Kebetulan lagi ramai soal paspor dipalsukan dengan adanya berita hilangnya pesawat Malaysia Airlines dua hari lalu, dan aku juga pas memperpanjang paspor di sini jadi ingin menulis soal paspor.
Paspor palsu? Yang bener saja! Tapi ini memang benar. Menurut kepolisian Jepang jumlah paspor hilang dan dipakai untuk orang lain memang banyak sekali. Konon satu paspor dijual seharga 20 juta rupiah. Dan ahli itu mengatakan seandainya satu pesawat itu ada 4 pengguna paspor palsu itu biasa, alias tidak aneh (bahkan bisa dikatakan sedikit loh hehehe). Konon paspor palsu kebanyakan beredar di daerah China dan Thailand. Saya ingat sekali dulu mama pernah wisata ke China dan diwanti-wanti untuk selalu membawa paspor kemana saja, jangan sampai dicuri. Begitu lengah sedikit paspor bisa berpindah tangan dan menjadi perkara besar. Apalagi paspor orang Indonesia laku dicuri (laku kok dicuri ya? hehehe). karena itu begitu kita kehilangan paspor harus cepat melaporkan ke polisi setempat. Dan salah satu usaha mengurangi pencurian/pemakaian paspor palsu itu ya dengan memasukkan chip/IC card ke dalam paspor (untuk paspor Jepang) sehingga ada halaman tengah yang cukup tebal dan tidak bisa ditekuk. Aku sendiri belum tahu apakah paspor Indonesiaku ada chipnya atau tidak, karena baru akan ambil besok.
Perpanjangan paspor di KBRI Tokyo sangat cepat, hanya makan waktu satu hari (ambil besoknya atau minta dikirim dengan amplop khusus yang sudah kita sediakan sendiri). Tentu saja asal surat-surat penunjangnya lengkap (foto kopi akte kelahiran, akte nikah, ijazah, surat keterangan bekerja dll). Bisa dibaca di sini. Nah, yang aku baru sadar waktu kali ini memperpanjang paspor adalah ketentuan latar belakang foto yang tidak lagi merah tapi putih biasa! Aku ingat sekali dulu karena latar belakang harus merah, tidak bisa sembarangan pergi ke foto studio di Jepang. Mereka pasti tidak punya. Hanya ada satu foto studio yang berada di dekat stasiun Meguro yang bernama Niimiyakan yang menyediakan latar merah. Atau ya terpaksa beli kain merah kalau mau foto sendiri 😀 Dengan berubahnya peraturan latar belakang foto menjadi putih, membuat kami bisa ambil foto di foto studio mana saja. Jangan lupa pakaiannya juga harus putih ya 😀
Satu lagi yang menurutku berubah, yaitu biaya perpanjangan paspor di KBRI. Perasaan dulu aku harus membayar 4800-an yen deh. Tapi kali ini cukup 2500 yen dengan membeli stiker di mesin penjual stiker yang terletak di depan pintu ruang imigrasi. Sistem mesin ini juga sepertinya baru akhir-akhir ini. Dulu kami membayar langsung ke kasir khusus dan menerima kwitansi pembayaran bertulis tangan. Semua sudah di-mesin-kan ya.
Tapi ada yang tidak berubah, yaitu staf KBRI di Imigrasi.Aku sudah kenal bapak-bapak itu sejak aku datang ke Tokyo 21 tahun yang lalu! Tidak berubah nama-nama formasinya, tapi tentu berubah umurnya seperti aku yang juga sudah semakin tua. Semoga waktu aku menjadi nenek dan mau memperpanjang paspor saya, aku masih bisa bertemu mereka di sana ya 😀 Sono toki yoroshiku onegaishimasu 😀
petugas di KBRI itu jadi sudah lama sekali ya kerja di sana. apakah mereka tidak ada sistem rolling?
kirain foto untuk paspor itu mau pasang di sini hihihi… 😀
Wah, kenapa ya Mba kok paspor Indonesia lebih laku dicuri? Apakarena fotonya mirip-mirip? Hihihi.
Cepet ya Mba proses pengurusan paspornya. Di Indonesia sekarang juga semakin cepat pengurusan paspor, tidak seperti jaman dulu.
awet ya mbak petugasnya masih disanan
praktis ya Mbak EM pengurusan paspor disana dan juga cepat selesai nya
kalau di negeri kita , paling gak seminggu kemudian baru selesai paspor nya
salam