Kimigayo

13 Agu

“Mel… lagu kebangsaan Jepang apa?” Nov (adikku)
“Kimigayo”
“Thanks”

Itu adalah sms yang saya terima sekitar seminggu yang lalu, dari adik saya yang menanyakan soal lagu kebangsaan Jepang. Saya sudah tahu pasti dia mau mengisi teka teki silang. Pertanyaan yang umum.

Dan kebetulan kemarin waktu aku buka i-google ku, tercantum bahwa hari itu tgl 12 Agustus adalah hari Kimigayo. Lagu Kebangsaan Jepang.

Terus terang saya jarang mendengar lagu Kimigayo ini. Tidak seperti Indonesia Raya, yang dulu pasti dikumandangkan setiap TV habis, atau di upacara-upacara bendera, atau upacara penyerahan piala dalam turnamen internasional. Rasa bangga pada waktu-waktu bersejarah seperti itu, membuat para atlit tegak berdiri (saya harap) dan bernyanyi “Indonesia Raya”, mungkin sambil menghormat ala militer/polisi.

Tapi, pemandangan seperti itu sangat jarang saya lihat di Jepang. Paling-paling waktu pencapaian medali emas di Olimpiade/Kejuaraan Olahraga. Banyak atlit yang tidak menyanyikannya. Entah karena tidak bisa atau tidak hafal atau tidak mau. Di sekolah-sekolah tidak ada itu upacara bendera setiap hari senin, sehingga paling-paling Kimigayo dinyanyikan saat upacara penerimaan murid baru dan upacara wisuda. Pokoknya, saya tidak familier, meskipun waktu sata pergi ke upacara penerimaan murid SD nya Riku, Gen menyanyikan Kimigayo dengan lantang, di sebelah saya. Dan saya hanya bisa terdiam….juga tanpa tahu artinya.

Liriknya dalam bahasa Jepang :

君が代は   Kimigayo wa
千代に chiyo ni
八千代に yachiyo ni
細石の Sazare ishi no
巖となりて Iwao to narite
苔の生すまで Koke no musu made

artinya:

Semoga kekuasaan Yang Mulia, berlanjut selama seribu (tahun), delapan ribu generasi. Sampai kerikil berubah menjadi batu karang, yang diselimuti lumut. (Kimigayo-wikipedia)

Lagu Kimigayo yang sekarang diciptakan tahun 1880, tetapi liriknya merupakan sebuah puisi anonim yang tertulis dalam kumpulan puisi lama “Kokin Wakashu” pada Jaman Heian (794-1185). Karena merupakan puisi, dan bahasa jepang memang pendek, maka lagu kebangsaan Jepang ini merupakan lagu kebangsaan sebuah negara yang terpendek di dunia dengan 32 suku kata (bunyi bahasa Jepang).

Meskipun sudah lama warga Jepang menganggap Kimigayo sebagai lagu kebangsaan, sebetulnya barulah pada tahun 1999, ditegaskan dalam parlemen mengenai lagu kebangsaan dan bendera nasional. Meskipun demikian masih banyak polemik sekitar pemakaian di sekolah, karena dianggap lagu Kimigayo mengandung unsur imperialisme dan militerisme.

Ah, sebentar lagi hari kemerdekaan Indonesia. Semoga aku masih bisa (hafal) menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan tidak lupa liriknya. Tapi yang pasti aku cinta Indonesia.