Libur musim panas hampir berakhir. Untuk SD dan SMP di daerahku, libur musim panas mulai tanggal 18 Juli sampai 31 Agustus. Tapi minggu pertama sampai dengan tanggal 29 Juli, kegiatan deMiyashita masih disibukkan dengan urusan sekolah dan latihan ekskulnya Riku. Kami lalu pergi ke Jakarta dari tanggal 29 Juli sampai 10 Agustus saja. Terasa sekali bedanya yang biasanya (tahun-tahun lalu) berlibur hampir 1 bulan di Jakarta, dengan kali ini yang hanya 12 hari. Memang aku yang menentukan sendiri panjangnya liburan musim panas kami, dengan mempertimbangkan kegiatan Riku, dan kesempatan untuk berlibur dengan papanya di dalam negeri Jepang.
Namanya sih memang liburan, tapi di Jepang meskipun liburan tetap ada tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh murid sekolah. Memang untuk SD tidak seberapa, paling mengerjakan PR berhitung dan bahasa, ditambah karangan bergambar dan membaca buku. Tapi untuk anak SMP, tugasnya bertambah karena mata pelajarannya bertambah, ditambah tetap latihan ekskul. Jadi sebelum mudik Jakarta dan sepulang mudik pun Riku tetap harus pergi ke sekolah untuk latihan badminton. Aku sendiri minta kepada gurunya (disebut konselor) untuk meliburkan Riku selama 12 hari. Tentu saja akibatnya dia tidak bisa berlatih sempurna apalgi mengikuti pertandingan. Sepertinya tahun depan sudah sulit mengajak Riku mudik ke Jakarta.
Ada dua tugas Riku yang ingin aku tulis di sini. Pertama, dia harus pergi ke salah satu museum science di Jepang (daerah mana saja) dan membuat laporan dalam satu kertas. Laporan itu seperti membuat pamflet promosi yang mengundang warga untuk mendatangi tempat itu. Ada banyak museum di Jepang. Aku sebetulnya ingin mengajak dia pergi ke Museum di Odawara atau di Ueon. Tapi berhubung waktunya sedikit (karena dipakai berlatih badminton) jadi dia memutuskan untuk pergi ke museum Tamarokuto, museum kecil yang mempunyai planetarium juga dekat daerah tempat tinggal kami bersama dua temannya. Aku senang karena dia mulai akrab dengan teman-teman sebayanya dengan pergi bersama. Apalagi aku tahu teman-temannya ini juga baik-baik, dan aku kenal orang tuanya juga. Aman rasanya.
Tugas museum selesai, ada lagi tugas lain dari pelajaran PKK yaitu mempersiapkan sarapan pagi dengan memakai bahan-bahan dari daerah kami : Nerima. Daerah kami terkenal menghasilkan daikon (lobak) tapi lobak sulit untuk dipakai dalam sarapan, kecuali diiris halus dan dimasukkan dalam salada. Jadi Riku mencari bahan-bahan lain yang mungkin, sambil memikirkan cara menghidangkan. Selain memakai bahan dari daerah kami, sarapan itu harus memenuhi kebutuhan gizi, jadi harus ada protein dan karbohidrat juga. Juga perlu ditulis berapa jumlah dan waktu mempersiapkannya.
Untung saja di Jepang, koperasi (JA = Japan Agriculture) sangat mudah ditemui. Di daerah rumah kami ada dua tempat yang dekat yang bisa dicapai dengan naik sepeda. Tapi karena kami sekeluarga mau pergi, kami bermobil ke sana. Eh, tapi sebelumnya kami ingat bahwa di dekat stasiun kami, ada peternakan sapi yang terkenal karena pernah masuk TV. Peternakan di dalam kota memang aneh bin ajaib. Namanya Koizumi Bokujo (Koizumi Farm). Kami pikir bisa mendapatkan daging di sana, ternyata hanya menjual es krim dari susu sapi yang dihasilkan. Kami disambut ramah oleh pemiliknya, bapak Koizumi, yang mempersilahkan kami melihat-lihat kandang sapinya. Sebetulnya kami ingin membeli susunya juga, tapi bapak Koizumi mengatakan bahwa susu dari peternakannya digabung dengan peternakan lain, diproses dan dikemas dengan nama Tokyo Milk dan dijual di toko JA. Karena itu kami kemudian mencari toko JA di dekatnya.
Kami kemudian mengunjungi toko JA dalam dua hari terpisah dan sekaligus melihat hasil ladang apa saja yang dijual di sana. Tujuan kami yang utama sebetulnya membeli blueberry. Karena sebetulnya daerah kami mempunyai cukup banyak ladang blueberry yang bisa kami petik langsung juga. Sayangnya karena hujan keras ladang blueberry tidak menerima lagi kunjungan agro-wisata yang mau memetik blueberry. Padahal ada ladang yang dekat sekali dengan rumah kami. Semoga tahun depan bisa pergi deh.
Kami membeli buah dan selai blueberry, lobak, ketimun, tomat, wortel, telur, susu di toko JA. Bahan lainnya aku sudah punya di rumah. Ini sarapan tugas musim panas ala chef Riku:
Tentu saja aku bantu mengarahkan tapi dia yang memotong dan membuat semuanya sendiri. ku membantu menghitung waktunya saja, sambil memotret si chef yang sedang sibuk hehehe.
Aku rasa tugas pelajaran PKK ini bagus sekali. Kami jadi lebih mengenal hasil pertanian/peternakan daerah kami sendiri. Memang sih harganya cukup mahal, tapi kalau hasil belanja kami bisa membantu petani/peternak sendiri, why not?
Pemikiran ini yang harus dipunyai oleh semua warga. Kalau mau produk Jepang maju ya orang Jepang harus membeli barang Jepang meskipun mahal. Dengan kata lain juga, kalau mau produk Indonesia maju ya orang Indonesia harus berusaha membeli barang Indonesia meskipun mahal (atau kwalitasnya kurang, sambil membenahi kwalitasnya tentunya).
Sssttt, masih ada beberapa tugas lagi yang harus Riku selesaikan sampai dengan tanggal 31, salah satunya “memperkenalkan salah satu negara”. Tentu saja harapan mamanya, Riku akan memperkenalkan negara Indonesia dong! hehehe
Wah, pancakenya bikin ngiler 🙂 Aamiin, aku turut bantu doa semoga Riku mau memperkenalkan Indonesia di tugasnya tersebut biar nama Indonesia makin terkenal di Jepang 🙂
Tugas sekolahnya keren.
Walau libur tapi tetap ada PR. Beda dengan sekolah di Indonesia, kalo libur ya bebas merdeka, hehe…
Semoga Riku nanti memperkenalkan Indonesia.
Tugas/PR sekolah Riku keren.
Kalo di Indonesia kalo udah libur berarti bebas merdeka gak ada PR hehe…
kerennnnnnn…
Rikuuuuu, i heart you
Berat juga ya tugasnya Riku. Mungkin tujuannya dikasih tugas gitu supaya saat kembali masuk sekolah nanti siswanya jadi gak kaku-kaku banget saat pertama kali belajar ya mbak 🙂
Tugas buat sarapannya emang keren ya mbak. Klo aku disuruh cari makanan lokal malah bingung. Ada seh beberapa petani sayur tapi kayaknya gak khas juga ????
ini padahal liburan kenaikan kelas kan ya mbak? tapi tetep aja dikasih tugas2 ya?
kalo disini kalo liburannya di tengah tahun ajaran, dikasih tugas. tapi kalo summer break karena kenaikan kelas jadi gak ada tugas.
liburan musim panas di Jepang BUKAN liburan kenaikan kelas. Karena tahun ajaran di Jepang mulai bulan April, bukan september
Benar mb, kalau mau produk Indonesia maju, orang Indonesia harus membeli produk Indonesia meskipun mahal / kwalitas kuranh.
Semoga riku mau memperkenalkan Indonesia, negara asal mamanya, serta opa dan omanya.