Tidak seimbang, berat sebelah, terbias, condong pada satu sisi. Itu saya lihat dalam kehidupan mahasiswa Jepang sekarang. Terutama dalam kebiasaan makan. Dan tentunya itu merupakan cerminan dari orang tuanya yang notabene seumuran dengan saya. Yah, mau tidak mau saya harus menerima bahwa ada beberapa mahasiswa saya yang mungkin orang tuanya seumuran dengan saya.
Dalam pelajaran bahasa Indonesia intermediate hari Jumat lalu, kita membaca tentang Pelabuhan Sunda Kelapa. Waktu membicarakan hasil laut, misalnya kerang, ikan, penyu, kepiting, udang, lobster dll. Seperti biasa, saya sering menanyakan kepada murid, “Kamu suka makan apa? suka kerang?” Kebanyakan dari mereka juga tidak begitu suka kerang seperti saya. Memang kerang bukan makanan umum. OK. Tidak apa-apa. Bagaimana dengan udang? Kalau udang, memang ada yang alergi, sehingga tidak bisa makan udang atau Lobster. Hal ini bisa dimengerti. Tapi ada beberapa anak yang mengatakan “tidak suka”. Tentu saja setiap orang punya kesukaan terhadap makanan yang berbeda. Lagipula Udang kolesterol tinggi, dan mahal…jadi kalau tidak suka ya apa boleh buat. Tapi yang membuat saya heran adalah jawaban “tidak suka ikan baik mentah maupun ikan bakar”. Nah loh.