Kencan

31 Mar

(Ini merupakan postingan ke dua hari ini, setelah Pohon Keramat)

Biasanya pasangan kalau berkencan ke mana sih? Yang aku tahu Bioskop merupakan tempat kencan yang biasanya menjadi tujuan pasangan yang berpacaran. Apalagi kalau fimnya film ngeri…kan bisa “pura-pura” takut lalu menggenggam tangan si pemuda, atau mendekap lengannya hihihi (duh mel, itu jadul…kalo sekarang mungkin udah bebas c**man di bioskop). Aku sendiri waktu masih single dan masih sering diajak date a.k.a kencan biasanya menghindari menonton di bioskop. Baca aja deh di sini, aku dan Gen biasanya kencan di museum atau pameran lukisan hahaha. Meskipun bukan berarti aku tidak pernah pergi berdua dia ke bioskop loh. Kami pernah menonton di Bioskop yaitu film Ponnette, Shall We Dansu dan Nankin no Kirisuto  (yang teringat cuma itu sih).

Kemarin (30 Maret 2010) Tokyo dingin sekali. Pagi Riku mengeluh sakit perut, jadi setelah mengantar Kai ke penitipan jam 9 pagi, kami langsung pergi Rumah Sakit. Oleh dokternya dikatakan mungkin cuma luka di usus, apalagi hari Minggu lalu Riku mengeluh kotorannya berwarna hitam. Jadi disuruh periksa feses, dan minum obat.

Selesai dari RS sudah jam 12 siang. Padahal tadinya kami mau pergi ke tempat  bermain dekat rumah di Toshimaen. Tapi sudah siang begini, selain kami harus kembali pukul 4 sore, angin bertiup kencang dan dingiiin sekali. Karena itu aku mengajak Riku pergi ke Kichijoji untuk pergi ke toko khusus pekerjaan tangan Yuzawaya. Toko ini menjual segala rupa alat dan bahan untuk prakarya, mulai dari kain, benang sampai prakarya membuat beads dan bahan kulit. Paling sedikit aku bisa membelikan Riku Jigsaw Puzzle dan piguranya untuk mengisi liburannya.

Tapi waktu kami sampai di depan toko yang terdiri dari 7 tingkat itu, ternyata toko itu sudah tutup tanggal 28 yang lalu, dan akan dibuka di tempat lain pada tanggal 2 April. Pindah bangunan! Yahhhhhh, aku kecewa sekali.

Persis waktu itu aku melihat di depan toko itu ada bioskop dan memutar 2 film anak-anak, Doraemon dan G-Force. Hmmm mungkin sekarang waktunya aku menemani anakku menonton. Dan Riku sangat ingin menonton G-Force, sehingga akhirnya aku membeli karcis, 1800 yen untuk dewasa dan 1000 yen untuk anak SD. Film dimulai pukul 2:30.

Dilarang merekam suara dan gambar dalam bioskop!!! Kalau ada hukumannya berarti pernah ada yang melakukannya ya?

Seperempat jam sebelum pukul 2, kami sudah naik ke lantai 5, studio tempat memutar G-Force. Untung bukan basement, karena aku masih suka phobia berada di bawah tanah. Dan sebetulnya kali ini aku menonton setelah 10 tahun lebih tidak menonton di bioskop. Aku tidak bisa masuk bioskop karena gelap (mana ada bioskop terang benderang sih?), dan aku phobia gelap. Sambil menunggu, aku sempat melihat poster peringatan untuk tidak merekam gambar dan suara film yang sedang ditonton. Weleh ternyata di Jepang ada juga ya kejahatan ini hihihi. Hukuman penjara 10 tahun dan/atau 10.000.000 yen!!!! (Termasuk penyebaran/pemutaran di web dan copy DVD)

Wahhh studio yang berisi 260 kursi empuk itu hanya ditempati 10 orang… serasa nonton di rumah sendiri deh. Yang juga aku perhatikan merupakan pemikiran bagus adalah, adanya tambahan bantalan kursi untuk anak-anak, yang bisa diambil sendiri bagi yang memerlukan. Kalau orang dewasa yang duduk di depannya, pasti akan tertutup kepala orang itu, jika tanpa tambahan bantalan tersebut.

Riku duduk pakai tambahan bantal. Empuk banget kursinya, aku sempat tertidur loh sebelum film mulai hihihi

Filmnya sendiri? Yah begitu deh film Disney, meskipun tidak membuat terharu, cukup seru. Yang aku kagum memang bagaimana mereka bisa membuat cerita dengan topik binatang. Hampsternya lucu tapi kecoaknya tidak…semanis-manisnya kecoak, aku tidak pernah bisa suka deh hihihi. Yang bikin geli juga si Hampster yang punya akun FB…. kalau misalnya film itu kenyataan, betapa FB merupakan fenomena hebat karena bisa populer sampai dunia binatang ya hihihi.

Tikus Tanah (Mogura)dan Hampster jagoan.. .. yang aku masih takjub apa benar hidungnya tikus tanah pink dan seperti ulat begitu ya? Belum pernah lihat aslinya sih.

Oh ya, waktu kami masuk ke dalam bioskop, kami membeli popcorn dan minuman botol. Kenapa ya bioskop = popcorn? kenapa ngga makanan lain ya? Atau ada yang punya pengalaman membawa makanan lain waktu menonton di bioskop? (Jangan bilang nasi soto ya hahaha)

Pengalaman nonton kemarin membuat aku yakin bahwa aku sekarang sudah bisa nonton di bioskop, asal tidak penuh orang. Jadi …. siapa ya mau ajak aku date nonton? hihihi