Hari Minggu yang lalu, Riku pergi sama papanya beli sepeda. Sebetulnya sudah dari Minggu lalu mau beli, tapi karena sudah larut aku bilang mending kalau mau beli pagi-pagi. Pasti Riku mau latihan naik sepeda barunya kan. Meskipun sepedanya beroda 4. Kenapa dibilang Roda tiga ya? Kan di belakang memang ada satu yang besar dan dua tambahan yang kecil. Dua roda kecil ini bisa dicopot kalau dia sudah siap untuk main sepedanya. Dulu papanya tidak dibelikan sepeda oleh orangtuanya karena di Yokohama, jalanan banyak tanjakan. Amat sangat tidak praktis untuk sepeda. Lebih baik jalan kaki deh.
Bangga sekali Riku pulang, datangi aku…. “Mama mau liat?”. Of course!!. Aku sekalian bawa kunci sepedaku, karena mau coba apa Kai sudah bisa naik di keranjang depan atau belum. Ternyata bisa. Juga sekalian latihan naik sepeda dengan Kai di depan dan Riku di belakang. Smooth…asyikk jadi bisa pergi agak jauhan tanpa capek deh. Hmmm musim panas tahun ini bisa ajak kedua anakku cycling. Di dekat rumah juga ada Ice cream Baskin 31…. yummy. (lupa deh niatan diet hihihi)
Ingat sepeda, ingat peristiwa dulu, adikku Andy dibelikan sepeda oleh papa mama waktu dia kelas 1 atau dua SD. Belum sampai seminggu sepedanya hilang, dicuri orang waktu dia pergi ke rumah temannya Glenn. Ntah lupa dikunci atau dia pikir toh di dalam pekarangan rumah. Hmmm Jakarta emang pusatnya maling sih. Kasihan juga dia, trauma dan jadinya tidak punya sepeda sampai akhirnya dia harus pergi ke London sama papa dan mama. Yang lucu Aku bertemu dengan kakak perempuannya Glenn, Anna di Tokyo. Dan itu juga karena Anna nya tanya, kamu punya adik namanya Andy? …..What a small world!!
Sebetulnya kemarin aku mau ajak Riku bermain sepeda di Taman karena udara cerah sekali. Tapi paginya dia tidak mau ke TK. Aku juga lagi PMS jadi …berantemlah kita hihihi. Kesal sekali aku. Aku bilang “Tidak mau pergi? OK but NO TV, NO CYCLING, NO Chocolate, NOthing!!! Emang karena PMS juga jadi aku bawaan pengen nangis…inget ortu juga, kangen….
“Mama dulu waktu kecil tidak pernah melawan orang tua. Selalu bangun jam 5:30, mandi, makan, siap-siap dan jam 6:30 mama sudah tunggu jemputan di depan rumah. Jam 8 malam pasti tidur. Kenapa sekarang anak mama ngelawan gini ya?”
Yang sebetulnya membuat aku berpikir adalah pernyataan dia begini, “Mama, aku ngga perlu apa-apa. Aku hanya mau tinggal dengan mama, papa dan Kai. Bagiku keluarga yang terpenting.” Dia masih belum mengerti kenapa harus pergi sekolah……
“Riku terus tinggal di rumah sampai tua. Berarti papa harus bekerja terus sampai tua. Kalau papa dan mama mati, Riku bagaimana? tidak bisa bekerja, karena tidak sekolah. Mam mau Riku jadi orang kaya, jadi orang yang terpelajar. Mama dan papa sekarang bisa bekerja karena mama dan papa banyak belajar di sekolah. ” Untung saja dia tidak bilang …aku juga ikut mati, kalau papa dan mama mati.
Saking keselnya aku sempat keluar rumah, kunci pintu dengan maksud mau ke bawah liat komputer yang aku buang sudah diambil belum. Riku sangka aku pergi tak kembali. Dia nangis-nangis minta dibukain pintu. Sadis juga aku….. Begitu aku buka, dia bilang “Mama…untung mama pulang…aku kangen…. Maaf ya ma!” Padahal aku pergi cuman 3 menit!!! Salah juga aku selalu ancam dia kalau dia nakal aku bilang, “Riku sama Kai tinggal sama papa di yokhama aja, mama pulang ke jakarta ke tempat opa dan oma”. Jadi dia selalu takut kalau aku pergi sendiri. Gimana ya yang punya anak 3 laki-laki kayak mas NH? Ini baru Riku, gimana ntar kalau Kai gede? Sabaaaar, sabaaaarrrr….. Cuman bisa urut dada, urut kaki, urut tangan hihihi.
Tadinya aku pengen telepon ibu mertua juga. Mau tanya gimana sih hadapin anak laki yang ngga mau sekolah. Tapi aku batalkan …. kenapa? Papanya Riku anak kembar. Jadi dia selalu bersama adik kembarnya. Dimana ada dia, pasti ada adiknya. Pergi ke TK juga berdua. Jadi pasti menyenangkan pergi ke TK. Tidak bisa jadi contoh untuk Riku. Punya anak kembar itu memang repot sekali. Tapi mereka selalu ada teman …tidak pernah sendirian. Itu keuntungannya.
So kemarin aku tidak bisa posting, karena aku juga tidak nyalakan komputer. Solider sama Riku yang tidak menonton TV. Dan payahnya, kekesalan aku tidak hilang, bahkan nambah dengan macam-macam pikiran. Harga bensin sekarang sudah 170 yen, dari 150 yen. Dan baca di koran bulan Juli akan 180 yen… duhh gimana nih. Macam-macam yang dipikirkan, sampai aku tidak bisa tidur, dan mulai beres-beres rumah dari jam 2 sampai jam 5 pagi. Cuma sempat tidur 1 jam…
(kai sekarang suka merangkak kemana-mana dan main …. jilat Lego dan mainan yang ada. Untung dia tidak sampai jilat lantai….bantuin mama ngepel hihihi)