Cacingan

14 Apr

Pernah mengidap cacingan? Kalau dulu waktu kecil aku pernah kuruuuus banget (please! jangan tertawa!!!!) dan oleh ibuku dibilang bahwa aku nagaan, bukan cacingan hehehe. Abis keterlaluan sih kurusnya. Memang cacingan adalah penyakit yang biasa terdapat di kalangan anak-anak dan mudah menular. Cuma aku pikir sekarang mungkin jarang terdengar di kalangan anak Jakarta ya? atau masih? perasaan anak Jakarta kan makmur-makmur dan tidak main tanah seperti dulu.

Tadinya aku heran, kok di Jepang negara canggih begini masih ada penyakit cacingan. Soalnya setiap menjelang musim panas, di penitipan dan sekolah pasti diadakan pemeriksaan “cacingan” ini. Rupanya karena mudah menular di kalangan anak-anak,sekolah dan pemerintah daerah mengadakan pemeriksaan lab cacingan secara gratis. Caranya? Dengan membagikan selotip (pin-tape ピンテープ)untuk setiap anak. Karena cacing itu biasanya bertelur malam hari pada waktu kita tidur, dan meninggalkan telurnya di sekeliling anus, maka begitu bangun pagi kita harus mengambil sampel di selotip. Dengan menempelkan selotip pada lubang anus, dan ini dilakukan dua hari berturut. Waktu bayi dan balita, sama sekali tidak masalah. Tapi kalau sudah segede Riku, dia juga merasa “dilecehkan” hihihi.

pin tape, selotip untuk mengambil sampel telur cacing dengan menempelkan di sekitar anus

Pemeriksaan wajib ini penting karena memasuki musim panas, di penitipan pre-school atau di SD ada berbagai kegiatan yang membuat anak-anak berinteraksi dengan alam, dan memudahkan penularan. Kegiatan menanam sayuran di kebun sekolah, bermain tanah, bermain air, berenang, menggali kentang dan kacang tanah, dan panenan lain, berbagai kegiatan di luar kelas. Musim panas di sekolah Jepang = alam! Karena itu penting sekali sebelumnya diadakan pemeriksaan, sehingga jika positif cacingan bisa disembuhkan sebelum mengikuti kegiatan di sekolah. Kai pernah terlambat  mengikuti pemeriksaan cacingan ini. Biasanya diadakan kolektif per sekolah (gratis dari pemda), tapi karena terlambat, aku terpaksa minta pemeriksaan khusus di rumah sakit terdekat. Untung meskipun minta khusus tetap gratis, karena di kelurahan Nerima, kesehatan dan pengobatan anak di bawah 12 tahun semua gratis…tis…. tis……. (Di kelurahan lain mungkin cuma sampai usia 6 tahun saja, karena Nerima terkenal tunjangan anaknya bagus. Karena itu pula aku enggan pindah dari sini). Di Indonesia ada ngga ya pemeriksaan kolektif gini (salah ngga ya nanya gini? hihihi)

Well, Imelda yang dulu nagaan memang sudah menjadi “naga” itu sendiri, tak ada bekas-bekas bahwa dia itu dulu kuruuuuussss sekali hihihi.

読み込み中

クリックでキャンセルします

画像が存在しません