Sembuh Alergi Durian

13 Des

Aku dulu suka durian. Tapi juga tidak terlalu fanatik sih. Kalau ada aku makan. Tapi suatu kali di Jepang aku makan durian yang mungkin belum matang, atau tidak matang pohon dan berakibat fatal. Mulut dan tenggorokanku gatal, menyiksa. Gatalnya mirip dengan kalau aku makan rambutan. Memang sejak usia 12-an tahun aku menjadi alergi rambutan, mungkin karena terlalu banyak makan. Maklum di rumahku waktu itu ada 3 batang pohon rambutan. Dan ternyata setelah rambutan, daftar alergi bertambah dengan durian dan manggis.

Dulu aku suka heran kenapa oma Poel, yang tidak suka durian itu, selalu menghindar kalau ada durian di meja makan. Dia benci baunya, katanya. Dan setelah aku menjadi alergi durian, aku bisa merasakan bencinya menghirup udara berbau durian. Sering adik iparku menggodaku dan mengajak aku makan durian lagi. Tapi kalau mengingat gatalnya tenggorokanku, lebih baik aku tidak makan deh. Nah, ternyata lebaran yang lalu, aku berhasil tidak alergi lagi, alias sembuh. Berkat Lebaran deh.

Ini memang cerita usang, karena menceritakan perjalanan mudik Lebaranku yang lalu. Tapi karena banyak yang belum diceritakan, aku mau melunasi hutang tulisan sebelum tahun berganti (huh padahal masih ada cerita mudik 2012 yang belum tertulis juga loh :D)

Mudik tahun 2013 ini memang tidak banyak acara. Tapi dengan demikian aku banyak melewatkan waktu bersama papa, keluarga dan …Ria dan Lia yang kerap datang mampir ke rumah. Nah waktu lebaran sebetulnya aku dan Ria merencanakan mendatangi teman-teman blogger secara mendadak, tapi tidak bisa dong lebaran pertama dan kedua karena Ria juga merayakan dengan keluarganya. Lagipula waktu aku menanyakan rencana Yessy, dia memohon agar aku jangan mendatangi dia karena dia sedang renovasi rumah. Jadi siapa lagi yang bisa kami datangi?

Pilihan jatuh ke Mas Nug! Dan waktu aku BB Mas Nug, beliau senang sekali bahkan mengatakan akan menyiapkan makanan lebaran lengkap! 😀 Dia tahu yang mau datang memang “gede” badannya 😀 Jadilah kami ke rumah Mas Nug hari Sabtunya berempat, aku, Ria, Riku dan Kai. Senangnya bisa bersilaturahmi dengan santai dengan Mas Nug dan Mbak Cindy dan tentu sambil berpotret bersama, dan tidak lupa  bersama makanan 😀

tiga blogger bersilaturahmi

Yang mengherankan Riku bisa makan rendang tanpa nasi 😀 sedangkan Kai sibuk bermain dan minum sprite terus! Mumpung ibunya tidak bisa larang tuh. Dan tentu saja mereka berdua pakai acara berkelahi juga. Susah memang membawa anak-anak ke rumah orang lain. Untung saja Mas Nug tidak marah (arigatou ne Mas) bahkan anak-anak Mas Nug bersedia menemani Riku dan Kai bermain.

Makanan yang disodorkan bermacam-macam, dan terakhir kami disuguhkan pancake durian! Yang konon dibuat oleh seorang dokter berasal dari Medan sehingga dijamin enak. Tentu aku tidak berani makan mengingat aku alergi. TAPI si Ria yang sudah makan satu mengatakan bahwa pancake durian itu ENAK sekali! dan rugi jika aku tidak mencobanya. Berhubung Mbak Cindy seorang dokter, beliau juga menyiapkan obat anti alergi, jika aku gatal dan kesakitan bisa langsung minum obat.

mau makan aja heboh dulu, atur pose 😀 Nah yang aku sesalkan aku tidak ambil foto pancake duriannya 😀

OK, akhirnya aku mau mencoba makan pancake itu, dan ternyata TIDAK gatal sama sekali! Memang kue itu enaaaaak sekali, begitu lembut, tidak terlalu manis, dan tidak terasa campuran obat-obat. Eksklusif deh pokoknya. Sampai aku ingin pesan dan beli juga jadinya 😀 Dan tentu saja aku senang sekali mengetahui aku sudah bisa makan durian lagi, meskipun sepertinya aku perlu “pencicip” dulu yang menyatakan durian itu cukup bermutu atau tidak untuk aku makan. Semakin tua semakin pemilih sih…..

Padahal kalau googling, konon alergi tidak bisa sembuh, hanya bisa berkurang loh. Kamu pernah sembuh dari alergi sesuatu?

 

12 Replies to “Sembuh Alergi Durian

  1. Waaah syukurlah mba ternyata sudah sembuh. Belum pernah sih ada alergi yang gimana gitu, jadi ga punya cerita sembuh dari alergi. Durian emang enak mbaaa.

  2. alergi durian? duh, semoga jangan sampai aku alergi buah itu. itu buah paling enak sedunia soalnya. hahaha. *lebay.*

    kalau aku alergi klengkeng. padahal kakekku dulu punya pohonnya dan kalau panen bisa bawa klengkeng sekarung ke rumah. cuma aku satu-satunya orang di rumah yang nggak bisa makan klengkeng. aku tidak tahu apakah aku sudah sembuh dari alergi itu apa nggak. nggak pernah mencoba makan lagi sih. dan kayaknya aku cenderung menolak deh. kalau ada buah lain, mending makan yg lain.

  3. haduuuh, kok alergi durian?

    padahal enak bangets looh rasanya hahaha…..

    kalau pancake, susah2 gampang pilihnya….ga semuanya rasanya enak….
    tp kalau yg dibeli di medan (biasanya dpt oleh2 dr temen) rasanya enak banget. Pernah beli di Jakarta kok beda banget, mungkin hrs nyari info dimana yg jual pancake durian yg enak nih….

    Sayang, lg banyak2nya durian, tp bumil ga boleh makan durian ….cm bisa melirik2 sajah deh…

  4. waktu nedia kecil…dia pernah alergi dengan telor. sedikit kena telor…badannya langsung merah dan bentol. Nah saat itu dokternya malah menyarankan untuk memberi telor dari dosis yg sedikit2 dulu. Ketika kita coba dikit demi sedikit akhirnya nedia bisa makan telor secara utuh bahkan hingga sekarang ga ada masalah kalau makan telor. Apa ini termasuk sugesti kali yah?? who knows…?

  5. Mel, sekarang di Ganci ada yang jual pancake durian..kalau mudik bisa makan pancake durian di Ganci…atau dibawa pulang ke Martimbang.
    (kata teman2ku lho…aku sendiri belum sempat ngecek ke sana).

    Pancake durian memang enak dan tangan kita nggak usah belepotan.
    Aku suka sekali durian, cuma sekarang harus membatasi, takut kolesterol naik.

Tinggalkan Balasan ke arman Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *