dua ratus sepuluh? apakah gerangan? dua ratus sepuluh rupiah, tidak berarti apa-apa. Tapi 210 yen berarti :bisa naik bus satu kali di dalam Tokyo. Atau bisa membeli dua barang di Toko 100Yen (105 yen kalau termasuk pajak). Dan tentu saja masih bisa membeli roti atau onigiri satu dan akan menerima kembalian dari mereka.
Hari ini adalah hari ke 210 yang dihitung dari risshun atau hari pemulaan musim semi. Hari ini juga merupakan hari peralihan dari musim panas ke musim gugur. Dan biasanya hari ini jatuh pada tanggal 1 September. Dikatakan bahwa 二百十日(にひゃくとおか) hari ke 210 ini merupakan hari sial bagi petani/pemilik ladang karena pada hari ini mulai banyak badai yang bisa mengurangi hasil pertanian. Selain hari ke 210, tanggal 1 Agustus dan hari ke 220, merupakan 3 hari sial petani.
Dan ternyata tahun ini juga menjadi hari sial bagi warga Jepang. Karena Perdana Menteri Fukuda mengundurkan diri. Begitu Gen menyalakan TV untuk mendengarkan berita, kami terkejut membaca bahwa Pak Fukuda ini berhenti. Langsung saya berkata,”Mau jadi apa Jepang ini?” Entahlah… asal perekonomian Jepang tidak terguncang saja, karena banyak sekali yang tergantung pada perekonomian Jepang ….termasuk Indonesia. Saya tidak begitu tahu mantan PM ini, tapi yang pasti beliau mantan ketua JAPINDA (Japan Indonesia Association) sebuah perkumpulan nirlaba yang beranggotakan orang-orang terpandang dan mereka yang suka Indonesia. Saya sendiri termasuk salah satu anggotanya, dan berharap sekali kegiatan baru yang tidak memandang apakah dia itu mantan direktur perusahaan A, atau anggota kabinet dll.. Tapi memang kendalanya adalah umur… hampir semua anggota anggotanya sudah memakai tongkat dan jalan tertatih-tatih.
Semoga tidak berpengaruh ke perekonomian Indonesia ya. Sebab perekonomian Indonesia sangat rentan karena sangan tergantung pada negara lain. Dan tentunya semoga tidak mengguncang perekonomian Jepang. Thanks
iya semoga saja Yulis….
Senang juga baca tulisan mu. Srasa ada di Japan.
tumben ingat URL aku…
Kita di Indonesia suka bingung melihat politik Jepang. Dikit2 PM-nya mundur. Apakah tidak ada mekanisme yang bisa membuat seorang PM bertahan satu periode (5 tahun misalnya, seperti di Indonesia)? Jangan2 orang Jepang sudah berubah menjadi pundung.com atau mutung.jp…Mohon pencerahan…
Yup, masalahnya di Jepang ada perasaan bersalah jika tidak bisa memenuhi rencana atau tidak mencapai target. Kadang dari diri dia sendiri, kadang tekanan dari pihak luar, Tapi memang akhir-akhirnya ini hampir setiap tahun PM nya ganti sehingga berpengaruh pada ekonomi jepang dan dunia tentunya
Kalau di Indonesia, malah nggak mau mundur-mundur ya, Bang.. 🙂
Eniwei,
Orang Jepang tuh selalu peduli dengan every little detail ya, Sis. Ngitungin hari, lah. Hari ini hari celana, lah. Dll, dsb. Lucu, tapi seru. Hm, kapan ya bisa liburan di Tokyo (dan bikin bangkrut kakak tercinta di sana)? Hehehehe…
Apapun keputusan yang diambil, sama seperti yang dibilang Mbak Yulis di atas, semoga tidak berimbas ke perekonomian Jepang dan Indonesia… It’s vulnerable enough, guys! ^^
kapan ayo ke sini, boleh boleh…. kalo aku bangkrut kan tinggal aku perkerjakan kamu di ginza hihihihi. Yup benar bahwa orang Jepang itu peduli dengan every detail. Dan itu jarang dipunyai orang Indonesia (kecuali yang sudah pernah tinggal di sini ya).
3 hari sial.., ga apa2 lah dibandingkan sisa 362 hari ga sial dalam setahun (365 hari, bener kan?)
Hebat tuh orang Jepang: mundur sebelum masuk bui. Ga kaya di kita, pensiun menjabat, masuk bui atau bulak-balik sidang (“Sketsa Indonesia” banget 😀 )
BTW 210 bisa jadi hari untung juga buat lawan politiknya Fukuda.
yah yang penting kita untung-untung aja lah… pake filsafat jawa… untung teruuuussss
Trainer Hanya Diam …
Trainer tak mengerti …
Trainer jongkok …
huh mas trainer jangan jongkok di situ terus…. udah penuh tuh!! pindah sini…
Iya ya…
Fukuda kabarnya mundur dan belum ada kabar kenapa dia mundur sebenernya..?
Update dong Mbak!
heheheh DV, aku tuh males bicara politik sebenarnya, dan terus terang kemarin aku belum nonton TV lagi…. OK aku akan cari info ya.
Siapa pun PM di Jepang, Indonesia tetap bisa berdiri kok sebagai suatu negara yang merdeka.
Tapi coba Indonesia berhenti mengekspor segala-galanya ke Jepang,
Jepang langsung musnah deh karena Jepang adalah negara miskin anugerahNya.
Jepang memang miskin hasil bumi tapi dia banyak memberikan bantuan ke negara-negara berkembang. Jika kamu dibantu banyak oleh orang, mampukah kamu memusuhinya? (Terlepas dari alasan dia memberikan bantuan) Kamu juga tahu kan, bahwa orang Indonesia mustinya adalah orang yang tahu terima kasih…..