Bukan ibuku, karena ibuku sama sekali tidak ibiki. Dan dia marah kalau kita godain “Mama ngorok loh….” 😀 Padahal manusia, baik laki-laki maupun perempuan bisa saja mendengkur (halus).
Ibiki adalah bahasa Jepangnya untuk mengorok (hayooo kata dasarnya apa?) atau mendengkur.
Mendengkur atau dalam bahasa awam dikatakan mengorok (dalam bahasa medis diistilahkan OSA ; Obstructive Sleep Apnea), merupakan hal yang tidak menyenangkan, baik bagi penderita sendiri maupun orang yang mendengarnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya hambatan / sumbatan aliran udara pada saat kita bernafas. Banyak faktor yang menyebabkannya, mulai dari daerah rongga hidung, rongga tenggorokkan, rongga mulut dan rongga kerongkongan / pernafasan. (sumber dari sini)
Beberapa malam yang lalu aku sempat susah tidur karena suamiku itu tiba-tiba mengorok keras sekali. Karena dia tidak pernah jarang mengorok sebelumnya (apalagi sekeras itu), aku jadi khawatir, dan berusaha menggoyangkan dia supaya mengganti posisi tidur. Untunglah kemudian dengkurnya berhenti. Kalau tidak, pasti aku begadang terus deh. Aku paling tidak bisa tidur jika masih mendengar sesuatu. Mungkin jika sebatang jarum jatuh, aku bisa terbangun. Tidurnya dangkal. (Padahal dulu waktu kecil, kata ibuku, biar ada bom meledak di sebelahku aku tidak akan terbangun 😀 )
Entah kenapa, mungkin memang pendengaranku itu peka sekali. Beberapa kali aku mendengar suara dengkur berat laki-laki di dalam kamar tidur. Awalnya sekitar 3-4 tahun lalu, waktu itu Gen sedang menginap di kantor. Aku tidur di antara Riku dan Kai. Waktu itu sekitar pukul 2 malam, aku berbaring akan tidur. Dan aku mendengar dengkur berat lelaki dewasa. Aku langsung mendekatkan telinga pada mulut Riku dan Kai, dan mengetahui “itu” bukan dengkuran mereka. Lalu…siapa dong?
Aku lalu pikir, ah biar saja. Setelah berdoa, aku tidur saja agar aku tidak mendengar lagi, dan untunglah aku bisa tertidur. Tapi kejadian seperti itu berlangsung berkali-kali meskipun tidak setiap hari. Dan mesti kalau aku tidur dini hari, bersama Riku dan Kai.
Suatu malam aku merasa labil dan menceritakan hal itu pada Gen. Suamiku itu paling tidak percaya hal-hal gaib. Dia selalu melengos kalau aku bercerita yang aneh-aneh. Asumsiku dulu, sudah anggap saja suara dengkuran itu adalah suara bapak tetangga sebelah yang begitu keras sehingga terdengar sampai kamarku (bisa saja sebelahan dinding kan?). Tapi aku tidak mau bertanya pada tetanggaku apakah suaminya mendengkur atau tidak. Tidak sopan bukan?
Untung saja….setelah aku ceritakan malam itu Gen tidur bersama kami satu kamar, dan … terdengarlah dengkuran itu. “Kamu dengar?” “Ya aku dengar….” Horree, berarti bukan aku saja yang gila hehehe.
Aku sudah terbiasa mendengarnya, tapi memang kadang-kadang aku merasa takut juga. Anehnya aku tidak mendengar apa-apa dan tidak pernah merasa takut juga kalau aku bekerja dalam gelap di kamar tamu, dengan komputerku.
Waktu seorang muridku datang ke rumah, aku bercerita tentang dengkuran itu. Dia sepertinya mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan energi tak terlihat. Lalu dia tanya padaku, apa yang aku maui. Mengusir “dia” atau hanya supaya tidak terdengar dengkurannya? Wah aku bilang, aku tidak merasa terganggu, tidak merasa takut, cuma kalau mendengar dengkuran tentu saja bukannya jadi ngantuk tapi malah melek. Jadi supaya aku tidak dengar saja deh. Dia kemudian minta garam dan sake dan berdoa. Dia menyarankan aku juga untuk membuat piramid garam. Wah, kalau ini aku terus terang malas. Aku punya Tuhan kok, kenapa harus pakai garam segala. Lagipula aku kan hanya mendengar. Memang sih selama aku menceritakan pada muridku yang orang Jepang itu, bergidik juga aku. But, believe it or not, setelah temanku “berdoa” begitu aku tidak dengar lagi dengkuran itu.
Sampai pada tadi malam….
pas aku sedang menulis postingan ini.
Pukul 2:49 pagi tiba-tiba…..
kriiiiiiiing….. telepon berbunyi
satu kali
lalu senyap………………
dan deringan itu membuatku
KHAWATIR… siapa yang sakit? siapa yang telepon….
(bukannya takut sih 😀 )
Akhirnya pukul 3 pagi aku tidur bersama Riku dan Kai…
dan sayup-sayup aku dengar…. dengkuran halus… di kejauhan.
Oyasuminasai (selamat tidur) ZzzZZZZzzzzz
::::::::::::::::
So, ada yang pernah punya masalah dengan ngorok/dengkur? Bisa tidur? Bagaimana caranya supaya tidak dengar?
weks….merinding bacanya 😀
mbak kalau disini bukan mendengkur…tapi mimpi…
ada satu ruangan dikantor yang selalu jadi tempat tidur orang sebut saja gudang, tapi anehnya setiap orang yang tidur disana pasti akan bermimpi hal yang sama yaitu bertemu perempuan…dan ketika orang2 yang pernah tidur disana bertukar cerita ternyata perempuan yang mereka mimpikan itu bertype sama…
Tuh kan aku merinding huhuhuhu
hiiiiiiiiiiiiiiiiiiii itu mah ngeriiii
(eh emang pengalamanku itu ngeri yah hihihi, aku sambil ketawa-ketiwi nulisanya sih 😀 )
EM
wah serem juga ya :O
kalau dengkuran ayah saya suaranya mirip siulan, kalau beliau ketiduran sambil baca buku diruang tamu, kita suka cekikikan denger dengkurannya hhehhe.
supaya gg denger, masukin garem ke mulut si pendengkur, dijamin pasti berhenti mendengkur hhohho
kalau yg kutahu masukin garam pada orang yang ngigau, bisa ngomong terus hahaha
EM
walah mengorok..
Hehehe, tak kira jibiki :p
Dapat kosakata baru, asikkk..
Selamat sore mbak..
siiip
akubi tahu kan?
EM
Postingan two in one niy, ilmu tetang OSA dan kisah horor hiiiii….
Semoga suara dengkur misterius itu gak berubah jadi ketawa ya mbak *tutupkupingkabuuuurrrr*
hahaha
sebetulnya
aku pernah mendengar orang terkekeh-kekeh
sudah lamaaaaaa sekali di Jkt 😉
EM
Saya sih gak pernah ibiki. Buktinya saya gak pernah mendengarnya.
Hehehe
Nah itu dia. Diri sendiri tidak pernah mendengar, tapi mungkin orang lain dengar loh 😀
EM
kalo di rumah sih, bapak yang kalau tidur mendengkur kencang banget…
tapi lama-lama kami semua jadi terbiasa…
aku tidak terbiasa sih jadi merasa terganggu 😀
EM
Itu alasannya terbiasa atau karena takut dimarahi?
Hahaha…
Bapak saya juga gitu kok. Kalau tidur ngoroknya kenceng. Giliran dikasih tahu malah marah-marah dan nggak merasa kalau bersalah. Ya iyalah, masak orang tidur tahu kalau dirinya lagi ngorok. Hehehe.
Ibiki o kaku? (dari google translate). Pertama kukira “ibiku” lho, hehe
betul ibiki wo kaku kata kerjanya. Ibiki itu kata benda. Siiip bahasa Jepangnya udah tambah pinter 😉
EM
Btw, kenapa “kaku” ya? Kayak menulis ngorok, hehe…
Kalau dengkuran aku biasa denger dari suami dan papa, apalagi kalau terlalu lelah dan posisi tidur yg salah.. Hmm.. Pernah konsultasi sama dokter THT tp sejauh ini yg disaranin hanya memperbaiki posisi tidur saja, supaya miring, jgn terlentang…
Kalau masalah hal2 gaib gitu.. Waduh Mba.. Aku gak pernah tuh..
Mgkn krn aku penakut jd hantunya gak tega, hahaha.. 😀
thia…khan udah pernah ada kajiannya kalau tidur telentang itu berbahaya….bisa chocking alias tersedak………….lain kali mendingan jangan telentang…telen kentang aja yg lembut2…..tapi kalau ilmunya udh tinggi telen tang ga ada artinya sih…*debus mode: on* …hehehehe
Gimana cara ngilangin ibiki? seumur umur baru sekali saya dengar orang mendengkur dan baru bisa tidur jam 6 pagi. Mengganggu, tapi,…. kasian juga sih (yang ngga bisa tidur 🙂 )
Kok jadi bingung mau komentar apa, ya? Lupa semua gara-gara ending telpon jam 3 paginya dan baca komentar sebelumnya.
Memang tidak sopan bertanya ke tetangga apakah dia yang mendengkur atau tidak. Apalagi jika tak bertanya bisa jadi satu cara untuk berpositif ria tanpa perlu merinding disco ya mbak.
Buru 2 ngacung………. membuat pengakuan 🙂
kalau aku dan suami , dua2 nya ngorok bila tidur 😳
tapi kalau tidur nya dgn posisi miring , ya hilanglah si ngorok ini 🙂
salam
ah, semoga saja bukan Samara, The Ring. 😀
Wah … ceritanya serem Mbaak … 🙁
Saya termasuk penakut, jadi kalau malam-malam dengar suara dengkur tanpa tahu asalnya, pasti deh merinding …
Saya sering juga sih dengar suara dengkuran, tapi sumbernya jelas, yaitu suami saya :D. tapi biasanya kalau dia lagi kecapekan saja sih …
waaa…. serem deh. duh, aku nggak berharap punya kepekaan terhadap hal2 gaib begitu. nanti malah nggak bisa tidur kan repot.
dulu di asrama katanya ada beberapa unit yg bikin bulu kuduk meremang. tapi untungnya aku nggak pernah mengalami hal aneh2.
solusinya adalah…”tidak tidur terlampau malam”, mbak EM.. he. he… 😀
sebaiknya sih gitu…tapi malam ini kembali tidurnya jam 3 pagi lagi deh hihihi
EM
aku paling ga bisa tidur klo ada yang mendengkur
pertama kali dengar suara orang mendengkur ya suara ngorok bapakku
tapi kata suami, kadang2 aku juga mendengkur, halus tapi dan itu jika aku terlalu capek
karena biasanya tidak lama …
malu juga sih
tapi kan waktu mendengkur ybs tidak tahu menahu hehehe
tapi jika dengkuran makhluk halus mah saya tidak pernah dengar mba
jangan sampai dengar deh … amit2 ketok2 meja hehehe
huaaaaaa serem amat mbak…. ada roh halus yang ngedengkur.. hahahha.
saya sendiri rata2 juga mendengkur kalo tidur. apalagi kalo lagi kecapean, pasti tambah kenceng. hahaha. si esther sih udah biasa.
dulu si andrew yang suka protes kalo denger saya ngorok. tapi sekarang dia juga udah biasa.. 😛
Hiiiyyy… Postingan ini bikin syerem. Tapi mending mana: mendengar dengkuran berat atau mendengar lolongan anjing dari kejauhan di malam hari? *kabur*
Dannyyyyyyyyyyyyyyy…
mending dengerin kamu mendengkur 😛
EM
Oh iya, aku punya seorang kawan yang dengkurannya sungguh sangat kelewatan. Teramat keras dan mengganggu sekitar. Persis suara gergaji mesin pembelah kayu di tengah hutan. Kalau kami ramai-ramai pergi ke luar kota, baru beberapa menit jalan, pasti dia sudah terlelap lengkap dengan dengkurannya yang memekakkan telinga. Jelas merusak suasana perjalanan.
Resepku cuma satu. Karena aku yang setir, mobil sengaja kubasukkan ke dalam lubang atau tiba-tiba mengerem mendadak. Tentu dia akan terkaget-kaget bangun. Lantas marah-marah: “NGGAK BISA YA NYUPIR PELAN DIKIT?”
Tentu saja kubalas dengan cerah ceria: “NGGAK BISA YA NGOROK SOPAN DIKIT?!!!” =))
hahhahaha…
Eh aku ngga ngorok gitu kan di mobil 😛
EM
Suami saya suka ngorok tidurnya, apalagi kalau kecapaian.
waah serem juga ya Mbak Imel tengah malam tiba-tiba ada yg ngorok orangnya ngga ada…hiiii…btw soal ngorok Abahku dulu kalo tidur ngorok bukannya ngga mau tidur, sebaliknya kalo dengar ngoroknya abah itu aku tidur tenang, artinya Abah ada dan dia jaga aku…he..he…kayak lagu nina bobo saja. Herannya beberapa saat sebelum dia meninggal dia nginap di rumahku, dan dia tidak ngorok (apakah itu pertanda, entahlah…)
Lucunya pernah waktu study tour kita kan tidurnya bareng-bareng sekompi, karena kecapean aku tidur ngorok, aku benar-benar tidur nyenyak malam itu, sedang teman-temanku pada ngga bisa tidur…he…he…besok-besoknya jadi ledekan deh, aku bilang aku ngga ngorok, teman-temanku semua bilang arah bunyi ngorok itu pada tempatku, mereka sampe dengerin ke mukaku mastiin kalo yg ngorok itu aku bukan hantu…hi…hi….sorry deh teman-teman
*baru berani baca setelah matahari sudah tinggi*
akhirnya memberanikan diri membaca hehehe masih mending suara dengkuran deh drpd tiba2 denger suara mamaku manggil namaku jelas bgt (terdengar seakan2 dia ada persis di belakangku) pdhl aku sendirian di kamar dan kamar dalam keadaan terkunci rapat2 hiiiiiiiiiiiiyyyy
😀
wah saya juga lagi nyari solusinya biar gak mendengkur.. soalnya saya termasuk salah satu penderita penyakit mendengkur ini mbak.. hehe…
Saya pernah baca artikel kalau dengar ada yg ngorok ketika sedang tidur lebih baik dibangunkan agar posisi tidurnya berubah…dan itu sering berhasil. Tapi ada juga teman yang ngoroknya …menyaingi bunyi alarm ….di jamin kita ga bisa tidur kl denger suara ngoroknya…solusinya ya seperti yg diatas…bangunin…..terus samapii melek…larang dia tidur sebelum kita tidur….hahaha
Mbak.
Kok jadi cerita hantu ini? Waduh seremmmm…
Aku termasuk yang mudah juga terbangun dengan suara-suara… tapi syukurlah belum pernah dengar suara2 mendengkur gak jelas.
Pingback: Mendengkur « Secangkir Teh Susu
Solusi biar nggak ngorok cuma satu: nggak usah tidur.
Hahaha… 🙂
kalau berat badan nambah biasanya buat orang jadi ngorok lho
Mbaaaaa…
kok ceritanya horor siiiiiih….
aku mah udah biasa sama yang ngorok…
Abah adalah pengorok kelas kakap…*bahasa apa pula ituh*
Dalam posisi apa pun selalu ngorok…
*..ah…aku benar benar merasa sangat tertipu mengetahui kebusukan abah ini setelah menikah…hihihi…*
Trik aku sih biasanya…suka stel tv ajah biar gak berisik dengerin abah…
atau kadang nekad pindah ke kamar Kayla…hihihi..
Eh, tapi suara ngorok itu kalo didengerin kadang suka nantangin lho…
Jadi suka ada ritme nya gitu, dan tambah lama tambah keras…hihihi…
*terima nasib ajah*
Wah, kejadian Kak Imelda mirip sekali dengan saya, tapi ini kejadian di rumah saya di Jakarta. Sekarang sedang merantau jadi tidak pernah dengar lagi. Kalau di rumah dulu, sering dengar suara mendengkur (dengkuran bapak-bapak) padahal di kamar cuma saya sendirian. Walaupun tidak setiap hari, tapi beberapa kali sempat mengalami. Anehnya suara dengkuran itu cuma terdengar setiap kali saya mau pergi tidur atau ketika saya sedang berbaring dan keadaan sekitar sunyi. Dan tidak harus malam hari, pernah mendengar saat siang hari juga. Suara dengkur bukan cuma dikamar saya saja, bahkan ketika saya sedang berbaring sendirian di ruang tamu pun kadang mendengar. Saya sendiri sebenarnya termasuk orang yang seperti suami Kak Imelda, tidak percaya hal begituan, jadi selama tidak menggangu saya tidak terlalu menghiraukan. Mungkin ini juga karena saya tipe orang yang cepat tertidur walau ada suara apapun. ????