Seberapa Sering Anda Mengganti….

28 Apr

Pacar? Oh no… jangan diingat-ingat lagi deh kalau itu hohoho. Tapi kalau mengganti baju dalam sehari tentu boleh ditanyakan dong ya? Atau mengganti kaus kaki (biasanya sih sehari sekali bukan? ….yang jawab bukan, aku ngga ngerti deh seberapa baunya kakinya hehehe. Kecuali kalau basah kena hujan yaaaa). Atau mengganti gelas/mug dalam sehari? Nah ini aku tahu pasti ada yang bilang setiap kali minum, tapi kalau yang “environmentalist” pasti berkata satu hari sekali, pakai satu gelas diberi tutup/nama. Aku termasuk orang yang pakai satu mug satu hari 😉

Entah kenapa pagi ini aku sambil menjemur pakaian teringat pada sebuah acara di TV yang bernama “Nandemo World Ranking” yang diasuh oleh Imoto dan Neptune (Sekai Bantzuke). Sesuai dengan namanya acara ini menampilkan G20, 20 orang dari berbagai negara yang menjawab tentang kebudayaan di negerinya. Dan tentu saja termasuk orang Indonesia, yang jika dilihat dari daftar namanya bergantian dengan 3 orang.

Biasanya staff menyediakan suatu ranking tentang topik tertentu dan dari hasilnya akan dikomentari wakil dari negara yang bersangkutan. Ranking itu memang bermacam-macam, dan ada yang sudah pernah aku tulis juga di Graffiti or Rakugaki. Untuk sebuah episode misalnya ada ranking mengenai:

・よく掃除をする国ランキング Ranking mengenai negara mana yang paling sering membersihkan rumah. Hasilnya nomor 1 adalah Chile dengan angka 17,8 kali/seminggu. Alasannya karena di Chile banyak laba-laba beracun sehingga perlu sekali sering membersihkan rumah agak laba-laba itu tidak sempat datang dan menghuni rumahnya. Sedangkan yang paling jarang membersihkan rumah adalah Norwegia dengan angka 3,4kali/minggu, karena kedua orang tua bekerja sehingga tidak sempat membersihkan rumahnya (dan tentu saja tidak ada ART seperti di Indonesia). Jepang sendiri berada di posisi 27 dengan 9,5 kali seminggu.

・お風呂(シャワー)に入る国ランキング Ranking negara yang paling sering mandi. Nah ini perlu berbangga karena Indonesia mendapat ranking no 1 dengan 13,8 kali/minggu, dan yang paling jarang mandi adalah negara China dengan 4,5 kali/minggu. Memang China luas sekali, sehingga daerah yang panas tentu lebih sering mandi, tapi di daerah yang dingin mereka tidak ada air panas untuk mandi, sehingga jarang mandi. Kebiasaan mandi ini memang bergantung pada suhu udara rata-rata. Yang menarik jawaban dari Orang India, yaitu bahwa mereka pasti makan kare setiap hari, sehingga badannya juga ikut berbau kare. Karenanya perlu sering mandi. (sambil ingat temanku pernah berkata bahwa orang India sering berbau bawang bombay)

´パンツを取り替える国ランキング Ranking negara yang paling sering mengganti celana dalam. Di sini juga Indonesia menempati posisi pertama dengan alasan bahwa setiap sembahyang ganti celana dalam, sehingga dalam sehari bisa beberapa kali ganti celana dalam. Sedangkan yang paling jarang ganti adalah China (lagi) . Hmm aku sendiri cukup kaget mendengar hasil ini, karena memang biasanya kita mengganti CD sesudah mandi (jadi 2 kali sehari), tapi aku baru tahu bahwa umat muslim mengganti CD setiap sembahyang. Wakil Indonesia yang perempuan bahkan mengatakan (sambil menunjukkan) bahwa dia selalu membawa tas isi peralatan sembahyan+CD untuk ganti).  Tapi dalam pembahasan soal ini, ada suatu fakta yang mengherankan yaitu orang NewZealand jarang mengganti kaos kaki. Wakil NZ mengatakan bahwa dia sudah pakai kaos kaki yang sekarang dia pakai selama 65 hari. hiiiiii jorok (Si Kai sering loh pakai kata “jorok” meskipun sering kebalik-balik dengan “jelek” hahaha)

Masih ada bermacam-macam ranking yang dibahas, tapi yang aku teringat waktu tadi menjemur baju ya yang tentang ganti CD itu. Jadi aku ingin tahu apakah benar setiap sembahyang umat muslim mengganti CD nya?  Lalu kira-kira apa lagi ya yang sebetulnya perlu diganti secara rutin secara berkala? Yang kutahu sahabatku si Nique pernah menulis tentang SIKAT GIGI. Oh ya, Aku juga pernah menulis tentang Handuk loh….

Selamat berakhir pekan! Dan untuk yang di Jepang, selamat menyambut Golden Week 😉

.

 

 

Kontradiksi atau Mujun

19 Okt

Tentunya aku tidak perlu menjelaskan tentang kata kontradiksi ya? Sepertinya orang Indonesia paling jago urusan “kontradiksi” begini. Dan tak bisa ditampik, memang di dunia ini banyak terdapat kontradiksi. Dalam bahasa Jepangnya disebut dengan mujun 矛盾 sesuatu yang berlawanan. Tapi kalau lihat kanjinya sebetulnya satu per satu kanji itu bisa dibaca sebagai hoko 矛 dan tate 盾, dan aku mau menceritakan tentang hokotate ini.

Hokotate adalah nama sebuah acara di TV Fuji (chanel 8), yang aku tonton tgl 16 Oktober, hari Minggu yang lalu. Ceritanya tentang pertarungan produsen barang atau ahli tertentu. Yang pertama kami lihat pertarungan tentang produsen mixer (blender) dari Amerika yang menyatakan bahwa mixernya bisa menghancurkan apa saja, sekeras apapun (bahan alam). Nah penantangnya adalah pembuat katsuobushi (ikan maguro yang dikeringkan untuk bumbu makanan yang jika mau dipakai diserut dulu tipis-tipis). Dalam waktu 1 menit katsuobushi itu dimix, ternyata mixer/blender itu kalah, karena katsuobushi itu tidak hancur semua.

Yang kedua adalah pertarungan antara seorang pedagang perantara kepiting, yang bisa membedakan berbagai macam kepiting itu berasal dari daerah mana saja dengan melihat ciri khas kepiting itu. Serta penantangnya adalah perusahaan pembuat “bakso” kamaboko kepiting tiruan yang bisa membuat bakso kepiting itu serupa dan sama rasanya seperti kepiting asli! Banyak ahli kuliner yang tertipu dengan bakso kepitingnya, disangka kepiting asli yang mahal, padahal buatan pabrik. Nah, di sini yang menang adalah si pedagang.

Yang ketiga adalah seorang ahli reparasi baju. Segala baju bisa diperbaiki. Misalnya jas wool yang berlubang, dia bisa membetulkannya dalam waktu 30 menit. Dan hasilnya menakjubkan! Tidak ketahuan sama sekali bahwa jaket itu tadinya berlubang. Dia memakai benang yang sama yang diambil dari keliman jas tersebut. Bukan itu saja, baju rajutan yang terbuka rajutannya juga bisa dibetulkan,dalam waktu singkat. Nah, saat itu ada seorang artis yang mempunyai baju T-shirt kenangan dengan robekan (seperti digunting) berdiameter sekitar 20 cm. Dibawa ke tukang reparasi manapun tidak ada yang bisa membetulkannya. Ya tentu saja, aku juga kalau melihat robekan sebesar itu berpikir lebih baik dibuang. Tapi memang jika baju/pakaian itu mempunyai kenangan tersendiri, ingin sekali mengusahakan supaya bisa “sembuh” lagi bukan? Nah, baju robek yang sudah ditolak di mana-mana itu pun ditolak oleh ahli reparasi tersebut. TAPI, ternyata dalam waktu 3 hari, sang ahli ini  bisa membetulkan T Shirt itu dengan halussss sekali, sehingga laksanan T Shirt baru! HEBAT…. aku rasa ahli reparasi baju ini benar-benar AHLI. Memang ongkosnya mahal, sekitar 106.000 yen (10 juta Rp), tapi kenangan memang tidak tergantikan dengan uang bukan?

Puncak acara TV itu adalah pertarungan antara produsen besi baja melawan produsen drill (bor). Ini benar-benar seru. Produsen besi baja ini menyatakan bahwa besi buatannya TIDAK BISA DILUBANGI oleh bor manapun, sedangkan si produsen bor menyatakan TIDAK ADA BESI yang TIDAK BISA DILUBANGI oleh bor buatannya. Ini baru hebat! Masing-masing ahli di bidangnya, dan selalu berusaha membuat produk yang TERBAIK! Mereka meneliti dan mengadakan percobaan-percobaan supaya bisa menang! Dan hasilnya? SERI! Karena bor ternyata patah dan tidak bisa membuat lubang di besi yang dibawa, tapi besi itu pun rupanya hancur terkena gesekan dari bor tersebut, meskipun tidak terlubangi, tapi pecah. Karena itu hasilnya seri, hikiwake.

Menonton acara itu, aku benar-benar merasa Jepang memang hebat. Inilah “motivasi” sesungguhnya. Menguasai sesuatu dan menjadi ahli di bidangnya, memang merupakan “sifat” orang Jepang. Tidak mudah terbawa arus, selalu berusaha menjadi nomor SATU, tak terkalahkan. Bayangkan saja si ahli reparasi baju/tekstil itu, dia mempelajari tenunan berbagai tekstil bertahun-tahun, sehingga bisa tahu bagaimana memperbaikinya. Semua dia gambar sendiri dan mengingatnya di kepala, tapi gambar-gambar itu kemudian menjadi buku manual bagi penerusnya. Karena dia ahlinya, maka banyak order yang datang padanya…. kemampuannya dihargai orang.  Mottonya: “Tidak ada baju/tekstil yang tidak bisa diperbaiki”. Atau si pedagang kepiting, yang tidak bisa dikelabui oleh mesin pembuat “bakso” kepiting. Belum lagi SEMANGAT menemukan sesuatu yang LEBIH, ditunjukkan oleh produsen besi baja dan bor itu. Ahhh…. kapan televisi Indonesia bisa membuat program seperti ini? Aku benar-benar ingin tahu produsen-produsen Indonesia yang tangguh, berinovasi dan ahli dalam bidangnya. Takumi 匠, ahli yang sejati. Dan karena aku tidak bisa menonton, aku ingin baca dari media/blog teman-teman tentunya.

(Kalau mau lihat foto-foto pertarungan antara besi dan bor itu bisa klik di sini. Meskipun tidak mengerti tulisannya, dengan melihat foto saja sudah cukup kok)