Musim panas telah tiba, meskipun pihak Japan Meteorological Agency 気象庁 belum menyatakan musim hujan atau tsuyu 梅雨 di Tokyo sudah lewat. Hari-hari panas dan lembab sudah mulai menghadang kegiatan. Terkadang cuaca berawan tapi lembab sekali sehingga terasa jauh lebih panas dari suhu maksimum hari itu. Terus terang saja, sudah tidak bisa konsentrasi untuk mengajar dan belajar. Untunglah kuliah bahasa Indonesia untuk dua universitas tempatku mengajar sudah selesai minggu lalu dan tinggal menguji minggu depan.
Di musim panas Tokyo yang memang tidak ngenakin, tahun ini aku mau santai, ngga mau ngoyo masak. Bayangkan masuk dapur, belum nyalain api saja sudah keringetan. Bela-belain masak, kalau lupa masukin lemari es setelah 2 jam aja jangan harap bisa dimakan lagi… busuk tuh makanan. Jadinya malas juga makan yang berat-berat, sehingga paling makan soba atau soumen (mi dingin) kalau di rumah. Makan tahu sutra mentah yang dingin juga enak! (apalagi kalau ada bir dingin + edamame ya hehehe). Sedangkan di kampus aku cukup makan roti saja. Jadi aku biasanya kalau mengajar, pulangnya sekalian belanja masakan jadi, tinggal masak nasi.
Nah di musim panas ini aku juga mempunyai kebiasaan baru, yang tidak kulakukan tahun-tahun sebelumnya. Pertama kebiasaan membawa thermos berisi air dingin. Karena aku sempat beberapa hari sakit kepala, kupikir mungkin aku kurang minum air, selain juga tidak tahan AC (kalau udah uzur biasa nih cepet masuk angin karena AC hahaha). Thermos (500ml) ini agak mahal sekitar 2000 yen (200 ribu) sehingga aku mikir juga waktu beli. Aku beli 3 buah, untuk aku, Gen dan Riku. Kai biasanya ikut aku, dan sekarang setiap hari aku membuat kopi panas pahit untuk Gen sehingga bisa menghemat uang membeli kopi kaleng. Lalu setiap pagi aku mengisi thermosku dan Riku dengan es batu dan air dingin, sehingga kami tidak usah membuka lemari es untuk mengambil air minum. Bisa hemat listrik selain itu airnya dingin terus kan.
Satu lagi kebiasaan baruku adalah mencuci tangan. Setiap tiba di kampus, mampir ke wc, cuci tangan. Demikian pula waktu istirahat dan pulang. Kok jadi rajin? Ya karena airnya dingin….lumayan menyegarkan loh kalau cuci tangan sering-sering. Sayang aku bermake up jadi tidak bisa mencuci muka sering-sering, kalau di rumah sih enaknya tinggal shower saja 😀 Selain menyegarkan cuci tangan itu juga mencegah ketularan penyakit perut. Biasanya di musim panas begini sering mewabah penyakit perut di Tokyo, yang disebabkan bakteri e coli O157.
Kadang-kadang kupikir, untuk membuat hidup lebih berwarna lagi kita juga mesti membuat kebiasaan-kebiasaan baru sehingga hidup tidak membosankan bukan? Lebih bagus lagi kalau menjalankan hobi baru yang berguna.
Apa kebiasaan atau hobi barumu kawan?
NB: oh ya jumlah komentar sudah mencapai angka cantik lagi 23456 nih, dan diraih oleh Ni Camperenique. Selamat ya Ni… nanti aku bawain hadiah khusus deh hehehe