Papaku Ultraman

19 Jun

Posting hari ini untuk memenuhi permintaan teman blogku Andori, yang meminta aku menulis tentang buku ini di Hari Anak. Berhubung waktu itu aku tidak bisa “mengadakan” buku itu, entah pinjam di perpustakaan atau membelinya, jadi kupikir biar untuk moment pas Hari Ayah saja.

Ya, hari ini tanggal 19 Juni adalah hari Ayah. Tapi…papa Gen harus bekerja. Padahal hari ini juga ada open school di SD Riku. Riku agak sedih karena papanya tidak bisa datang ke kelasnya, tapi cukup senang hari hari Senin besok Riku dan Papanya sama-sama dapat hari libur pengganti.

Papa by Riku

Sebelum mulai bercerita sedikit mengenai picture book “Papaku Ultraman”, aku ingin mengucapkan Happy Father’s Day untuk semua ayah yang kukenal. Di sini aku juga ingin memperkenalkan tulisan-tulisan sahabat blogger tentang ayah yang bisa dibaca di blognya Uda Vizon “Surau Inyiak” dalam pagelaran Baralek Gadang. Aku juga menulis di situ dengan judul, “Syarat Menjadi Ayah yang Baik”. Silahkan baca di sana.

Picture book Papaku Ultraman karangan Miyanishi Tatsuya

Papaku Kuat
Papaku Ultraman.
Papaku Kuat.
Papaku amat kuat, tak terkalahkan.
Tapi….
Juga lemah (terhadapku)

Papaku Tidak Kenal Lelah.
Papaku Ultraman.
Berkelahi dengan monster, penuh luka pulang ke rumah.
“Papa pulang”(dengan lunglai)
“Papa…….. selamat pulang! Main monster-monsteran yuuuk”
(dan masih menyimpan energi untuk bermain denganku)

Papa Tidak Menangis.
Papaku Ultraman.
Papa selalu berkata, “Laki-laki tak boleh cengeng”
“Sakit sedikit…tahan… jangan menangis”
“Takut sedikit…tahan…jangan menangis”
Tapi……
Bisa menangis juga (waktu melihat gambarku)

Papa Tidak Takut Luka.
Papaku Ultraman.
Papa berkelahi dengan semangat.
Meskipun luka tetap berkelahi.
“Laki-laki itu harus terluka” sambil terttawa.
Tapi……
Paling tidak tahan melihat anaknya terluka 😀

Papa Disiplin.
Papaku Ultraman.
Dia sangat disiplin. (harus selalu membereskan mainan yang berantakan)
Tapi…. Sesudah berkelahi dengan monster, langsung terbang, tanpa membereskan apa-apa. 😀

Masih ada lagi cerita di dalamnya tapi picture book itu tidak menarik jika tidak membacanya sendiri. Tapi pada intinya buku ini ingin menceritakan bahwa sehebat-hebatnya seorang ayah, sekuat apapun, setegar apapun, jika berhadapan dengan anaknya sendiri, bisa berubah 180 derajat! Atau apa yang dikatakan atau diajarkan seorang ayah pun bisa berubah jika itu mengenai dirinya sendiri. “Harus makan sayur supaya sehat”, padahal dirinya sendiri tidak makan sayur 😀 . Kesimpulannya? Ultraman juga manusia (baca: Papa juga manusia) (sambil menyanyi “Rocker juga manusia ” by Seurieus hihihi)

Papa ultraman juga bisa menangis melihat hasil gambar anaknya 😀