Dede yang keras kepala

5 Jul

Aduuuuh bener deh, si Kai itu keras kepala sekali jika dibandingkan Riku. Apa yang dia mau harus dilaksanakan, dan ngga mempan dengan bujukan, “OK tapi sun mama dulu…” Jangan harap dia mau. Dia akan keukeuh dan buang muka malahan. Kalau Riku akan sun mamanya dan merayu-rayu… tapi Kai, no way. Apa yang kumau harus! Makanya  mamanya pusing setengah mati.

Kalau Kai maksa dan nangis-nangis mau makan ok deh. Singa lapar pasti akan marah-marah dan mengaum kan? Dan sifat itu aku tahu karena aku juga begitu. Kalau lapar lebih baik jangan berdiskusi atau ngobrol denganku deh. Bisa ketus terus hehehe. Jadi kalau keras kepala yang ini aku mengerti.

Tapi Kai punya satu lagi kebiasaan akhir-akhir ini yang benar-benar sulit untuk “dibelokkan”. Biasanya sekitar jam 8 malam, aku akan ajak dia untuk “Nenne” (tidur), dan dia sambil minum susu di dot, aku akan bacakan Picture Book untuk dia. Nah, sekarang dia sudah hafal kata Nenne itu, dan dia mengajak aku nenne pukul 6-7 sore! Tentu saja sambil membawa buku Picture Book kesayangan dia untuk dibacakan. Sampai aku terpaksa meninggalkan Riku untuk makan sendiri, dan menemani Kai.

Tapiiii kalau dede ini langsung tidur sih tidak apa-apa, aku dengan senang hati melayani dia dong. Nah masalahnya, dia tidak tidur dan minta dibacakan terussssss sampai jam 10 malam, sedangkan si kakak sudah selesai makan, sikat gigi dan tidur. Si chibi (sebutan untuk anak kecil = bocah) ini masih melek dan menyuruh aku membaca 4 Picture Book pilihan dia. Dan HARUS keempat buku ini bergiliran dibaca, meskipun berkali-kali. Nah buku pilihan dia adalah:

Dua Picture Book terbitan Fukuinkan Shoten, yaitu “Jidoshapan” (Roti berbentuk mobil) dan “Kurin-kurin go-go”.  Dalam “Jidoshapan” digambarkan bentuk-bentuk roti dan namanya. Yang lucu setiap ada bentuk roti coronet isi coklat, Kai pasti akan melakukan gerakan mengambil roti itu dan memakannya (juga memberikan pada mamanya). Sedangkan “Kurin-kurin go-go” itu menceritakan tentang bunyi-bunyian kendaraan. Kurin-kurin adalah suara sepeda roda satu yang dikendarai Beruang. Dorun-dorun adalah suara mesin dari sepeda motor yang dikendarai Singa. Burom-burom adalah suara mobil yang dikendarai Gajah, sedangkan bu-bu go-go adalah suara bus yang ditumpangi banyak babi. Semua berkumpul waktu terdengar suara kiko-kiko, suara bel sepeda roda tiga yang dikendarai anak kecil. Dan Kai paling suka dengan suara kiko-kiko, sehingga setiap dia melihat sepeda, dia akan berkata “kiko-kiko”.

Picture Book yang ketiga adalah “Sarukanihanashi” (Cerita Monyet dan Kepiting) , sebuah cerita rakyat Jepang yang sudah lama. Sebetulnya saya tidak suka dengan cerita ini, karena agak sadis. Ceritanya, si Kepiting menemukan onigiri (nasi kepal), sedangkan Monyet hanya menemukan biji Kesemek. Monyet tentu mau makan onigiri, sehingga dia menyarankan untuk menukar onigiri dengan biji kesemeknya. Katanya, “Kalau ditanam, biji ini menjadi pohon Kesemek yang menghasilkan buah kan?”.

Si Kepiting mau menukarkan, dan pulang dengan biji kesemek itu. Bersama anak-anaknya, dia menanam biji kesemek itu. Tapi pakai ritual bernyanyi, “Cepatlah tumbuh, wahai biji kesemek, jadilah pohon, kalau tidak saya gunting dengan capitku”. Langsung biji itu menjadi pohon kecil. Keesokan harinya Kepiting menyirami pohonnya dan bernyanyi, ,”Cepatlah tumbuh, wahai biji kesemek, jadilah bunga, kalau tidak saya gunting dengan capitku”. Begitulah terus, Kepiting mengancam akan memotong pohon itu kalau tidak cepat berbuah. Akhirnya dalam waktu singkat pohonnya dipenuhi buah kesemek, tapi Kepiting tidak bisa ambil. Lewatlah si Monyet, dan dia mengingatkan akan “jasanya”. Kepiting mengatakan “Kamu boleh ambil kesemek itu,asal lemparkan kami buah kesemek supaya bisa dimakan”.

Tentu saja Monyet yang rakus itu ingin makan semua kesemek yang ada, sehingga dia melemparkan buah yang masih hijau ke Kepiting dan terlukalah kepiting, sehingga harus dirawat anak-anaknya. Mendengar perlakuan Monyet, Lebah, Ganggang Laut, Buah Kastanye dan Lumpang Mochi marah dan mengadakan pembalasan pada Monyet. Hmmm pembalasannya itu loh yang sadis menurut saya. Tapi ya apa boleh buat cerita dari sononya gitu sih.

Picture Book yang keempat adalah “Jepta, sipemadam kebakaran”. Cerita ini sudah pernah saya ulas di postingan, “Jeepta, the little fire engine“. Cerita ini yang paling panjang di antara ke empat buku sehingga paling-paling saya mengulangnya 2-3 kali, tapi buku yang lain kan cepat sekali habisnya, jadi bisa belasan kali saya baca…. sampe boseeeeen deh. Akhirnya kadang saya pura-pura tidur (dan kadang tertidur beneran). Kalau Kai baik, dia membiarkan saya tidur, kalau tidak, maka dia akan membangunkan saya terus. Masih untung saya tidak dipukul dengan buku yang covernya keras begitu hihihi.

Susah deh punya anak yang keras kepala! (Semoga dia juga keras kepala untuk hal-hal yang baik dan positif kelaknya). Jadi mohon maklum kalau sekarang saya jarang posting. Sibuk dengan boss kecil nih!

Apakah teman-teman punya buku (/cerita) yang selalu dibaca terus atau sampai berkali-kali? (Kalau Blog saya dibaca berkali-kali mah saya yang seneng….terima kasih ya ….hihihi)

26 Replies to “Dede yang keras kepala

  1. Blognya kubaca berkali-kali lho apalagi yg tulisan tentang Watanabe san, aku suka banget.
    Kalo mau kirim surat buat watanabe san bisa mbak?
    Pake bahasa indo gimana..

    Wow Arigatou Atachan… tentu sjaa bisa kirim surat dalam bahasa Indonesia padanya, wong dia punya kamus dan sudah di level Advanced heheheh. Aku tunggu loh. Pasti dia senaaaaang sekali.
    EM

  2. Punyaaaaaaaa!
    Anakku seneng The Three Little Pigs sama Nobody Laughs at A Lion! Ampe apal karena diulang2 juga!
    ^____^

    Nasib seorang ibu ya Chan hihihi
    EM

  3. Hahaha, ooh Kai! Tapi memang benar, anak2 selalu suka membaca buku yang sama berulang2, atau lebih tepatnya minta dibacakan buku yg sama berulang2, yang membacakannya yang bosen, wahahahaa!
    .-= G´s last blog ..Lucky =-.

    Pengalaman ya G hhihihi
    EM

  4. Hehehe …. saya mah nggak punya pengalaman membacakan buku untuk anak, lha wong saya nggak punya anak. Dulu sih suka bacain buat keponakan, waktu mereka masih kecil-kecil. Tapi karena nggak tinggal serumah dengan keponakan-keponakan, jadi bacainnya ya sekedar saja, nggak sampai berjam-jam dan tiap malam menjelang tidur.

    Eh, saya heran, Kai tidur jam 6-7 malam? Kok awal sekali? Memangnya matahari tenggelam jam berapa di Tokyo saat ini?

    Hihi … lucu membayangkan Kai yang chubby memaksa mamanya yang juga chubby (*gubraakk*) tiduran sambil terus mendongeng sampai lelap.

    Memang begitu Mbak, dongeng asli itu kadang-kadang kurang mendidik, apalagi di Indonesia banyak berbau takhayul. Makanya waktu kami menerbitkan buku “Cerita Rakyat Nusantara”, kami mengedit dan merubah beberapa bagian dongeng yang tidak layak untuk anak-anak …
    .-= Tuti Nonka´s last blog ..4 – 7 – 09 = 51 =-.

    Di sini sekarang summer mbak, jadi jam 7 masih terang. Tapi Kai sesudah pulang dari penitipan jam 6, pasti males makan malam dan maunya nempel sama mamanya aja….

    hihihi chubby itu lucu kan mbak ….gubrakk….

    Soal cerita rakyat, hmmm mungkin karena masa dulu tidak ada sensor ya? hihihi Takhyul dan kekerasan. Aku jadi ingat film kartun dulu loh mbak, seperti Tom and Jerry, atau Poppeye dan Brutus, isinya berantem dan kekerasan semua tuh kan. Gen paling marah kalau Riku nonton film kartun Hanna Barbara itu hehehe

    EM

  5. dulu sih aku didongenginnya langsung, gak pake buku, tante.. (udah berubah jadi tante lagi :p)
    karena ga pake buku, jadi lampunya bisa dimatiin, jadi gampang tertidur 😀
    btw, setelah diinget2, iya yah.. kok dulu itu ceritanya sama tapi ga bosen2 yahh, hehe.. klo sekarang sih boro2 tante, hampir ga ada buku yang aku baca 2x. abisnya bosenann..
    .-= narpen´s last blog ..Terisolir di Karimun Jawa =-.

    Aiiih Mama Narpen ternyata bosenan… sama dong hihihi.
    hayooo buku atau pelajaran boleh bosen tapi kalo cowo, usahakan jangan ganti-ganti… (Aku ngga pernah — jarang deh —-bosen loh sama cowo, cuma cowonya cepet bosen sama aku hahaha. Tiada kata bosen untuk cinta ….tsah )
    Aku banyak juga kok buku yang kubaca berkali-kali…. apalagi kalau ada bagian tertentu yang kusuka. Udah ditandai dulu sebelumnya. Terutama novel cinta, kalo pas bete bisa membuat kita jadi romantis lagi hihihi
    EM

  6. Hahahah kasian dehhh, masih untung gak diminta bacain novel, bisa dower tuh…o ya mbak…saya setuju tuh dengan teman atachan..kalo kirim surat ke pak watanabe kemana alamatnya ?
    .-= imoe´s last blog ..…cinta monyet kah ?… =-.

    Emangnya mau kirim surat langsung ke dia? Kalau mau bisa lewat emailku aja nanti aku print dan kirimkan… gimana?
    Tapi kalau emang mau langsung, aku tanya dia dulu ya, boleh kasih tahu alamat snail mailnya ngga…
    EM

  7. katanya ya mbak…buah itu gak bakalan jatuh dari puunnya 😀
    hehehehehehehe….

    gimana kalo minta bacain cerita2 blog di friend list mbak imel? 😀
    .-= Ria´s last blog ..Perempuan Hebat =-.

    Cerita di blog friend list? Males deh, kan aku musti terjemahin dulu semuanya hihihi
    EM

  8. Wah, anak kecil memang sukanya ngulang-ngulang begitu. Saya juga boseeen banget tiap masuk TK B pasti anak-anak minta cerita kisah yang sama terus: Charlie and the chocolate Factory. Lah, bu gurunya udah bosen ini! Tapi demi melihat segambreng anak-anaklompat-lompat dan memohon.
    Enaknya dinikmatin aja kali ya, karena nanti, anak-anak itu berajak remaja, dan kisah-kisah seperti ini takkan terulang lagi.

    Benul Bu Guru… tapi kalau kita variasikan ceritanya supaya tidak bosen, mereka akan bertanya, kok lain ceritanya sama yang waktu itu… dan repot lagi jelasinnya hahahaha
    EM

  9. Hahahahha,,lucu banget sih kai ,,,ya ga apa2 mba,,itung2 obat tidur buat mba imel kalo ketiduran,,
    Sekarang pasti belum tidur kan..??

    Buset deh Witha… kok kamu tahu aku belum tidur sekarang? cenayang kah? (Sial kamu off di FB, kalo ngga aku udah gangguin kamu biar bareng ngga tidur sampe pagi hahahah)

    EM

  10. Hahaha, namanya juga anak-anak mbak,pengalaman itu juga terjadi pada saya. Kalau putra saya yang no. 2 (skrg 2,5 thn) senangnya dibacakan cerita “Foldi Fly High”, sampai tuch buku terlihat lusuh, terus segala sesuatu tentang Otomatif, saya jadi berlangganan beberapa majalah sejenis agar nggak bosan bacanya. Untungnya si kecil suka (meski dia lebih sering melihat gbr2nya doang. Sampe2 kalau ditanya cita-citanya mau jadi apa, maka si kecil akan menjawab dengan fasih “PEMBALAP”, wakakak…..
    Salam buat Kay & Riku yang selalu mengemaskan 🙂

    best regard,
    Bintang
    .-= elindasari´s last blog ..BERKREASI DARI BAHAN YANG TAK TERPAKAI, YUK !!! =-.

  11. Anak saya dua-duanya senang sekali nonton film yg sama berulang-ulang, entah itu dari DVD atau yg diputar ulang (re-run) di TV. Sampai mereka hafal potongan dialog tertentu. Kalau pas kami nggak nonton nggak apa-apa, tapi kadang nggak mau dibujuk untuk nontonnya nanti toh sudah ada DVD-nya. Ada-ada saja memang anak-anak … 🙂
    .-= Oemar Bakrie´s last blog ..Jangan sok tahu dong ! =-.

  12. Dua Hal …
    #1. Kai keras kepala ??? … pasti ada yang ditiru ini … pertanyaannya adalah … meniru papanya atau mamanya ???

    #2. Picture book … kok yang cerita gajah dikebun binatang itu tidak kamu bacakan EM ? Itu picture book yang seingatku pernah kamu ceritakan juga dipostingan yang lalu …

    Salam saya
    .-= nh18´s last blog ..DASI =-.

  13. kalo ponakan saya paling senang bolak balik didongengin cerita tentang si pelanduk sama sang kakek a.k.a bapak saya. bolak-balik mintanya didongengin itu mulu, sambil dia merem melek diusap-usap punggungnya… hehehehe *jadi kangen*

  14. Huahuahua…jadi ingat obrolan teman yang sama2 punya anak kecil. Entah kenapa, yang didongengkan itu2 aja tapi mereka tak pernah bosen…malah bersemangat, kadang Ari (kakaknya Narpen) bersemangat menambah-nambahi…..hehehe….dan jika udah mendekati tamat…mereka koor bareng…cuuuutel (maksudnya tamat).

    Dan si pendongeng memang suka jadi ngantuk sendiri, kalau udah begini dongengnya melantur…pernah teman saya dicubit anaknya gara2 cerita dongengnya melebar urusan kantor, karena nyaris tertidur…hahaha

    Iya, saya dongengnya tanpa buku (karena suka diselip-selipkan untuk nasehat, kalau baca buku saat lampu masih terang…dan karena gelap (lampu dari ruangan lain), mendekati jam 8-9 malam, anak-anak cepat tertidur. Dan karena tanpa buku, tangan kita bisa sambil menepuk-nepuk pantat mereka untuk mempercepat tidur…..

  15. Mbak Imelda, Saya kok penasaran dengan akhir cerita monyet dan kepiting ya… giemana kelanjutan ceritanya ?

  16. ide ceritanya dah variatip banget bu.
    kalo Zia sih, beruntung dapet tambahan buku cerita dari Tante Nonka hehehe .. makasih tante.
    Sekarang sedang saya push belajar baca … tahun depan dah mau masuk sd. Jadi agak jarang baca buku cerita. Cuma dari sekian buku-buku .. Zia kok senengnya sama gambar bebek yaa?
    .-= mascayo´s last blog ..Lanjutkan =-.

  17. Ho ho mbak EM persis kayak mama ku dulu :p
    mama ku juga suka ku gituin, minta dibacain cerita apa ajaaaa. saking senengnya baca, kelas 2 SD aku udh punya member perpustakaan di sekolah lho mbak 🙂

    Nah Kaiii… kalo kamu nanti ketemu tante Eka, jgn minta dibacain cerita ya. Gak bisa bahasa Jepang :p
    kita jalan2 aja yuuuks
    .-= Eka Situmorang – Sir´s last blog ..Bercumbu ! =-.

  18. Pingback: Buku Kenangan Masa Kecil | Cerita EKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *