disko Mba, tapi mudanya dulu suka dugem juga yaa ..
😀
Ehm, aku punya kunci, tapi kunci gembok pagar gak ada, repot sih ..
Paling pesen ma orang rumah ..
Muzda´s last blog post..Singunen
weks dugem = disko ya? Kalo gitu …pulang larut aja deh.
mudanya justru ngga pernah pulang larut. Sekarang yang sering pulang larut hihihi.
EM
wah dirumahku ga mungkin bisa bawa kunci sendiri-sendiri karena gembok pagarnya hanya bisa dibuka dari dalam (rumah tidak pernah kosong) jd repot kl pulang malam2, biasanya aku kalau sudah lewat jam 12 malam mendingan nginep dirmh temen dari pada ga da yang bukain pintu pagar (pagarnya jg ga bisa dipanjat)
exort´s last blog post..Pisang
Kalau saya selalu bawa kunci rumah, tapi jarang kepakai karena hampir selalu ada yg di rumah dan saya jarang pulang larut malam kecuali kalau dari luar kota. Rumah juga nggak ada bel karena sering dimainin sama anaka-anak iseng yg pulang sekolah. Jadi kalau lagi nggak bawa kunci biar ada yg bukain ya nelpon ke rumah dari depan rumah … hehehe 🙂
Oemar Bakrie´s last blog post..Kasih dan doa ibu sepanjang jalan …
Saya selalu punya/diberi kunci untuk kantor, rumah atau kalau dulu ya indekost.
Tapi terlalu sering hilang…
Saya memang jago menghilangkan barang-barang kecil…
DV´s last blog post..Tentang Pemberian Nama
Wahh…lihat foto Imel waktu muda, yang masih langsing….
Saya paling-paling bawa kunci kamar, karena untuk kunci pagar dll, selalu ada si Mbak yang membukakan. Kalau si mbak mau jalan-jalan, gantian pada saat-saat saya ada dirumah…dan si mbak ini lebih sering jalan-jalan, karena bos nya males keluar rumah kalau tak penting banget (kecuali kerja).
Hidup di Jakarta, membuat peranan si mbak sangat penting, karena jika tahu rumah kosong, entah kenapa ada aja pencuri atau maling yang bisa membukanya. Tapi rumah di Bandung, karena semua sibuk, kalau kosong kunci dititipkan tetangga sebelah rumah, kebetulan orangnya baik. Dulu si bungsu dibekali kunci, tapi hilang melulu.
edratna´s last blog post..Selalu ada yang bisa dipelajari
dulu sih punya bunda tapi hilang, sekarang selalu teriak2 klo pulang malem2 he..he..
heri koesnadi´s last blog post..Cinta_Her Name is Anggi
wow…
Keren yah dijepang *pengen…. tapi di jepang pake SAP ngga yagh
Raffaell´s last blog post..Ceklist untuk development wordpress theme
Iya nih gara2 si trainer itu…aku juga jadi bikin tulisan tentang KUNCI masuk dunia broadcaster. ya…apa boleh buat cinca laura….
BTW koq aku belum lihat rumah tradisional jepun? kapan mau nulis dan upload rumah jepun?
pakde´s last blog post..Lowongan
klo d jkt gak pake kunci, udh habis barang2nya 😀
ternyata budaya jepang ma indo dr segi keamanan rumah benar beda ….
spt tidak ada rasa khawatir gt 🙂
afwan auliyar´s last blog post..9 bulanan neh …
kok semuanya comment masalah kunci ya??
saya malah lebih tertarik pada “Hanya kalau waktu makan saja, sang nenek yang tinggal di rumah belakang rumah kami, datang untuk makan bersama ”
who and why???
== btw kalo masalah kunci,di kos jika saya sudah larut malem/pagi pulangnya…dan pagar sudah terkunci, terpaksa saya manjat pagar.hehe… setelah itu baru kunci yg saya bawa berfungsi’ hehehe
== jadi pengen ke jepang Mbak’ 😀
mamamia´s last blog post..Antara demokrasi dan Kebenaran
kebanyakan nenek/kakek di Tokyo tinggal sendiri, tidak nyampur dengan keluarga inti. Tapi ya tergantung keluarganya juga sih.
EM
Hhmm,,,,,Kunci CInta Mbak…
Saya sedang jatuh CInta…
Hiks..hiks…
Lama sudah tidak ke sini….
Joko Setiawan´s last blog post..MENJADI PANITIA SEMILOKA PTK EXPO 2009
sekarang saya ndak bawa kunci serep, sudah ada si mbak yang bukain hehehe ..
anyway, mungkin selain oknum pencuri, orang jepang biasanya tidak usil dengan barang-barang bukan miliknya .. bukan begitu bu?
mascayo´s last blog post..Pencerahan
selalu bawa kunci sendiri kalau nggak mau duduk diteras rumah, soalnya jam pulang housemate beda2 semua karna beda2 jurusan juga
1nd1r4´s last blog post..Happy birthday lil bro!
Aku sejak nikah nggak pernah lagi bawa kunci sendiri.
Kecuali kalau si mbak pulang kampung pas lebaran 😀
Sekarang ada kunci yang bisa dipakai untuk membuka sejumlah kunci lain, namanya ‘master key’. Di Caty’s House, karena rumahnya kosong tidak ditempati, semua kamar dan semua pintu dikunci, ada 12 kunci. Masing-masing kunci punya anak kunci sendiri yang berbeda. Tapi kalau kesana saya cukup bawa master-key saja untuk buka semuanya. Cuma harus hati-hati nyimpan master key ini, sebab kalau sampai diduplikat orang, ya sudah, bablas lah semuanya …
Tuti Nonka´s last blog post..Tak Seindah Namamu
tidak pernah bawa kunci rumah….
soalnya pernah ketinggalan dan..
ada asisten RT.. tinggal bell..
(mungkin itu termasuk job desc. asisten yang dibuat istri) heheh
photo di kamar kos di jepang kok kayak di kamar kos Indo ya mbak . 🙂
kartiko´s last blog post..Biostar A690G Journey
3 minggu di Jepang, iya, selalu megang Aikagi…pulang ke jakarta juga sama skrg selain kunci motor, kunci gembok, juga kunci pintu samping heheheh cm masalahnya adalah klo kunci asli pintu masuk juga nyantol di lubang pintu…jd mau gk mau yah telp adik supaya bukain pintu…
jd gk ngaruh jg dikasih aikagi hahaha
wita´s last blog post..Daruma, Si Bundar Pembawa Keberuntungan
hahahah kunci asli nyantol itu juga sebetulnya salah satu cara menangkal pencuri
EM
Haha kang Achoey aya aya wae…
mangkum
*yang lagi binun mau ngasih kunci cinta ke siapa?*
mang kumlod´s last blog post..Traveling Today
Enak juga pacaran ala Jepang. Hehehe…
Ozan´s last blog post..Ultah Kota Banda Aceh ke-804, ‘Disitu Sak Beol, Disitu Sibuk Cari Toilet’
mba,,,gambar aikagi nya lucu banget!! Bisa ngga ya bikin kayak gitu,,??hahaha
Aku cuma punya 1 kunci,jadi kalo suami ku pulang “subuh”..uhhh menyebalkan nunggu nya,,padahal udah sepet nih mata. Mau ga di kunci pintu nya,agak parno yahhh..hehehe
mbak, aku “naksir” meja putih di foto pertama. meja untuk nulisnya bisa dilipat?