8 Besar dari Nerima (2012)

31 Des

Aku ingin melanjutkan kebiasaan kami, deMiyashita untuk menuliskan 8 besar peristiwa yang terjadi dari keluarga kami pada tahun yang akan lewat, tahun 2012. Terima kasih untuk Gen yang sudah membantu menuliskan calon-calon tulisan ini, karena aku sedang sibuk berwisata ke Makassar. Untung hari ini, tgl 31 Desember masih sempat menuliskannya karena didukung koneksi internet di rumah Jakarta. Perjalanan ke Makassar begitu padat tapi menyenangkan yang akan aku tulis sesudah tahun baru.

Delapan Besar dari Nerima adalah sbb:

1. Kami (terutama aku) kehilangan seorang MAMA terkasih yang meninggal tgl 23 Februari 2012. Meskipun aku sudah mengatakan pada diri sendiri bahwa aku telah berusaha yang terbaik untuk membalas budi mama selama ini, aku tetap saja merasa sedih karena sebelum mama pergi, aku jarang meneleponnya. Sebuah percakapan panjang terakhir aku menceritakan progress Kai, dan kabar seisi Nerima, lalu dia berkata: “Mama sudah tua… sudah tidak bisa apa-apa…” Dan kujawab, “Ma, semua orang menjadi tua, semua orang akan menghadapinya. Enjoy saja ma…” Dan rupanya itu percakapan kami yang terakhir 🙁  Dan aku darurat pulang untuk menghadiri kremasi mama.

2. Kai dipermandikan tepat pada hari ulang tahun alm mama, tgl 12 Mei 2012, dengan nama permandian Ignatius oleh pastor Ardi di gereja Anselmo, Meguro. Suatu waktu yang tepat dihadiri semua orang tercinta di Tokyo dan Yokohama. Tahun 2012 bagi Kai juga penuh dengan berbagai Pengalaman Pertama. Naik shinkansen pertama dalam perjalanan spiritual ke daerah Tohoku. Pergi ke Akazawa Onsen, sebagai hadiah ulang tahun ke 5 dari Kakek Neneknya yang kami sebut dengan Achan dan Tachan. Merayakan 7-5-3 (shichigosan) dengan berfoto di foto studio dan makan French dinner. Sejak berusia 5 tahun ini juga, Kai mulai menulis huruf hanya dengan meniru apa yang dia lihat,baik hiragana atau Kanji. Juga mulai berhitung. Bahkan guru Kumonnya Riku melihat bakat Kai dan memaksaku untuk memasukkan Kai ke Kumon….. (haduh keluar uang les lagi deh hehehe. Mungkin mulai Februari Kai akan mulai Kumon, dan kelihatannya Kai memang suka belajar)

3. Riku masuk Sekolah Minggu  bulan April di gereja Kichijoji sebagai persiapan komuni pertama yang rencananya pada bulan Februari/Maret 2013. Untuk pertama kali dia menjadi misdinar membantu Pastor Ardi waktu permandian Kai (ah bangganya aku melihat dia). Dia juga menjadi leader waktu acara program sekolahnya pertemuan bersama murid-murid Sekolah Luar Biasa yang letaknya tidak jauh dengan SD Riku. Aku senang mendengar penuturan wali kelas Riku bahwa Riku “tidak ada keluhan baik akademis maupun kelakuan”, bahkan dia diharapkan menjadi leader, dan dia juga disukai semua temannya laki-laki maupun perempuan. Memang di SD Jepang tidak ada istilah ranking, tapi aku jauh lebih bangga jika Riku disukai teman dan guru daripada segala ranking kelas :). Waktu kutanya soal pelajaran olahraga (yang dia benci), gurunya juga mengatakan rata-rata Riku bisa semua kok, jadi tidak usah khawatir. Riku sudah mendapat level 6 untuk renang (harus mencapai level 1 waktu lulus SD Nerima, karena kelurahan Nerima memang menitik beratkan pada olahraga renang sebagai olah raga wajib di sekolah pemda Nerima)

4. Imelda HANYA berhasil menulis 147 tulisan meskipun sudah melewati 1200 posting selama ini. Tahun ini aku memang merasa tidak produktif menulis, karena waktuku lebih banyak kupakai untuk keluarga. Dan aku SENANG di satu pihak karena merasa keluarga jauh lebih penting daripada menulis, tapi sedih juga karena mulai merasa tua, cepat capek dan mengantuk sehingga tidak bisa lagi memaksakan diri untuk menulis. Dan ternyata aku sadari, dulu keinginanku untuk menulis memang jauh lebih kuat, sehingga sering memaksakan diri. Anyway masih banyak tulisan yang belum selesai terutama soal pertemuanku dengan Lia dan Soegiya 😀 PR untuk tahun depan.

5. Imelda punya mainan baru si iPhone5 terutama senang dengan fitur kamera yang dapat memotret panoramic view, sehingga dapat melengkapi kamera Canon Powershot G12 yang kami beli tahun ini juga untuk menggantikan G9 kami yang tiba-tiba “koit” di Jakarta. Aku juga mulai menguasai DSLR Nikon D80, meskipun sering kubawa (walaupun berat) tapi tidak sempat dipakai karena …. tanganku hanya dua hahaha. Aku masih harus mengurus Kai yang selalu manja, maunya dengan mama terus, dan satu tangan lainnya untuk memotret gantian. Kasihan si Nikky itu karena berat selalu jadi yang terakhir. Dan karena aku sudah lama meninggalkan ransel, gantian deh yang cepat sakit bukan lagi punggung, tapi tangan kanan (tasnya dicantel ke tangan kanan mulu soalnya)

6. Tahun ini kami juga bisa berwisata bersama berempat dengan Gen. Tahun-tahun sebelumnya seringkali Gen terlalu sibuk sehingga jarang bisa merencanakan pergi menginap bersama (tahun lalu-lalu lebih sering wisata pulang hari). Ya kurasa tahun 2012 ini tepat kukatakan sebagai “Tahun Perjalanan Keluarga” 家族旅の年. Tahun 2012 kami awali dengan perjalanan spiritual ke Tohoku (Januari 2012), melihat dengan mata kepala sendiri kedasyatan gempa dan Tsunami 2011 bersama Achan dan Tachan dan diantar oleh Taku, adik kembar Gen yang tinggal di Sendai. Kami sekeluarga juga menghadiri upacara kremasi mama di bulan Februariya. Pertengahan tahun, pada musim panas, kami sekeluarga ke Akazawa Onsen serta Mudik ke Jakarta bulan Agustus. Sayang Gen tidak bisa ikut menutup tahun ini dengan mudik LAGI ke Jakarta untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama opa Coutrier. Tahun ini rekor aku pulang Jakarta 3 kali! Ntah apakah tahun 2013 aku bisa mudik lagi, jika memikirkan segala biaya yang diperlukan.

7. Gen juga banyak melewatkan waktu dengan anak-anaknya, dengan maksud memberikan aku “Me Time” beristirahat sendiri di rumah. Terkadang aku memang capek sekali dan serasa ingin nangis dan berteriak, dan pada hari Minggu meskipun tidak pergi jauh, Gen mengajak anak-anak berjalan-jalan sekitar rumah, hanya sekedar mecari kupu-kupu, atau nonton film bersama. Gen mengajak Riku untuk ikut serta acara Lego yang diliput TV dan sesudahnya kencan di sebuah pub Ginza Lion. Gen dan Kai menonton film Kamen Rider dan Thermae Romae, sementara aku dan Riku kencan berdua ke gereja dan makan berdua. Atau Gen berdua Riku menonton film yang lebih serius seperti Hayabusa (satelit Jepang) dan Rurouni Kenshin. Meskipun ada juga yang mereka bertiga nonton yaitu Nobou no Shiro. Date aku berdua Gen hanyalah waktu menonton film Soegija setelah heboh menitipkan ke dua anak di rumah mertua 😀 (dan aku belum sempat menuliskan review film itu hehehe)

8. Gen menuliskan bahwa dia BERHENTI memelihara ikan. Ya, waktu kami mudik bulan Agustus, sebelum Gen menyusul kami, dia membuang air di dalam akuarium kami. Akuarium yang hampir 5 tahun kami pelihara bersama. Alasannya TAKUT GEMPA. Jika terjadi gempa besar maka akuarium itu akan pecah dan membasahi lantai, yang akan juga membasahi apartemen di bawah kita. Itu yang kami takuti karena kami sudah pernah membasahi apartemen di bawah kita karena banjir di kamar mandi. Untung waktu itu semua biaya ditanggung perusahaan asuransi. Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi diramalkan bahwa dalam 4 tahun akan terjadi gempa besar di Tokyo, maka Gen berhenti memelihara ikan. Sayang belum bisa berhenti merokok ya Gen hehehe :D. Aku juga belum bisa berhenti makan enak 😀 dan minum kopi, belum bisa berhenti kecanduan blog dan FB (eh emang harus berhenti ya?), dan belum bisa berhenti menulis juga. Hmmm aku harus berhenti apa di tahun 2013 ya?

Well, akhirnya selesai juga tulisan ini dalam 1 jam 40 menit…. karena butuh waktu cukup lama untuk menulis point nomor 1 . Dengan ini aku mengakhiri tulisan terakhir di tahun 2012.

 

 

Sepuluh Hari

28 Des

Ya, persis sepuluh hari berlalu sejak aku menulis posting yang terakhir Suteki vs Steak. Dan begitu banyak kejadian atau kegiatan yang sudah terjadi. Terus terang aku tidak bisa lagi konsentrasi menulis dalam 10 hari itu sehingga aku rasanya ingin hiatus lama. Tapi….. ternyata tidak bisa. Aku punya begitu banyak cerita yang ingin aku tuliskan di sini, di Twilight Express,blog kesayanganku ini. Sehingga meskipun ceritanya mungkin sudah basi, aku tetap akan menuliskannya.

Ya, aku menuliskan posting ke 6 dalam bulan Desember ini di Jakarta, di kamarku, di rumahku di Jakarta. Dalam 3 jam kemudian aku sudah harus bangun dan bersiap pergi ke Makassar, bersama Riku dan Kai dan Opa (papaku) untuk mengadakan perjalanan napak tilas. Tapi sayang memang kami hanya punya waktu 2 malam dan kembali ke Jakarta dalam tahun 2012.

Karena aku masih harus tidur sebentar, maka posting kali ini pendek saja. Hanya ingin mengucapkan Selamat Hari Natal bagi teman-teman yang merayakan. Memang sebelum natal, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ada larangan bagi umat muslim mengucapkan selamat Natal bagi umat Kristen. Namun aku benar-benar terharu masih mempunyai banyak teman yang tetap mengucapkan selamat Natal kepadaku, lewat FB, baik di wall maupun di inbox, atau bahkan sms, dan cara-cara lain. Di situ aku bisa melihat kedalaman hati teman-teman meskipun sebelumnya aku pernah mengatakan…. “Tanpa diselamati pun, kami akan tetap merayakan Natal bukan? Jadi buat apa dipersoalkan?” Terima kasihku dari lubuk hati terdalam.

Dan selamat menjelang Tahun Baru 2013 di manapun teman-teman berada. Ada banyak orang di sekelilingku yang melewatkan malam pergantian tahun di Bali, tapi kami deCoutrier akan melewatkan dengan tenang di rumah saja. Selain itu deMiyashita, mengikuti kebiasaan orang Jepang, tidak mengirimkan kartu Tahun Baru dan tidak merayakan Tahun Baru, karena dalam tahun yang akan lewat ada anggota keluarga yang meninggal. Mamaku, meninggal bulan Februari 2012, sehingga kami sudah mengirimkan kartu MOCHU (sedang berduka)kepada kerabat untuk memberitahukan bahwa mereka tidak perlu mengirim nengajo. Tapi terus terang rasanya sepi sekali jika tidak ada satupun kartu Tahun Baru datang di rumah Nerima (meskipun sekarang hanya ada papa Gen), sehingga ada sedikit harapan bahwa ada orang yang terlewat mengirimkan kartu nengajo itu sehingga tidak terlalu sepi hehe.

Entah kapan aku bisa menuliskan lagi cerita-cerita yang tertunda selama 10 hari ini, tapi yang pasti aku akan terus nge-blog!

Ittekimasu (pergi dulu ya)

Suteki vs STEAK

18 Des

Suteki 素敵 adalah bahasa Jepangnya untuk sesuatu yang bagus, menarik, cakap, cantik, splendid, wonderful…. apa saja deh yang bagus-bagus. Jadi bisa saja katakan baju Anda suteki, atau sutekina hito (orang yang menarik). Tapi jika kata yang sama mendapatkan pemajangan di suku kata te menjadi sute–ki ステーキ maka ini adalah pelafalan untuk bahasa Inggris STEAK.

Hari Jumat yang lalu, aku masih sempat mengantarkan Kai ke acara Mochitzuki, 餅つき membuat kue mochi, yang merupakan kegiatan tahun TK tempat Kai sekolah. Giliran kelas Kai jam 10:15 dan selesai kira-kira jam 11 (rencananya). Semestinya Gen yang mengantar Kai, karena aku ada kuliah. Tapi karena dia harus mengantarkan mobil untuk pemeriksaan tahunan shaken 車検, maka aku harus menunggu Gen datang baru bisa ke univ. Untung aku sudah memberitahukan ke tiga muridku untuk mengerjakan tugas yang memang sudah kubagikan minggu yang lalu.

Sambil menunggu kue mochi diberi rasa, dicampur kacang tumbuk dsb nya, aku bercakap-cakap dengan ibu N, ibu dari teman Kai, yang boleh dibilang mamatomo, teman antar ortu murid yang paling akrab denganku. Aku berkata bahwa aku mesti cepat-cepat pergi mengajar dan sedang menunggu suami untuk tukar tempat. Sambil aku juga berkata bahwa ternyata aku tidak punya no HP atau emailnya. Dia juga bilang, “Iya aku selalu lupa menanyakan ya”. Setelah bertukaran nomor HP, baru dia bilang, “Mmmm sebetulnya aku tidak enak, tapi ini kartu nama saya….” Dan kubaca di kartu namanya, dia adalah pemilik toko, sebuah restoran yang bernama Texas Steak. Dan ternyata tempat itu sering kulewati setiap hari kamis. Restoran yang terletak sebelah toko buku. Sering kok aku berdiri di depannya, bingung antara mau coba masuk, tapi kok sendirian ya makan steak hehehe. Lagipula selalu waktunya aneh, bukan jam makan siang, karena biasanya aku di sana sekitar jam 3 siang. Eeeeeh ternyata itu restoran dia! Kalau tahu begitu kan aku bisa sering-sering mampir ke sana. Dan dia memberikan aku kartu diskon, khusus karyawan.

Jadi, hari Minggu kemarin karena aku seharian di gereja (acara natalannya selesai jam 1 jeh), aku dan anak-anak makan di luar, cepat-cepat. Karena tadinya Gen akan menyusul kami setelah dia pergi ke pemilihan gubernur Tokyo dan parlemen. Tapi rencana kami untuk pergi jalan-jalan batal…. masing-masing malas untuk keluar lagi, padahal cuaca amat sangat bersahabat. Cerah dan hangat!

Karena aku malas masak makan malam, Gen juga mau pergi makan di luar, jadi dia mengajak kami makan ramen. Tapi aku teringat Ibu N, temanku yang cantik dan terlihat pintar itu. Dan aku mengajak pergi coba makan steak di tempatnya. Meskipun kemungkinan dia tidak ada, aku bisa ambil foto dan memberitahukannya bahwa kami sudah pergi coba. Ternyata… dia ada, dan menyambut kami dengan senyumannya yang khas. Kami pun memesan steak yang ditawarkannya, dan ternyata yang paling enak steak pesanan Gen yang dibakar dengan cara medium rare…. masih setengah mentah gitu hehhee. Empuuuk dan yummy.

pesanannya Gen, medium rare… hehehe bagi sebagian besar orang Indonesia pasti tidak bisa makan kalau masih terlihat seperti daging mentah begitu kan? Tapi ini enak dan empuk!

Sambil ingat Kang Yayat, aku memotret masakan yang ada, meskipun tidak ingat lagi pointers dalam memotret makanan 😀 Asal foto saja pakai kamera G12 dan iPhoneku. Maaf ya kalau yang membaca ini jadi ngiler hehehe. (Padahal katanya harga daging di Indonesia sedang naik ya?).

pesananku hitokuchi sute-ki (hitokuchi =satu suap)

Kami memang jarang makan daging sapi karena mahal. Biasanya ayam atau ikan saja di rumah. Atau kalau sempat beli daging halal (meskipun aku bukan muslim) potongan atau giling yang murah meriah 😀 Daging sapi Jepang apalagi wagyu muahal bo…. Tidak  mampu kami untuk beli wagyu 🙂

tacos, satu-satunya menu selain steak

Tapi memang kalau makan daging, badan menjadi hangat dan bisa bertahan menghadapi angin dingin malam di musim dingin. Kami pulang dengan perut kenyang, meskipun aku masih menyesal tidak sempat berfoto dengan Ibu N, penjual sute–ki yang suteki itu ;). Tapi kami sempat berjanji untuk bertemu dan mengadakan pesta tahun baru.

 

 

Santa yang Pecicilan

17 Des

Kemarin aku tertawa ketika Gen memperlihatkan sebuah lembar selipan di koran langganan kami. Isinya bahwa petugas pengantar koran kami bersedia menjadi SANTA (Claus) dengan pakaian santa claus dan membawakan hadiah yang dititipkan kepada mereka sebelumnya pada tanggal 24 Desember malam. Bagi yang mau bisa menghubungi mereka sebelum tanggal 22 Desember, dan pada tanggal 23 mereka akan mengambil hadiah itu di rumah masing-masing. Tentu saja ada barang-barang tertentu yang tidak bisa diantarkan sehubungan dengan keamanan. Hmmm sebuah pelayanan agen koran yang menarik menurutku. Sayang aku tidak akan memakai jasa mereka, karena aku tidak ada di rumah saat itu.

Kemarin pagi kami, aku, Riku dan Kai mengikuti acara natal untuk sekolah Minggu di gereja Kichijouji. Setelah misa jam 9, kami berkumpul di aula. Sekolah minggunya dibagi menjadi 2 grup, dan Riku masuk grup B. Dia banyak keluar dalam drama meskipun tidak bicara, berperan sebagai bintang-bintang dengan beberapa temannya. (Untung bukan berperan jadi domba-domba… bisa jadi sapi bukan domba hahahaha) Well, senang juga melihat dia tidak grogi bermain drama di depan orang tua yang menonton. Mungkin dia keturunan aku ya, aku juga tidak grogi, tapi sekarang. Waktu aku SD duuuh grogi banget!

Riku menjadi bintang

Drama yang ditampilkan ya pas-pasan. Tapi karena seadanya, justru jadi seru. Kami orang tua murid membawakan 2 buah lagu dalam paduan suara. Setelah itu kami memberikan 3 keranjang natal berisi makanan untuk dibagikan kepada leader, sebutan untuk kakak-kakak pembimbing sekolah minggu. Pernah aku tanya pada Riku, apakah Riku nanti kalau sudah SMA mau jadi leader? Dia bilang mau, bahkan sebetulnya dia ingin belajar main gitar, supaya bisa mengiringi lagu-lagu misa. Hmmm susah deh kalau mau belajar gitar sekarang. Wong 2 hari dalam seminggu sudah habis dipakai untuk les Kumon, yang itu pun sering tidak bisa hadir. Karena jarak cukup jauh, kalau hujan tidak bisa naik sepeda, atau kalau ada kelas di skeolah sampai jam 4, ya otomatis tidak bisa les. Kecuali aku antar jemput tentunya (dan itu sulit untukku karena juga musti menjemput Kai sepulang kerja).

Yang menarik bagi anak-anak adalah penampilan sandiwara dari para leader, yang memang disesuaikan dengan minat anak-anak jaman sekarang. Anak-anak harus mencari  kesalahan gambar. Tapi gambar itu diperankan oleh para leader dan suster, yaitu gambar perjamuan terakhir. Mereka harus menemukan 7 kesalahan gambar (posisi) dari gambar pertama. Seru juga, dan lucu karena kami bisa melihat kakak-kakak dan suster susah payah juga untuk tidak bergerak, diam seperti patung.

kesalahan gambar perjamuan terakhir

Acara ditutup dengan pembagian kantong natal kepada semua anak-anak sekolah minggu oleh Santa Claus. Nah, yang jadi masalah aku membawa Kai yang belum ikut sekolah minggu. Dia tentu juga ingin mendapat hadiah. Untung saja setelah semua anak sekolah minggu mendapat hadiah, anak-anak yang belum masuk sekolah minggu (di sini sekolah minggu dimulai kelas 1 SD) juga mendapat pembagian kantong natal. Syukurlah mereka juga memikirkan hal itu, karena kalau tidak susah juga aku meredakan rengekan Kai.

santa membagikan hadiah

Nah kenapa judul postingnya Santa yang Pecicilan? Ya, aku baru tahu sebuah lagu natal KHAS Jepang. Biasanya kan (banyak) lagu natal itu sama di seluruh dunia. Tinggal diterjemahkan saja liriknya supaya pas. Tapi ternyata ada lagu natal khas Jepang yang diciptakan oleh pengubah lagu dan lirik orang Jepang. Judulnya Awatenbou no Santa Claus あわてんぼうのサンタクロース.  susah juga untuk mencari terjemahan yang pas untuk awatenbou. Lalu aku pikir yang paling pas mungkin pecicilan. Dalam liriknya si Santa konon mengintip dari cerobong api, dan jatuh…sehingga mukanya hitam kena abu 😀 karena sudah ketahuan ya sudah, lebih baik berdansa semua, dan dia berjanji datang lagi …. Lagu yang lucu dan ternyata anakku si Kai hafal liriknya dan menyanyi keras-keras. Aku saja yang diam karena belum pernah dengar lagunya.

So, santa claus akan datang membawa hadiah apa ya bagi teman-teman yang merayakan Natal? Aku itu paling tidak punya ide loh memilihkan kado untuk orang-orang (anak-anak) jadi biasanya kalau mau kasih aku selalu tanya maunya apa 😀 Dasar Capricorn, selalu maunya membelikan kado yang berguna dan bisa dipakai. Terlalu praktikal dan kurang imaginasi nih 😀 Padahal memilih kado itu kan konon menyenangkan ya? Tapi bagiku penyiksaan hehehhe.

 

 

 

Kanji of The Year : 2012

14 Des

Setiap akhir tahun di Kuil Kiyomizudera diumumkan Kanji untuk tahun yang baru berlalu. Biasanya kanji yang dipilih melambangkan apa yang terjadi di Jepang selama satu tahun, selama 2012. Kalau pada tahun 2011 dipilih kanji KIZUNA 絆、yang berarti ikatan, hubungan,  yang terutama terasa sekali setelah terjadi gempa bumi Tohoku tanggal 11 Maret 2011. Sedangkan pada tahun 2012 kanji yang terpilih adalah kanji 金 yang dibaca KIN berarti emas. Karena pada tahun 2012 ada gerhana matahari yang dinamakan Kinkan Nisshoku 金環日食, juga banyaknya medali yang didapat atlit Jepang pada Olimpik London (38 medali), selain itu ada pemenang Nobel Prof Yamakana di bidang biologi. Tahun 2012 juga ditandai dengan pembukaan TOKYO SKY TREE menara tertinggi di dunia setinggi 634 m. Padahal banyak orang yang meramalkan bahwa kanji WA 輪 yang berarti lingkaran yang akan terpilih. Karena WA bulat, berarti juga kelompok, juga lambang olimpik adalah lima lingkaran. Kanji Wa hanya menempati nomor dua, setelah Kin.

Kanji tahun 2012: KIN http://www3.nhk.or.jp/news/html/20121212/k10014136961000.html

Kalau melihat pada kanjijiten.net bisa diketahui bahwa pertama kalinya kanji yang sama dipakai untuk kedua kalinya. Kanji Kin juga terpilih sebagai kanji of the year tahun 2000.  Pada acara televisi banyak ditanyakan kanji pilihan untuk masing-masing orang. Banyak yang mengatakan [sei 成] atau [和], tergantung pada dirinya kanji apa yang mewakili tahun ini. Bagiku sendiri tidak ada satu kanji yang bisa dipilih untuk tahun ini. Waktu kutanya pada Gen, dia juga tidak mempunyai satu kanji tertentu. Tapi jika mau mengikuti kanjinya yang terpilih dan diumumkan di Kiyomizudera pada tanggal 12 Desember itu, ya cocok saja untukku. Karena kanji  金, juga bisa dibaca sebagai kane yang artinya uang. Betul banyak uang yang sudah aku keluarkan tahun ini, karena aku pulang kampung bulan Februari karena mama meninggal dan Agustus. Ada beberapa acara besar dalam keluarga kami yang memang membutuhkan biaya banyak. Belum lagi akhir-akhir ini terasa sekali seringnya menggesek kartu menjelang natal untuk beli ini itu. Nah loh…. Well, semoga tahun baru nanti bisa bekerja lebih giat lagi dan bisa menambah pemasukan ya.

Kanjijiten.net

Seperti yang kutulis pada Kanji of the year: 2011, mungkin bagus juga jika Indonesia memilih kata populer, Indonesian Words of The Year. Kalau tahun 2011 kata pilihanku adalah SBY sesuatu banget ye…. maka tahun ini kata populernya apa ya? Ciyus? Miapah? atau Cetar? Yang mana yang paling populer ya? hehehe

Natal Menjelang

12 Des

Duh duh duh, masak bulan Desember sudah lewat 12 hari aku baru akan menulis posting yang ke dua? Benar-benar sibuk sehingga harus hati-hati jangan sampai kehilangan hati nih.

Kabarku, baik-baik saja… tapi ya…sibuk. Kalaupun hari Selasa dan Rabu aku tidak bekerja, pasti diisi oleh kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada hari-hari kerjaku. Termasuk pengurusan perpanjangan paspor Riku dan Kai yang hampir habis. Riku sudah menerima paspornya yang ke 3, sedangkan Kai sudah menerima paspornya yang ke 2. Paspor Jepang untuk anak-anak berlaku selama 5 tahun, jadi sampai mencapai usia dewasa (20 tahun) akan mempunyai 4 paspor bekas berwarna biru. Kalau sudah dewasa berlakunya 10 tahun dan berwarna merah.

Dan hari Rabu ini aku pun sibuk mengantar Kai ke acara natalan bersama untuk kelas Momo (Peach) TK nya. Acara natal ini diadakan oleh ibu-ibu sehingga memakai tempat di luar sekolah, yaitu di tempat pertemuan kelurahan Nerima. Sudah lama acara ini dipersiapkan, dan awalnya aku tidak mau ikut. Karena waktu aku tanya ke Kai, dia bilang malas. Ya sudah, aku juga merasa bulan Desember itu sibuk, sehingga sedapat mungkin tidak mau ikut kegiatan yang tidak perlu. Tapi ketua perkumpulan ibu-ibunya mendekatiku dan mengatakan bahwa cuma Kai saja yang tidak ikut. Apa memang benar tidak bisa ikut? Akhirnya aku putuskan untuk ikut.

Seperti yang kutulis di sini, kami sudah persiapakan sedikit-sedikit acara natal sebelum hari ini. Semua memang berjalan lancar, tapiiiiii memang mengatur anak-anak usia 5 tahun sebanyak 31 anak itu sulit! Sulit sekali disuruh diam dan mendengarkan perintah pembawa acara. Ruameee deh. Dari pagi pun aku sudah bata-bata, mondar mandir belanja kado 100 yen untuk acara tukar kado dan membeli hiasan natal yang akan ditempelkan di pohon kertas. Lagipula Kai hari ini hanya ke TK sampai pukul 11:30, sehingga rasanya aku mondar-mandir dengan sepeda ke sana kemari. Makan siangpun hanya sempat makan sandwich yang dibeli di konbini.

Acara Natal Kai dimulai pukul 2, dengan nyanyian Rudolph the red nose raindeer, tentu saja dalam bahasa Jepang. Tapi aduuuh anak-anak 5 tahun ini bukannya bernyanyi malah berteriak hehehe. Tidak terdengar seperti lagu sama sekali. Aku jadi ingat, kemarin dulu ada di TV yang membahas bahwa anak-anak semakin tinggi kelasnya semakin tah nada. Anak TK itu sulit sekali untuk menyanyi dengan nada yang benar. Apalagi kalau ibunya fals suaranya hahaha.

Tapi sekitar pukul 2:25 aku keluar dari ruangan, karena aku harus ikut pertemuan dengan gurunya Riku. Setiap ibu mendapat 15 menit untuk membicarakan perkembangan anak-anaknya dnegan gurunya. Dan aku mendapat giliran jam 2:45 – 3:00. Nah yang menyebalkan, ibu sebelumku bicara terus tidak memperhatikan jam, sehingga keluar dari kelas pukul 2:55. Laaah aku kan tinggal 5 menit jadinya. Untung aku langsung bicara dan to the point mengenai perkembangan Riku. Gurunya Riku yang sekarang laki-laki dan mungkin karena mengetahui aku dosen, kami bicara memang benar-benar berkenaan dengan pendidikan. Senang rasanya mendengar dari gurunya Riku bahwa Riku disukai teman-teman dan sekarang sedang belajar menjadi leader. Meskipun pelajarannya tidak termasuk yang top, tapi dilihat dari sisi kepribadian, dia termasuk yang top 😀

Karena aku tahu bahwa ibu berikutnya sudah menunggu, aku langsung pamit begitu pertanyaanku terjawab. Pas keluar aku melihat jam 3:07. Jadi aku pakai 12 menit saja :D, dan segera aku kembali ke tempat acara Natalnya Kai. Acara natal itu sendiri selesai jam 4 sore. Pulang sudah capek sekali, tapi aku paksakan untuk tulis di TE. Kalau ditunda lagi pasti aku akan hiatus lama deh hehehe.

Oh ya tadi waktu pulang dari TK sebelum ke acara Natalan, sempat melihat facebook dan melihat Tt memotret jam 12:12 di tanggal 12-12. Waaah aku lupa sama sekali. Bahkan aku tidak tahu jam 12:12 itu aku dimana. Yang pasti sibuk deh wara-wiri hehehe.

Copas statusku di FB:

Hari dengan angka cantik 12-12 ini, sebetulnya merupakan hari Poinsettia, atau bahasa Indonesianya Kastuba. Tumbuhan dari Meksiko ini diberi nama sesuai nama “penemu”nya yaitu duta besar Amerika di Meksiko, Joel Roberts Poinsett, yang mengirimkan sample tumbuhan ini ke South Carolina. Padahal tanaman ini sudah lama tumbuh di Meksiko dan diberi nama Noche Buena yang memang berkaitan dengan Natal.

Konon menurut legenda ada seorang gadis kecil yang akan mengunjungi Yesus, tidak mempunyai hadiah yang pantas. Dari penampakan malaikat diberitahu bahwa Yesus menerima hadiah apa saja yang berasal dari hati. Dia kemudian mengambil rerumputan yang ada, dan mempersembahkan kepada Yesus, dan tumbuhan itu berubah menjadi daun berbentuk merah bagaikan bintang. Orang sering menganggap yang merah itu bunga, padahal bukan, sama-sama daun. Sedangkan yang bunga adalah bagian kecil di tengah-tengah berwarna kuning.

Poinsettia, pohon cemara, bunga pinus?, mistletoe, stollen bread, coklat …. hmmm natal sudah menjelang. Aku belum membalas kartu natal yang kuterima dari Arman… maaf ya belum sempat. Semoga aku sempat mengirim kartu Natal sebelum Natal 2013 hahaha. Terima kasih banyak ya Arman!

Otsukaresamadeshita

6 Des

Ini merupakan salah satu kalimat sapaan yang perlu dipelajari dalam berbahasa Jepang. おつかれさまでした Biasanya disebutkan kepada orang yang pulang dari kerja, atau baru menyelesaikan sebuah tugas yang rumit, selesai ujian atau belajar atau berlatih. Kalau dilihat dari salah satu unsurnya tsukare = capek. Karenanya aku pernah memperkenalkan terjemahan ala Imelda untuk kata ini yaitu “Selamat Capek”. Tapi karena di Indonesia tidak ada sapaan seperti ini, terdengar aneh kan?

Memang orang Jepang itu sopan ya. Mereka selalu mengatakan “otsukaresamadeshita” dengan maksud memberikan perhatian bahwa dia mengetahui bahwa seseorang sudah berusaha/bekerja sungguh-sungguh. Kalau diinggriskan menjadi, “you’ve done your duty/best“. Tapi kadang bukan hanya memberi perhatian, tapi juga di dalamnya mengandung arti “terima kasih atas jerih payahmu”. Sapaan ini bisa disebutkan kepada semua orang dari yang masih anak-anak sampai yang lebih tua dari kita, berlainan dengan kata “gokurosamadeshita” yang kurang lebih artinya sama, yang tidak bisa dipakai untuk orang yang statusnya lebih tinggi dari kita. Aku teringat kata ini karena hari Selasa kemarin, ibu-ibu mengucapkan “otsukaresamadeshita” pada anak-anak yang baru selesai pengambilan foto.

Ya, hari Sabtu lalu tanggal 1 Desember, TKnya Kai mengadakan acara pentas seni akhir tahun, dan kelas Kai membawakan operetta Bremen no Ongakutai seperti yang kutulis di sini. Karena aku sudah menonton pada acara latihan, kupikir aku tidak bisa menonton acara di hari H-nya. Eh ternyata aku mendapatkan tempat strategis di depan panggung, dan Kai sempat melihat aku di deretan penonton. Untung dia tidak grogy, kalau aku di kedudukan dia, pasti ngga mau liat kursi penonton apalagi cari-cari siapa saja yang menonton 😀 Bisa buyar deh semua 😀

Persis seperti latihan, sesudah pertunjukan aku membantu anak-anak itu ganti kostum juga. Tapi pekerjaanku sebagai asisten guru itu belum selesai, karena pada hari Selasanya (Senin mereka libur) aku harus membantu lagi memakaikan kostum karena mereka akan diambil foto oleh fotografer profesional di aula TK. Ini memang kerja sama dari TK dengan fotografer setiap tahun. Karena foto di panggung di hari H biasanya sulit diambil karena gelap dan bergerak, meskipun si fotografer juga ada (dan nanti kami bisa memesan dari mereka). Tapi hari Selasa ini khusus berfoto dengan kostum dengan latar panggung yang sama sekelas dan per kelompok. Dan biasanya ini diperbesar ukurannya, dan mahal 😀 Tapi karena memang dikhususkan untuk pemotretan hasil fotonya akan lebih bagus. Taktik sekolah untuk menyuruh orang tua membeli foto 😀

Hari Selasa itu hujan, sehingga aku datang ke TK bersama Kai dengan berjalan kaki, dan sampai lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Aku berdiri di luar kelas, sambil sesekali duduk di tempat membasuh tangan di lorong. Tapi kehadiranku di situ mengundang perhatian anak-anak yang mengerumuniku. “Mamanya Kai …. kok datang pagi-pagi?” Mamanya Kai memang panggilan semua anak-anak setiap bertemu denganku. Ciri khas anak TK dan SD memanggil obasan (tante) – ibu dari temannya. Karena aku tidak mau mengganggu jalannya pembelajaran (meskipun hari itu tidak sedang belajar), aku pergi ke WC. WC di TK itu terdiri dari 4 bilik dengan WC duduk yang kecil seukuran anak-anak TK, dan di paling ujung bilik tertutup untuk orang dewasa. Kalau kami mau memakai bilik itu, kami harus membuka gerendel pintu dari luar  yang terletak di tempat yang tinggu yang tidak bisa dicapai anak-anak dan tidak lupa memasang gerendel kembali sesudah selesai.

WC anak-anak ini tidak terbagi untuk laki-laki dna perempuan, jadi dipakai bersama. Anak laki-laki akan memakai urinoir yang berada di sebelah kanan di depan bilik-bilik yang ada. Nah, saat aku keluar dari bilik WC ada dua anak laki-laki yang sedang akan buang air kecil. Waktu mereka melihatku, salah satunya berkata: “Eh Mamanya Kai…. selamat pagi”. Aku kaget kok dia tahu aku mamanya Kai, karena aku tahu dia tidak sekelas dengan Kai. Yang lucu anak itu kemudian memelukku. Terus terang aku kaget sekali, karena selama ini belum pernah ada anak lelaki Jepang yang memelukku tiba-tiba begitu. Terharu! Kalau anak perempuan bisa dimengerti, tapi lucu sekali anak lelaki ini. Apa karena aku orang asing?

Tiga kali aku datang ke kelas dan membantu mereka berganti kostum, sehingga banyak anak yang menjadi akrab denganku, dan manja 😀 “Mamanya Kai tolong pasangin ini dong…” Ah, anak-anak itu memang polos ya. Dan yang aku juga senang, gurunya juga selalu mengajak murid-muridnya untuk mengucapkan terima kasih kepada 5 ibu yang menolong mereka. Gurunya juga mengucapkan terima kasih karena ternyata memang membantu begitu melelahkan juga yah. BUT, aku rasa kami yang harus mengucapkan terima kasih dan otsukaresamadeshita kepada gurunya Kai ini. Aku bisa bayangkan mengatur 30 anak dalam kegiatan panggung sendirian, berlatih, bahkan membuatkan kostum tambahan. Seperti sayap ayam, gelang, hiasan kepala seperti telinga anjing, keledai dan kucing, dan semuanya itu diberikan kepada murid-murid untuk dibawa pulang. Semua dibuat gurunya setelah waktu belajar selesai, dan semuanya begitu rapih! Yang paling aku kagumi adalah topi hitam untuk pemeran pencuri yang dipakai Kai. Idenya itu loh memberikan hiasan di sisi pinggir dengan mogol (benang yang terbuat dari kawat halus berhiaskan kertas/plastik emas atau perak) sehingga membuat topi itu bagus terlihat dari jauh. Dan topi itu diberikan pada pemeran pencuri untuk dibawa pulang. Rasanya sayang sekali, karena masih bisa dipakai untuk pertunjukan yang mungkin diadakan tahun depan kan?

itu benang perak namanya mogol モール

Well, otsukaresamadeshita untuk Sensei, untuk Kai, untuk guru-guru lain yang membantu panggung dan lampu, juga untuk aku sendiri hehehe. Benar deh capeknya masih terasa sampai hari ini 😀 Ya, kan kerjaanku tidak hanya ke TK saja, banyak urusan lain juga hehehe.

Selamat hari Kamis dari Tokyo yang cerah sekali hari ini.

Wajah sengaja aku blur, bukan display komputer Anda yang kotor, demi privacy teman-teman Kai