Pasti tidak percaya ya? Mana ada permen sampai 800 tahun? Apa tidak busuk ya? Eh tapi gula itu bisa busuk ngga? Nah loh, itu bukan wewenangku untuk menjelaskan. Tapi aku mau mengatakan bahwa memang benar ada permen berusia 800 tahun lebih. PABRIKnya!
Gorobee Ame (Ame= permen) ini terbuat dari 95% beras ketan hasil produksi Aizu dan 5% malt. Ya, Aizu yang dimaksud itu memang Aizu yang kami kunjungi akhir pekan lalu. Kebetulan sekali, kemarin Gen pulang membawa permen yang terbungkus kertas merah itu. Lalu dia bilang, “Lihat mel, ini permen sejarahnya sudah 800 tahun. Tulis aja di TE”. Jadi deh bahan posting hari ini.
Konon pada tanggal 2 April 1181, seorang samurai terkenal Minamoto no Yoshitsune, mampir ke toko permen itu dan menikmatinya. Bahkan pada abad 16, daimyo (pemimpin) Aizu yang bernama Ujisato Gamo mengangkat dirinya sebagai pedagang permen itu, untuk mempromosikan permen tersebut. (Aku jadi ingat barang-barang yang ditunjuk sebagai merek official Ratu Inggris) Dan tentu saja Byakkotai, Pasukan Macan Putih pernah menikmati permen ini. Bagaimana rupa permen itu?
Rasanya seperti ting-ting jahe tapi tidak pedas dan tidak begitu manis. Kenyal-kenyal di mulut. Katanya sih harganya 6 buah 300 yen (30.000 rupiah). Tokonya juga terletak persis di depan stasiun Aizu Wakamatsushi sehingga mudah di capai. Sayang waktu kami ke sana, belum kenal dengan permen ini. Waktunya memang pendek sih, untuk perjalanan Tokyo-Aizu Wakamatsu pp saja 9 jam, dan pulang hari.
Sebagai tambahan, aku cari keterangan apakah benar permen itu tidak bisa busuk? Hasil pencarian di google Jepang menghasilkan: Permen paling lama setengah tahun dari batas waktu kedaluwarsanya. Lebih dari itu, permen bereaksi dan menjadi masam, dengan kemungkinan mencair. Naruhodo (Gitu yah hihihi).