Kata Baru

29 Sep

Waktu aku membereskan koran untuk dibuang, aku menemukan sebuah artikel yang menarik tentang bahasa Jepang. Yaitu sebuah survey dari kata-kata buatan baru bahasa Jepang yang sering dipakai. Biasanya bahasa Jepang untuk kata-kerja memakai tambahan suru する (melakukan) yang ditempelkan pada kanji gabungan yang dibaca secara onyomi  音読み(cara china). Misalnya benkyo suru, shokuji suru dan lain-lain.

Tapi ada bahasa Jepang yang memakai kata dari bahasa Inggris yang dijepangkan dan ditambahkan kata suru. Misalnya Attakku suru アタックする. Kata attack itu sendiri sebetulnya sudah kata kerja (dalam bahasa Inggris), tapi masih ditambahkan suru yang menjadi ciri kata kerja bahasa Jepang. Bingung kan 😀 Dan sekarang ada kecenderungan untuk menambahkan hanya RU dibelakang kata-kata yang bukan kata kerja (kata benda atau kata asing). Dan kata-kata ini cukup populer dalam masyarakat.

Hal ini diketahui dari survey yang diadakan Dirjen Kebudayaan pada bulan Maret 2013 yang dilakukan pada 3473 pria wanita berusia di atas 16 tahun dan dijawab oleh 2028 orang. Kepada peserta angket diberikan 10 kata populer bentuk “baru ini” dan diketahuilah ranking penggunaan/pengetahuan mereka tentang kata-kata ini.

1. Chin-suru チンする (レンジで加熱) 94% pernah pakai, 8,3% pernah dengar dan 1,2 % tidak pernah dengar.

2. Saboru サボる (なまける)   86,4% pernah pakai, 12,5% pernah dengar dan 1,0 % tidak pernah dengar

3. Ochasuru お茶する (喫茶店に入る) 66,4% pernah pakai, 27,6% pernah dengar dan 5,8 % tidak pernah dengar

4. Jiko-ru (事故に遭う) 52,6% pernah pakai, 41,5% pernah dengar dan 5,7 % tidak pernah dengar

5. Panikuru パニックる (慌てる) 49,4% pernah pakai, 41,6% pernah dengar dan 8,8 % tidak pernah dengar

6. Guchiru 愚痴る (愚痴を言う) 48,3% pernah pakai, 44,7% pernah dengar dan 6,8 % tidak pernah dengar

7. Kokuru 告る (告白する) 22,3% pernah pakai, 52,3% pernah dengar dan 25.0 % tidak pernah dengar

8. Kyodoru きょどる (挙動不審に) 15,6% pernah pakai, 34,9% pernah dengar dan 48,7% tidak pernah dengar

9. Takuru タクる (タクシー利用) 5,9% pernah pakai, 21.6% pernah dengar dan 71.9 % tidak pernah dengar

10. Dissuru ディスる (けなす) 5,5% pernah pakai, 20,1% pernah dengar dan 73,7 % tidak pernah dengar

hasil survey Dirjen Kebudayaan Jepang

Waduh, aku sendiri tidak tahu kata-kata mulai nomor 7 deh (dan dibilang Gen, tidak perlu tahu hehehe). Maksud diadakannya survey ini sendiri untuk menunjukkan bahwa TIDAK SEMUA orang TAHU kata-kata itu, sehingga PERLU memperhatikan dan mengerti kalau TIDAK SEMUA ORANG TAHU. Sewajarnya MENGGUNAKAN KATA YANG SEMUA ORANG TAHU.

Indonesia juga mempunyai banyak kata baru. Aku senang kalau mengetahui kata baru itu sebetulnya sudah terdapat di KBBI hanya kurang populer, dan dipopulerkan kembali. Biasanya kata-kata itu berasal dari bahasa daerah. TAPI ada beberapa kata yang menjadi trend HANYA karena dipakai seorang artis dan menjadi terkenal, atau menunjukkan trend sesaat. Kata-kata ini memang biasanya tidak lama. Dan aku senang mengetahui kata-kata baru ini dari tulisan-tulisan di socmed seperti FB dan twitter. Meskipun memang harus dilihat sekitar 3-5 tahun apakah kata-kata itu bisa bertahan atau tidak. Seperti kata lebay, mungkin sudah bisa dimasukkan pada kamus ya 😀 (kalau galau sih memang sudah ada di kamus). Untuk alay? Masih harus tunngu 2-3 tahun mungkin ya 😀

Akhir-akhir ini yang aku lihat trend pemakaian kata “bingit” sebagai pengganti banget. Mungkin teman-teman yang lain bisa menambahkan di sini?

6 Replies to “Kata Baru

  1. Menunjukkan keterbukaan bahasa sebagai sarana komunikasi menyerap ide baru ya Mbak. Apresiasi dengan survey tersebut membantu dalam pemilihan kata yang dimengerti banyak pembaca.
    Salam

  2. Baca ini jadi inget serunya belajar bahasa Jepang dulu Mba. Senseiku suka cerita asal kata itu darimana trus jadi apa.
    Hihihi, kirain surveynya mau memasyarakatkan, ternyata malah untuk jadi reminder biar gak sembarangan pake… 🙂

  3. wah iya dari bahasa yg dipakai kita bisa diledekin orang yg ketinggalan jaman he..he…, itu kalau masih pakai bahasa gaul yg udah nggak populer
    jadi bisa tau generasinya, bahasa gaul 80an contohnya he..he..

    bahasa gaul itu kan emang cepat banget hilangnya,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *