Merajut Perahu

5 Jan

Mungkin aneh ya jika mendengar kata “merajut perahu”, karena biasanya perahu bukannya dirajut tapi dibangun/dibuat. Tapi ini adalah terjemahan harafiah judul sebuah film Jepang yaitu “Fune wo Amu 船を編む” yang sama dengan judul novel yang menjadi dasar pembuatan film ini. Penulis buku ini, Miura Shiwon memang menamakan bukunya tidak umum, tapi bisa dimengerti jika sudah membaca/menonton filmnya. Judul filmnya dalam bahasa Inggris menjadi “The Great Passage”.

Ceritanya mengenai penerbitan sebuah kamus yang bernama Daitokai 大渡海 yang kalau dilihat dari kanjinya ada kata “menyeberangi” dan “laut” sehingga untuk menyeberangi laut perlu kapal/perahu kan? Dan dalam pembuatan kamus itu perlu orang-orang yang “merajut” atau “menyambung” penjelasan kata-kata yang akan dituliskan dan mereka tergabung dalam kelompok editorial.  Film ini dimulai dengan : bagaimana menjelaskan kata “kanan”.

Majime Mitsuya, sebagai tokoh cerita ini, merupakan orang yang sangat “aneh”, lulusan bidang linguistik. Apalagi namanya Majime 馬締 yang kalau dalam bahasa sehari-hari berarti, rajin, tekun, giat, serius. Jadi benar-benar cocok antara nama keluarga dan sifatnya itu. Dalam wikipedia dikatakan bahwa nama keluarga seperti ini BUKAN buatan, ada sekitar 10 keluarga di seluruh Jepang yang memakai nama keluarga ini. Si Majime sebelum masuk ke seksi editorial kamus ini ditanya oleh pemimpin editorial (profesor bahasa) mengenai bagaimana menjelaskan kata “kanan” yang dijawab “Jika menghadap ke utara, maka yang di sebelah barat adalah kanan”. Penjelasan yang dirasakan bisa cukup mewakili TAPI pada akhir cerita tidak dipakai sebagai penjelasan kata kanan dalam kamus itu.

Pembuatan kamus itu makan waktu bertahun-tahun (dalam film ini kamus Daitokai ini makan waktu 13 tahun, dengan lata cerita dimulai tahun 1995), dan oleh perusahaan penerbitan merupakan proyek yang memakan biaya dan tidak diketahui keuntungannya. Sedikit perusahaan yang mau menerbitkan kamus yang tebal karena faktor itu. Dalam penulisan novel dikatakan bahwa penulis mengadakan survey pada perusahaan penerbitan kamus terkenal  di Jepang yaitu Iwanami Shoten dan Shogakkan. Dan memang aku bisa bayangkan sulitnya membuat kamus, yang sebetulnya tidak bisa hanya dipegang oleh satu orang. Harus dilakukan satu tim.

Dalam film kekuatan tim, passion mereka dan bumbu-bumbu cerita cinta Majime dengan Kaguya membuat film ini menarik. TAPI mungkin hanya dianggap menarik oleh mereka yang bisa mengerti proses penulisan, mereka yang berkecimpung dalam dunia penulisan/penerbitan dan penelitian bahasa. Bagi mereka yang tidak mempunyai perhatian pada proses penulisan pasti akan mengecap film ini “suram.  Aku sendiri menonton film ini menjadi “sakit perut” membayangkan jika aku harus menjadi editor kamus … duh bekerja sambil duduk terus di dalam ruangan (yang dalam film itu kesannya gelaaaap sekali) dan harus mencari kalimat yang tepat sasaran, tanpa hiasan, yang bisa menerangkan kata yang dimaksud.

Hanya ada satu harapanku jika ada yang berminat menonton, (sebaiknya sih semua orang bisa menonton) yaitu pengertian bahwa pembuatan kamus itu sulit dan semoga pemakai kamus bisa menghargai kamus, terlebih kata-kata yang dikumpulkan dengan susah payah. Semoga kamus juga dapat membantu menghilangkan keraguan atau salah tafsir pemakai bahasa. LOH kok aku yang berharap sih hehehe? Mestinya FILM (atau penulis) yang berharap ya? Tapi sebagai seorang dosen bahasa, aku merasa senang ada sebuah film yang bisa menggambarkan pekerjaan penulisan, editorial dan penerbitan sebuah kamus. Aku memang sedikit dipaksa oleh Gen untuk menonton film ini (aku sendiri kan tidak begitu suka menonton film) karena menurutnya aku HARUS menonton 😀

Cerita ini mendapat penghargaan Piagam Toko Buku pada tahun 2012, dan difilmkan oleh sutradara Ishii Yuya pada tahun 2013, jadi memang masih baru. Tapi aku tidak sempat menonton di bioskop, sehingga aku menontonnya kemarin setelah kembali dari rumah mertua. Penasaran dengan penjelasan kata kanan yang dimuat di kamus itu? Jawabnya: “Jika menulis angka 10, maka angka o itulah kanan” ….. Penjelasan yang jauh lebih singkat dibanding dengan penjelasan dari Majime atau kamus lain yang memakai penjelasan “arah yang ditunjukkan jarum jam dari angka 1 sampai 5”  Tapi kalau menurutku ini masih ambigu karena angka 1 itu kan menit ke 5, padahal mulai menit pertama sudah ada di sebelah kanan hehehehe. Ssssttt aku juga penasaran cari di KBBI penjelasan kanan adalah sbb: ka·nan n 1 arah, pihak, atau sisi bagian badan kita yg tidak berisi jantung; 

Kalau kamu bagaimana menjelaskan kata “kanan”? bisa menjelaskannya? 

(Aku beruntung masih bisa menjawab pertanyaan Kai selama ini:
“Mama, elevator itu bagaimana cara kerjanya?”
“Mama, gelas itu terbuat dari apa?”
“Mama, kenapa batu itu bisa mengkilap? Bagaimana supaya bisa mengkilap?”
“Mama huruf hiragana ro itu bagaimana?”
dst dst dst.)

Resolusi

3 Jan

Aku memang membaca ada beberapa teman yang membuat resolusi untuk tahun baru, 2014 ini.  Aku sendiri tidak, atau tepatnya tidak pernah membuat resolusi. Paling-paling hanya rencana, yang memang kebanyakan tinggal rencana saja. Kadang aku juga bingung dengan arti kata resolusi itu sendiri. Kalau melihat di KBBI, resolusi itu :

/résolusi/ n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal:rapat akhirnya mengeluarkan suatu — yg akan diajukan kpd pemerintah

Aduh kok serem benar ya artinya :D. Tapi aku membaca dari situs bahasa Jepang, sebuah angket yang menarik, dan di situ memakai kata houfu 抱負 yang kalau dicari terjemahan bahasa Inggrisnya adalah resolution. Resolusi kan mestinya pengindonesiaan dari resolution ya? 😉

Nah yang ditampilkan pada angket tersebut ada 5 pilihan. Menurut jawaban pada saat aku tulis ini yang terbanyak memilih :

1. Sedapat mungkin berolahraga (1164orang)
2. Memperbaiki sifat seperti tidak marah dan bersikap baik pada orang lain (802orang)
3. Belajar sesuatu yang baru atau memperdalam pengetahuan baru. (495orang)
4. Memperbaiki kebiasaan makan, atau berhenti minum alkohol/merokok (476orang)
5. Mencari partner (pacar/kenalan) dan atau menikah (476orang)
(Urutannya mungkin saja berubah besok-besok)

Kebetulan apa yang aku pilih (tanpa pikir panjang) itu nomor 1. Hmmm ternyata banyak juga orang Jepang yang merasa dirinya “kurang sehat” ya hehehe. Kalau kamu, pilih nomor berapa sebagai resolusi tahun ini? Atau mungkin sudah punya resolusi sendiri?

Happy New Year 2014

2 Jan

deMiyashita mengucapkan:

Happy New Year 2014

Fotonya kami ambil di sebuah tempat wisata: Miho no Matsubara yang terletak di Shizuoka. Konon dari tempat itu kita bisa melihat gunung Fuji dengan jelas. Kebetulan hari Minggu tanggal 22 Desember lalu itu hari cerah sehingga kami memutuskan untuk pergi ke sana. Karena tidak ada (malu juga untuk minta tolong sih) orang yang bisa mengambilkan foto kami, seperti biasa kami meletakkan camera di atas tas dan pakai self timer. Hasilnya cukup memuaskan. Selain ucapan selamat tahun dari kami, aku sekaligus ingin menyampaikan laporan dari wordpress yang aku terima persis di pergantian tahun. Tahun 2013 aku cuma berhasil menulis 135 tulisan, semakin menurun dibanding tahun sebelumnya.

Laporan jumlah tulisan dan pengunjung.. masih jauh dari harapan 🙁

Judul tulisan yang dicari ternyata memang “menjurus”, seperti katanya mbak Monda. Tapi untunglah masih ada tulisan tahun 2013 yang masuk ranking. Kalau tidak…. berarti tulisan 2013 tidak begitu disukai, atau tidak populer kan?

Judul tulisan yang paling banyak dilirik

Dan situs referensi yang paling banyak ternyata Facebook, dan networkedblog (aplikasi FB). Selain itu juga satu-satunya blog pribadi yang banyak merefer ke TE adalah : ourwedjournal.blogspot.com yaitu kepunya Ms Tya, teman baruku yang sedang belajar di Chiba. Aku bertemu Tya tanggal 21 Desember lalu di gereja Meguro, setelah menjadi temannya di twitter. Terima kasih banyak ya Tya.

referal sites
Bertemu Tya sekeluarga. Terima kasih sudah datang jauh-jauh dari Chiba

Selain itu aku juga ingin mengucapkan terima kasih pada pembaca TE terutama kepada Arman, Lydia, Niee, Lia dan mas NH18 sebagai pemberi komentar terbanyak selama tahun 2013.

Pemberi komentar terbanyak di tahun 2013

Performance T.E tahun 2013 sebetulnya tidak bagus karena sempat pindah server hosting, dan mungkin karena aku membuat mirror site yang plek sama isinya PageRank googlenya turun dari 3 menjadi 2. Atau mungkin ini akibat aku juga semakin jarang blogwalking. Entahlah. Tapi memang aku berusaha meyakinkan diri bahwa PR dan segala penilaian itu tidak terlalu berpengaruh pada semangat menulis blog tapi ternyata kenyataannya  itu tak bisa ditampik bahwa membuat aku cukup menjadi sedih. Semoga aku masih bisa menemukan waktu untuk menulis terus di TE selama tahun 2014 yang baru saja aku masuki ini. Semangat!! (Pengingat pada diri sendiri).

Selamat Datang tahun 2014, Tahun KUDA ~~~