Kalau dulu aku pernah menulis tentang Kapan Kamu Merasa “Tua”?, hari ini aku ingin menulis tentang “Kapan kamu merasa ‘bodoh’?”. Memang belum ada survey dengan pertanyaan ini, mungkin karena terlalu luas permasalahannya. Bodoh dalam bidang tertentu atau bodoh dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa juga karena orang Jepang sering sekali mengatakan “baka (bodoh)” untuk dirinya sendiri. Aku sendiri pernah ditegur oleh Riku waktu dia masih kecil, waktu aku berkata: Aduh mama bodoh!. Dan dia berkata, “Mama tidak bodoh, kan mama sensei!” hihihi
Kalau googling, kapan ya orang Jepang merasa bodoh, lumayan lucu-lucu dan kelihatannya ada juga orang Indonesia yang melakukannya. Misalnya:
1. Tiba-tiba jatuh di tempat yang tidak ada apa-apanya.
2. Membeli buku yang sama 2 kali
3. Waktu membeli barang, sudah dibayar, tapi barangnya lupa di kasir sampai kasirnya panggil-panggil.
4. Membuka wikipedia, tapi kemudian lupa mau memeriksa apa
5. Salah pakai conditioner sebagai shampoo sehingga terpaksa harus membilas lalu pakai shampoo dan conditioner lagi. Tapi ini masih mending karena masih dipakai di kepala daripada salah mengambil shampoo dipakai untuk sabun 😀
Dan ternyata ke 5 kebodohan ini aku pernah lakukan loh. Cuma biasanya yang seperti itu langsung dilupakan karena tidak “masuk di hati”. Aku sendiri sebal pada diri sendiri jika melakukan kesalahan. Sudah baca Maternity Blue kan? itu kebodohanku yang tak terlupakan waktu aku hamil… Juga pernah aku meninggalkan sandal yang kupakai di lapangan parkir, gara-gara aku kalau nyetir lepas sandal. Nah pas mau turun…loooh kemana sandalku ya? Terpaksa deh kembali lagi “menjemput” sandalku itu.
Terakhir waktu pergi ke Tohoku bulan Januari kemarin. Aku salah melihat jam keberangkatan shinkansen (kereta cepat), kupikir pukul 12:15 jadi tenang-tenang saja. Ternyata itu tiket untuk pulang, tiket untuk perginya jam 10:40 hahaha. Dan karena tiket itu khusus, tidak bisa diganti karcisnya, terpaksa beli baru lagi….duuuuh saat itu aku merasa bodoh sekali.
Dan satu lagi baru-baru ini aku merasa bodoh, karena sudah mempercayai seseorang teman. Dia dari dulu berkata bahwa dia tidak bisa naik pesawat sama sekali, sedekat apapun. Jangankan Jakarta-Surabaya, Jakarta Singapore saja tidak bisa (eh itu sama ya jaraknya hehehe). Tapi ya begitu deh aku jadi percaya bahwa dia memang punya “penyakit” dan aku selalu membela dia di hadapan teman-temannya. Ehhh ternyata tiba-tiba dia malah menjadi menjadi tour leader ke Bangkok! Well, ke Bangkok kan mesti naik pesawat ya? Ngga bisa naik getek hehehe. Jadi ya gitu aku merasa bodoh sekali karena pernah percaya padanya, yang kusangka sahabat. Herannya jika (mantan) pacar yang begitu, aku tidak merasa bodoh loh…. aku merasa SIAL! hahaha.
Bagaimana dengan teman-teman pernah merasa bodooooh sekali? (Jangan-jangan sering ya? hihihi)