Sedangkan Orang Tua Tidak Tahu

8 Mar

Apa yang biasanya disembunyikan oleh anak-anak sampai orang tuanya sendiri tidak tahu? BANYAK hehehe. Tapi biasanya sih orang tua yang peka pasti akan bisa mengetahuinya. Sebetulnya aku ingin menceritakan tentang gigi geraham bungsu …. eh benar kan namanya gigi geraham bungsu? Itu loh gigi geraham yang paling dalam/ujung. Nama bahasa Inggrisnya Wisdom Teeth, jadi yang belum punya gigi geraham bungsu ini berarti belum bijaksana 😀

Memang aku dengar gigi itu menunjukkan kedewasaan seseorang. Ada yang sudah tumbuh cepat, dan ada yang telat tumbuh. Tidak tahu deh ada tidak ya, yang belum tumbuh sampai kakek-kakek/nenek-nenek? Musti tanya dokter gigi nih 😀

Nah karena tidak tahu kapan tumbuhnya itu, maka gigi geraham bungsu itu dinamakan “Gigi yang Orang Tua Tidak Tahu”, yang bahasa Jepangnya Oyashirazu 親知らず.

Aku sudah mempunyai Oyashirazu lengkap sejak remaja, mungkin karena aku bongsor ya? Ada satu yang miring tumbuhnya sehingga langsung dicabut. Tapi tiga yang lain masih dipertahankan. Nah, di postingan tanggal 31 Mei tahun lalu aku menuliskan serba-serbi tentang gigi (dokter gigi) di Jepang. Di situ aku menuliskan bahwa aku harus pergi ke RS Universitas untuk mencabut gigi geraham bungsuku (karena tambalan lepas, dan patah) , tapi karena sedang flu, tunggu dulu:D

Ternyata….. tunggunya cukup lama. Setelah sembuh flu, ada saja yang dipakai alasan. Memang RS Universitas itu jauh dari rumah, sehingga aku malaaaas sekali pergi. Harus pergi dari pagi! Dan pasti membutuhkan satu hari penuh untuk antri…. Uuuuhhh ogah deh.

Kemudian aku mudik ke Jakarta. Kupikir, hmmm lebih baik cabut di Jakarta mungkin ya? Tapi waktu bercakap-cakap dengan teman yang mengerti tentang gigi, dia berkata, “Belum tentu di Jakarta lebih murah loh mel. Bisa jadi 5 jutaan kalau perlu pakai operasi segala” waduuuh… keder deh dengar 5 juta. Kupikir 5 juta = 50 ribu yen. Jadi lebih baik di Jepang deh, masih bisa dapat keringanan  sedikit dari asuransi.

Kembali dari Jakarta…. ada saja alasan untuk tidak pergi. Tapi sejak bulan Desember, aku menemukan seorang dokter gigi yang menerima pengobatan untuk anak-anak. Dekat sekali dengan rumah. Karena aku mau memperbaiki gigi Kai, aku “membelot” dari dokter gigi yang biasanya (karena tidak bisa handle anak-anak…Kai menangis terus) dan mulai pergi ke dokter gigi baru ini.

Mungkin pengaruh psikologis juga ada. Tempat dokter yang baru ini cukup luas untuk menaruh 2 kursi “pesakitan” tapi dokter yang melayani hanya seorang. Yang dulu seperti klinik dengan 6 kursi dan 4 dokter. Suasana “kedokteran” nya (haiyah istilah apa lagi nih) terasa sekali. Di tempat baru ini perawat merangkap uketsuke (pelayanan informasi/meja tamu/kasir) nya juga seorang obasan, ibu-ibu setengah umur yang sabar sekali menghadapi anak-anak. Dokternya sendiri sih tidak charming, biasa saja. Tapi pengaruh perawat obasan itu besar sekali untuk Kai. Jadi Kai sejak Desember itu secara rutin pergi ke dokter gigi itu. Dari 4 gigi depan yang tanggal, sekarang sudah ada 1 gigi “palsu”, sembari merawat gigi-gigi yang lain yang memang sudah rusak juga.

Kemudian aku berpikir, daripada aku pergi ke RS universitas jauh-jauh, kenapa tidak coba tanya saja apakah dokter ini bisa mencabut gigi geraham bungsuku. Jadi 2 minggu lalu aku tanyakan, dan dokter itu membuat rontgen gigi yang bermasalah. Memang terlihat agak sulit karena letak jauh ke dalam dan hampir mengenai pembuluh syaraf utama. Seminggu lalu, dia mengambil rontgen yang lebih mendetil dan hari ini gigi gerahamku dicabut.

Tadinya aku memang agak takut, kenapa kok klinik gigi yang dulu sampai menyuruhku ke RS universitas segala. Tapi ah, aku harus percaya pada dokter ini. Jadi waktu aku datang jam 12 tadi, langsung disuntik bius. Duh serasa setengah mulut kaku. Dan sambil menunggu obatnya bekerja s/d jam 12:15 dia membersihkan gigi yang lain. Persis jam 12:15 dia utak atik gigi geraham bungsu sebelah kananku. Tapi sebelumnya dia memang bilang, ada kemungkinan akar yang paling ujung tidak bisa tercabut semua karena bentuknya membengkok.

Karena dibius tentu saja tidak terasa sakit sama sekali, cuma terasa dia memakai tenaga yang besar untuk mendorong, dan mengorek…entah dengan alat apa karena otomatis mata tertutup (ada ngga ya yg buka mata terus gitu? dokternya pasti ngeri juga ya diliatin hahaha). Kira-kira 5 menit berikut dia sudah menyuruh aku berkumur-kumur, dan mengatakan berhasil…. wah! Hebat! Lucu juga bentuknya dua akar yang terpisah (kalau wajar kan msetinya menyatu tuh). Ingin sih rasanya minta ijin motret, tapi ngeri juga ah untuk dilihat lagi (m*ntah lah mel hihihi).

Jadi begitulah, sekarang aku menulis sambil merasa aneh saja. Barusan makan dan minum obat antibiotik dan pain killernya, jadi tidak terasa cenat-cenutnya 😀 Tapi yang pasti aku merasa lega sekali. Bayangkan dari Mei tahun lalu aku tahan loh. Memang tidak sakit tapi karena patah, sering melukai lidah… pokoknya tidak enak deh.

Dan tentu saja…. orang tua ku tidak tahu bahwa hari ini gigi dewasa ku dicabut 😀

Semoga pembaca TE tidak pernah menderita karena gigi ya. Eh tapi katanya Meggy Z almarhum lebih baik sakit gigi daripada sakit hati tuh… jadi aku ganti doanya, semoga pembaca TE tidak pernah sakit hati ya hihihi

NB: nanti aku ingin tanya berapa biaya pasang behel di tempat dia. Karena ada temanku orang Indonesia yang mau pasang behel mengatakan bahwa dia dikasih tau biayanya 1juta yen….. waaaahhhh itu uang masuk universitas swasta di Jepang tuh 😀

 

20 Replies to “Sedangkan Orang Tua Tidak Tahu

  1. ooo
    that’s called wisdom teeth..
    now only i knew it

    taunya kalo gi2 itu uda keluar gimana? terasa ga sih? i’v no idea about mine

    hhhhh. istilah2 ngasalnya tante kocak kok

    hhhhh. (aku ngebayangin sambil nganga nganga loooh :O) kalo besok ke dokter gigi lagi, mau buka mata deh

    hhhhh. jd g dipotret? aku bayangin aja.. (sambil merasakan gigiku yang paling ujung)

    hhhhh. kl g mw anaknya sakit gi2, kalsium & kaleg hrs digenjot… (ma2ku selalu bangga2in gi2 anak2nya yg rapi2 n kuat2 & banggain dirinya sndr yg uda genjot seafood & colostrum wkt hamil)

    ~LiOnA~

  2. Ngiriiii..gimana mba menimbulkan rasa berani itu mba?? hiksss
    by the way temen ku pasang behel just 60 atau 100rb gitu dan itu
    bisa di cicil mba..hihihi. Jenis behel nya yg transparan gitu,yg di jkt itu sekitar 20jt.

  3. Gigi bungsu udah numbuh semua dong. Sakit sekali numbuhnya. Tapi untungnya gak ada masalah. Segala gigi sehat wal afiat. Hwehe…

    😀

    Kebanyakan makan cokelat kali, Bu, giginya sampai bermasalah gitu. Makanya bagi-bagi ke Farijs. Hihihi….

  4. Wisdom teeth ku tumbuhnya waktu aku kuliah mbak, telat ga ya. Trus karena tumbuhnya miring, ya harus dioperasi u/ diangkat. Dipotong dua pula baru bisa dicabut. Berapa itu ya biayanya. 1jt kali ya mbak, lupaaa…

  5. Wah, sebelum dicabut di rotgen dulu? Keren ya? Perasaan dulu pas saya cabut gigi di dokter ya langsung cabut aja.. wew.. jangan2 pas dulu ada saraf gigi saya yang jadi kena dan terus terganggu gitu ya? Hiks..

    Jangankan orang tua saya.. saya aja ga tau (lupa) kapan si bungsu tumbuh.. xixixi

  6. Gigi bungsuku yang bawah, dari tahun lalu cuma tumbuh ujungnya doank. Itu pun cuma yang kanan. Yang kiri baru “gatel2″nya doank. Yang atas sih gak tau, Kak. Tapi sempet panik juga waktu tumbuh yang ini. Gak nyaman banget n takut miring. So far sih kayaknya masih bener, walaupun tetep was2.

    Dulu sih pasang kawat sekitar 10jt, dan gak merasa guna. Andai gak dipaksa ortu, mending uangnya buat beli motor ya? :p (walaupun duitnya duit ortu juga sih…)

  7. Mungkin karena gigi geraham ku udh kecabut duluan akhirnya si bungsu numbuhnya baik-baik aja. Kalau disuruh milih sakit gigi atau sakit perut….milih ga sakit deh…..(hehehe…maksa..)

  8. Untungnya sejak kecil saya nggak punya riwayat sakit gigi. Pun sampai sekarang saya nggak minta sakit juga kok. Hehehe. Kuncinya, sejak kecil saya dibiasakan orang tua untuk gosok gigi sebelum tidur. Kalau belum gosok gigi rasanya nggak bisa tidur pulas. 🙂

  9. puji Tuhan, saya sampe sekarang belum pernah ngerasain sakit gigi (gak pernah bolong dan harus tambal). tapi pernah ngerasain gak enaknya dikawat gigi. hahaha.
    tentang wisdom teeth, katanya sih emang ada orang yang gak pernah keluar wisdom teeth nya. saya sendiri sampe sekarang (udh 33 th) belum keluar lho mbak. hehehe.

  10. Wisdom teeth, gigi ke 8, yg tumbuh miring lebih baik dicabut. Jika dipertahankan akan merusak gigi di depannya, gigi 7. Ada daya dorongnya untuk tumbuh, shg menabrak gigi 7 yg bisa buat gigi 7 goyang atau berlubang.

    betul mbak, katanya gigi ke 8 itu ngga begitu ada gunanya ya?
    EM

  11. wisdom teethku dicabut pakai operasi kecil waktu umur 24an, karena tertutup daging gak numbuh keluar… sakit rasanya

    Ya salah satu gigiku dulu juga begitu. Operasi di Jakarta dan sakit 😀
    Kalau di sini sama sekali ngga sakit 😀
    EM

  12. eh mbak di sini masak udah ada, tukang gigi yang bisa pasang behel. Murah gilaaaa! tapi bukan dokter gigi. Gimana tuh? :p

    hahahah baru tadi pagi si Gen bilang, dokter gigi sebetulnya bukan dokter tuh, tukang hahaha
    EM

  13. Alhamdulillah,, sampai saat ini *dan semoga tidak pernah* aku berurusan dengan dokter gigi mbak,, sumpah ngeriiiiiiiiiiiii,,, hehehe…

    ada gigiku yang aneh juga sih mbak, gingsul tapi menumpuknya kedalam, bukan diluar,, heheh…

    salam sayang mbak Em

    mustinya selama ngga mengganggu sih gingsul kan gpp
    salam sayang juga iyha
    EM

  14. aku juga punya satu gigi geraham bungsu yang sudah harus dicabut sejak kapan tau 🙁
    klo pas ngilu bin cenut-cenut, pasti aku ngoto mau cabut besoknya
    tapi begitu rasa sakit ilang, keinginan mencabutnya pun ikut raib seketika 😀
    emang bandel deh
    tapi dalam beberapa hari ini sudah kepikiran terus,
    moga2 setelah kepikiran beberapa hari ini,
    beberapa hari ke depan beneran nyamperin dentist 😀

    hehehe gigi geraham bungsunya main petak umpet tuh sama sakitnya biar ngga ke dokter 😀
    EM

  15. istilah baru…
    baru ngerti mbak Imel.. kalo gigi geraham itu wisdom teeth…

    kalo belum numbuh berarti belum punya kebijaksanaan ya…
    nah kalo udah dicabut? hehehe….

    Kalau dicabut itu kan krn memang sakit, jadi kebijaksanaannya tetap 😀
    EM

  16. Aku punya masalah juga dengan geraham bungsu…bagian bawah terutama, jadi numbuhnya pelan-pelan, selalu disertai demam dn gusi bengkak, ntar mau lebih nongol lagi, demam tinggi lagi… uh… gak enak…

    kata papaku sih, itu ada masalah dengan pembukaan gusi, jadi sebaiknya gusinya dibedah aja, supaya ada jalan untuk si gigi tumbuh…

    ya bisa saja dibuka jalan untuk tumbuhnya. Kalau belum keluar.
    EM

  17. Bener temannya Kak Imel, di Jakarta, dokter gigi mahalnya minta ampun. Baru-baru ini, teman pasang gigi anaknya sampai 7 juta 😀
    Waktu kecil pernah pakai behel, tapi nggak modis seperti sekarang, dan murah harganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *